Nama : Aris Khoirul Wafa NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

Bahasan. 0 Pengambilan Keputusan 0 Konsep DSS 0 Tujuan DSS 0 Model DSS 0 Sistem Pendukung Keputusan Kelompok

Sistem Pendukung Keputusan. Lecture s Structure. Pengambilan Keputusan

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

Part 2. Management Support System (MSS)

Management Support System: Scope of Coverage. Presentation from url teknik.unitomo.ac.id/ elearning

BAB II LANDASAN TEORI

DSS. POKOK BAHASAN Yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah : PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN PEMECAHAN MASALAH PERORANGAN PARA ANGGOTA KELOMPOK LAIN PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN LAPORAN MATEMATIK DATA BASE LINGKUNGAN

DECISION SUPPORT SYSTEM. Disusun oleh : Mustofa Achmad

TUGAS 3 INDIVIDU SYSTEM INFORMASI DSS (Decision Support System)

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG

Pengantar Sistem Informasi Berbasis Komputer

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

BAB III LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang. menekankan pada komponen atau elemennya.

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

BAB II LANDASAN TEORI

DUKUNGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN *

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

*) Sumber: 1. Wikipedia.com 2. Burstein and Holsaple ; (2008)Handbook on Decision Support System 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

BAB III LANDASAN TEORI. pelayanan lengkap terhadap seseorang ataupun kelompok orang yang ingin

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Decision Support System (DSS)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.kom

PENGANTAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI. yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

10. Berikut ini adalah proses-proses pada pemodelan, Kecuali? a. Trial and error dengan sistem Simulasi. b. Optimisasi c. Heuristic.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)

BAB II LANDASAN TEORI

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berprestasi dalam berbagai bidang. Namun dalam pengolahan data nilai, SMK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

Bab 1. PENDAHULUAN. Sistem adalah sekelompok elemen yang diintegrasikan dengan fungsi. Gambar 1.1 Komponen dari sistem

Pengembangan Portal Belajar Online

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

Perencanaan Proyek PL. A. Sidiq P. Prodi Teknik Informatika & Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

Decision Support System (DSS)

PENGANTAR CBIS Computer Based Information System

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Perencanaan Proyek PL. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Management Support System: Scope of Coverage

PERTEMUAN 2 PENGANTAR CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM) KONSEP DASAR MANAJEMEN INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-06. Sistem Informasi. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO FAKULTAS ILMU KOMPUTER

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling bersaing dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja dari

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tipe-tipe Sistem Informasi

Minggu 01 Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dibawah ini adalah pembahasan singkat tentang konsep-konsep pokok sistem informasi manajemen.

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM) Nama : Aris Khoirul Wafa NIM : 201010370311270 Abstract Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Seorang manajer di suatu perusahaan dapat memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Definisi Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Tujuan Tujuan dari Decision Support System (DSS) antara lain adalah : membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya. Tahap-tahap Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah : kegiatan intelijen, kegiatan merancang, kegiatan memilih dan menelaah. Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat. 1

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbanganpertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih. Jenis - Jenis DSS Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut: Mengambil elemen-elemen informasi. Menaganalisis seluruh file. Menyiapkan laporan dari berbagai file. Memperkirakan dari akibat keputusan. Mengusulkan keputusan. Membuat keputusan. Model Model DSS terdiri dari: 1. Model matematika. 2. Database. 3. Perangkat lunak. Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi. 2

Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi Mengapa DSS digunakan dalam suatu perusahaan? Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan. Dampak Pemanfaatan DSS Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain : Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan. Problem yang kompleks dapat diselesaikan. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya. Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnya lebih baik. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer. Faktor Pendukung DSS Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh : Faktor teknologi Faktor kompleksitas struktural Faktor pasar internasional Faktor stabilitas politik Faktor konsumerisme Faktor intervensi pemerintah Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut, Faktor gaya pengambilan keputusan dan Faktor kemampuan (intelegensi,persepsi, dan falsafah) serta Pertimbangan pengambil keputusan. Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. 3

Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal. Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama. Studi Penerapan DSS di Bengkel Manchining Center PT. IPTN (PT. DI) Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau tidak mampu melayani pesanan tersebut. Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam mengambil keputusan. Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG. Untuk dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel. 4

Tugas akhir ini memparkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya. Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia. Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik Berbagai proses dalam manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat : keputusan penerimaan mahasiswa baru, evaluasi prestasi akademik, yudisium, dan penentuan mahasiswa berprestasi. Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut : Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari). Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS). Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA). Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA). Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan (SIAKEU). 5

Berikut ini Contoh implementasi DSS yang dibahas dalam jurnal ini adalah DSS untuk permodelan dan pengontrolan kejadian yang sifatnya discretedan continous yang dikembangkan dalam suatu proyek MARABU. MARABU mengembangkan sebuah web portal berbasis DSS (mereka menyebutnya dengan agent-based decicion support system MARABU). Agent-based decicion support system MARABU ini terdiri dari: (1) database permodelan, metode kontrol, dan tools; (2) contoh-contoh kasus yang telah ada dan disimulasikan di masa lalu; (3) teori-teori yang berhubungan dengan kasus-kasus yang ada; (4) serta web-portal yang memungkinkan penggunanya untuk menspesifikasikan kebutuhannya, menampilkan hasil yang diinginkan, serta mengkoneksikan sebuah provider dengan tool yang terpilih. 6

Sistem yang diusulkan oleh MARABU bekerja dalam langkah-langkah sebagai berikut: 1. Data kasus-kasus masa lalu dicari untuk dicocokan dengan spesifikasi dan persyaratan yang diminta oleh user. Jika terdapat beberapa kasus-kasus yang memiliki tingkat kecocokan yang mirip dengan spesifikasi yang diminta oleh user maka akan dipertimbangkan lagi dengan memberikan bobot prioritas. 2. Model dan/atau metode kontrol pada data kasus-kasus masa lalu yang memiliki tingkat kecocokan yang paling maksimal akan ditawarkan pada usersebagai suatu solusi. 3. Setelah dipertimbangkan kembali, agen user akan mengirimkan informasi yang akan digunakan pada tool (peralatan) tertentu yang digunakan olehprovider. Dengan menggunakan tool tersebut, simulasi model dapat ditampilkan pada user. Setelah mendapatkan hasil dari simulasi tersebut, makauser dapat menjawab pada DSS, apakah persyaratan yang dimintanya terhadap permasalahan tersebut telah terpenuhi. 4. Jawaban yang diberikan oleh user akan meningkatkan kualitas dari casebased reasoning. Kecocokan setiap kasus harus selalu di-up-date, sehingga jika terdapat permasalahan/kasus baru, tingkat validasi solusi yang diberikan oleh agen akan meningkat. 7