Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, tugas sekolah, tugas kuliah, ataupun masalah-masalah pribadi.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan penelitian ini adalah membuat buku referensi superhero Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul " Surakarta Comic Art Center Surakarta : Sebuah kota yang terletak di wilayah otonom provinsi Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Aizid, Rizem, Atlas Tokoh-tokoh Wayang, (Yogjakarta:Diva press, 2012:24) 2

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah bangsa yang sejarahnya dipenuhi oleh cerita-cerita mistik.

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB II PEMBAHASAN PERANCANGAN KOMIK PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PENGENALAN DAN PENULISAN ANGKA ROMAWI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR.

PERANCANGAN KOMIK FIKSI BERTEMA BULUTANGKIS DENGAN KARAKTER DAN SETTING INDONESIA

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

FASILITAS KOMUNITAS KOMIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB 2 DATA DAN ANALISA. berupa apa saja, artikel, buku, website dan lain-lain. menjadi marak dengan karya-karya baru.

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Perancangan Komik Poconggg Juga Pocong. Merisca Christanti

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup disertai dengan beragam masalah di dalamnya. Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

CREATIVE THINKING. Mencari dan Menemukan Ide Cerita. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

Bab 1. Pendahuluan. digemari bukan saja oleh pembaca anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Di toko-toko

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk

HARAJUKU STYLE : KREATIVITAS DAN NILAI-NILAI HIDUP PARA PELAKU SENI COSPLAY PADA KOMUNITAS HARJUKJA DI KOTA SOLO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak penerbit buku lokal yang menerbitkan buku-buku cerita

BAB I. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Budaya populer Jepang beragam, ia mempresentasikan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

PUSAT KOMIK DAN ILUSTRASI INDONESIA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

JURNAL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK BERBASIS CERITA RAKYAT TIMUN MAS

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

TUGAS ARTIKEL TENTANG PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB I. Game mobile saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi semua kalangan baik

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Media Komik Dari Buku Gajahmada Karangan Langit K.Hariadi. Gilbert Jansen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang kita telah memperkaya khazanah kebudayaan nasional sebagai aset

GEDUNG EKSEBISI ANIMASI DAN KOMIK DI BANDUNG DENGAN PENDEKATAN DESAIN HI TECH ARCHITECTURE

Bab 1. Pendahuluan. tertua di dunia seperti budaya Mesir, Cina, Babilonia, hingga kebudayaan yang termuda.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. kalau komik edukasi dikemas dalam komik dengan penyampaikan dan visual yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

PERANCANGAN NOVEL GRAFIS KEMBANG JEPUN RESHA PURNAMA SARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

Bab 1. Pendahuluan. di negara Jepang. Menurut Sapardi Joko Damono dalam Prasetyo (2012), sastra adalah

BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. kecil, mudah dijumpai penawaran produk film-film kartun Jepang. Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. contohnya ada pakaian tradisional kimono, pertunjukan boneka bunraku, samurai,

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

Transkripsi:

Ilustrasi komik the dragon s mark Dengan tema aksi misteri Retno Kusumawati C 9503025 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 60-70an ada beberapa komik lokal yang populer di kalangan masyarakat, antara lain Ko Ping Ho, Si Buta Dari Goa Hantu dan komik lainnya. Kemudian pada awal tahun 80-an masuk film kartun barat yang diikuti dengan masuknya komik yang berasal dari Amerika (seperti : Donald Duck, Mickey Mouse, Superman, Fantastic Four dan masih banyak komik lainnya). Lain dengan komik lokal yang hitam putih, komik keluaran Amerika gambarnya banyak yang berwarna dan lebih bagus, juga dibuat film kartun serinya. Selain itu komik barat yang banyak bersifat aksi kepahlawanan dan fantasi, yang pada saat itu asing bagi masyarakat Indonesia, jauh lebih menarik daripada komik lokal yang bercerita tentang pewayangan, ksatria ataupun legenda masyarakat yang sudah sering didengar sejak mereka kecil. Maka banyak masyarakat yang lebih menggemari komik barat, dari mulai anak kecil sampai orang dewasa.

