BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara. Dengan deskripsi lokasi sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian

PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Didalam

BAB I PENDAHULUAN. Seorang guru dituntut untuk memiliki dan menguasai keterampilan dasar

pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi belajar merupakan suatu gambaran tingkat keberhasilan dari hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai dari tenaga, media pembelajaran bahkan kurikulum yang akan digunakan.

BAB I PENDAHULIAN. Dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan serta

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian. Hasil Penelitian. Tidak ada pengaruh. Signifikasi. Signifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh: RATIH ROSARI A

BAB. I PENDAHULUAN. spritual. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapakan dapat menjadi dirinya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, melalui sekolah. manusia agar mampu berkompentensi dalam dunia global.

BAB I PENDAHULUAN. terampil, bermartabat, bermoral dan berkualitas. Usaha perbaikan mutu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didalam pendidikan, tentu adanya sebuah interaksi edukatif yakni

MEDIA RITATOON (PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PERAWATAN,DLL)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Implementasi peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam sistem pendidikan nasional termuat dalam UU Sisdiknas, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

oleh: Hernawati Gaib*Asrin **Warni T. Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat belajar untuk anak didik. Mendidik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. universal, sangat banyak kegunaan penerapannya dalam kegiatan kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar,

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu usaha untuk sadar mengembangkan potensi

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN se - Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan deskripsi lokasi sebagai berikut: SMAN 1 Kwandang terletak di desa moluo kecamatan kwandang kabupten gorontalo utara. Dibangun diatas tanah seluas 570 m 2, dengan jumlah ruang kelas 24 ruang dengan Ukuran Ruang Kelas masing masing kelas seluas 90 M 2. SMAN 1 Kwandang memiliki jumlah tenaga pengajar 54 Orang yang terdiri dari Guru tetap (PNS) sebanyak 46 Orang dan Guru tidak tetap sebanyak 8 Orang. Jumlah untuk Kelas X Sebanyak 9 Kelas Jumlah untuk Kelas XI Sebanyak 8 Kelas yang terdiri dari Jurusan IPA, 3 Kelas dan Jurusan IPS, 5 Kelas Jumlah untuk Kelas XII Sebanyak 7 Kelas yang terdiri dari Jurusan IPA, 3 kelas dan IPS, 4. Jumlah siswa untuk SMA Negeri 1 Kwandang secara keseluruhan adalah 851 Siswa. SMAN 2 Kwandang terletak di Desa Molinggapoto Jalan Kusno Dunapoyo no. 166 kecamatan kwandang kabupaten gorontalo utara.sman 2 Kwandang didirikan pada tanggal 11 September 2007 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 40 tahun 2007. Dengan luas bangunan 256,5 meter bujur sangkar dan luas tanah 10.000 meter bujur sangkar. Jumlah guru tetap (PNS) sebanyak 25 orang dan guru tidak tetap sebanyak 9 orang.jumlah siswa sebanyak 592 orang. Kelas X sebanyak 230 orang. Program IPS sebanyak 212 orang dan program IPA Sebanyak 150 orang.

SMAN 3 Kwandang terletak di Desa Cisadane Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara merupakan Sekolah Negeri yang dibangun pada tahun 2011.Dengan jumlah siswa 50 orang yang memiliki 3 Ruangan belajar.sekolah ini memiliki 2 program studi yaitu program IPA dan Program IPS.Memiliki tenaga pengajar sebanyak 10 orang yang memiliki kualifikasi pendidikan S.1. 1.2 Deskripsi Hasil Penelitian berdasarkan Indikator Hasil penelitian tentang persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru geografi di SMAN Kecamatan Kwandang, disajikan dalam tabel. 4.1 dibawah ini: Tabel. 4.1 Tabel hasil penelitian tentang persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru geografi di SMAN Kecamatan Kwandang Variabel Penelitian Indikator % Kategori Penguasaan materi pelajaran 79.5 Sangat baik Kemampuan melaksanakan 71,92 Cukup baik kegiatan belajar mengajar Persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam pengelolaan program belajar mengajar Persepsi siswa terhadap kemampuan guru dalam pemahaman karakter siswa Persepsi siswa Kemampuan menggunakan 80,9 Sangat baik media pembelajaran Kemampuan membuka dan 73,3 Cukup baik menutup pelajaran Pengaturan kelas 80,2 Sangat baik Penampilan guru 80,9 Sangat baik Kemampuan membuat 74,88 Cukup baik pertanyaan Kemampuan membuat 75,05 Sangat baik kelompok diskusi Kemampuan memberikan penguatan kepada siswa 74 Cukup baik Kemampuan memberikan 71,2 Cukup baik motivasi kepada siswa Kemampuan menciptakan 78 Sangat baik hubungan akrab dengan siswa Sikap guru dalam melayani 80,5 Sangat baik siswa Memberikan tugas rumah 66,3 Cukup baik Memeriksa tugas siswa 80,5 Sangat baik

