ANALISIS KETERKAITAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK JAWA TENGAH TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% per tahun. Namun

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR

SKRIPSI ANALISIS TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN DI KOTA PEMATANG SIANTAR OLEH. Ahmad Irsyah

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai mesin penggerak pembangunan di Indonesia. Selain berkontribusi

ANALISIS PENGARUH PAD, DAU, DAK, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN KINERJA KEUANGAN DAERAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH

Analisis Pengaruh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Banyuwangi Tahun (PDRB)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

ANALISIS DATA PANEL TIDAK LENGKAP DENGAN TEKNIK ESTIMASI LEAST SQUARE DUMMY VARIABLE (LSDV) (Studi Kasus pada Pertumbuhan Ekonomi Pulau Jawa)

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENDUDUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA JAWA TENGAH TAHUN 2014

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

ANALISIS STRUKTUR EKONOMI EMPAT KABUPATEN WILAYAH BARLINGMASCAKEB Oleh: Ratna Setyawati Gunawan 1) dan Diah Setyorini Gunawan 2)

PEMETAAN BAHAYA GENANGAN PASANG AIR LAUT DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR. Dimas Musa Sulistio Aulia El Hadi

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENDUDUK DAN TENAGA KERJA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA JAWA TENGAH TAHUN 2014

PENGARUH BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

ABSTRACT. Keywords: Location Quotients (LQ), Industry Cluster, regional economic

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI KOTA BOGOR PERIODE

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

KAJIAN GINI RATIO KOTA KUPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract.

PERAN PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR MINYAK SAWIT MENTAH DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( )

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang

BAB III METODE PENELITIAN

(Klasifikasi 14 Propinsi Berdasarkan Tabel IO Propinsi Tahun 2000) Dyah Hapsari Amalina S. dan Alla Asmara

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian suatu negara di berbagai belahan dunia, termasuk negara

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

I. PENDAHULUAN. Sebagaimana cita-cita kita bangsa Indonesia dalam bernegara yaitu untuk

ANALISIS FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS SECARA GEOMETRI DIFERENSIAL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

PENGGUNAAN METODA STEPWISE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA (Studi Kasus : Jumlah Pendapatan di Kabupaten Tapanuli Utara)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN SPATIAL ERROR MODEL PADA PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB IV. KERANGKA PEMIKIRAN. Bab ini merupakan rangkuman dari studi literatur dan kerangka teori yang

NOVI NURUL ALIYAH B

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

Oleh : PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TENGAH PADA ERA REFORMASI TAHUN DIANA PUSPASARI NIM: S

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DI PROPINSI SULAWESI TENGGARA 1) Muhammad Nur Afiat 2) ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Pertumbuhan ekonomi menurut Dr. Joko Untoro (2010:39)

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI BENGKULU

SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT)

Abstract

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

ANALISIS TYPOLOGI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN PEMEKARAN DI PROPINSI JAMBI. Imelia, Syaifuddin dan Emilia

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. material maupun secara spiritual. Dengan demikian, pembangunan. lain meliputi aspek sosial dan politik (Todaro, 2006).

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

PENGARUH KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAN IMPLIKASINYA PADA PERTUMBUHAN EKONOMI. Ita Rosdiana

BAB I PENDAHULUAN. masa sebelumnya. Menurut Sadono Sukiro (1996: 33), pertumbuhan dan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

Transkripsi:

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN JUMLAH PENDUDUK JAWA TENGAH TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan untuk melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : Nama :Widi Sugiarto B300 020 061 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

RINGKASAN Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan pertumbuhan penduduk. Adakalanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi membutuhkan penduduk yang banyak dan berkualitas, sebaliknya untuk mensejahterakan penduduk membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah tahun 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun untuk menganalisis keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk digunakan metode chi square, sementara untuk menganalisis seberapa kuat keterkaitan tersebut dipakai korelasi chi square. Hasil analisis data menunjukan dari 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah menunjukkan pengelompokan pertumbuhan penduduk diperoleh hasil yaitu daerah dengan pertumbuhan penduduk rendah sebanyak 6 kabupaten atau kota (17%), Daerah dengan pertumbuhan penduduk sedang sebanyak 22 kabupaten atau kota (62,9%), daerah dengan pertumbuhan penduduk tinggi sebanyak 7 kabupaten atau kota dengan (20%). Berdasarkan klasifikasi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ), diperoleh hasil yaitu daerah dengan PDRB rendah sebanyak 9 kabupaten atau kota ( 25,7%), daerah dengan PDRB sedang sebanyak 11 kabupaten atau kota ( 31,4%), daerah dengan PDRB tinggi sebanyak 15 kabupaten atau kota dengan ( 42,9% ). Crostab Pertumbuhan Penduduk dengan PDRB, terbagi menjadi sembilan yaitu pertumbuhan penduduk rendah, PDRB rendah sebanyak 5 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk rendah, PDRB sedang sebanyak 0 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk rendah, PDRB tinggi sebanyak 1 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk sedang, PDRB rendah sebanyak 4 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk sedang, PDRB sedang sebanyak 8 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk sedang, PDRB tinggi sebanyak 10 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk tinggi, PDRB rendah sebanyak 0 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk tinggi, PDRB sedang sebanyak 3 kabupaten atau kota, pertumbuhan penduduk tinggi, PDRB tinggi sebanyak 4 kabupaten atau kota. Hasil analisis Chi-Square diperoleh nilai sebesar 13.707 dan nilai sebesar 9.49. Nilai > maka dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk. Hasil analisis korelasi Chi-Square diperoleh nilai sebesar 0.537, mengindikasikan adanya keterkaitan yang cukup kuat antara PDRB dan jumlah penduduk. Kata kunci : Pertumbuhan ekonomi,pertumbuhan penduduk,chi square, Crosstab, Korelasi

