BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

ERNAWATI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. adalah corporate social responsibility (CSR). Corporate social

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (profit), tetapi juga bertanggung jawab kepada masyarakat (people) dan bumi

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau single P (Profit). Pada paradigma single P (Profit), tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengungkapan Sukarela (Voluntary disclosure) maupun secara sukarela dilakukan perusahaan, yang berupa laporan euangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperkuat dan memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada maksimalisasi laba telah berkurang. Menurut Elkington dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan informasi menjadi semakin mudah diakses. Dunia ekonomi semakin transparan. Era keterbukaan ini menempatkan perusahaan semakin berada dibawah pengawasan lensa miskroskop yang dapat dilihat siapa saja, kapan saja dan dari mana saja, artinya siapa pun dapat mengetahui tentang apapun termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1 Peran dan tanggung jawab Perusahaan dewasa ini merupakan bagian penting yang tidak dapat diabaikan, salah satunya adalah corporate social responsibility. Corporate social responsibility merupakan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan internal maupun eksternal Perusahaan. 2 Secara luas tanggung jawab sosial Perusahaan meliputi: adanya kepedulian Perusahaan pada kepentingan pihak lain dari pada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan demikian, tanggung jawab sosial dan moral Perusahaan dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakannya dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang-orang tersebut, masyarakat, serta lingkungan di mana Perusahaan itu beroperasi. Konsep tanggung jawab sosial Perusahaan sesungguhnya mengacu 1 David Sukardi Kodrat, Manajemen Strategi Membangun Keunggulan Bersaing Era Global Di Indonesia Berbasis Kewirausahaan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), hlm. 259. 2 Muhammad, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta : Akademi Manajemen KPN, 2004), hlm. 133. 1

2 pada kenyataan bahwa Perusahaan adalah badan hukum yang dibentuk oleh manusia dan terdiri dari manusia. Ini menunjukkan bahwa sebagai halnya manusia yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, demikian pula Perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan tanpa pihak lain. Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat perlu untuk memikirkan dan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi kepentingan bersama dalam masyarakat. 3 Dalam menjalankan suatu bisnis sering kali Perusahaan dalam memproduksi barang terjadi benturan kepentingan dengan masyarakat terutama dalam hal polusi seperti : limbah, polusi udara, dan bahkan polusi mental kejiwaan. Konflik kepentingan antara bisnis dan kepentingan masyarakat selalu muncul dan sulit untuk diselesaikan. Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan umum dalam menjalankan bisnisnya sehingga menimbulkan gangguan lingkungan dianggap sebagai bisnis yang tidak etis. Salah satu tanggung jawab sosial Perusahaan dalan menjalankan bisnis adalah kepedulian pada kepentingan orang lain dan bukan hanya kepentingan keuntungan para pelaku bisnis semata. Bersamaan dengan itu, akan tercipta sebuah wawasan yang baru bahwa bisnis bukan sebuah pekerjaan yang kotor, penuh intrik, penuh tipu daya, egoistik, melainkan bisnis adalah sebuah profesi yang membanggakan dan didambakan begitu banyak orang. Berubahnya paradigma dalam dunia usaha, yang selama ini berasal dari profit oriented only, kemudian menjadi berorientasi pada tiga hal yang sering disebut dengan Tripple-P Bottom Line. Beralihnya orientasi kepada ketiga hal 3 Masykur Wiratmo, Pengantar Kewirausahaan,. (Yogyakarta : BPFE, 1996), hlm. 6.

3 tersebut merupakan usaha yang digunakan oleh manajer Perusahaan untuk mencapai sustainibility development, melalui aktivitas-aktivitas operasi yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan mempertimbangkan keuntungan (Profit), bumi (Planet), dan komunitas (People). Pembentukan citra dan reputasi Perusahaan merupakan bagian dari tujuan Perusahaan. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh oeh Perusahaan untuk pencitraan dan reputasi tersebut adalah dengan pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungannya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas tanggung jawab sosial Perusahaan, hal itu karena perbedaan karakteristik Perusahaan. Berbagai penelitian terdahulu telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSRD, namun belum menunjukkan hasil yang konsisten. Hasil Penelitian Rizkia 4 tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap CSRD. Hal ini disebabkan perusahaan dengan laba yang tinggi akan menjadi sorotan, untuk mengurangi tekanan tersebut perusahaan akan mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial, berbeda dengan hasil Penelitian yang dilakukan Heni 5 4 Rizkia Anggita Sari, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate SocialResponsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (Yogyakarta : Jurnal Nominal Universitas Negeri Yogyakarta, No 1, I, 2012). 5 Heni Triastuti Kurnianingsih, Pengaruh Profitabilitas Dan Size Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility, ( Sumatera Utara : Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis No. 1, Maret, XIII, 2013).

