K L I P I N G. Tanggal 3 Desember No Media Cetak Hal. Judul. Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan

dokumen-dokumen yang mirip
K L I P I N G. Kamis, 10 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM Demikian kliping ini disampaikan sebagai bahan informasi.

K L I P I N G. Rabu, 13 Agustus 2014

K L I P I N G. Jum at / 25 Juli Energi & Pertamina Pasarkan Produk Lewat Koperasi dan

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR : 446/PERINDAGKOP/2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Rabu, 28 Mei 2014

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

K L I P I N G. Kamis, 31 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM No Media Cetak/Online Hal. Judul

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

K L I P I N G. Jumat, 27 Juni 2014

K L I P I N G. Jumat, 16 Mei No Media Cetak Hal. Judul 1 Bisnis Indonesia 8 UMKM Serang Siap siap Gulung Tikar

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta.

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. daerah melalui pengembangan sistem ekonomi kerakyatan, sehingga mampu

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

K L I P I N G. Jum at / 18 Juli Ekonomi dan Bisnis Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

K L I P I N G. Tanggal 18 November 2014

K L I P I N G L P D B - K U M K M. Selasa, 16 Desember Finance Detik. 2 Okezone

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 13.1/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

Siaran Pers KemenkopUKM: Koperasi jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan Jumat, 14 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Sejak digunjang krisis moneter pada tahun 1998 lalu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR: 011/PER/LPDB/2011 TENTANG

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

K L I P I N G. Senin, 21 Oktober Berita terkait LPDB-KUMKM. No Media Cetak/Online Hal. Judul. 2 Kompas 9 Akses Pasar Masih Jadi Kendala

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

Upaya-Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) tahun antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. membidangi KUKM menunjukkan bahwa jumlah koperasi pada akhir tahun 2014

Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN USAHA PERBIBITAN TERNAK TAHUN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara:

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO

SAMBUTAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 010/PER/LPDB/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/39/PBI/2005 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

PROFIL KOTA BONTANG GAMBARAN UMUM

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 22/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG KOPERASI SKALA BESAR

PERAN LPDB DALAM TRANSPARANSI PINJAMAN PEMBIAYAAN. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM Kementerian Koperasi dan UKM

POINTERS MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

BOKS OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI KERJASAMA PEMDA, LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAN PERBANKAN SUATU SOLUSI BAGI PENGEMBANGAN UMKM DI DAERAH

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 DIREKTUR PERBIBITAN TERNAK ABUBAKAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). saat ini para pelaku UKM masih kesulitan dalam mengakses modal.

Transkripsi:

K L I P I N G L P D B - K U M K M Tanggal 3 Desember 2014 No Media Cetak Hal. Judul 1 Metro Kini Berita Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah 2 Teropong Senayan Teropong UMKM Beromzet di Bawah Rp 300 Juta Diminta Mitra Bikin Koperasi 3 Seputar UKM Berita Ternyata, 40% Koperasi di Indonesia Tidak Aktif 4 Tangerang News Kota Indagkop Kota Tangerang Bina UMK Untuk Hadapi Tangerang MEA 5 Batam Pos Bisnis Gelontorkan Rp26,5 Miliar, Baru Rp7 Miliar Dana Bergulir Dikembalikan 6 Antara News Sulbar LPDB-KUMKM Alokasikan Rp13,5 Miliar Untuk Sulbar 7 Koran Tempo 19 Likuiditas Seret Bisnis Bank 8 Media Indonesia 3 Suku Bunga Pinjaman LPDB-KUMKM Tidak Terpengaruh BI Rate Humas LPDB-KUMKM

Metrokini Berita Dinas Koperasi dan UKM Harus Melakukan Kontrol Ke Daerah Metroterkini.com - Dinas koperasi dan UKM provinsi riau Harus lebih kontrol dari pendamping Koperasi di setiap kabupaten tingkat II, dilihat dari banyak hal yang mendominasi belum tercover dengan maksimal dari sumber daya manusianya. Permerintah Provinsi Riau Harus menyeleksi secara selektif menyangkut tentang pendamping koperasi di setiap kabupaten tingkat II, karna akan berpengaruh terhadap koperasi yang pasif atau jalan di tempat, karna tidak sesuai dengan harapan masyarakat yaitu mensejahterakan anggota dan masyakat. ujar Saddam Dewana M.Si ( wakil Ketua Koperasi Mina Lestari ). Ditambahkan oleh Saddam Dewana M.Si, hendaknya pemerintah selalu dalam pengawasan kinerja terhadap koperasi-koperasi yang menjamur. Namun tidak juga sesuai dengan prinsip koperasi dan tujuan koperasi dengan landasan. UU No 17 TAHUN 2012 Pasal 4. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. ini cukup prihatin dengan kondisi koperasi di Provinsi riau, dari 554.000 koperasi, karna koperasi yang pasif dan abal-abal mencapai 1400 lebih.. Saya berharap kepada pendamping koperasi dari keanggotaan sekitar 175 orang tersebut harus pro aktif kepada koperasi yang di dampinginya, dan untuk pemerintah setempat, kami mengusulkan kepada gubernur untuk pendamping koperasi berikutnya haruslah orang yang mempunyai kompetensi dan pernah menjadi pengurus di koperasi. Karna mereka lebih memahami dari tujuan organisasi, menegemen koperasi tersebut. kata Saddam Dewana M.Si, ( Wakil Ketua Koperasi Meranti Mina Lestari ). Senin Sore (01/12/14). [Dfri] http://metroterkini.com/berita-11651-dinas-koperasi-dan-ukm-harus-melakukan-kontrol-ke-daerah.html

