PENERAPAN METODE AHP DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMETAAN JABATAN STRUKTURALKARYAWAN (STUDI KASUS IBI DARMAJAYA)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN PNS.Dpk DI LINGKUNGAN KOPERTIS WIL II MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERACHY PROCESS (AHP) 1Dona Yuliawati dan 2Wasilah

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMAN2 METRO)

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

BAB III METODOLOGI. benar atau salah. Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN PADA IBI DARMAJAYA ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK INVESTASI PROPERTI

ANALISA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROSES KENAIKAN JABATAN PADA PT. X

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENINGKATAN JABATAN DAN PERENCANAAN KARIR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

PENGGUNAAN SUPER DECISION SOFTWARE DALAM MENENTUKAN DOSEN PENGAJAR MATAKULIAH DI PERGURUAN TINGGI SWASTA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. bersifat manual ke sistem yang baru. Mengingat banyaknya nasabah yang akan diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembuat keputusan, pengambil keputusan,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEGAWAI TELADAN PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG ABSTRAK

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Gambar 4. Tahapan kajian

Impelentasi Metode Promethee dan AHP pada Pemilihan Indekost di Telkom University. Risky Diatama

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENEJMEN KARIR PEGAWAI. (Studi Kasus STMIK Pringsewu) Mailasari. Jurusan sistem informasi, STMIK PRINGSEWU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA SMK NEGERI 9 SEMARANG

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

PENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI BNI KANTOR CABANG SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS)

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA (STUDI KASUS : SMK Ma arif 1 Kalirejo)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA DI PERUSAHAAN

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN STAF PENGAJAR FAKULTAS XXX DI SEBUAH UNIVERSITAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

IMPLEMENTASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN FOTO BERDASARKAN TUJUAN PEROLEHAN FOTO

AGROINTEK Volume 7, No.2 Agustus

PEMILIHAN KARYAWAN BARU DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN BERDASARKAN HASIL TES PSIKOLOGI KEPRIBADIAN MENGGUNAKAN METODE AHP (Studi Kasus Di KALIMASADA)

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEKOLAH DASAR ISLAM MENGGUNAKAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR)

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SUPPLIER FURNITURE MENGGUNAKAN MODEL PROMETHEE ABSTRAK

PERANCANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI SMK NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN

TEKNOSI, Vol. 02, No. 02, Agustus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijaksanaan Pemerintah yang diatur dalam Undang-undang Nomor 26

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET

JSIKA Vol. 6, Nomor 1. Tahun 2017 ISSN X

Prosiding Teknik Industri ISSN:

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA BIDIKMISI IBI DARMAJAYA B. LAMPUNG MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Kata Kunci: UML, AHP, SistemInformasi, Kenaikan Pangkat Tenaga Pendidik.

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

SELEKSI (RECRUITMENT) CALON KARYAWAN TETAP PT. BANK BTPN SYARIAH, Tbk MENGGUNAKAN CRITERIUM DECISION PLUS 3.0

KAJIAN PEMILIHAN SOFTWARE DESAIN GRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE AHP STUDI KASUS SMK MUHAMMADIYAH 9

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP

PENERAPAN METODE TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PEMENANG LOMBA DESA/KELURAHAN. Septilia Arfida ABSTRACT

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

Magister Komputer Universitas Budi Luhur

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

PEMANFAATAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

Transkripsi:

