PEMBERIAN TABLET Fe DAN JUS JAMBU BIJI PADA REMAJA PUTRI YANG ANEMIA DEFISIENSI BESI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

BAB I PENDAHULUAN.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

PERBEDAAN KADAR HB DALAM PEMBERIAN TABLET FE + VITAMIN C PADA REMAJA PUTRI DI KOTA BUKITTINGGI. Hasrah Murni (Poltekkes Kemenkes Padang )

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBERIAN TABLET FE DAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP STATUS ANEMIA PADA MURID SDN 20 RUMBIA KABUPATEN MAROS

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

ABSTRAK. Angelia Diah Rani A., 2008; Pembimbing I: Dr,dr. Felix Kasim. M.Kes. Pembimbing II: dr. Rimonta F.G, Sp.OG.

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

Keywords : Long Bean Leaves, Haemoglobin, Pregnancy Second Trimester

PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN ASAM FOLAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA DI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA SISWI SMAN 2 NGAGLIK SLEMAN

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

PENGARUH PEMBERIAN ZAT BESI (Fe) TERHADAP PENINGKATAN HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA

PENGARUH PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (Fe) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL YANG ANEMIA

EFEKTIFITAS EDUKASI GIZI TERHADAP PERBAIKAN ASUPAN PROTEIN DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN BESI SAAT MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA REMAJA DI SMUN I BANTUL YOGYAKARTA

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Endar Wahyu Choiriyah J PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Berdasarkan Riskesdas (2013), dilaporkan bahwa angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

Pengetahuan Berhubungan dengan Anemia Remaja di Pesantren Modern Ummul Qura Al- Islam Bogor Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

Abstract. Keyword: Nutrition education, protein intake and iron, hemoglobin, anemia

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

LAMA HAID DAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI. Menstruation Duration And Female Adolescent Anemia Occurance

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

PENGARUH KONSUMSI BELIMBING MANIS TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN, KEJADIAN KONSTIPASI DAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KLATEN SELATAN

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA. Hera Ariyani 1, Ekawati 1

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Transkripsi:

Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji PEMBERIAN TABLET Fe DAN JUS JAMBU BIJI PADA REMAJA PUTRI YANG ANEMIA DEFISIENSI BESI GIVING A TABLET Fe AND GUAVA JUICE FOR YOUNG WOMEN WITH IRON DEFICIENCY ANEMIA Hastuti Marlina 1, Winda Putriyana 2 1 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Jl. Mustafa Sari No 5, Tangkerang Selatan. Telp (0761)33815 Email: hastuti_marlina87@yahoo.com ABSTRACT Background: Iron deficiency anemia is a decrease in hemoglobin concentration (<12 g / dl) Due to the reduced provision of iron resulting in the formation of red blood cells (erythrocytes) is disturbed. Young women have the highest risk of suffering from anemia aged 13-18 years with a prevalence of 22.7% Objective: This study attempts to knowing the difference in levels of hb adolescent girls who had iron deficiency by the provision of a tablet fe and the juice of guava in public junior high schools 2 rengat 2015. Method: The kind of research is analytic with the design quasy experiment using pretest-posttest randomized control group design. The analysis used is analysis of univariat bivariat and with test and test t-dependen t-independen. The population is the students of all class VII and VIII public junior high schools 2 rengat with samples from the students of 34 who had iron deficiency anemia who is in bundle up in the control group and 17 the students of the treatment group the students of 17. The control group given tablets fe and the treatment group given tablets fe and the juice of guava provided for 7 days. Result: The results showed an average of Hb levels in the control group before the intervention and after 10.612 10.506 while average Hb levels in treatment group before and after the intervention 10.576 10.918 with an average difference of 0.10 and 0.34. P value of 0.811 and 0.317> 0.05 Conclusion: there was no significant difference in mean hemoglobin levels between the control and treatment groups, however, judging from the average difference between the control group and the treatment occurs trend increase in the average hemoglobin concentration is 0.24. Keywords: Anemia Iron Deficiency, Provision of a Tablets Fe, Provision of a Tablets Fe And Guava Juice INTISARI Latar Belakang: Anemia defisiensi zat besi adalah menurunnya kadar hemoglobin (<12 gr/dl) Karena berkurangnya penyedian zat besi sehingga pembentukan sel darah merah (eritrosit) terganggu. Remaja putri memiliki resiko paling tinggi menderita anemia usia 13-18 tahun dengan prevalensi 22,7%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar Hb pada remaja putri yang mengalami anemia defisiensi zat besi dengan pemberian tablet Fe dan jus jambu biji di SMP Negeri 2 Rengat tahun 2015. Metode: Jenis penelitian adalah Analitik dengan desain Quasy Eksperimen menggunakan Randomized Pretest- Posttest Kontrol Group Design. Analisis yang digunakan adalah analisi univariat dan bivariat dengan uji T-dependen dan uji T-independen. Populasi adalah seluruh siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Rengat dengan sampel sebanyak 34 siswi yang mengalami anemia defisiensi zat besi (17 siswi untuk kontrol dan 17 siswi untuk perlakuan). Kelompok kontrol diberikan tablet Fe dan kelompok perlakuan diberikan tablet Fe dan jus jambu biji yang diberikan selama 7 hari. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Hb pada kelompok kontrol sebelum dilakukan intervensi 10,506 dan setelah 10,612 sedangkan rata-rata kadar Hb pada kelompok perlakuan sebelum dilakukan intervensi 10,576 dan setelah 10,918 dengan selisih rata-rata 0,10 dan 0,34. P value 0,811 dan 0,317>0,05 Kesimpulan: tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb antara kelompok kontrol dan perlakuan Namun, dilihat dari selisih rata-rata antara kelompok kontrol dan perlakuan terjadi kecendrungan peningkatan ratarata kadar Hb yaitu 0,24. Kata Kunci: Anemia Defisiensi Zat Besi, Pemberian Tablet Fe, Pemberian Jus Jambu Biji Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 1, Maret 2015 7

Hastuti Marlina, dkk. Hal. 7-12 PENDAHULUAN Anemia defisiensi zat besi adalah menurunnya kadar hemoglobin (<12 mg/dl) karena berkurangnya penyediaan zat besi sehingga pembentukan sel darah merah (eritrosit) terganggu. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia terutama bagi wanita. Wanita memiliki resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama pada remaja putri usia 13-18 tahun dengan prevalensi 22,7%. Anemia merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 2 miliar penduduk dunia mengidap anemia defisiensi zat besi. 1,2 Remaja putri lebih rentan terkena anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh beberapa hal, seperti remaja pada masa pertumbuhan membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi termasuk zat besi, adanya siklus menstruasi yang menyebabkan remaja putri banyak kehilangan darah, selain itu banyaknya remaja putri yang melakukan diet ketat sehingga asupan gizinya tidak seimbang. 3 Masalah gizi dapat di atasi bila remaja putri meningkatkan kebutuhan asupan zat besi dalam makanan sehari-hari. Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fiastuti Witjaksono mengatakan bahwa efektifitas penyerapan Fe bersamaan dengan Vitamin C alami dari buah-buahan lebih baik dibandingkan penye rapan Fe bersamaan dengan tablet Vitamin C dosis tinggi. Vitamin C yang terdapat dari buah-buahan seperti Jambu biji yang kandung an Vitamin C nya sebesar 95/100 gr dibandingkan dengan buah lainnya. 4 Penderita anemia mudah terserang penyakit infeksi sehingga dapat menghambat kualitas sumber daya manusia 10. Anemia menyebabkan pertumbuhan tidak optimal dan menurunkan prestasi belajar karena rasa cepat lelah, kehilangan gairah dan tidak dapat berkonsentrasi. Akibat jangka panjang anemia defisiensi besi ini pada remaja putri sebagai calon ibu yang nantinya hamil, maka remaja putri tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan juga janin dalam kandungannya yang dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan persalinan, risiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR dan angka kematian perinatal 11. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan diperoleh data sampel anemia terbanyak pada SMP N 2 Rengat yaitu 34 orang. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektifitas pemberian tablet fe dan jus jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia defisiensi zat besi di SMP Negeri 2 Rengat Kecamatan Rengat. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain Quasy Eksperimen menggunakan rancangan Randomized Pretest- Posttest Control Group Design 12. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 2 Rengat yaitu 203 siswi. Sampel dalam penelitian ini adalah 34 siswi yang terdiri dari 17 kelompok kontrol dan 17 kelompok perlakuan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dari responden dengan melakukan pemeriksaan Hb yang dibantu oleh 2 orang enumerator yang telah mendapatkan pengarahan tentang prosedur penelitian. 8 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 1, Maret 2015

Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji Analisa yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Analisa bivariat dilakukan dengan uji t-test dependen dan t-test independen untuk membandingkan rata-rata dua set data (sebelum dan setelah) yang saling berpasangan. HASIL 1. Analisis Univariat Hasil analisis univariat berdasarkan kadar Hb sebelum dan setelah intervensi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Hb Sebelum dan Setelah Pemberian Tablet Fe (kelompok kontrol) Responden Hb Sebelum Pemberian Tablet Fe Hb Setelah Pemberian Tablet Fe Selisih Rerata 10,6 10,6 0 2 11,2 11,2 0 3 10,8 11 0,2 4 9,8 9,8 0 5 9,2 9,4 0,2 6 10,4 10,8 0,4 7 10,8 11 0,2 8 11,4 11,4 0 9 10,6 10,6 0 10 11,2 11,2 0 11 10,8 11 0,2 12 10,8 10,8 0 13 9,6 9,6 0 14 11,2 11,4 0,2 15 8,8 9 0,2 16 10,6 10,8 0,2 17 10,8 10,8 0 Jumlah Rerata 10,506 10,612 0,10 Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Hb Sebelum dan Setelah Pemberian Tablet Fe + jus jambu biji (kelompok perlakuan) Responden Hb Sebelum Pemberian Tablet Hb Setelah Pemberian Tablet Selisih Rerata Fe + Jus Jambu Biji Fe + Jus Jambu Biji 1 9,8 10 0,2 2 11 11,4 0,4 3 9,2 9,4 0,2 4 10,8 11,4 0,6 5 11,2 11,4 0,2 6 11,6 12 0,4 7 11,8 12 0,2 8 11,8 12,2 0,4 9 8,8 9 0,2 10 10,8 11 0,2 11 10,2 10,2 0 12 10,2 10,8 0,4 13 11,2 11,8 0,4 14 10,6 11 0,4 15 11,2 11,6 0,4 16 8,8 9,2 0,4 17 10,8 11,2 0,4 Jumlah Rerata 10,576 10,918 0,34 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 1, Maret 2015 9

