BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di. yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem syariah dalam satu dekade terakhir ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian dan Landasan Syariah Deposito ib Mudhrabah. penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Namun, orang awam dan orang-orang mengenal bank syari ah dari

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

Pengaruh Jumlah Deposito Mudhorobah Terhadap Penerimaan Jumlah Bagi Hasil Mudhorobah Pada PT.Bank Mega Syariah

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga-lembaga keuangan sejenis

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. syariah prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Khairunisa, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadikan manusia dengan berbagai naluri, di antaranya naluri hidup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang keuangan dimana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dan penetapan beban yang dikenal dengan bunga. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan laju jumlah Bank Umum Syariah yang tumbuh dari yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan paling strategis bagi pendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan lembaga Islam di Indonesia termasuk cukup signifikan

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting didunia

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang diperuntukan bagi umat manusia seluruhnya yang berada di muka bumi. Ajaran Islam tidak hanya diperuntukan bagi umat Islam saja akan tetapi juga untuk semua umat manusia, baik umat Islam maupun umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta. Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk menjaga dan melindungi alam sekitarnya. Setiap manusia wajib untuk menjaga dan melestarikan alam beserta isinya. Manusia harus memelihara alam, dan dilarang menimbulkan kerusakan di bumi. Dalam ajaran Islam, sumber daya alam di bumi ini tidak terbatas. Allah menciptakan alam semesta dan isinya dengan jumlah yang tidak dapat dihitung. 1

2 Namun untuk memperoleh hasil ciptaan-nya, ada yang dapat langsung dinikmati, dan ada yang perlu dilakukan upaya keras untuk mendapatkannya. Upaya yang perlu dilakukan oleh manusia ialah dengan ilmu yang dimiliki, maka harta kekayaan yang terdapat di alam semesta dapat diperoleh. Sumber daya alam di bumi dan di langit itu tidak terbatas, namun kemampuan manusia yang terbatas, sehingga manusia tidak mampu untuk mengambil semua harta yang telah tersedia di bumi. 1 Sebagaiamana dijelaskan dalam Al-quran. Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijaikan-nya tujuh lanngit, dan Dia Maha mngetahui segala sesuatu. Islam sebagai agama memuat ajaran yang bersifat universal dan komprehensif. Universal artinya bersifat umum, dan komprehensif artinya mencakup bidang kehidupan. Berdasarkan sistem ajaran Islam tersebut, terlihat bahwa system muamalah dalam Islam adalah meliputi berbagai aspek ajaran, yaitu mulai dari persoalan hak atau hukum samapai urusan lembaga keuangan. Lembaga keuangan diadakan dalam rangka untuk mewadahi aktivitas konsumsi, simpanan dan investasi. Lembaga keuangan itu ada yang berbentuk lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Dalam aktivitas investasi bank mempunyai salah produk yaitu deposito. Belakangan ini telah hadir perbankan syariah yang mana dalam produknya hampir sama dengan perbankan konvesional, 1 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011), h. 6.

3 cuama ada sedikit perbedaan pada akad yang diterapkan. Bank syariah menerapkan prinsip syariah. 2 Prinsip perbankan syariah merupakan bagian dari ajaran Islam yang berkaitan dengan ekonomi. Salah satu prinsip dalam ekonomi Islam adalah larangan riba dalam berbagai bentuknya, dan menggunakan sistem antara lain prinsip bagi hasil. Dengan prinsip bagi hasil, bank syariah dapat menciptakan iklim investasi yang sehat dan adil karena semua pihak dapat saling berbagi baik keuntungan maupun potensi risiko yang timbul sehingga akan menciptakan posisi yang berimbang antara bank dan nasabahnya. Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong pemerataan ekonomi nasional karena hasil keuntungan tidak hanya dinikmati oleh pemilik modal saja, tetapi juga oleh pengelola modal. Deposito merupakan investment account atau salah satu instrument keuangan utama bank Islam dalam mengerahkan dana dari masyarakat. Investment account tersebut juga dianggap sebagai istrumen keuangan yang utama untuk menarik dana pihak ketiga bagi sistem perbankan Islam. 3 Oleh karena itu untuk menarik minat masyarakat agar menginvestaikan dananya dalam bentuk deposito, bank syariah harus lebih giat lagi mengembangkan kegiatan oprasionalnya. Dalam hal melakukan pengelolahan dana milik nasabah deposito, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) telah mengeluarkan fatwa 2 Muhammad, Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah (Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 3. 3 Sjadeini Sutan Remy, Perbankan Islam (kedudukan dalam tata hukum Indonesia), (Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti. 1999), h. 108.