PENERAPAN METODE AHP DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMETAAN JABATAN STRUKTURALKARYAWAN (STUDI KASUS IBI DARMAJAYA) Dona Yuliawati 1 Fakultas Ilmu Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142 Telp. (0721) 787214 Fax. (0721)700261 e-mail : donayuliawati@gmail.com ABSTRAK Pada organisasi Perguruan Tinggi Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua jenis karyawan, yaitu karyawan struktural dan karyawan fungsional (dosen). Pada organisasi pendidikan yang memiliki karyawan dalam jumlah besar, rotasi, mutasi promosi jabatan, kenaikan pangkat merupakan masalah yang sering terjadi dalam kepegawaian. Urusan dalam kepegawaian pada IBI Darmajaya ditangani oleh biro sumber daya manusia. Untuk penempatan seorang karyawan pada posisi struktural bukanlah hal yang mudah. Dalam menentukan posisi jabatan pada seorang karyawan harus sesuai denghan kompeten di bidangnya. Berbagai pertimbangan dan kebijakan diperlukan untuk memastikan bahwa jabatan tersebut adalah tepat dan strategis bagi seseorangyang dipilih. Pertimbangan maupun kebijakan tersebut seringkali didasari pada penilaian kinerja yakni kualitas kerja, kerjasama, sikap terhadap karyawan lain, inisiatif, kehandalan, kehadiran, kejujuran dan disiplin. Dalam masalah yang memiliki multi kriteria dan multi alternatif termasuk masalah semi terstruktur (turban 2001). Ada beberapa metode pengambil keputusan terhadap masalah semi terstruktur, salah satunya adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP)(saaty,2001), damn memakai aplikasi expert choice untuk membantu pihak pengambil keputusan dalam menentukan pilihan. Kata kunci : Pemetaan Jabatan, Analytical Hierarchy Process (AHP), expert choice ABSTRACT To organizations college institute of information and darmajaya business, human resources can be split into two types of employees, namely structural and functional employees employees ( lecturers ).Education to organizations that have employees in large numbers, rotation, mutation position promotion, the promotion of a matter often the case in human resources.human resources affairs in on ibi darmajaya handled by the bureau of human resources.for the deployment of an employee at a structural it is not easy.in determining the position office in an employee to be in accordance denghan competent in their field.many considerations and policies it needs to ensure that the post was right and strategic for seseorangyang chosen.consideration or policy are often is 601

based on performance evaluation of the quality of work, cooperation, attitude toward the other workers, the initiative, dependability, the presence of, honesty and discipline The problem with multi criteria and multi alternatives including semi structured problem (turban, 2001). There are several methods of decision makers on the issue of semi structured, one of which is a method of Analytical Hierarchy Process (AHP) (saaty,2001), damn wear applications expert choice to help the decision makers in determining choice. Keywords: Mapping Office, Analytical Hierarchy Process (AHP), expert choice 1. PENDAHULUAN Penentukan posisi jabatan pada seorang karyawan harus sesuai denghan kompeten di bidangnya. Berbagai pertimbangan dan kebijakan diperlukan untuk memastikan bahwa jabatan tersebut adalah tepat dan strategis bagi seseorangyang dipilih. Pertimbangan maupun kebijakan tersebut seringkali didasari pada penilaian kinerja yakni kualitas kerja, kerjasama, sikap terhadap karyawan lain, inisiatif, kehandalan, kehadiran, kejujuran dan disiplin (buku kepegawaian IBI Darmajaya). Kondisi tersebut dapat mengakibatkan tidak optimalnya seorang karyawan menempati suatu jabatan, sehingga akan berpengaruh pada kineja seorang karyawan karena tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan ini maka diperlukan sebuah metode analisis yang dapat membantu tim sumber daya manusia dalam memilih calon yang tepat dalam menempati seorang pada jabatan tertentu. Dalam masalah yang memiliki multi kriteria dan multi alternatif termasuk masalah semi terstruktur (turban 2001). Ada beberapa metode pengambil keputusan terhadap masalah semi terstruktur, salah satunya adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP)(saaty,2001), damn memakai aplikasi expert choice untuk membantu pihak pengambil keputusan dalam menentukan pilihan. 1.1 Tinjauan Pustaka SPK sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung 602

solusi dari pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah system berbasis komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil. (Marimin,2004). Sistem Penunjang Keputusan (SPK) merupakan suatu system interaktif yang membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur. Mendefinisikan SPK sebagai suatu sistem yang berbasiskan komputer yang terdiri dari 3 komponen yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. 1. Language system, adalah suatu mekanisme untuk menjembatani (interface) pemakai dan komponen lainnya. 2. Knowledge system, adalah repositori pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tertentu baik berupa data maupun prosedur. 3. Problem processing system, adalah sebagai penghubung kedua komponen lainnya, berisi satu atau beberapa kemampuan manipulasi atau menyediakan masalah secara umum, yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. 1.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan Efraim Turban, dalam bukunya Decision support system and Intelligent System (2001, P100), Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan bisa dikomposisikan dengan subsistem berikut ini: 603

