Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan isu agama oleh capres saat ini?

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Sengsara membawa Nikmat (Buah dari Kesabaran) Oleh: Estu Miyarso

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Muhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia.

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

KESABARAN DI BULAN KEMULIAAN. Oleh: A.B.E. Miyarso

POLITIK ISLAM DAN MASYARAKAT MADANI OLEH: DENNY PRITIANTO SA ADAH NURAINI LINA DWI ASTUTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

= DAILY MOTIVATION SKILL = disampaikan oleh

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

Parpol Islam dan yang berbasis massa Islam, tak lagi terlihat menyuarakan Islam, bahkan seakan menghindar untuk diidentikkan dengan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

MAKNA HIDUP DALAM AL-QUR AN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

Usman termasuk PNS yang melawan arus. Ia teguh memegang prinsip dan gigih berdakwah meski karier taruhannya.

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Makna Pancasila sebagai Sistem Etika

PEDOMAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 02/PED/I.0/B/2012 TENTANG PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Kusman Sadik, Peneliti SEM Institute

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

WALIKOTA BANDUNG SAMBUTAN WALIKOTA BANDUNG PADA ACARA PERINGATAN PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945 YANG DIRANGKAI DENGAN BICARA BUKU BERSAMA WAKIL RAKYAT

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

Membentuk Karakter Cara Islam (ringkasan)

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Mengukir Masa dengan Tulisan

Kondisi umat Islam pada Ramadhan ini sepertinya tak berubah. Pandangan Anda?

PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H

MENDENGARKAN HATI NURANI

BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

Mengapa Anda ingin menambahkan syarat dalam revisi UU tentang Kepala Daerah nanti bahwa peserta pilkada harus bermoral?

Kewajiban Menunaikan Amanah

"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam telegram rahasia itu tertulis, Keputusan untuk menggunakan jilbab ditunda sambil menunggu SK.

BAB V KESIMPULAN. sekularisasi dari istilah sosiologis merupakan menduniawikan nilai-nilai

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

{mosimage} M Ismail Yusanto, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

1) Nasionalis. 2) Pemberani

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

Pendidikan Agama Islam

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Islami. Pernikahan Dalam Islam

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

Jangan Sampai Telepon Genggam Membuat Anda Tidak Nyaman

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

H. Marzuki Alie, SE.MM. KETUA DPR-RI

Ribuan massa turun ke jalan pada 9 Desember memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. Apakah aksi tersebut berdampak pada perubahan?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan tugastugas

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

KATA-KATA BIJAK 2 TOKOH INDONESIA. A. Kata-kata Bijak KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

BAB IV ANALISA PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDUL MALIK FADJAR. A. Analisis Pendidikan Islam Menurut Abdul Malik Fadjar

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

Dadang Hawari, Psikiater

Sebagai warga Bogor, tidakkah Anda bangga acara puncak kontes Miss World digelar di kota Anda?

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

151 Perda yang Bias Agama. Oleh Victor Silaen

Mam MAKALAH ISLAM. Pesan Mohamad Roem Seputar Kepahlawanan

1. Konsisten akan visi dan misi yang telah dia buat semenjak kampanye.

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,

2015 PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN PERSATUAN UMAT ISLAM SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH

BAB IV ANALISIS. juga merupakan kepentingan untuk kesejahteraan umat Islam pada umumnya

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di

*** Buah Kesabaran ????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Mam MAKALAH ISLAM. Kementerian Agama Pilar Konstitusi Negara

Transkripsi:

{mosimage} Mashadi Mantan Anggota DPR RI Para capres-cawapres mengumbar janji untuk perubahan. Bahkan mereka menggunakan idiom-idiom dan simbol-simbol Islam untuk menggaet hati para pemilih Muslim. Itu yang terjadi berulang-ulang menjelang pelaksanaan pemilihan presiden di Indonesia. Sayangnya, apa yang ditampakkan para kandidat itu hanya aksesoris yang digunakan semata-mata untuk meraup suara. Begitu berkuasa, mereka melupakan Islam itu sendiri dan asyik dengan sekulerisme dan materialisme. Bagaimana perilaku para kandidat pemimpin Indonesia dalam pandangan mantan anggota DPR RI Mashadi, berikut wawancaranya dengan Joko Prasetyo dari Media Umat. Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan isu agama oleh capres saat ini? Sebenarnya yang pokok itu kan semua capres punya kepentingan terhadap umat Islam. Karena memang jumlah/populasi umat Islam mayoritas, 80-90 persen Muslim. Jadi mereka punya kepentingan untuk mendapat dukungan umat Islam. Tapi memang ada yang bukan sekadar mereka punya kepentingan untuk mendapatkan dukungan semata, juga mungkin ada secara nilai atau ideologis mempunyai kedekatan meskipun kadarnya relatif. Pengertian kedekatan itu untuk diri sendiri. Bisa saja secara sosiologis, mungkin 1 / 8