4 tentang pengaruh profitabilitas dan size Perusahaan terhadap corporate social responsibility menunjukkan profitabilitas (ROA) dan size Perusahaan (Ln of total asset) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Profitabilitas dan size perusahaan yang terdiri dari ROA dan ln of total asset tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Perbedaan hasil tersebut menjadi acuan peneliti untuk memasukan Profitabilitas sebagai salah satu variabelnya, hal itu karena rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan para eksekutif dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba Perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan maupun modal sendiri. Selain itu, tingkat profitabilitas dapat menunjukkan seberapa baik pengelolaan manajemen Perusahaan, oleh sebab itu semakin tinggi profitabilitas suatu Perusahaan maka cenderung semakin luas corporate social responsibility disclosure. Implementasi corporate social responsibility, berdampak positif bagi Perusahaan diantaranya corporate social responsibility merupakan profit jangka panjang, hal ini karena persepsi masyarakat yang beranggapan bahwa perusahaan yang bertanggung jawab adalah Perusahaan yang beretika, sehingga para pelaku kepentingan tidak merasa ragu untuk berpartisipasi dalam menjaga kelangsungan umur Perusahaan. Hal ini sesuai dengan pandangan De george dalam David 6 menyatakan bahwa Perusahaan diciptakan oleh negara dan tidak mungkin ada tanpa negara sedangkan negara dan hukum merupakan ciptaan masyarakat, artinya Perusahaan diciptakan oleh 6 David Sukardi Kodrat, Manajemen Strategi Membangun Keunggulan Bersaing Era Global Di Indonesia Berbasis Kewirausahaan, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), hlm 263.

5 masyarakat untuk kepentingan masyarakat sehingga kalau Perusahaan tidak berguna maka sah-sah saja jika masyarakat menutupnya. Selain profitabilitas Perusahaan, Likuiditas Perusahaan juga sering digunakan oleh Perusahaan untuk mengukur sejauh mana Perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban lancar Perusahaan apabila telah jatuh tempo. Likuiditas Perusahaan merupakan kemampuan Perusahaan atau badan usaha untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. 7 Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi berarti menandakan kemampuan yang besar untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan menciptakan image yang kuat dan positif dimata para stakeholder-nya. Upaya-upaya yang dapat ditempuh Perusahaan untuk membentuk dan memperkuat image-nya adalah melalui pembuatan laporan-laporan tambahan. 8 Salah satu upaya pengungkapan yang dapat dilakukan oleh Perusahaan adalah melalui pembuatan annual report secara sukarela, sebagai aksi Perusahaan untuk mendapatkan dukungan dari para stakeholder-nya. Kepemilikan asing dalam Perusahaan merupakan pihak yang dianggap concer, terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial Perusahaan. 9 Di negara - negara luar terutama Eropa dan United State merupakan negara-negara yang 7 Hari Suryono Widianto, Pengaruh Profitabilitas,Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Ukuran Perusahaan, Dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainilibility Report, Skripsi, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 58. 8 Hari Suryono Widianto, Pengaruh Profitabilitas,Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Ukuran Perusahaan, Dan Corporate Governance Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainilibility Report, Skripsi, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 59. 9 Ririn Dwi Anggraini, Pengaruh Kepemilika Institusional Dan Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Annual Report, Skripsi, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011), hlm : 6.

6 sangat memperhatikan isu-isu sosial seperti pelanggaran hak asasi manusia, pendidikan, tenaga kerja, dan isu lingkungan seperti, efek rumah kaca, pembalakan liar, serta pencemaran air. Hal ini juga yang menjadikan dalam beberapa tahun terkhir ini, Perusahaan multinasional mulai mengubah perilaku mereka dalam beroperasi demi menjaga legitimasi dan reputasi Perusahaan. Struktur kepemilikan lain adalah kepemilikan institusional, dimana umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor Perusahaan. 10 Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar (lebih dari 5%) mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva Perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen. Hal ini berarti kepemilikan institusi dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. Status kepemilikan saham dalam Perusahaan yang berkategori BUMN dan BUMS menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam mengungkapan tanggung jawab lingkungan dan sosialnya kepada para stakeholders. Hal ini karena BUMN memiliki kewajiban PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang didasarkan pada SK No.236/MBU/2003. Dalam SK tersebut ditegaskan bahwa BUMN harus meningkatkan perannya dalam kepedulian terhadap lingkungan (community development) dan pembinaan koperasi, usaha kecil dan menengah dalam program kemitraan. Dalam posisi sebagai bagian 10 Ririn Dwi Anggraini, Pengaruh Kepemilika Institusional Dan Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Annual Report, Skripsi, (Semarang : Universitas Diponegoro, 2011),hlm. 4.