Gambar 1. Komponen SPK,Sumber: Turban, 2001:109 Ketiga komponen diatas merupakan bagian dari perangkat lunak dalam SPK. Penggunaan SPK di perusahaan-perusahaan bisnis, menurut Turban (2001), terutama dikarenakan oleh alasan sebagai berikut : 1. Perusahaan beroperasi di lingkunagan ekonomi yang tidak stabil. 2. Perusahaan dihadapi oleh masalah peningkatan kompetisi baik di dalam maupun diluar negeri. 3. Perusahaan mengalami kesulitan dalam mengatasi banyaknya operasi bisnis. 4. Sistem komputer perusahaan yang ada tidak mendukung dalam peningkatan efisiensi dan keuntungan. SPK tidak hanya dimanfaatkan pada aktivitas bisnis tapi juga pada program pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional. SPK dalam aplikasinya dapat mencakup berbagai sektor, antara lain pertanian, perdagangan, lingkungan hidup dan lain-lain. 1.3 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan tersebut dapat merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu. 604

Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik. Proses pengambilan keputusan adalah suatu proses memilih alternatif tindakan untuk mencapai tujuan. Proses pengambilan keputusan ini tersdiri dari 4 fase utama, yaitu : (1) Fase Intelijen; (2) Fase Desain; (3) Fase Pemilihan; dan (4) Fase Implementasi. Reality Penyederhanaan Asumsi Fase Inteligen Tujuan Organiasasi Prosedur search and scanning Pengumpulan data Identifikasi masalah Klasifikasi masalah Pernyataan Masalah Fase Design Validasi model Formulasi Model Susun kriteria untuk pemilihan Mencari alternatif Memprediksi dan mengukur hasil Sukses Fase Pemilihan Verifikasi uji tindakan yang disarankan Solusi Model Analisis Sensitivitas Pemilihan Alternatif terbaik Perencanaan Implementasi Perancangan Sistem kontrol Implementasi Solusi Gagal Gambar 2 Proses Pengambilan Keputusan (Sumber:Efraim Turban, 2001) 1.4 Metoda Analytic Hierarchy Process (AHP) Proses Hierarki Analitik (AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty untuk mengorganisasikan informasi dan judgment dalam memilih alternatif yang paling disukai. AHP merupakan suatu metoda untuk membuat ranking alternative 605

keputusan dalam memilih salah satu yang terbaik ketika pembuat keputusan dan memiliki berbagai macam kriteria (saaty, 1993). AHP tidak hanya membantu analisis mencapai keputusan terbaik, tetapi juga dapat menghasilkan pilihan dengan tingkat rasional yang tinggi. Struktur AHP ditunjukkan seperti pada gambar3 di bawah ini. Gambar 3 Hirarki Model AHP Memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya setiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Beberapa keuntungan dengan menggunakan proses analisa hierarki sebagai alat analisa, adalah sebagai berikut Thomas L. Saaty (1993) : 1. Kesatuan : AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan terstruktur. 2. Kompleksitas : AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks. 3. Penyusunan hierarki : AHP mencerminkan kecendrungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam 4. berbagai tingkat berlainan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. 5. Kosistensi : AHP melacak konsistensi logis dari pertimbanganpertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. 6. Sintesis : AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif. 606

7. Penilaian dan Konsensus : AHP tak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda. 8. Pengulangan Proses : AHP memungkinkan orang memperluas definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan. 9. Tawar menawar : AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka. 10. Penilaian dan konsesus : AHP tidak memaksakan konsesus tetapi mensintesiskan 11. suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda. 12. Pengulangan proses : AHP memungkinkan organisasi memperhalus definis pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian melalui pengulangan. 1.5 Expert Choice Expert Choice adalah sebuah aplikasi yang khusus digunakan sebagai alat bantu implementasi model-model dalam Decission Support System (DSS) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) dalam sebuah perusahaan ataupun untuk keperluan akademik (PBM). Beberapa kemudahan terdapat dalam Expert dibandingkan dengan softwaresoftware sejenis, kemudahan-kemudahan tersebut antara lain: 1. Fasilitas GUI yang mudah digunakan. Sehingga cocok digunakan baik bagi kalangan perusahaan ataupun bagi kalangan akademik yang baru saja mempelajari tentang seluk belum Sistem Penunjang Keputusan. 2. Banyak fitur-fitur yang menyediakan pemodelan decission support system secara baik, tanpa perlu melakukan instalasi atau setting ulang parameterparameter yang terlalu banyak. (Dutho Suh Utomo) 607

