BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dengan berbagai julukan seperti kota kembang, Paris van Java, kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Banyak peluang bisnis yang muncul dari sektor jasa, demikian pula

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive

BAB I PENDAHULUAN. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan, Restoran dan Kafe juga

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik itu industri manufaktur maupun industri jasa dalam

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang berdampak pada semakin luasnya kesempatan kerja. Sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Keragaman budaya dan suku di Indonesia ini memberikan warna tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III. Mengelola bisnis tempat makan tidak sama dengan mengurus. perusahaan di sektor lain, seperti bisnis angkutan, bisnis jasa pengiriman dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat dibandingkan pada dekade sebelumnya. Perkembangan yang terjadi pada

SISTEM PENGEMBANGAN PRODUK BAGAIMANA MEMBUAT HOUSE OF QUALLITY

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa adalah bidang usaha yang unik. Unik karena bidang usaha ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DAN WILAYAH LAYANAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kemajuan zaman dan pertumbuhan perekonomian yang cukup tinggi

BAB I PENDAHULUAN. komoditi susu di masyarakat sangat dibutuhkan sebagai salah satu sumber energi. dan protein potensial yang berasal dari hewani.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner baik yang berorientasi pada makanan, roti

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang cukup menjanjikan oleh para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, berlomba

BAB I PENDAHULUAN. ada, yaitu dengan cara membuat perencanaan pemasaran yang baik demi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

UKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam era globalisasi saat ini perkembangan teknologi dan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di Indonesia saat ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri saat ini mengalami peningkatan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

pelanggan juga merupakan dua faktor penting yang terdapat di dalamnya, yang oleh

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak terkecuali usaha dalam

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: : Tri Hastomo Nim : D

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap pelayanan jasa menyebabkan perusahaan dituntut memberikan pelayanan yang terbaik. Berbagai upaya yang dilakukan oleh perusahaan demi memenuhi kebutuhan konsumen. Memenuhi kebutuhan konsumen menjadi salah satu prioritas dalam mempertahankan kualitas perusahaan. Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan merupakan salah satu hal yang menjadi tujuan bagi setiap perusahaan. Oleh karena itu tingkat kualitas sistem pelayanan industri khususnya jasa harus ditingkatkan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan berusaha untuk mengetahui dan memahami persepsi pelanggan terhadap sistem pelayanan yang diberikan. Dengan demikian pihak penyedia jasa dapat memperbaiki sistem pelayanannya dan berdasarkan pengetahuan tentang karakteristik pelanggan, maka dapat dirancang dan dikembangkan sistem pelayanan yang baik. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Apabila jasa atau pelayanan diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan baik atau memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang diterima atau melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah dari 63

yang diharapkan, maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan buruk ( Tjiptono, 2004 : 59 ) Restoran menjadi salah satu bisnis yang mengedepankan kualitas pelayanannya untuk menarik pelanggan. Kini banyak bermunculan Restoran yang unik yang menyajikan berbagai macam menu masakan yang inovatif. Restoran juga memberikan kenyamanan dan memanjakan konsumennya dengan menyajikan berbagai macam pelayanan yang unik. Persaingan dalam bisnis restoran pun tidak dapat terhindarkan dimana makin banyak bermunculan restoran lain yang siap bersaing. Sebuah restoran akan bertahan jika makanan yang disajikannya lezat, memiliki kualitas pelayanan yang baik dan memiliki konsep yang berbeda dari restoran lainnya. Rumah Makan Bancakan adalah salah satu restoran yang menyediakan menu masakan tradisional sebagai menu utama ini melakukan berbagai cara untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan restoran tersebut. Sehingga dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan sebuah konsep yang berbeda dalam restorannya membuat Rumah Makan Bancakan secara tidak langsung dapat menarik perhatian konsumen untuk mengkonsumsi produk dan menikmati pelayanan Rumah Makan Bancakan. Rumah Makan Bancakan menghadirkan suasana yang jarang pengunjung rasakan di perkotaan pada saat ini yang serba modern. Setiap restoran biasanya memiliki strategi yang berbeda-beda untuk menghasilkan pelayanan restoran yang berkualitas. Rumah Makan Bancakan lebih memposisikan sebagai tempat makan semua kalangan dengan konsep 64

