LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

dokumen-dokumen yang mirip
Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) By. Gotri Ruswani, S.Pd.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN- BAHAN KIMIA MENURUT EROPA (EUROPEAN ECONOMIC COMMUNITY-EEC)

TATA CARA PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan masyarakat. Hal ini sesuai denganisi pasal 34 ayat (3)

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)

PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KLASIFIKASI LIMBAH. Oleh: Tim pengampu mata kuliah Sanitasi dan Pengolahan Limbah

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

TUGAS MAKALAH IPA LIMBAH PADA HOTEL Grand Hyatt. DUSUN OLEH: Muhammad Muqmin Taba KELAS: XI Resto II

PEMBELAJARAN VI BAHAN BERACUN BERBAHAYA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

1. Pengertian Perubahan Materi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

PERATURAN DALAM PENGELOLAAN B3

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB II LANDASAN TEORI

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGENALAN BAHAN-BAHAN Kimia

MENGAWAL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI KAWASAN SEKARAN UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas XI Ap/Ak SMK Hang Tuah 2

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang

BERKENALAN DENGAN ILMU KIMIA

PENCEMARAN LINGKUNGAN

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL KELAS XI WAKTU : (90 menit)

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

Aryadita Minanda Budi Wiratmaka Eppy Nurul C Handini Citraswari Harini Merdekawati Neo Husien N Rahmawati Tri Rohani

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Keselamatan Kerja di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS MENGGUNAKAN METODE ACID CLAY TREATMENT

BAB 5 PENCEMARAN LINGKUNGAN

Kimia Lingkungan (M. Situmorang) Halaman i

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

MAKALAH KIMIA ANALITIK

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.10

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Penanganan Bahan Kimia di TFME

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

Oleh: ANA KUSUMAWATI

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

PENCEMARAN UDARA LELY RIAWATI, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oksidasi dan Reduksi

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

NITROGEN. Nama Kelompok :

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

Transkripsi:

LIMBAH Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.B3

PENGERTIAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah: Sisa/buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah / konsentrasinya dilingkungan telah melebihi baku mutu. Baku Mutu????

UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan hidup mendifinisikan Baku Mutu Lingkungan: Sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup Dengan kata lain, Baku Mutu Lingkungan: ambang batas / batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada dilingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif Kembali

Baku Mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang diperuntukkan sebagai air minum Jenis Limbah 1. Air Raksa 2. Arsenik 3. Boron 4. Kadmium 5. Tembaga 6. Sianida 7. Fluorida 8. Timah 9. Nikel 10. Nitrat (NO 3 ) Satuan mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter Kadar Maksimum yang diperbolehkan 0,001 0,01 0,3 0,003 2 0,07 1,5 0,01 0,02 50

PENGELOMPOKAN LIMBAH 1. BERDASARKAN JENIS SENYAWA A. Limbah Organik Pengertian secara kimiawi: merupakan segala limbah yang mengandung unsur carbon ( C ),sehingga meliputi limbah dari makhluk hidup Secara teknis: sebagai limbah yang hanya berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk B. Limbah Anorganik Pengertian secara kimiawi: meliputi limbahlimbah yang tidak mengandung unsur karbon seperti logam, alumunium, kaca dan pupuk anorganik Secara teknis: segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai

2. Pengelompokan Berdasarkan Wujud a. Limbah Cair b. Limbah Padat c. Limbah Gas LIMBAH CAIR Segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air KLASIFIKASI LIMBAH CAIR: 1). Limbah Cair Domestik 2). Limbah Cair Industri 3). Rembesan dan Luapan 4). Air Hujan

LIMBAH CAIR DOMESTIK Yaitu: limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis LIMBAH CAIR INDUSTRI Yaitu: limbah cair hasil buangan industri REMBESAN DAN LUAPAN Yaitu: limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan AIR HUJAN Yaitu: limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah

LIMBAH PADAT Biasannya limbah padat disebut sebagai: SAMPAH Bentuk, jenis dan komposisi limbah padat sangat dipengaruhi oleh: Taraf hidup masyarakat dan kondisi alam Sedangkan Jumlahnya sangat dipengaruhi oleh : Kepadatan penduduk

Klasifikasi Limbah Padat (Sampah), menurut istilah teknis : a. Sampah organik mudah busuk (garbage) yaitu: limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai oleh mikroorganisme. b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish) yaitu: limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.

c. Sampah Abu (ashes) yaitu: limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. d. Sampah bangkai binatang (dead animal) yaitu: semua limbah yang berupa bangkai binatang.

e. Sampah sapuan (street sweeping) yaitu: limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan f. Sampah industri (industrial waste) yaitu: semua limbah padat yang berasal dari buangan industri

LIMBAH GAS Di udara, terkandung unsur-unsur kimia: O 2, N 2, NO 2, CO 2, H 2. Tingkat kualitas udara tergantung: Jenis limbah gas volume yang lepas lamanya limbah berada di udara Partikel bahan padatan atau cairan yang tersuspensi dengan gas-gas di udara disebut sebagai Materi Partikulat

Beberapa Macam Limbah Gas yang umumnya ada di udara: No Jenis 1. CO 2. CO 2 3. NO x 4. SO x 5. HCl 6. NH 3 7. CH 4 8. HF 9. NS 10 Cl 2 Keterangan Gas tidak berwarna, tidak berbau Gas tidak berwarna, tidak berbau Gas berwarna, berbau Tidak berwarna, berbau tajam Berupa uap Gas tidak berwarna, berbau Gas berbau Gas tidak berwarna Gas berbau Gas berbau

3. Berdasarkan Sumber : 1. Limbah Domestik 2. Limbah Industri 3. Limbah Pertanian 4. Limbah Pertambangan

4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Menurut PP RI No. 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah : Sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan be- racun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung me- rusak lingkungan hidup, kesehatan maupun manusia

Klasifikasi Limbah B3 Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa: Mudah meledak (explosive) Pengoksidasi (oxidizing) Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable) Sangat mudah terbakar (highly flammable) Mudah terbakar (flammable) Amat sangat beracun (extremely toxic) Sangat beracun (highly toxic) Beracun (moderately toxic)

Berbahaya (harmful) Korosif (corrosive) Bersifat Mengiritasi (irritant) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment) Karsinogenik / dapat menyebab- kan kanker (carcinogenic) Mutagenic / dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)

Limbah Mudah Meledak yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 o C, 760 mmhg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya

Limbah Mudah Terbakar yaitu : limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%, volume dan atau pada titik nyala lebih dari 60 o C akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala yang lain pada tekanan udara 760 mmhg

Limbah bukan berupa cairan yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terusmenerus Merupakan limbah bertekanan yang mudah terbakar Merupakan limbah pengoksidasi

Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai sifat : Pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan Dapat bereaksi hebat dengan air Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan

Merupakan limbah sianida, sulfida atau amonia yang pada kondisi ph antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar Limbah yang menyebabkan kebakar- an karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik per- oksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

Limbah Beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang menular Limbah yang bersifat korosif, sifatnya: Menyebabkan iritasi pada kulit Menyebabkan pengkaratan pada lempengan baja Mempunyai ph 2 (bersifat asam) atau 12,5 (bersifat basa)