1 Lalu pada awal tahun 90-an masuk pula film kartun Jepang yang juga diikuti dengan masuknya komik yang berasal dari Jepang (seperti : Candy Candy, Doraemon, Versailes dan lain-lain). Dua jenis komik impor inilah, Amerika dan Jepang, yang menguasai peredaran perkomikan di Indonesia dan memojokkan komik-komik lokal yang kalah bersaing. Walaupun tidak mati, namun komik lokal hampir tidak dikenal oleh generasi muda sekarang yang lahir setelah tahun 80-an. Mereka lebih suka membaca komik Amerika dan Jepang, bahkan

2 menggambar karakter yang mirip dengan komik dan film Amerika dan Jepang. Karena dinilai komik import tersebut lebih bagus gambarnya dan ceritanya pun lebih menarik untuk dibaca, bahkan dikoleksi. Komik lokal Indonesia jaman dulu sekarang oleh masyarakat Indonesia disebut sebagai komik lawas. Namun di abad 21 ini masih ada penggemar setia komik lawas tersebut yang masih memilikinya sebagai koleksi pribadi, walaupun cuma sedikit dan terbatas pada kalangan orang tua (usia 40 tahun keatas, yang pada akhir tahun 60-an masih kecil atau remaja). Dunia komik Indonesia yang telah lama tertidur, beberapa tahun terakhir ini telah sedikit membuka matanya. Banyak insan-insan muda yang berbakat menggambar, namun sedikit yang bisa membuat komik. Dan yang bisa membuat komik kebanyakan meniru karakter Amerika (Marvel) atau Jepang (Manga), sedikit yang menciptakan karakter sendiri yang benar-benar Indonesia. Namun hal itu sudah sangat bagus mengingat ternyata komik buatan lokal sekarang sudah lumayan digemari, baik dari segi cerita maupun gambar.

3 B. Permasalahan Komik Indonesia sekarang memang sudah mengalami kemajuan yang bagus. Banyak komikus-komikus muda yang bermunculan. Namun ada satu pertanyaan yang mengganjal, yaitu Orisinalitas Cerita dan Karakter. Bagaimana dengan orisinalitasnya? Mungkin gambarnya bagus namun apabila cerita yang dituangkan tidak baru atau orisinil, dengan kata lain sudah umum atau menyontek, maka orang yang membacanya pun akan bosan dan tidak tertarik untuk membacanya, karena sudah pernah membaca kisah yang serupa di komik lain (mayoritas komikus manga mengadaptasi ide cerita dari komik Jepang, walau tidak sama persis). Di sisi lain apabila ceritanya orisinil namun gambarnya tidak bagus juga tidak baik. Perusahaan penerbit pun enggan untuk menerbitkannya. Penulis pernah mengalami hal serupa, mengikuti lomba komik di suatu koran Nasional. Memang mendapat juara, gambarnya dipuji namun masih dipertanyakan orisinalitas ceritanya, padahal ide ceritanya berasal dari pengalaman pribadi. Dari pengalaman itu penulis selama ini melakukan riset tentang berbagai macam cerita dengan banyak membaca komik dan membandingkannya, baik buatan lokal ataupun luar negeri. C. Tujuan Penulis merasa bangga pada beberapa komikus amatir atau indie yang penulis ketahui. Komik mereka memang karakternya ada yang orisinil maupun adaptasi dari karakter komik luar yang kemudian dikembangkan sendiri. Salah satu contoh komik indie yang digemari di Kota Solo adalah Streetsoccer oleh

4 Bengkel Qomik, yang bercerita tentang kebiasaan para mahasiswa yang sering bermain sepakbola di tempat parkir atau di jalan kampus waktu kuliah dulu dengan karakter yang baru. Juga ada komik-komik lainnya. Mayoritas mereka membuat suatu terobosan yang unik, yaitu menggabungkannya dengan ceritacerita dari pewayangan, kerajaan Indonesia atau legenda masyarakat Indonesia. Sehingga tercipta suatu bentuk komik lokal dalam kemasan yang baru. Yang sekarang ini sangat diminati oleh komikus maupun penggemar komik. Penulis yang beraliran manga (karakter Jepang) mencoba untuk membantu mengembangkan komik lokal dengan membuat komik dengan cerita yang orisinil, cerita yang jarang atau belum pernah diangkat menjadi komik sebelumnya.