tempo doeloe yang menyajikan menu masakan tradisional Sunda dan suasana makan jaman dulu. Pengunjung diajak kembali merasakan suasana era tahun 60- an seperti makan dengan peralatan tradisional dan berbagai macam jajanan tradisional seperti es goyang dan es goyobod. Tidak seperti restoran pada umumnya yang mengangkat konsep serba modern, Rumah Makan Bancakan memilih konsep sederhana yang mampu menarik pengunjung dari segala kalangan. Dengan konsep seperti ini, konsumen akan tertarik untuk makan di Rumah Makan Bancakan. Konsep yang berbeda tersebut menjadikan kualitas pelayanan yang unggul bagi Rumah Makan Bancakan sebagai poin utama memenangkan persaingan bisnis. Tidak terlepas dari keunggulannya, Rumah Makan Bancakan masih mempunyai berbagai macam permasalahan yaitu seperti kurangnya fasilitas penunjang dan pelayanan yang kurang maksimal. Sebagaimana banyaknya pengunjung yang datang terutama jam-jam makan siang sehingga perlu memberikan pelayanan ekstra untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Peningkatan kualitas merupakan salah satu strategi bisis yang ditekankan pada pemenuhan keinginan konsumen. Di sisi lain, kinerja perusahaan dan kepuasan konsumen merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Kinerja berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu, suatu bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, dimulai dengan mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen. Untuk meminimalkan risiko yang disebabkan oleh kurangnya kurangnya fasilitas penunjang dan pelayanan yang kurang maksimal, perusahaan dapat 65

menambah fasilitas-fasilitas penunjang yang dibutuhkan konsumen lalu mengadakan evaluasi terhadap kinerja pegawai agar dapat memberikan kualitas pelayanan yang maksimal, hal ini dilakukan agar perusahaan mendapat keuntungan yang lebih baik dan konsumen tidak merasakan kekecewaan. 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Janua Febru Agust Okto Nove Dese Maret April Mei Juni Juli ri ari us ber mber mber East 3516 2757 2115 2783 2648 3975 3468 2784 2214 2020 3115 Gambar 1.1 Jumlah Pengunjung Rumah Makan Bancakan Tahun 2014 Sumber: Supervisor Rumah Bancakan Dilihat dari grafik diatas menunjukan bahwa pengunjung Rumah Makan Bancakan selama tahun 2014 pada bulan-bulan tertentu mengalami lonjakan pengunjung seperti pada bulan Juni mengalami lonjakan pengunjung yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu bertepatan dengan bulan Ramadhan dimana banyak pengunjung berbuka puasa bersama di Rumah Makan Bancakan. Tentunya pada saat saat seperti pada bulan Ramadhan Rumah Makan 66

Bancakan harus lebih ekstra memberikan pelayanan yang terbaik untuk pengunjung setianya. Tidak lepas dari persaingan dalam sektor industri, Rumah Makan Bancakan yang terletak di lokasi strategis dimana terdapat beberapa restoran lain yang menyajikan menu tradisional sunda serupa. Mereka berlomba bersaing menyajikan pelayanan berkualitas untuk menarik pelanggan dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan maksud memahami dan menganalisa permasalahan yang dihadapi Rumh Makan Bancakan. Maka sehubungan dengan latar belakang tersebut, Penulis tertarik melakukan penelitian dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul: "ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA RUMAH MAKAN BANCAKAN DI KOTA BANDUNG " 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan gambaran latar belakang, maka dapat dirumuskan masalahmasalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana prioritas kualitas pelayanan jasa yang diinginkan konsumen? 2. Bagaimana teknik pelayanan yang dilakukan dalam memenuhi keinginan konsumen? 67

3. Bagaimana keterkaitan hubungan antara keinginan konsumen dengan teknik pelayanan yang dilakukan Rumah Makan Bancakan untuk memenuhi keinginan konsumen? 4. Bagaimana keterkaitan hubungan antara berbagai teknik pelayanan yang dilakukan Rumah Makan bancakan untuk memenuhi keinginan konsumen? 5. Teknik pelayanan apakah yang menjadi prioritas Rumah Makan Bancakan dalam upaya memenuhi kepuasan konsumen? 6. Bagaimana prioritas kualitas produk yang dihasilkan oleh produsen dibandingkan dengan pesaingnya berdasarkan prioritas kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui: 1. Prioritas kualitas pelayanan jasa yang diinginkan konsumen. 2. Teknik pelayanan yang dilakukan dalam memenuhi keinginan konsumen. 3. Keterkaitan hubungan antara keinginan konsumen dengan teknik pelayanan yang dilakukan Rumah Makan Bancakan untuk memenuhi keinginan konsumen. 4. Keterkaitan hubungan antara berbagai teknik pelayanan yang dilakukan Rumah Makan Bancakan untuk memenuhi keinginan konsumen. 68