Hastuti Marlina, dkk. Hal. 7-12 2. Analisa Bivariat Normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk diperoleh data berdistribusi normal. diberikan tablet Fe rata-rata 10,918 gr/dl dengan Standar deviasi (SD) 0,010 gr/dl. Hasil Tabel 3. Perbedaan Rata-Rata Kadar Hb Sebelum dan Setelah Diberikan Tablet Fe di SMP Negeri 2 Rengat Tahun 2015 (kelompok kontrol) Kadar Hb Mean Standar Deviasi (SD) p value N Sebelum diberi tablet Fe 10,506 0,735 Setelah diberi tablet Fe Sumber : Analisis data primer, 2015 10,612 0,719 0,003 17 Berdasarkan tabel 3, diketahui rata-rata kadar Hb sebelum diberikan tablet Fe 10,506 gr/dl dengan Standar Deviasi (SD) 0,735 gr/ uji statistik diperoleh p value 0,000<0,05 yang berarti ada perbedaan kadar Hb sebelum dan setelah diberikan tablet Fe. Tabel 4. Perbedaan Rata-Rata Kadar Hb Sebelum dan Setelah Diberikan Tablet Fe + jus jambu biji di SMP Negeri 2 Rengat Tahun 2015 (kelompok perlakuan) Kadar Hb Mean Standar Deviasi (SD) p value N Sebelum diberi Tablet Fe + Jus Jambu Biji 10,576 0,956 0,000 17 Setelah diberi Tablet Fe + Jus Jambu Biji 10,918 1,010 Sumber : Analisis data primer, 2015 dl. Sedangkan kadar Hb responden setelah diberikan tablet Fe rata-rata 10,612 gr/ dl dengan Standar deviasi (SD) 0,719 gr/dl. Hasil uji statistik diperoleh p value 0,003<0,05 yang berarti ada perbedaan kadar Hb sebelum dan setelah diberikan tablet Fe. Berdasarkan tabel 4, diketahui rata-rata kadar Hb sebelum diberikan tablet Fe 10,576 Tabel 5. Perbedaan Nilai Rata-Rata Sebelum dan Setelah Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan Terhadap Peningkatan Kadar Hb di SMP Negeri 2 Rengat Kelompok Perlakuan Nilai Rata-Rata Selisih Sebelum Setelah Rata-Rata SD SE P value Pemberian Tablet Fe 10,506 10,612 0,10 0,735 0,292 0,811 Pemberian Tablet Fe + Jus Jambu Biji 10,576 10,918 0,34 0,956 0,300 0,317 Sumber : Analisis data primer, 2015 gr/dl dengan Standar Deviasi (SD) 0,956 gr/ dl. Sedangkan kadar Hb responden setelah Berdasarkan tabel 5, secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok control (P value 0,811>0,05) dan kelompok perlakuan (P value 0,317>0,05). Namun, dilihat dari selisih rata-rata antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi kecendrungan peningkatan rata-rata kadar Hb sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Dapat dilihat selisih rata-rata selisih rata-rata pemberian tablet Fe (0,10 gr/dl), 10 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 1, Maret 2015

Pemberian Tablet Fe dan Jus Jambu Biji pemberian tablet Fe + jus jambu biji (0,34 gr/ dl). Jadi, ada peningkatan kadar Hb antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu 0,24 gr/dl. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, secara sta tistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol (P value 0,811>0,05) dan kelompok perlakuan (P value 0,317>0,05). Namun, dilihat dari selisih ratarata antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi kecendrungan peningkatan rata-rata kadar Hb sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Dapat dilihat selisih rata-rata selisih rata-rata pemberian tablet Fe (0,10 gr/dl), pemberian tablet Fe + jus jambu biji (0,34 gr/dl). Jadi, ada peningkatan kadar Hb antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yaitu 0,24 gr/dl. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zarianis (2006) tentang efek suplementasi besi-vitamin C dan vitamin C terhadap kadar hemoglobin yang diberikan selama 12 minggu yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan kadar hemoglobin kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p value 0,75, rerata peningkatan kadar Hb pada kelompok perlakuan I 1,53 gr/dl sedangkan pada kelompok perlakuan II 1,40 gr/dl. 5 Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Proverawati (2011) yang menyatakan bahwa mengkonsumsi zat besi (Fe) bersamaan dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan dan sangat penting dalam produksi hemoglobin. 2 Menurut Witjaksono (2014) efektifitas penyerapan Fe dan vitamin C alami dalam bentuk buah-buahan lebih baik dibandingkan penyerapan Fe yang bersamaaan dengan tablet vitamin C dosis tinggi. Kandungan viitamin C yang tinggi pada buah adalah buah jambu biji dengan kandungan vitamin C nya 95/100 gr dibanding dengan buah lainnya. 6 Pemberian Tablet Fe dan jus jambu biji akan maksimal bila diberikan lebih dari 7 hari 7. Hasil penelitian epidemiologi, konsumsi vitamin C dalam buah dan sayuran memiliki efek perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan konsumsi vitamin C dalam bentuk tablet atau suplemen lainnya. Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fiastuti Witjaksono mengatakan bahwa konsumsi buah-buahan yang tinggi vitamin C lebih bagus dibanding suplemen yang mengandung vitamin C dosis tinggi. Kandungan vitamin C yang tinggi pada buah terdapat pada Jambu biji yang kandungan vitamin C nya sebesar 95/100 gram dibandingkan buah lainnya yang kandungan vitamin C nya rendah 8. Pencegahan anemia defisiensi besi pada remaja putri dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet Fe sejak dini agar sebelum remaja putri menjadi ibu hamil kondisi fisik remaja putri telah siap menjadi ibu yang sehat (Fikawati, et al, 2004). Dianjurkan remaja putri mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C agar tablet Fe tersebut lebih mudah penyerapannya untuk menghasilkan Hemoglobin dalam darah 11. SIMPULAN Dari hasil penelitian efektifitas pemberian tablet Fe dan jus jambu biji terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia defisiensi zat besi, dapat disimpulkan sebagai berikut: tidak adanya perbedaan yang signifikan rata-rata Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 1, Maret 2015 11