SUMMARY Economic growth is closely related to population growth. Sometimes high economic growth requires a population that is a lot of quality, contrary to the welfare of the population in need of high economic growth. The purpose of this study was to determine the relationship between economic growth and population growth in Central Java in 2011. The data used in this research is secondary data. As to analyze the relationship between economic growth and population growth used chi square method, while to analyze how strong the relationship is used chi square correlation. The results of data analysis showed from 35 county or city in Central Java shows a breakdown of population growth in the area of the obtained results with low population growth as much as 6 districts or cities (17 %), with a regional population growth being as much as 22 counties or cities (62.9 %), areas with high population growth as much as 7 districts or cities with (20 %). Based on the classification of Gross Regional Domestic Product Growth ( GDP ), the result is an area with a low GDP by 9 counties or cities ( 25.7 % ), regions with GDP being as much as 11 counties or cities ( 31.4 % ), regions with high GDP as many as 15 districts or cities with ( 42.9 % ). Crosstab Population Growth in GDP, which is divided into nine low population growth, low GDP by 5 counties or cities, low population growth, GDP being counted 0 county or city, low population growth, high GDP by 1 county or city, population growth medium, lower GDP by 4 districts or cities, population growth medium, medium GDP by 8 districts or cities, population growth medium, high GDP by 10 counties or cities, high population growth, low GDP as much as 0 county or city, high population growth, GDP being as many as three counties or cities, high population growth, high GDP by 4 county or city Chi-square analysis results obtained value of 13 707 and a value of 9:49. Value > it can be concluded that there is a correlation between GDP and population. Results of correlation analysis Chi - Square obtained a value of 0537, indicating a fairly strong relationship between GDP and population. Keywords: Economic growth, population growth, Chi square, Crosstab, Correlation

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kebijakan pembangunan ekonomi yang ditempuh pada masa lalu ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam arti yang seluasluasnya. Kemajuan dalam kegiatan perekonomian pada masa lalu telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% per tahun. Namun keberhasilan tersebut tidak berlangsung lama, hal ini terjadi akibat adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang terjadi pada tahun 1997. Resesi akbar yang berlangsung sejak tahun 2007 serta tetap tersisa hingga saat ini bikin banyak negara mengalami kemunduran perekonomiannya. Banyak pemain besar perekonomian dunia terkena imbasnya, perkembangan ekonomi mereka melambat. Resesi ini juga meruntuhkan banyak institusi finansial besar di beragam negara, bank-bank terpaksa menggelontorkan dana talangan ( bailout ) serta merosotnya pasar saham. Beberapa negara mengalami peningkatan jumlah pengangguran dan daya beli masyarakat turun akibat dari merosotnya berbagai macam sektor usaha perekonomian. Negara adidaya Amerika Serikat dan China juga mengalami imbas dari turunnya perekonomian di negara tersebut. Negara negara Eropa wajib berjuang menutupi utang mereka, memberlakukan pengetatan biaya yang berujung pada kesengsaraan rakyat dan terjadi kerusuhan di mana-mana. Akan tetapi, ditengah carut marut ekonomi global, ada lebih dari satu negara yang stabil, apalagi meningkat perekonomiannya. Jurnal ekonomi politik Amerika Serikat, foreign policy, pada saat itu merangkum tujuh negara yang selamat dari krisis tahun 2007, satu diantaranya tercatat adalah negara Indonesia.

2. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Tengah tahun 2011. B. LANDASAN TEORI 1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi dikelompokkan dalam teori-teori klasik dan teori-teori modern yaitu ( Boediono,2009 ) : 1. Teori teori Klasik Ahli ahli yang tergolong dalam teori klasik meliputi : a. Adam Smith Adam Smith lebih terkenal dengan teori nilainya, tetapi di dalam bukunya An Inguiry into the Nature and Caused of the Wealth of Nation yang sering disebut Wealth of Nation. Aspek utama dari pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output ( GDP ) total dan pertumbuhan penduduk. b. David Ricardo David Ricardo menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah ( yaitu sumber-sumber alam ) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya bertindak sebagai faktor pembatas dalam proses pertumbuhan suatu masyarakat.