7 dari masyarakat, operasi Perusahaan seringkali mempengaruhi masyarakat sekitarnya. Eksistensinya dapat diterima sebagai anggota masyarakat, sebaliknya eksistensinya pun dapat terancam bila Perusahaan tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut atau bahkan merugikan anggota komunitas tersebut. Oleh karena itu, Perusahaan melalui top manajemennya mencoba memperoleh kesesuaian antara tindakan organisasi dan nilai-nilai dalam masyarakat umum dan publik yang relevan atau stakeholder-nya. Pengungkapan tersebut bertujuan untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dan efektif antara Perusahaan dengan publik dan stakeholders lainnya tentang bagaimana Perusahaan telah mengintegrasikan tanggung jawab Perusahaan terhadap lingkungan dan sosial dalam setiap aspek kegiatan operasinya. Pemerintah menyadari akan perlunya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungannya. Untuk itu pemerintah menerapkan PP Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan Perseroan Terbatas. Dalam Peraturan Pemerintah Pasal 2 dan Pasal 8 Ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggungjawab sosial dan lingkungan dan Perseroan yang telah berperan serta melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan penghargaan oleh instansi yang berwenang. Dengan adanya Peraturan tersebut diharapkan perusahaan yang mejalakan operasi di Indonesia merupakan Perusahaan yang beretika. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang

8 bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Corporate social responsibility perusahaan tidak hanya wajib dilaksanakan oleh perusahaan melainkan, perusahaan juga wajib untuk mengungkapkannya untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Hal ini sesuai dengan PP Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 pasal 6 dikatakan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan perseroan dan di pertanggung jawabkan kepada RUPS. Berdasarkan PP tersebut bahwa laporan pengungkapan pertanggung jawaban sosial merupakan mandatory disclosure untuk setiap perusahaan di Indonesia bukan lagi voluntary disclosure. Berdasarkan pemaparan diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Status Perusahaan Dan Regulasi Pemerintah Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di JII Periode 2010-2014). B. Rumusan Masalah 1. Apakah profitabilitas Perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014? 2. Apakah likuiditas Perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014?

9 3. Apakah status Perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014? 4. Apakah regulasi Pemerintah berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014? 5. Apakah profitabilitas, likuiditas, status Perusahaan, dan regulasi Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisis ada tidaknya pengaruh profitabilitas terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014. 2. Menganalisis ada tidaknya pengaruh likuiditas terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014. 3. Menganalisis ada tidaknya pengaruh status perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014. 4. Menganalisis ada tidaknya pengaruh regulasi Pemerintah terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014. 5. Menganalisis ada tidaknya pengaruh profitabilitas, likuiditas, status Perusahaan, dan regulasi Pemerintah terhadap corporate social responsibility disclosure pada Perusahaan yang terdaftar di JII 2010-2014.

10 D. Batasan Masalah 1. Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Perusahaan yang mengimplementasikan program CSR yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks pada periode 2010-2014. 2. Sumber Data Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang didapat dari laporan tahunan, laporan keuangan audit dan laporan keberlanjutan, yang dipublikasi pada tahun 2010-2014. 3. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas (X) meliputi : Profitabilitas, Likuiditas, Status Perusahaan, dan Regulasi Pemerintah dan Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah corporate social responsibility disclosure. E. Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti : merupakan tambahan pengetahuan dari dunia praktisi yang sangat berharga untuk dihubungkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah. 2. Bagi Perusahaan : hasil penelitian ini dapat membantu memberikan masukan dan pertimbangan Perusahaan, selain itu dapat memberikan

11 gambaran bagi Perusahaan dalam membuat strategi yang baik dan terarah untuk mengelola Perusahaan yang akan datang secara efektif dan efisien. 3. Bagi Akademik : menambah referensi bacaan mengenai sumber daya manusia yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan tentang manfaat corporate social responsibility bagi Perusahaan. F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini yang merupakan laporan dari hasil penelitian, direncanakan terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi 11 : BAB I : PENDAHULUAN Berisi Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Pembatasan Masalah, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : KERANGKA TEORI Berisi landasan teori mencakup uraian teoritis tentang variabel yang akan diteliti, tinjauan penelitian terdahulu, kerangka berfikir, dan perumusan hipotesis penelitan. BAB III : METODE PENELITIAN Berisi jenis dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. hlm. 109. 11 Siti Nur Hayati, Metodologi Penelitian Praktis, ( Pekalongan : Unikal Press, 2012 ),

12 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi deskriptif objek penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis, dan interpretasi hasil. BAB V : PENUTUP Berisi Simpulan dan saran.