latar belakang mereka itu dari keluarga yang memiliki misi visi Islam. Sehingga mereka sedikit banyak masih memiliki hubungan emosional dengan umat Islam. Itu kan ditujukan hanya sebagian kecil umat Islam, misalnya hanya juga dengan menggunakan kerudung. Padahal sebelumnya kebijakan mereka jauh dari ajaran Islam. Apakah itu dijadikan mainan? Kalau kita lihat dari sisi pandangan Islam, apalagi menyangkut hal-hal yang bersifat prinsip, mendasar, saya kira itu tidak bisa menjadi indikator, tapi bahwa untuk menbangun sebuah komunikasi, untuk membangun suatu suasana dialog itu saya kira diantara capres berbeda beda. Dan itu sangat terkait pada latar belakang sosiologis masing-masing capres. Lalu bagaimana meletakkan agama dalam pemerintahan? Siapa pun yang berkuasa di Indonesia, selama mereka mengesampingkan agama dan agama tidak menjadi parameter atau ukuran dalam masalah pengelolaan negara, maka mereka tidak akan pernah mencapai tujuan-tujuannya. Jadi selama mereka tidak menjadikan Allah, Rasul dan akhirat sebagai tujuan, mereka itu tidak akan pernah menghasilkan sebuah pemerintahan yang bahagia, bermanfaat, berguna, dan bermartabat. Jika mereka mengatakan bermartabat, saya kira tidak akan pernah bermartabat kalau semata-mata indikatornya itu hanya ekonomi. 2 / 8

Apakah Anda melihat ketiga pasangan capres-cawapres ini yang menjadikan Allah, Rasul, akhirat sebagai tujuannya? Kalau secara filosofis, meskipun sebenarnya masih sangat jauh, tapi ada dari mereka yang menggunakan idiom atau kata-kata yang relatif bisa umat Islam berkominikasi dengannya. Bentuk kominikasinya ya persoalan-persoalan yang sekarang menjadi konsep umat Islam dan yang selama ini tidak pernah terpecahkan problemnya itu. Misalnya terkait dengan pembubaran Ahmadiyah? Makanya saya katakan itu, seperti masalah-masalah yang pokok seperti Ahmadiyah, usaha mulai dilakukan umat Islam di berbagai daerah untuk menerapkan syariat Islam. Ya itulah yang harus dikomunikasikan dan menjadi platform umat Islam untuk semacam kontrak yang harus disampaikan pada mereka. Kita lihat siapa sebenarnya mereka yang serius untuk mendapat dukungan pada umat Islam. Kalau tidak ada, kita tidak perlu memberikan dukungan pada mereka. Sepertinya mereka cuma mencari suara saja, menurut Anda? Ya inilah susahnya kita untuk percaya. Tapi bahwa semua langkah ini sebenarnya harus kita lakukan bagaimana menbangum adanya kepercayaan bersama antara ormas-ormas Islam, di antara pimpinan umat Islam dengan capres. Siapa sebenarnya yang mempunyai komitmen yang sungguh-sungguh untuk kepentingan umat Islam yang akan datang ini. Bagaimana agar Islam eksis di Indonesia? Kalau mau bisa eksis atau tegak memang harus ada sebuah kekuatan yang memang 3 / 8