4 yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. 4 Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana). Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan syariah serta mengembangkannya. Deposito berjangka dalam dunia perbankan syariah lebih dikenal dengan nama deposito syariah karena dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwanya tentang deposito yang mendasarkan pada prinsip mudharabah. 5 Deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah dan/atau UUS, 6 dengan mendapatkan imbalan bagi keuntungan/bagi hasil. Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat bagi hasil di bank syariah. Dikatakan demikian, karena aspek nisbah merupakan aspek yang disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. 7 Nisbah merupakan persentase tertentu yang disebutkan dalam akad kerja sama 4 Fatwa Dewan Syariah Nasional, No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito 5 Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007),Ed 3, h.303 6 Pasal 1 ayat 22 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. 7 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta:Ekonesia, 2004), h. 23.

5 usaha (mudharabah dan musyarakah) yang telah disepakati antara bank dan nasabah investor. 8 Belakangan ini banyak hadir bank bank syariah yang berasal dari salah satu unit bank konvensional, sehingga masyarakat banyak yang bertanya-tanya tentang keberadaan perbankan tersebut, apakah bank syariah tadi dapat mengoperasionalkan dana masyarakat (nasabah) melalui investasi yang benerbener dikelolah dengan prinsip syariah. Salah satu bank konvensional yang memiliki unit syariah adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bernama BRI Syariah. BRI Syariah merupakan salah satu kantor cabang bank syariah yang ada di Malang. BRI Syariah telah dapat meluncurkan salah jenis produknya yaitu deposito mudharabah. Produk deposito mudharabah di BRI Syariah merupakan produk bagi keuntungan/bagi hasil yang terima oleh nasabah setelah dipotong zakatnya sehingga pendapat sehingga diharapkan benar-benar bersih dan penuh berkah. Karena penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, BRI Syariah memberikan beberapa pilihan dalam menentukan jangka waktunya, dianataranya jangka waktu deposito mudharabah tersebut adalah terdiri dari 1, 3, 6, dan 12 bulan, yang mana pembagian keuntungan/bagi hasilnya akan diterima nasabah tiapa bulannya. Bagi keuntungan/bagi hasil pada bank syariah disebut juga sebagai pengganti bunga pada bank konvensional, hanya bedanya apabila dari segi bagi 8 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011) h. 97.

6 keuntungan/bagi hasil yang diperoleh bersifat flutuatif, artinya tergantung dari kondisi usaha yang telah dijalankan. Oleh karena itu bank syariah harus seoptimal mungkin untuk mengelola dana nasabah yang tentu tanpa melanggar aspek kesyariahanya agar bagi keuntungan/bagi hasil yang didapatkan meningkat. Peningkatan bagi hasil dapat menarik minat masyarakat untuk mengdepositokan uangnya di BRI Syariah Malang. Pada BRI Syariah cendrung menekankan pada profit sharing, dengan pengertian bahwa simpanan yang didepositokan pada BRI Syariah nantinya akan digunakan untuk pembiayaan ke sektor riil, sehingga keuntungan atau hasil yang didapat akan dibagikan menurut nisbah yang disepakati bersama. Apabila keuntungan atau hasil yang didapat besar, maka bagi keuntungan/bagi hasil yang disepakati juga besar, dan begitu sebalikannya. Akan tetapi dalam pembagian keuntungan/bagi hasil dari deposito mudharabah, pihak BRI Syariah tidak memberikan penjelasan cara menentukan pembagaian besarnya nisbah, antara deposan (shahibul maal) dengan pihak bank. Padahal menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 236, pembagian keuntungan hasil usaha antara shahibul maal dengan mudharib harus dinyatakan secara jelas dan pasti. Begitu pula mengenai kewajiban BRI Syariah cabang Malang dalam masalah berakhirnya akad mudharabah yang dikarenakan meninggalnya deposan (shahibul maal). Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dalam Pasal 251 ayat (3) dinyatakan bahwa, mudharib wajib mengembalikan modal dan keuntungan kepada pemilik modal yang menjadi hak pemilik modal dalam kerja sama mudharabah.

7 Berdasarkan fenomena tersebut, maka diperlukan suatu kajian yang mendalam untuk mengetahui berapa besar keuntungan/hasil dari pengelolahan dana deposito pada BRI Syariah dan juga rata-rata saldo deposito. Karena itu untuk mengetahui lebih lanjut, penulis merasa berkepentingan untuk melakukan penelitian skripsi yang berjudul: PRODUK DEPOSITO MUDHARABAH DI BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG MALANG TINJAUAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok masalah yang akan dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses operasional pada produk deposito mudharabah di BRI Syariah cabang Malang? 2. Bagaimana tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah terhadap produk deposito mudharabah di BRI Syariah cabang Malang? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses operasional pada produk deposito mudharabah oleh BRI Syariah Cabang Malang. 2. Untuk mengetahui produk deposito mudharabah oleh BRI Syariah cabang Malang menurut ditinjau Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