Hastuti Marlina, dkk. Hal. 7-12 kadar Hb pada kelompok kontrol 0,10 dengan p value 0,811>0,05 dan kelompok perlakuan 0,34 dengan p value 0,317>0,05, walaupun ada peningkatan tetapi tidak signifikan. SARAN Diharapkan sekolah dapat memberikan pengetahuan tentang anemia defisiensi zat besi khususnya pada remaja putri dengan bekerja sama dengan Puskesmas untuk memberikan penyuluhan dan pemeriksaan Hb rutin pada remaja putri untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi zat besi dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut tentang anemia defisiensi zat besi khususnya pada remaja putrid lebih dari 7 hari agar mendapatkan hasil yang optimal. DAFTAR PUSTAKA 1. Riskesdas. (2013). Laporan_Riskesdas2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, www.litbang. depkes.go.id. diakses 10 Februari 2015 2. Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika 3. Surtiretna, N. (2007). Mengenal Sistem Peredaran Darah. Bandung: CV Wahana Iptek 4. Dep. Gizi dan Kesmas Fak. Kesmas UI (2010). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 5. Kustyaningsih, E. (2007). Perbedaan Tingkat Konsumsi Fe, Vitamin C dan Kadar Hemoglobin pada Santri Putri di Pondok Pesantren dengan dan tanpa Pelayanan Gizi Institusi (Studi di Pondok Pesantren Modern Selamat dan Pondok Pesantren Putri Bani Umar AL Karim) Kabupaten Kendal. 17 Februari 2015 6. Witjaksono. (2014). Vitamin c pada buah lebih bagus ketimbang suplemen. http:// www.suara.com/health/2014/12/06/170000/ vitamin-c-pada-buah-lebih-bagus-ketimbangsuplemen. diakses 14 Februari 2015 7. Devita. Febriani, N. (2011). Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Anemia Defisiensi Besi si SMA Negeri 15 Medan. Diakses 11 Februari 2015 8. Utama, A. Listiana, N. Susanti, D. (2012), Perbandingan Zat Besi dengan dan Tanpa Vitamin C Adriani, M. Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group 9. Suwarni, S. (2012). Pengaruh Pemberian Suplemen Besi dan Vitamin C terhadap Daya Tahan Aerob dan Kadar Hemoglobin. File://C:/User/Eko/AppData/Local/ Temp/441-790-1-SM.pdf. diakses 13 Februari 2015. 10. Sayogo, S. (2006). Gizi Remaja Putri. Jakarta: FKUI 11. Putri. Syamsianah, A. Mufnaetty. (2013). Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Gizi Besi dengan Tingkat Konsumsi Protein dan Zat Besi pada Remaja Putri di Ponpes Asy-Syafirah Desa Brumbung Kabupaten Demak.(Online), Vol. 2, No. 2 12. Hastono, SP. (2007) Analisa Data Kesehat an. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 12 Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume III, Nomor 1, Maret 2015