sungguh-sungguh serius. Orientasinya hanya untuk Allah, Rasul dan akhirat. Jadi kalau di luar itu, akhirnya mereka itu akan terbeli. Artinya selama mereka orientasinya pada kehidupan dunia akan terbeli baik dengan harta, tahta, dan wanita. Seperti di Surat Ali Imran ayat 14 itu kan memang sudah melekat di dalam jiwa manusia syahwat terhadap wanita, anak-anak dan harta benda. Itu kan bukan dalam bentuk tunggal, tapi jamak. Nah kita membutuhkan seperti yang digambarkan oleh Ali Imran ayat 15 yaitu orang-orang yang samata-mata hidupnya itu orientasinya untuk Allah, Rasul, dan Akhirat. Nah, kalau muncul kekuatan yang seperti itu, itulah yang akan menjadi solusi bagi masa depan Indonesia. Jadi orang itu harus hidup dengan zuhud, wara' dan dengan prinsip-prinsip hidup yang benar-benar dilandasi oleh prinsip-prinsip Islam dalam segala aspek kehidupan. Selama itu tidak ada, ya susah kita. Tapi orang sekarang itu menjadi pragmatis. Menimbang-nimbang mana di antara kandidat presiden yang ada dengan maslahat yang lebih besar kepada umat. Kalau kita berpikir ideal ya tidak ada. Karena sampai sekarang ini siapa di antara mereka itu yang benar-benar mencintai Allah, mencintai Rasul, dan juga hidupnya semata-mata berorientasi di akhirat? Bagaimana agar melahirkan calon-calon pemimpin yang berorientasi kepada Allah, Rasul dan akhirat? Ketiadaan pemimpin yang cinta kepada Allah, Rasul, dan akhirat karena tahapan-tahapan dalam perjuangan itu tidak melalui tahapan yang jelas. Saya lihat memang belum ada yang beritiba' secara serius kepada Rasul dalam perjuangan itu. Yang ada hanyalah orang-orang yang berpikir semata-mata kekuasaan. Kan dengan kekuasaan itu identik dengan 'kemuliaan-kemuliaan' di dunia. Itulah yang menyebabkan kita selalu gagal dan jauh dari apa yang kita cita-citakan itu. Jadi memang harus ada kekuatan yang memang serius dan mereka membangun kekuatan dengan sabar menciptakan orang-orang yang memang berorientasi hanya mencintai Allah, Rasul dan akhirat. Jadi kalau masih digambarkan oleh Surat Ali Imran ayat 14 itu ya mereka besar secara politik, akhirnya terjadi politik dagang sapi lagi. Kemudian agama dengan 4 / 8

prinsip-prinsip yang mulia itu tidak lagi menjadi rujukan untuk menjadi patokan di dalam berpolitik. Nah perpolitikan semacam itu yang terus terulang kembali. Dan Islam yang sangat mulia dengan nilai-nilainya itu tidak pernah dijadikan konsep hidupnya secara konsisten. Karena memang tidak ada yang menjadikan Islam secara serius sebagai ajaran yang aplikatif dan diamalkan. Bagimana contoh Rasul dalam melahirkan pemimpin yang islami yang menegakkan syariah Islam secara kaffah? Kalau kita kembali melihat, membaca sejarahnya Rasul, itu kan intinya ada proses yang diawali oleh Rasul dengan membentuk akidah keimanan yang hanya berorientasi kepada Allah, Rasul dan akhirat. Jadi awal ayat-ayat Makkiyah itu sebenarnya membentuk generasi seperti itu. Sehingga mereka menghadirkan sebuah peradaban yang besar sampai sekarang ini. Yang bukan hanya berkembang di jazirah Arab tetapi di seluruh dunia. Produknya adalah orang-orang yang memiliki prinsip dan pedoman hidup yang orientasinya itu hanya semata-mata mahabbah ilallah, ilarasul, dan ilaakhirah. Selama itu belum ada dan tujuannya hanya untuk kekayaan dunia, apalagi sekadar untuk kesejahteraan perut, jadi sama saja seperti binatang. Burung juga dikasih rezeki oleh Allah kalau sekadar begitu saja kan. Burung pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang. Jadi apa bedanya manusia dengan binatang kalau orientasinya hanya menyangkut masalah kesejahteraan, income perkapita, pertumbuhan ekonomi, dan standar kesejahteraan secara umum lainnya. Ya, kalau seperti itulah, manusia tidak ada bedanya dengan binatang. Jadi maksud saya itu, manusia harus mempunya orientasi yang lebih dari sekadar hanya nilai ekonomi. Bagaimana agar lahir generasi yang tetap istiqamah? Ya mereka harus dididik dan diciptakan melalui sebuah proses yang sungguh-sungguh dan 5 / 8

