BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dengan jenis analisis pengaruh. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang banyak menuntut penggunaan angkaangka dan analisis menggunakan statistik. 49 Jadi pendekatan ini dipilih untuk menjelaskan bagaimana pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja dan etos kerja islam terhadap kinerja karyawan KSU BMT Al Fataa Ulujami. B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada BMT AL-Fataa Ulujami yang terletak di Jl. Raya Ambowetan, Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah. Nomor telepon (0285) 4474243. C. Variabel Penelitian 1. Variabel Independent Variabel Independent (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. 50 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah : 49 Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatifdanKualitatif Dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011), hlm. 7 50 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 109 40
41 a. Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya, menciptakan rasa identitas bagi para anggota organisasi, mempermudah timbulnya komitmen kolektif terhadap organisasi, meningkatkan kemantapan sistem sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu membentuk sikap dan perilaku para anggota organisasi. b. Disiplin Kerja Disiplin adalah suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. c. Etos Kerja Islam Etos kerja islam dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang diyakini orang muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakan kemanusiannya, tetapi juga sebagai manifestasi dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur. 2. Variabel Dependent a. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
42 kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian. 51 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada KSU BMT Al Fataa Ulujami yang berjumlah 31 karyawan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti bisa menggunakan sampel. 52 Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan kuesioner pengumpulan data dan seluruh populasi untuk dijadikan sampel karena jumlah sampel relatif kecil yaitu 31 karyawan. 51 Mashuri, MP dan.m. zainuddin, MA,Metode Penelitian : Pendekatan Praktis dan Aplikatif, Edisi Revisi (Bandung : PT Refika Aditama, 2011),hlm. 157 52 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian...hlm. 56
43 E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa daftar pertanyaan (kuesioner) dan akan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 4 bagian, yaitu : a) Bagian pertama berupa item-item pertanyaan tentang budaya organisasi. b) Bagian kedua berupa item-item pertanyaan tentang disiplin kerja. c) Bagian ketiga berupa item-item pertanyaan tentang etos kerja islam. d) Bagian keempat berupa item-item pertanyaan tentang kinerja karyawan. 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara : a) Kuesioner Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dalam bentuk berupa pertanyaan yang dikirimkan atau diberikan secara langsung untuk diisi dan dikembalikan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel apa yang akan diukur dan jawaban apa yang diharapkan dari responden. 53 Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan di KSU BMT Al Fataa Ulujami. Kuesioner yang dipakai disini 53 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian...hlm. 56
44 adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, dimana variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item pertanyaan. Setiap pertanyaan yang menggunakan skala likert mempunyai tingkatan dari sangat positif menjadi sangat negatif. Biasanya menggunakan kata-kata berupa: sangat setuju, setuju, tisak setuju, dan sangat tidak setuju. 54 Skala likert berisi lima tingkat pada interval 1-5, dengan kriteria sebagai berikut : (1) Skor 1 jika jawaban responden sangat tidak setuju (STS) (2) Skor 2 jika jawaban responden tidak setuju (TS) (3) Skor 3 jika jawaban responden kurang setuju (KS) (4) Skor 4 jika jawaban responden setuju (S) (5) Skor 5 jika jawaban responden sangat setuju (SS). b) Wawancara Wawancara adalah proses mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya/pewawancara dengan si penjawab/responden, dengan menggunakan alat interview guide. 54 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian...hlm. 43
45 Wawancara merupakan bagian yang terpenting dari setiap survei. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan hanya bertanya langsung kepada narasumber (responden). 55 Wawancara ditujukan kepada Manajer umum dari KSU BMT Al Fataa ataupun yang mewakili untuk mendapat informasi mengenai data yang diperlukan. 3. Studi Pustaka Studi pustaka adalah pengumpulan data yang berasal dari beberapa literature serta bacaan lain yang mendukung penelitian ini seperti majalah, surat kabar, jurnal, serta artikel-artikel yang berkaitan dengan topik penelitian. F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pada penlitian ini metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak statistik yaitu SPSS (Statistical Package for SocialScience) versi 16, Metode analisis data dengan regresi linier berganda. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatantingkatan kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Data dapat dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa cermat suatu test atau pengajuan melakukan 55 Achmad Sani Supriyanto dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian...hlm. 54