Variabel Penelitian Indikator % Kategori terhadap kemampuan guru dalam melakukan Evaluasi (penilaian) Mengembalikan hasil kerja siswa 75,8 Sangat baik 1. Penguasaan Materi Deskripsi tentang penguasaan materi, berdasarkan tabel 4.1 didapatkan skor pengumpulan data = 1342. Untuk mendapatkan deskripsi persentase indikator, maka skor jawaban yang didapat oleh siswa dibagi dengan skor maksimal penguasaan materi = 1688 dikali seratus persen, maka didapatkan deskripsi persentase sebanyak = 79,5%. Dengan demikian penguasaan materi oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi berdasarkan persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat baik. 2. Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar Deskripsi tentang kegiatan belajar mengajar pada tabel 4.1, didapatkan skor hasil pengumpulan data = 1821. Untuk mendapapatkan deskripsi presentase indikator, maka skor hasil pengumpulan data dibagi dengan skor maksimal kriteria kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar = 2532 dikali seratus persen = 71,2%. Dengan demikian Dari kriteria yang kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru yang mengajar geografi termasuk dalam kategori cukup baik. 3. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran Deskripsi tentang kemampuan penggunaan media pembelajaran pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 683. Untuk mendapatkan deskripsi

presentase indikator kemampuan menggunakan media pembelajaran, maka skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria kemampuan menggunakan media pembelajaran = 844 dikali seratus persen didapatkan hasil = 80,9%. Dengan demikian kemampuan menggunakan media pembelajaran menurut persepsi siswa termasuk kategori sangat baik. 4. Kemampuan Membuka dan Menutup Pelajaran Deskripsi tentang kemampuan membuka dan menutup pelajaran pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 2473. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan membuka dan menutup pelajaran oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria kemampuan membuka dan menutup pelajaran = 3376 dikali seratus persen = 73,3%. Dengan demikian kemampuan membuka dan menutup pelajaran menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori cukup baik. 5. Kemampuan Pengaturan kelas Deskripsi tentang kemampuan pengaturan kelas pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 2031. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan pengaturan kelas oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria kemampuan pengaturan kelas = 2532 dikali seratus persen = 80,2%. Dengan demikian kemampuan pengaturan kelas oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat baik.

6. Penampilan Guru Deskripsi tentang Penampilan guru geografi pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 676. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang penampilan guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria penampilan guru = 844 dikali seratus persen = 80,9%. Dengan demikian penampilan guru geografi menurut persepsi siswa termasuk kategori sangat baik. 7. Kemampuan Bertanya Deskripsi tentang Kemampuan membuat pertanyaan yang dilakukan oleh guru geografi pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 1896. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan membuat pertanyaan yang dilakukan oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria kemampuan membuat pertanyaan = 2532 dikali seratus persen = 74,88%. Dengan demikian kemampuan bertanya oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi termasuk dalam kategori cukup baik. 8. Kemampuan Membuat Kelompok diskusi Deskripsi tentang Kemampuan membuat kelompok diskusi oleh guru yang mengajar geografi pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 3167. Untuk mendapatkan deskripsi presentase indikator tentang kemampuan membuat

kelompok diskusi oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal = 4220 dikali seratus persen = 75,5%. Dengan demikian kemampuan membuat kelompok diskusi menurut persepsi siswa sudah masuk pada kategori baik. 9. Kemampuan memberikan penguatan kepada siswa Deskripsi tentang Kemampuan memberikan penguatan kepada siswa oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi pada tabel 4.1 didapatkan skor pengumpulan data = 622. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan memberikan penguatan kepada siswa oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal kemampuan memberikan penguatan = 844 dikali seratus persen = 74%. Dengan demikian kemampuan memberikan penguatan guru yang mengajar mata pelajaran geografi menurut persepsi siswa termasuk pada kategori baik. 10. Kemampuan memberikan motivasi Deskripsi tentang Kemampuan memberikan motivasi kepada siswa yang ditunjukan pada tabel 4.1 didapatkan skor hasil pengumpulan data = 601. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan memberikan motivasi oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal kemampuan memberikan motivasi kepada siswa = 844 dikali seratus persen = 71,2%. Dengan demikian kemampuan memberikan motivasi menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori cukup baik.