serius. Mereka dikenalkan dengan prinsip-prinsip Islam ini agar mereka memahami dan kemudian mereka menerima dengan ikhlas dan mengamalkan prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang mereka pahami dalam seluruh aspek kehidupan itu. Bisa dicontohkan lebih teknis lagi? Yaa dalam Islamkan banyak dalam aspek ekonomi, politik, sosial termasuk aspek pendidikan, budaya. Banyak sekali prinsip-prinsip Islam itu. Dalam berpolitik saja kan mereka sekarang tidak menggunakan etika atau fatsun politik secara umum kan? Belum lagi dengan kaidah-kaidah politik secara Islam. Itu masih sangat jauh. Prinsip-prinsip moral yang secara umum saja itu belum mereka laksanakan. Yang ada sekarang itu adalah prinsip satu teori yang memang sekarang ini sudah menjadi suatu kebiasaan yang dibilang oleh Nicolo Machiavelli sebagai menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Politik Machiavelli inilah yang saya lihat berkembang sekarang. Karena memang prinsip dasar dalam kita membangun kehidupan itu adalah materialisme itu sendiri, bukan berasal dari prinsip-prinsip ajaran Islam. Jadi sulit kita untuk membawa diri kita untuk kehidupan yang lebih baik dan beradab ke depan. Kalau kita baca kembali pidato almarhum M. Natsir itu, prinsip yang menjadi dasar negeri ini ya sebenarnya prinsip sekularisme. Nah, untuk mengganti prinsip dasar ini harus ada suatu kekuatan. Bagaimana agar masyarakat sadar, ya terutama politisinya agar mengganti sistem sekuler ini menjadi sistem Islam? Ada banyak wasilah yang bisa digunakan,misalnya dengan menggunakan partai politik. Oke lah partai politik. Tetapi orientasi parpol ini seharusnya orientasinya tidak semata-mata kekuasaan. Karena kekuasaan juga sebuah instrumen, bukan tujuan akhir, yang digunakan untuk mencapai dan melaksanakan misi kehidupan manusia di dunia menjadi khalifatullah fil ardhi seperti yang termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 30. Tetapi sekarang orang berlomba-lomba an sich dalam rangka untuk mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri digunakan untuk apa? Kalau sekarang semua capres berorientasi kepada kesejahteraan. Artinya tujuannya itu hanya semata-mata materi. Bukan lagi bagaimana orang itu ya terkait perilakunya, kebiasaan-kebiasaannya, dasar filosofis dalam hidupnya itu, 6 / 8

tidak ada yang pernah berbicara soal itu. Kalau begitu kan, harus menciptakan generasi baru yang akan menerapkan syariah? Ya. Sekarangkan banyak gerakan di Indonesia ini. Mereka punya model-model. Mereka punya metodologi dan manhaj yang bermacam-macam. Tapi bagaimana agar berbagai gerakan ini orientasinya adalah membangun, membentuk karakter orang yang orientasinya hanyalah mencintai Allah, Rasul dan akhirat. Sehingga mereka tidak bisa lagi disogok atau menggelembungkan anggaran karena kepentingan. Artinya semua yang dijalani itu harus terus membawa misi. Misi dalam hidupnya itu seorang Mukmin yang menjalankan misi yang diwajibkan oleh Allah SWT. Tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Itu sudah menjadi ultimate goal yang paling tinggi manusia. Karena itu kita harus mendidik orang untuk menjadi paham dan berkomitmen terhadap Islam. Soalnya sekarang banyak orang yang paham tetapi tidak komitmen. Sekarang kan banyak ulama-ulama, tokoh-tokoh Islam. Tetapi mereka kan mengalami disorientasi kalau sudah menyangkut persoalan-persoalan yang prinsipil. Karena memang agama itu masih sangat parsial dalam kehidupan mereka. Artinya tidak secara total mereka pahami dan mereka amalkan sehingga menjadi suatu komitmen buat mereka. Komitmen yang seperti ini lah yang sangat sulit. Jadi untuk bisa begitu, orang memang harus punya komitmen yang serius, sungguh-sungguh bahwa tujuan mereka itu adalah semata-mata hanya untuk Allah, Rasul dan akhirat. Ya seperti apa yang kita baca ketika shalat, inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil 'alamiin. Ya ucapan itu harus diwujudkan dalam semua aspek kehidupan mereka. Kalau mau serius begitu. Memang persoalannya adalah bi'ah atau lingkungan kita yang sangat materialistik ini sehingga orang itu sulit untuk keluar dari sebuah lingkungan yang materialistik seperti sekarang. 7 / 8

Ada formula untuk keluar dari kungkungan materialisme sehingga dapat mewujudkan amanah dari Allah dan Rasul? Kalau bagi saya ya tinggalkan saja semua sekarang. Mau itu disebut sistem, mau itu disebut ideologi, atau yang disebut dengan nilai-nilai apapun yang tidak islami, ya harus kita tinggalkan! Dan kita mulai tata kembali kehidupan ini dengan apa yang diinginkan oleh Allah dan Rasul dan menjadikan kehidupan kita di akhirat menjadi orang-orang yang mulia di sisi Allah SWT.[] 8 / 8