46 fungsi ukurannya. 56 Butir-butir yang ada dalam kuesioner diuji terhadap faktor-faktor terkait. Dalam penelitian ini perhitungan validitas item dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS 16. Jika r hitung > r tabel maka dinyatakan valid, dan jika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Uji Realibilitas dilakukan untuk mengukur satu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakaan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 57 c. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berkontribusi normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas melalui data, dalam penelitian ini hanya dianalisis grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi 56 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 16, (Semarang: Badan Penerbit Undip, 2011), hal 45 57 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate...hlm. 41
47 dengan SPSS. 58 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S). Jika signifikasi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal. 2) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Adapun metode yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan uji Glejser Test dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika hasil analisis menunjukkan kinerja signifikansi diatas tingkat kepercayaan 0.05 maka dapat disimpulkan model tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 59 3) Uji Multikoloniaritas Uji Multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Hasil pengujian ini menggunakan nilai Collinearity Statistics Tolerance (T) dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan 58 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate...hlm. 160 59 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate...hlm.105
48 adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. 60 4) Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode T dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem auto korelasi. Model regresi yang baik adalah model yang terbebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Durbin- Watson (DW test). Hipotesis yang akan diuji adalah: 61 H 0 :R = 0 : tidak ada autokorelasi H a :R 0 : ada autokorelasi 5) Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dengan menggunakan tabel ANOVA pada SPSS, akan dilihat nilai Sig. linearity & Sig. deviation from linearity dari setiap variabel bebas dengan variabel terikat dibandingan dengan tingkat signifikansi (α). Nilai Sig. linearity menunjukkan sejauh mana variabel bebas berbanding tepat di garis lurus. Apabila nilai Sig. linearity lebih kecil dari tingkat signifikansi (α), maka regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh antara 60 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate...hlm. 106 61 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate...hlm.110
49 variabel-variabel yang ada. Sedangkan nilai Sig. deviation from linearity menunjukkan selinier apa data yang dipergunakan. Apabila nilai Sig. deviation from linearity lebih besar dari tingkat signifikansi (α), maka regresi linier dapat dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel yang ada. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. d. Pengujian Hipotesis 1) Analisis Regresi Berganda Untuk menguji hipotesis digunakan persamaan regresi linier berganda. Pengujian analisis ini dengan alasan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu budaya organisasi (X1), disiplin kerja (X2), etos kerja islam (X3) terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan model dasar sebagai berikut : Y= α + β1x1 + β2x2 + β3x3+ ε Dimana : X1 X2 X3 α Y Ε = Budaya organisasi = Disiplin kerja = Etos Kerja Islam = Bilangan konstanta = Kinerja Karyawan = Kesalahan penduga
50 2) Uji Signifikasi Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara simultan (serentak) maupun parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dan uji statistik F. 62 1) Uji t (secara parsial) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial. Pengujian signifikansi yang dilakukan uji t ditetapkan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: (a) Menentukan Level of Significance α < 0,05. (b) Jika t hitung > t tabel, maka menerima H a, yang berarti variabel bebas tersebut mampu mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Jika t hitung < t tabel, maka H a tidak dapat diterima, yang berarti variabel bebas tersebut tidak mempengaruhi variabel terikat. 2) Uji F (secara simultan) Uji F pada dasarnya digunakan untuk menguji apakah semua variable independen yaitu etika kerja Islam, komitmen organisasi dan kepuasan kerja yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen yaitu kinerja karyawan. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F tabel dengan F hitung. 62 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate...hlm. 98
51 Untuk menentukan nilai F, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df= (n-k) dan (k-1) dimana n adalah jumlah observasi, kriteria uji yang digunakan adalah: (a) Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima artinya hitung table secara statistic dapat dibuktikan bahwa variable independen (budaya organisasi, disiplin kerja dan etos kerja islam) tidak berpengaruh terhadap variable dependen (kinerja karyawan). (b) Jika F hitung >F tabel maka H 0 ditolak dan H a hitung tabel (Hipotesis alternative) diterima, artinya secara simultan dapat dibuktikan semua variable independen (budaya organisasi, disiplin kerja dan etos kerja islam ) berpengaruh terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). 3) Uji Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya determinasi (R 2 ). Keseluruhan R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linear berganda.jika R 2 yang diperoleh mendekati 1 (satu), maka semakin kuat model tersebut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R 2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah variabelvariabel independen menerangkan variabel dependen. Selain melakukan pembuktian dengan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (R 2 ) parsial untuk masing-masing
52 variabel independen. Menghitung R 2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel independen, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai R 2, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel dependen.