11. Kemampuan menciptakan hubungan akrab dengan siswa Deskripsi tentang kemampuan menciptakan hubungan akrab dengan siswa pada tabel 4.1 didapat skor hasil pengumpulan data = 1309. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan menciptakan hubungan akrab dengan siswa oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal kemampuan menciptakan hubungan akrab dengan siswa = 1688 dikali seratus persen = 78%. Dengan demikian kemampuan menciptakan hubungan akrab dengan siswa menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori baik. 12. Sikap guru dalam melayani siswa Deskripsi tentang sikap guru dalam melayani siswa didapatkan skor pengumpulan data = 1359. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang sikap guru dalam melayani siswa, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal sikap guru = 1688 dikali seratus persen = 80,5%. Dengan demikian sikap guru dalam melayani siswa menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat baik. 13. Memberikan tugas rumah Deskripsi tentang guru dalam memberikan tugas rumah seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 didapatkan skor pengumpulan data = 1119. Untuk mendapatkan deskripsi persentase tentang kemampuan guru dalam melakukan penilaian khususnya dalam memberikan tugas rumah, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal guru dalam memberikan tugas rumah = 1688 dikali seratus

persen = 66,3%. Dengan demikian guru dalam melakukan penilaian terutama dalam memberikan tugas rumah kepada siswa termasuk pada kategori kurang baik. 14. Memeriksa tugas rumah siswa Deskripsi tentang kemampuan Guru yang mengajar mata pelajaran geografi dalam melakukan penilaian kepada siswa terutama memeriksa tugas rumah siswa didapatkan skor pengumpulan data = 1359. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan melakukan penilaian terutama dalam memeriksa tugas rumah siswa, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria guru memeriksai tugas rumah siswa = 1688 dikali seratus persen = 80,5%. Dengan demikian kemampuan penilaian guru yang mengajar mata pelajaran geografi menurut persepsi siswa termasuk kategori sangat baik. 15. Mengembalikan hasil kerja siswa Deskripsi tentang kemampuan melakukan penilaian guru yang mengajar mata pelajaran geografi khususnya mengembalikan hasil kerja pada siswa tabel 4.1 didapatkan skor pengumpulan data = 1920. Untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan melakukan penilaian guru yang mengajar mata pelajaran geografi khususnya mengembalikan hasil kerja siswa, maka skor pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria guru geografi dalam mengembalikan hasil kerja siswa = 2532 dikali seratus persen = 75,8%. Dengan demikian kemampuan melakukan penilaian oleh guru yang mengajar mata pelajaran geografi khususnya dalam mengembalikan hasil kerja siswa termasuk dalam kategori sangat baik.

1.3 Hasil penelitan berdasarkan variabel Pengelolaan data hasil penelitian berdasarkan variabel penelitian mengacu pada pengolahan hasil penelitian berdasarkan indikator. Skor hasil penelitian berdasrkan indikator yang termasuk dalam variabel penelitian diakumulasi berdasarkan variabel masing masing. Kemudian dibuatkan tabel kriteria masing masing variabel berdasarkan skor yang dikumpulkan. Deskripsi tentang pengolahan hasil penelitian berdasarkan variabel seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2 dibawah ini: Tabel. 4.2 Tabel pengolahan hasil penelitian tentang persepsi siswa Kompetensi Mengajar Guru berdasarkan Variabel Variabel % Kategori Pengelolaan program belajar mengajar 75,78 Sangat baik Pemahaman karakter siswa 77,46 Sangat baik Evaluasi 74,44 Cukup baik terhadap 1. Pengelolaan program belajar mengajar Setelah diakumulasi skor hasil pengumpulan data indikator indikator tentang kemampuan pengelolaan program belajar mengajar guru yang mengajar mata pelajaran geografi, maka didapatkan skor hasil pengumpulan data = 14.711. untuk mendapatkan deskripsi presentase tentang kemampuan pengelolaan program belajara mengajar oleh guru yang mengajar geografi, maka skor hasil kemampuan pengelolaan program belajar mengajar dibagi dengan skor maksimal kriteria pengelolaan program belajar mengajar = 19.412 dikali seratus persen = 75,78%. Dengan demikian kemampuan guru yang mengajar mata pelejaran geografi dalam