Teropong Senayan Teropong Mitra UMKM Beromzet di Bawah Rp 300 Juta Diminta Bikin Koperasi DENPASAR (TEROPONGSENAYAN) - Kalangan UMKM yang beromzet di bawah Rp 300 juta per tahun diminta membentuk atau bergabung ke koperasi yang ada. Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM. Perlunya, agar kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa berkembang dan maju menjadi besar. Pelaku usaha kecil yang omsetnya setahun Rp300 juta kami motivasi untuk bergabung membuat koperasi, kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang mengajak rombongan Forum Wartawan Koperasi (Forwakop) berkunjung ke Bali akhir pekan lalu. Diharapkan, setelah bergabung di koperasi, kata Menkop, selain untuk mengembangkan usaha secara bersama-sama, juga menghidupkan koperasi itu sendiri. Dari data yang dipunyai Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini ada sekitar 40% koperasi tidak beroperasi secara produktif. Per 30 Juni 2014, tercatat sebanyak 206.288 koperasi di Indonesia. Sebanyak 144.839 koperasi di antaranya masih aktif. Yang lain sudah diberi status tidak aktif. Menkop menyimpulkan, koperasi yang kondisinya bagus hanya 40%. Kebanyakan, yaitu sekitar 60% koperasi lainnya tidak bagus. Dia prihatin, karena seharusnya koperasi bisa membeikan pemerataan ekonomi kepada masyarakat. Menurut Puspayoga, program pendirian koperasi atau mobilisasi menjadi anggota koperasi bagi kalangan UMKM akan digenjot tahun depan. Sosialisasi dan pendataan koperasi akan melibatkan para kepala daerah. Dia berjanji, pemerintah akan memberikan kemudahan setiap pendirian koperasi oleh kalangan UMKM. Bahkan, kata Puspayoga, pemerintah akan menanggung biaya akta pendirian, aias gratis. http://www.teropongsenayan.com/3724-umkm-beromzet-di-bawah-rp-300-juta-diminta-bikin-koperasi

Seputar UKM Berita Ternyata, 40% Koperasi di Indonesia Tidak Aktif Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mewajibkan kepada pelaku usaha mikro yang memiliki omset minimal Rp300 juta per tahun untuk bergabung atau membentuk koperasi di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus memulihkan tata kelola koperasi di Tanah Air, di mana saat ini sekitar 40% koperasi yang ada di Indonesia tidak beroperasi secara produktif. Pelaku usaha kecil yang omsetnya setahun Rp300 juta kami motivasi untuk bergabung membuat koperasi, kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat melakukan kunjungan kerja di Bali. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, per 30 Juni 2014 jumlah koperasi di Indonesia tercatat sebanyak 206.288.Sebanyak 144.839 koperasi telah beroperasi aktif, sementara sisanya yakni 61.449 dinyatakan tidak aktif. Kalau dilihat seluruh Indonesia, koperasi yang bagus, yang aktif, itu hanya 40% dan 60% tidak bagus. Padahal koperasi itulah yang bisa memberikan pemerataan ekonomi pada masyarakat. Puspayoga mengatakan program kepesertaan usaha mikro dalam koperasi ini akan mulai dijalankan pada tahun depan setelah kementerian yang dia pimpin melakukan sosialisasi dan pengecekan jumlah UKM di seluruh daerah, dengan melibatkan kepala daerah masing-masing. Pemerintah juga akan memberikan kemudahan pendirian koperasi bagi pelaku usaha kecil menengah tersebut, yakni dengan menggratiskan biaya akta pendirian koperasi. Pembebasan biaya akta pendirian ini, kata dia, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Kementerian Koperasi dan UKM sendiri telah menjalin kerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) terkait kemudahan proses akta pendirian koperasi ini. Akta notarisnya kami gratiskan. Saya minta kepala daerah untuk bekerjasama supaya koperasi bangkit lagi dan usaha mikro berkembang. http://www.seputarukm.com/ternyata-40-koperasi-di-indonesia-tidak-aktif/