5. Teknik pelayanan apakah yang menjadi prioritas Rumah Makan Bancakan dalam upaya memenuhi kepuasan konsumen. 6. Prioritas kualitas produk yang dihasilkan oleh produsen dibandingkan dengan pesaingnya berdasarkan prioritas kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat atau kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan atau wawasan khususnya mengenai implementasi metode Quality Function Deployment terhadap produk masakan tradisional Rumah Makan Bancakan yang dapat meningkatkan kualitas pelayan bagi produsen. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Rumah Makan Bancakan khususnya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen. 3. Menemukan variabel apa saja yang mempengaruhi harapan pelanggan atas atribut kualitas pelayanan. Membantu manajemen perusahaan dalam mempersiapkan kebutuhan teknis yang harus dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memenuhi keinginan pelanggan. 69

1.5 Kerangka Pemikiran Manejemen operasi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan operasi. Pengertian manajemen yaitu pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu edangkan pengertian operasi adalah kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi/operasi) menjadi keluaran sehingga lebih bermanfaat dari bentuk aslinya. Russel dan Taylor (2002) dalam Murdifin Haming (2003 : 17) mendefinisikan Manajemen Operasional adalah fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar. Kegiatan manajemen operasi memerlukan pengetahuan yang luas karena mancakup berbagai fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Salah satu dari ruang lingkup manajemen operasi yaitu mengenai pengendalian kualitas dimana kualitas merupakan keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannnya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Untuk itu maka perusahaan harus memperhatikan mengenai kualitas ini dengan penerapannya didalam manajemen perusahaan sehingga manajemen kualitas mempunyai makna tertentu dalam sektor bisnis. Secara umum orang menyatakan bahwa kualitas adalah sesuatu yang mencirikan tingkat dimana suatu produk memenuhi keinginan atau harapan. Kualitas adalah totalitas karakteristik produk baik barang maupun jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen baik 70

yang dinyatakan secara eksplisit maupun bersifat implisit (Russel dan Taylor 2009: 8). Kualitas merupakan keadaan produk yang berhubungan dengan barang maupun jasa berupa kinerja, keandalan, keistimewaan, keawetan, dan keindahan yang memenuhi bahkan melebihi harapan seseorang. Secara umum kualitas merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk menguasai pasar. Sedangkan bagi masyarakat kualitas adalah alat ukur sekaligus cara seseorang dalam mencapai kepuasan. Dalam definisi yang spesifik, manajemen kualitas tidak hanya bertujuan untuk menjamin kualitas produk yang baik namun dengan definisi yang lebih umum suatu organisasi atau produk harus memiliki empat komponen utama yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, jaminan mutu serta peningkatan kualitas. Manajemen kualitas difokuskan tidak hanya pada produk atau kualitas pelayanan, tetapi juga sarana untuk mencapainya. Orientasi dari kualitas adalah kepuasan pelanggan yanga merupakan tujuan perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada kualitas. Untuk melaksanakan pengendalian kualitas didalam suatu perusahaan, maka manajemen perusahaan harus dapat mengetahui beberapa faktor yang dapat menentukan atau setidak-tidaknya terpengaruh terhadap baik atau tidaknya kualitas dari produk yang dihasilkan. Faktor-faktor tersebut misalnya bahan baku, tenaga kerja, mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dan lain sebagainya. Pengendalian kualitas merupakan suatu sistem yang efektif dimana untuk memadukan pengembangan kualitas, pemeliharaan kualitas, perbaikan kualitas, dari berbagai kelompok dalam sebuah organisasi agar pemasaran dan 71

proses produksi berada pada tingkat yang paling ekonomis sehingga konsumen mendapatkan kepuasan yang maksimal. Salah satu metode untuk meningkatkan kualitas produk (barang atau jasa) sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu Quality Function Deployment (QFD), yaitu proses untuk menerjemahkan kebutuhan atau keinginan konsumen ke dalam atribut atau karakteristik produk yang dihasilkan (Russel dan Taylor 2009: 170). Istilah QFD timbul dari gagasan bahwa mutu menghasilkan kepuasan pelanggan dan tugas pengembangan mutu adalah menciptakan atau menyebarkan fungsi produk untuk menciptakan mutu. QFD merupakan suatu alat / metode yang digunakan untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam penyusunan standar layanan. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat bagan kerangka pemikiran sebagai berikut: 72

Grand Theory Operation Management Middle Theory Quality Management Application Theory Quality Function Deployment (QFD) Output Implementasi metode QFD untuk meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Makan Bancakan Gambar 1.2 Paradigma Koseptual Penelitian 73