melakukan pengelolaan program belajar mengajar termasuk dalam kategori sangat baik. 2. Pemahaman Karakter Siswa Deskripsi skor hasil pengumpulan data indikator tentang pemahaman karakter siswa, maka didapatkan skor hasil pengumpulan data = 3269. Untuk mendapatkan deskripsi persentase tentang pemahaman karakter siswa oleh guru yang mengajar mata pelajara geografi, maka skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria pemahaman karakter siswa = 4220 dikali seratus persen = 77,46%. Dengan demikian kemampuan guru geografi terhadap pemahaman karakter siswa masuk pada kategori baik. 3. Kemampuan dalam melakukan evaluasi Setelah diakumulasi skor hasil pengumpulan data indikator indikator tentang kemampuan guru dalam melakukan evaluasi (penilaian) didapatkan skor hasil pengumpulan data = 4398. Skor hasil pengumpulan data dibagi skor maksimal kriteria kemampuan dalam melakukan evaluasi = 5908 dikali seratus persen = 74,44%. Dengan demikian kemampuan guru yang mengajar mata pelajaran geografi menurut persepsi siswa termasuk kategori cukup baik. Secara umum kompetensi mengajar guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri Kecamatan Kwandang berdasarkan hasil pengumpulan skor data = 21.842 dibagi dengan skor maksimal kriteria kompetensi mengajar guru mata pelajaran geografi = 28.696 dikali seratus persen = 76,11%. Dengan demikian kompetensi

mengajar guru mata pelajaran geografi menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat baik. 1.4 Pembahasan Menurut persepsi siswa tentang Pengelolaan program belajar mengajar oleh guru yang mengajar mata pelajaran Geografi SMAN Kecamatan Kwandang, deskripsi presentasenya mencapai 75,78%. Dengan demikian kemampuan guru yang mengajar mata pelajaran geografi tentang pengelolaan program belajaran mengajar di SMAN Kecamatan Kwandang berdasarkan persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Data yang didapatkan sudah masuk pada kategori sangat baik, tetapi belum menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini disebabkan guru yang mengajar mata pelajaran geografi bukan berasal dari disiplin ilmu geografi, materi pelajaran geografi yang padat sementara jam kegiatan belajar mengajar sangat singkat, sementara masih banyak waktu kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk melakukan perbaikan nilai, materi pelajaran yang padat, materi pelajaran yang berhubungan dengan lingkungan sekitar siswa, semestinya siswa harus terlibat langsung, tingkat pengetahuan siswa yang tidak mungkin bisa menyerap keseluruhan materi yang diajarkan oleh guru, padatnya jam mata pelajaran, sehingga siswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas tugas pelajaran. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah kesanggupan atau kecakapan guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor sebagai upaya

mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran. Dalam proses belajar mengajar, kemampuan merupakan suatu dasar yang paling sering digunakan oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan melaksanakan proses belajar mengajar, diharapkan siswa dapat mengetahui, memahami, mengaplikasikan dan terampil dalam memecahkan masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa, karena proses belajar mengajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola dan struktur serta isi kurikulumnya, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan guru yang mengajar dalam membimbing siswa. Guru yang mampu akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan, serta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Pengelolaan program belajar artinya guru mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar Secara efektif dan optimal agar tujuan tercapai yang meliputi kemampuan menggunakan waktu secara efektif, pembuatan perangkat pembelajaran, dan pemberian tugas di kelas. Pengelolaan program belajar mengajar juga diperlukan sikap kreatif guru. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka untuk memperoleh predikat guru yang bermutu. Salah satunya dengan upaya profesional. Pengelolaan program belajar mengajar juga tidak lepas dari pengelolaan kelas. deskripsi presentase yang dicapai guru geografi SMAN Kecamatan Kwandang. Deskripsi berdasarkan tabel 4.1 tentang pengelolaan kelas sebesar