Tangerang News Kota Tangerang Indagkop Kota Tangerang Bina UMK Untuk Hadapi MEA TANGERANG-Menyongsong era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Indagkop) Kota Tangerang terus berupaya memberdayakan sejumlah UKM di Kota Tangerang agar mampu bersaing. Kepala Dinas Indagkop Kota Tangerang H Sayuti mengatakan, sejumlah fokus pembangunan pada bidang perindustrian, perdagangan maupun koperasi di Kota Tangerang dipersiapkan untuk menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. "Beberapa di antaranya melalui berbagai kegiatan pembinaan sosialisasi dalam berbagai bidang serta pengikutsertaan para UKM-UKM dalam sejumlah event-event pameran baik skala regional, nasional maupun internasional," katanya. Sementara Kabid Koperasi dan UKM Dinas Indagkop Kota Tangerang HM Juweni menambahkan bahwa salah satu bentuk pembinaan yang dikembangkan adalah kemitraan dengan sejumlah pengusaha ritel besar seperti Carrefour dan Lotte Mart. "Beberapa yang sudah berjalan adalah disediakannya gerai khusus untuk UKM Kota Tangerang seperti produk kerupuk bangka dan kue-kue brownies dan sebagainya," katanya. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah Dinas Indagkop memfasilitasi UKM kepada ritel itu. Di mana ritel memiliki sejumlah standar bagi produk yang akan dijualnya sementara para UKM berusaha memenuhinya, misalnya dari kemasan dan kontinuitas produksi. "Selanjutnya diterbitkan semacam surat rekomendasi dari Dinas Indagkop kepada para ritel itu yang menjamin bahwa produk UKM tersebut telah memenuhi standar," tambah Juweni. Model kerjasama ini diyakini dapat memacu para UKM untuk terus meningkatkan kualitas produksinya dan tentunya juga menguntungkan karena bergabung dengan ritel besar. Selain itu juga ada pembinaan dalam bentuk fasilitasi agar para UKM dapat bankable. "Agar mereka memiliki akses permodalan melalui perbankan," kata Juweni. Kedepan, kata Juweni, Indakop berencana mengedepankan basis teknologi informasi sebagai alat pengembangan usaha bagi koperasi dan UKM. "Sesuai dengan tuntutan jaman dan menghadapi MEA 2015, kebutuhan IT menjadi sangat penting," pungkasnya. (ADV) http://tangerangnews.com/kota_tangerang/2014/12/02/13553/indagkop-kota-tangerang-bina-umk-untukhadapi-mea http://www.seputarukm.com/ternyata-40-koperasi-di-indonesia-tidak-aktif/

Batam Pos Bisnis Gelontorkan Rp26,5 Miliar, Baru Rp7 Miliar Dana Bergulir Dikembalikan Pengembalian dana bergulir dari dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Pemko Batam tergolong bagus tahun ini. Kepala Dinas KUKM Batam, Pebrialin menegaskan, lebih dari Rp7 miliar telah dikembalikan Targetnya pada tahun ini dana pinjaman bergulir yang sudah kami salurkan sejak 2011 kan Rp6 miliar. Ternyata sampai bulan November tahun ini, masyarakat pelaku UKM atau koperasi selaku nasabah kami yang sudah mendapatkan dana pinjaman bergulir yang mengembalikan dana pinjamana sudah mencapai Rp7 miliar lebih atau melebihi target, ujar Pebrialin dikantornya, tadi, Selasa (2/12) siang. Dana pinjaman bergulir sendiri sejak 2011 sampai tahun ini yang sudah dikucurkan untuk nasabah dari pelaku UKM, koperasi, maupun Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED SP) sudah mencapai Rp26,5 miliar yang dikucurkan kepada 680 pelaku UKM, 5 Koperasi serta 6 UED SP. Khusus 2014, dana pinjaman bergulir yang dikucurkan dinas KUKM Batam mencapai Rp10 miliar lebih yang diperuntukkan kepada 196 pelaku UKM, serta 1 UED SP. Sedangkan untuk bunga, Pemko menargetkan sampai tahun ini mendapatkan bunga Rp900 juta. Namun dari Dinas KUKM mengklaim sudah mendapatkan bunga dari pinjaman nasabah sampai tahun ini mencapai Rp914 juta. Artinya apa? Berarti program pinjaman dana bergulir ini berjalan dan sesuai peruntukannya serta tepat sasaran. Buktinya pengembalian dananya pun sudah melebihi target pencapaian. Makanya pertengahan bulan ini, Dinas KUKM Batam diundang khusus oleh kementerian koperasi ke Jakarta untuk menjadi pembicara memaparkan program dana bergulir yang dinilai pusat berhasil, pungkasnya. (gas) http://batampos.co.id/02-12-2014/gelontorkan-rp265-miliar-baru-rp7-miliar-dana-bergulir-dikembalikan/

Antara News Sulbar LPDB-KUMKM Alokasikan Rp13,5 Miliar Untuk Sulbar http://www.antarasulsel.com/berita/60196/lpdb-kumkm-alokasikan-rp135-miliar-untuk-sulbar

Koran Tempo 19

Media Indonesia 3