c. Arthur Lewis Model Arthur Lewis terkenal dengan nama model pertumbuhan dengan suplai tenaga kerja yang tak terbatas. 2. Teori - teori Modern Ahli ahli yang tergolong dalam teori modern meliputi : a. Joseph Schumpeter Schumpeter berpendapat bahwa motor penggerak perkembangan ekonomi adalah suatu proses yang di beri nama inovasi. b. Harrod-Domar Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.selain kuantitas faktor produksi tenaga kerja diperhitungkan juga kenaikan efisiensi karena pendidikan dan latihan. c. Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah tahap-tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing. Tahaptahap tersebut adalah tahap masyarakat tradisional, tahap prasyarat lepas landas, tahap lepas landas, tahap gerakan ke arah kedewasaan, dan akhirnya tahap konsumsi tinggi. 2. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial pada umumnya dan masalah ekonomi pada khususnya. Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk

dan juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah, negara bahkan dunia. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis tentang keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk antar daerah di wilayah propinsi jawa tengah. Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dengan jumlah penduduk Jawa Tengah, menggunakan data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. 1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya a. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Yaitu jumlah nilai akhir produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk dalam satu tahun. b. Jumlah penduduk Jumlah penduduk adalah jumlah manusia yang bertempat tinggal atau berdomisili pada suatu wilayah atau daerah yang tercatat secara sah berdasarkan peraturan yang berlaku. 2. Teknik Analisa Data Guna menganalisis ada tidaknya keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk digunakan model Chi-Square. Sementara untuk mengukur seberapa kuat keterkaitan antara PDRB dengan jumlah penduduk dianalisis dengan korelasi untuk Chi-Square.

a. Kriteria pengujian H O diterima H O ditolak H O diterima apabila < H a diterima apabila b. Perhitungan = c. Kesimpulan H O diterima jika < H O ditolak jika Guna mengetahui seberapa kuat keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk dianalisa dengan nilai korelasi untuk Chi-Square C = Keterangan : C : Koefisien Korelasi : Hasil uji Chi-Square n : Jumlah Sampel

D. HASIL PENELITIAN 1. Menentukan ( ada tidaknya keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk ) dipilih level of signifikan tertentu ( α ), dengan degree of freedom ( r -1 ) ( k 1 ) dan di peroleh sebesar : 9.49 2. Kriteria pengujian H O diterima H O ditolak H O diterima apabila H a diterima apabila > 3. Hasil dari diperoleh angka : 13.707 4. Kesimpulan : > 13.707 > 9.49 berarti H a diterima maka ada keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk 5. Guna mengetahui seberapa kuat keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk dianalisa dengan nilai korelasi untuk Chi-square C = C =

C = 0.5304 Berdasarkan hitung korelasi untuk Chi-Square diperoleh nilai 0.5304 atau 53,04 persen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan antara PDRB dan jumah penduduk cukup kuat. E. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan 1. Hasil analisis Chi-Square diperoleh nilai sebesar 13.707 dan nilai sebesar 9.49. Nilai > maka dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara PDRB dan jumlah penduduk. 2. Hasil analisis korelasi Chi-Square diperoleh nilai sebesar 0.537, mengindikasikan adanya keterkaitan yang cukup kuat antara PDRB dan jumlah penduduk. b. Saran Memperhatikan hasil penelitian yang diperoleh, maka diberikan saran : 1. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah khususnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi supaya meningkatkan lapangan pekerjaan guna mengatasi tingkat pengangguran yang ada, sehingga pendapatan masyarakat meningkat. 2. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah khususnya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) dapat menjaga laju

pertumbuhan penduduk dan pengendalian jumlah penduduk supaya terjadi pemertaan penduduk. 3. Dikarenakan penelitian ini jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan pada penelitian selanjutnya untuk dapat lebih memperluas variabel yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dan menggunakan model analisis yang berbeda. F. DAFTAR PUSTAKA Abdul Hafiz Tanjung.2012. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung: Alfabeta. Arikunto,S.2006. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi.Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.2010 Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.2012 Boediono.2010. Ekonomi Makro.Edisi 4. Yogyakarta : BPFE, Yogyakarta Danang Trian Saputro. 2010. Analisis Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun 2001-2005. Skripsi tidak dipublikasikan Boediono.2010. Ekonomi Makro.Edisi 4. Yogyakarta : BPFE, Yogyakarta Maria Yunitasari.2007. Analisis Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Manusia Propinsi Jawa Timur. Skripsi tidak dipublikasikan M, Suparmoko.2009. Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Andi Nasir.2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : CV.Alfabeta Todaro,M.P.2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta : Erlangga

Toni Sofyan, 2010. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tenaga Kerja dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga Tahun 1995-2009. Skripsi tidak dipublikasikan Yulia Rahmayanti.2011. Analisis Hubungan Pertumbuhan Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi. Skripisi tidak dipublikasikan. Http:/bp.blogspot.com// diunduh tanggal 2 Mei 2014 Http : www.ekon.go.id// diunduh tanggal 2 Mei 2014