86,6%. Hal ini berarti termasuk dalam kategori sangat baik. Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2010) mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Usman (2010:97) Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru di dalam kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi pengelolaan kelas sangat mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola

proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan, indikatornya proses belajar mengajar berlangsung secara efektif. Penggunaan media oleh guru geografi SMAN Kecamatan Kwandang deskripsi presentasenya mencapai 63,1% sehingga termasuk kategori kurang baik. Hal ini disebabkan keterbatasan fasilitas media pemebelajaran seperti LCD, tingkat penguasaaan teknologi informasi dan komunikasi guru yang mengajar mata pelajaran geografi sangat rendah, rendahnya kreatifitas guru untuk melahirkan media pembelajaran alternatif seperti alat peraga, chart, beban mengajar guru yang padat, sehingga tidak memungkinkan untuk menyiapkan media pembelajaran secara efektif, terbatasnya dana untuk memanfaatkan alam sebagai media pemebelajaran, karena materi pelajaran geografi berhubungan dengan lingkungan sekitar siswa, jumlah siswa yang banyak sehingga tidak memungkinkan guru untuk membawah siswanya ke alam bebas seperti study wisata. Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media yang akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember belajar yang harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena itu pendidik harus mampu merancang media untuk membantu siswa agar mudah memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai, sehingga pelajaran yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik. Pemahaman karakter siswa memiliki peran penting. Kegiatan belajar

mengajar akan berjalan dengan baik, manakalah adanya komunikasi yang efektif guna menunjang prestasi belajar siswa. Deskripsi persentase berdasarkan persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam memamahami karakter siswa memiliki deskripsi presentase sebesar 93,5%. Dengan demikian kemampuan guru dalam memahami karakters siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Keberhasilan guru dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan terkait dengan waktu yang tercurah untuk kegiatan profesional. Sehingga diperlukan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas dan ulet serta tekun bekerja. Siswa tidak mau diejek atau dipermalukan oleh gurunya dihadapan teman-temannya. Siswa juga tidak mau direndahkan oleh guru walaupun nilainyaj elek. Dalam menyikapi itu guru hendaknya bijaksana. Untuk membangkitkan motivasi siswa, guru di hadapan siswa hendaknya mampu bersikap tenang, akrab dengan siswa, adil dan bijaksana, sabar, tidak pilih kasih, ramah, disiplin dan tegas. Guru juga mempunyai rasa humor berpenampilan rapi dan murah senyum. Penampilan guru yang demikian maka siswa pun dapat belajar dengan nyaman dan penuh semangat. Siswa yang diperlakukan bijaksana dan adil akan lebih menghargai gurunya dari pada siswa yang mendapat perlakuan tidak adil. Penilaian prestasi siswa sebagai salah satu kompetensi yang dimiliki guru kemampuan melakukan penilaian oleh guru Geografi SMAN Kecamatan Kwandang mencapai deskripsi presentase mencapai 74,44 %. Dengan demikian kemampuan penilaian prestasi siswa berdasarkan persepsi siswa termasuk kategori cukup baik. Hal ini diprediksi kurangnya kesadaran siswa untuk menyelesaikan tugas tugas rumah yang diberikan oleh guru, padatnya tugas rumah yang harus diselesaikan

dalam satu minggu, sehingga memacu siswa untuk menggunakan tenaga dan pikiran ekstra untuk menyelesaikan tugas. Manfaat evaluasi (penilaian) bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal - hal yang paling penting dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh semua aspek baik efektif, kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil evaluasi dan proses evaluasi. Guru bermutu tidak lepas dari kemampuanya melakukan penilaian terhadap peserta didiknya. Hal ini tidak lepas dari kegiatan menganalisis hasil belajar yang telah dicapai. Hasil tes selalu dibagikan kepada siswa. Dengan cara seperti ini banyak keuntungan yang dapat diambil antara lain: 1. Guru mengetahui bagian soal mana yang kurang dikuasai oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari nomor soal mana yang kebanyakan siswa salah menjawabnya 2. Guru dapat mengetahui keadaan/kondisi siswa. Misalnya tentang masalah siswa. Siswa yang bermasalah biasanya menunjukkan cirri-ciri nilai yang selalu rendah atau perilaku siswa sehari-hari di sekolah. 3. Siswa dapat mengetahui/mengukur sejauh mana kemampuannya dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh gurunya. 4. Siswa akan bersungguh-sungguh dalam belajar karena merasa hasil pekerjaannya selalu dinilai oleh guru. Kompetensi mengajar guru mata pelajaran geografi di SMA Negeri Kecamatan Kwandang deskripsi persentasenya mencapai 76,11%. Demikian

kompetensi mengajar guru mata pelajaran geografi menurut persepsi siswa termasuk dalam kategori sangat baik.