2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan dalam menlaksanakan proses pada setiap tahapan tersebut digunakan prinsip-prinsip pada metode analytical hierarchi process. Secara berurutan pelaksanaan tahapan tersebut digambarkan dalam bentuk diagram berikut ini : Mulai Pengumpulan dan Pengolahan Data Menentukan Kriteria Utama dan Sub Kriteria Pembobotan Elemen Hirarki Tidak Konsistensi ya Bobot dan Prioritas Elemen Hirarki dan Alternatif Analisa Hasil Kesimpulan Mulai Gambar 4. Diagram Alir Penelitian 1. Fase Intelijen Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengindentifikasi masalah. Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam makalah sebagai berikut: Observasi, Studi Literatur 608

2. Fase Desain Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bias dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk memahami permasalahan, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. 3. Fase Pemilihan Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Proses pemilihan ini meliputi mencari, mengevaluasi dan merekomendasikan solusi yang tepat dari model. Solusi dari suatu model adalah suatu set nilai untuk variable keputusan dalam suatu alternatif yang dipilih. 4. Fase Implementasi Pada tahap ini, solusi yang telah disarankan mulai dijalankan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Rancangan Menyerahkan Berkas Karyawan Hasil pemetaan jabatan Data diolah dalam sistem SPK Menyerahkan hasil olahan data karyawan sesuai kompetensi Gambar 5. Sistem Penunjang Keputusan Pemetaan Jabatan Struktural 609

3.2 Diagram Konteks Data Penilian Hasil Penilaian pemetaan jabatan strutural Sistem Penunjang Keputusan Pemetaan Jabatan Karyawan/Dosen Pengumuman Hasil Pemetaan Jabatan struktural Hasil Penilaian struktural ttd Rektor Gambar 6. Kontext Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemetaan Jabatan Struktural 3.3 Kriteria-kriteria Jabatan Struktural Adapun Kriteria-kriteria untuk Pemetaan Jabatan Struktural di lingkungan IBI Darmajaya : Pemetaan Jabatan Struktural Pendidikan Jabatan Terakhir Masa Kerja Prestasi Kerja Gambar 7. Struktur Hirarki Kriteria Jabatan Struktural 3.4 Prioritas Dari Kriteria Utama Pemetaan Jabatan Gambar 8. Prioritas Kriteria Utama Pemetaan Jabatan 610

Pada gambar 8 menunjukkan kriteria utama yang ada untuk pemetaan Jabatan Struktural. Adapun kriteria utama dalam penilain pemetaan Jabatan Struktural tersebut sebagai berikut adalah Pendidikan, Jabatan Terakhir, Masa Kerja, Prestasi Kerja. Gambar 9. Urutan Prioritas Kriteria Gambar 9 menunjukkan urutan prioritas dari kriteria utama pemetaan Jabatan Struktural dari nilai yang tertinggi, prioritas pertama yaitu Pendidikan, Prestasi Kerja pada prioritas kedua, Masa Kerja prioritas ketiga dan Jabatan Terakhir pada prioritas terakhir. 4. KESIMPULAN Sistem penunjang keputusan pemetaan Jabatan Struktural maka dapat membantu Biro SDM dalam menempatkan Karyawan yang cocok sesuai dengan kriteria utama yang ada. Untuk kriteria utama pemetaan Jabatan Struktural dapat prioritaskan menggunakan sistem penunjang keputusan dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). 5. SARAN Software Penunjang Keputusan yang diusulkan dapat dikembangkan sesuai dengan referensi dari Instansi terkait dan sesuai dengan pembangunan Sistem 611

Pendukung Keputusan menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process ). Pada sistem Penunjang Keputusan yang diusulkan hanya bisa dilakukan oleh orangorang yang berkepentingan dan bertanggung jawab, karena proses pengambilan keputusan dapat disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. DAFTAR PUSTAKA [1] Buku Panduan Kepegawaian Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya [2] Marimin, 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Jakarta: Grasindo. [3] Nasibu, Z, Iskandar,. 2009. Penerapan MetodeAHP Dalam Pendukung Keputusan Penempatan Karyawan Menggunakan Aplikasi Expert Choice, Jurnal Pelangi Ilmu Volume 2 No. 5. [4] Saaty, TL, 1993, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks., Pustaka Binaman Pressindo. [5] Turban, Efraim, 2001, Decision Support System and Expert System, Prentice Hall Internasional Inc., New Jersey. [6] Utomo,Suh Duhto, Tutorial AHP dengan Expert Choice, Universitas Mulawaran [7] Turban, Efraim, 2001, Decision Support System and Expert System, Prentice Hall Internasional Inc., New Jersey. 612