8 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang produk deposito mudharabah sebagai prinsip perekonomian Islam. Serta sebagai sarana menambah wawasan keilmuan agar lebih mengenal tentang produk-produk dari perbankan syariah dan juga BRI Syariah. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi manajemen untuk menentukan kebijakan ataupun keputusan dimasa yang akan datang serta dapat digunakan sebagai barometer untuk meningkatkan profitabilitas BRI Syariah. 3. Bagi Masyarakat Luas Dapat menambah wawasan masyarakat tentang keuangan syariah khususnya di BRI Syariah sebagai alternatif dalam mensosialisasikan produk dan mekanisme transaksi keuangan syariah. 4. Bagi peneliti Sebagai wahana untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama belajar dibangku kuliah, serta menambah pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah pada umumnya dan produk deposito mudharabah.

9 E. Definisi Operasional 1. Bank Syariah Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. 9 2. Deposito Deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan Akad antara Nasabah Penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS. 10 3. Mudharabah Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik dana atau penanam modal dengan pengelola modal untuk melakukan usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah. 11 4. Kompilasi Hukum Ekonomi Ssyariah Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah disingkat KHES. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ini sangat berguna sebagai bahan dasar bagi pedoman pelaku ekonomi syariah dan aparat hukum serta akademisi. Bagi para hakim tentu berguna sebagai pedoman bila suatu hari menghadapi kasus sengketa di bidang ini, bagi masyarakat yang melakukan berbagai aktivitas ekonomi syariah berguna agar kegiatannya itu benar-benar sesuai dengan hukum 9 Pasal 1 ayat 7 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. 10 Pasal 1 ayat 22 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. 11 Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kompilasi Hukum Ekonomi Syari ah,pasal 20 ayat 4(Jakarta: Prenada Media Group,2008), h. 15

10 syariah. Sementara bagi akademisi juga sangat penting untuk mengkaji lebih mendalam agar Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah ini mencapai wujudnya yang mendekati keperluan nyata masyarakat Indonesia khususnya. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan adalah rangkaian urutan yang terdiri atas uraian mengenai suatu pembahasan dalam karangan ilmiah atau penelitian. Berkaitan dengan penelitian ini, secara keseluruhan dalam pembahasannya terdiri atas: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memaparkan beberapa permasalahan yang melatarbelakangi serta urgensi dilakukannya penelitian. Disamping itu juga memuat rumusan masalah dimana terdapat beberapa pertanyaan yang kemudian dirumuskan kedalam tujuan. Sedangkan manfaat penelitian ada pada bab ini juga, dimana kita bisa mengetahui manfaat apa yang diperoleh dari penelitian ini Selain itu, definisi operasional juga terdapat pada bab ini, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan mengenai penelitian terdahulu, teori dan konsep yang mendasari dan mengantar penulis untuk menganalisis. Menerangkan tentang kerangka teori yang membahas didalamnya tentang pengertian bank, sejarah bank syariah di Indonesia, perkembangan bank syaiah di Indonesia, fungsi bank syariah, produk bank syariah, pengertian deposito, konsep bagi hasil, landasan syariah deposito mudharabah.

11 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini merupakan metode penelitian. Untuk mencapai hasil yang sempurna, penulis menjelaskan metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini. Metode penelitian ini terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan dan teknik pengecekan keabsahan data serta teknik pengolahan dan analisis data yang merupakan beberapa rangkaian dalam proses penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari temuan penelitian dan analisis data serta berisi pembahasan terhadap penemuan-penemuan. Pertama-tama, pada bab ini memaparkan sejarah perusahaan, visi, misi, dan tujuan Bank BRI Syariah, struktur organisasi, Kantor cabang syariah Malang, produkproduk Bank BRI Syariah. Setelah itu, dalam bab ini juga terdapat analisis data yang meliputi hasil wawancara mengenai proses operasional produk deposito mudharabah, di Bank BRI Syariah. Dan produk deposito mudhrabah di Bank BRI Syariah tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah BAB V : PENUTUP Bab V adalah sebagai penutup yang merupakan rangkaian akhir dari sebuah penelitian yang memuat kesimpulan dan saran.kesimpulan

12 merupakan jawaban singkat atas rumusan masalah yang telah dirumuskan, bukan mengulang kembali penjelasan-penjelasan yang sudah diungkapkan pada analisis. Selain itu, pada bab ini juga memuat saran terhadap hasil pemaparan dan analisis data yang peneliti peroleh, serta harapan peneliti terhadap semua pihak yang berkompeten dalam masalah ini agar penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat memberikan kontribusi yang maksimal.