ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS EKONOMI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status gizi kurang dapat melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BPS BEKTI SAYEKTI S.SiT TARUBASAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

Transkripsi:

ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar, Indonesia 1 Fakultas Kedokteran Program Studi Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia Status gizi merupakan suatu kondisi keseimbangan di dalam tubuh ibu hamil sebagai bentuk dari akibat yang ditimbulkan konsumsi makanan serta penggunaan zat yang digunakan oleh tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta mempertahankan fungsi dari organ tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan dan paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu hamil trimester I sebanyak 64 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling, pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian data dilakukan dengan uji Fisher s Exact Test. Hasil data analisa menunjukkan pendidikan ibu hamil ρ (0,157) > α (0,05) dan paritas ibu hamil ρ (0,533) > α (0,05) tidak berhubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I, pengetahuan ibu hamil nilai ρ (0,002) < α (0,05) ada berhubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I. Disimpulkan dalam penelitian ini bahwa tidak ada hubungan pendidikan dan paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I dan ada hubungan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester I. diharapkan untuk memberikan penyuluhan dan informasi pada ibu hamil untuk pendidikan, paritas, dan pengetahuan pemenuhan status gizi selama kehamilan trimester I. Kata Kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Paritas, Status gizi ibu hamil trimester I. Pendahuluan Status gizi merupakan suatu kondisi keseimbangan di dalam tubuh ibu hamil sebagai bentuk dari akibat yang ditimbulkan konsumsi makanan serta penggunaan zat yang digunakan oleh tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta mempertahankan fungsi dari organ tubuh. Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi dibedakan antara status gizi buruk, baik dan lebih (Sufiati, 2008). Status gizi ibu hamil trimester I akan berpengaruh terhadap pertumbuhan embrio dimana organ-organ janin terbentuk, embrio berlangsung sampai sekitar 12 minggu setelah konsepsi. tahap ini juga merupakan masa organogenesis yaitu masa perkembangan dan pembentukan organorgan tubuh (Pratamawati, 2011). Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Sufiati, 2008). Asupan gizi yang lebih sangat dibutuhkan ibu hamil, selain kebutuhan gizi

tubuh ibu hamil juga harus memberikan nutrisi yang cukup untuk perkembangan janin serta kesehatan ibu. pemenuhan kebutuhan gizi pada tiap trimester berbedabeda. Pada trimester I lebih mengutamakan asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil dikarenakan pada masa ini sudah terjadi pembentukan sistem saraf, otak, dan organ reproduksi janin dan masa ini ibu hamil sering mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi (Kristiyanasari 2010). Menurut penelitian yang dilakukan Mifbakhudin mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang (2011). Mengemukakan bahwa tidak ada hubungan pendidikan, paritas dengan status gizi ibu hamil. Dimana ibu hamil yang berpendidikan dasar sebesar 41,7%, ibu hamil yang berpendidikan menengah sebesar 44,4% dan ibu hamil yang berpendidikan tinggi sebesar 13,9%. Hal ini menyatakan bahwa pendidikan baik belum tentu memiliki status gizi yang baik. disebabkan karena pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dari pendidikan formal saja tetapi bisa juga diperoleh dari pendidikan informal. Mifbakhudin mengemukakan pada ibu hamil yang paritasnya lebih dari 3 mempunyai resiko terkena kekurangan energi kronik dibandingkan dengan ibu yang paritasnya kurang dari 3 kali. Menurut penelitian yang dilakukan Rika Eriska (2013) mahasiswa keperawatan Stikes Budiyah Banda Aceh mengemukakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan status gizi ibu hamil. Dalam penelitian ini ditemukan masalah yaitu pada ibu yang status gizi normal lebih banyak ibu yang memiliki pengetahuan cukup dibandingkan ibu yang memiliki pengetahuan baik, hal tersebut disebabkan karena pengetahuan ibu cukup mampu berusaha untuk mencukupi kebutuhan nutrisi selama hamil. WHO (World Health Organization) menganjurkan jumlah tambahan energi sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal seharian pada trimester II dan trimester III (Waryana, 2010). Menurut badan kesehatan dunia WHO melaporkan bahwa ibu hamil yang mengalami defisiensi zat besi sekitar 35-37% (Purwoko, dkk, 2011). Di Indonesia penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil karena konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan gizi. Akibatnya pengetahuan status gizi yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan nutrisi yang di butuhkan ibu hamil selama kehamilan. ibu hamil di Indonesia mendapat urutan ke empat terbesar yaitu 35,5% (Depkes, 2002). Data dari DINKES (Dinas Kesehatan) provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 prevalensi risiko kurang energi kronik sebesar 17,5% dan prevalensi anemia gizi khususnya pada ibu hamil berkisar 45,5-71,2%. hal ini memerlukan perhatian yang lebih besar dalam upaya peningkatan gizi ( Depkes 2011 ). Berdasarkan data rekam medik RSIA Pertiwi Makassar tahun 2012 kunjungan ibu hamil sebanyak 4778 dan tahun 2013 kunjungan ibu hamil sebanyak 4929 orang. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang status gizi ibu hamil trimester I. alasan mengambil ibu hamil trimester I yaitu dimana kita ketahui trimester I merupakan masa penyesuaian ibu terhadap kehamilan dan keluhan yang timbul pada trimester I seperti kurang nafsu makan, mual dan muntah akibatnya kebutuhan gizi menurun. oleh karena itu peneliti memilih penelitian dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar.

Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional yang merupakan suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor risiko (independen) dengan faktor efek (dependen). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar. Sampel dalam penelitian ini yaitu 64 ibu hamil trimester I yang berkunjung ke RSIA Pertiwi Makassar bulan juli - agustus tahun 2014. Teknik Hasil Penelitian pengambilan data dengan cara accidental sampling dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Data primer dilakukan dengan wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah tersedia (kuesioner) yang berisi tentang pendidikan, pengetahuan dan paritas pada ibu hamil dan juga menggunakan alat LILA untuk mengukur status gizi ibu hamil. Data sekunder diperoleh dengan pengambilan data di RSIA Pertiwi Makassar. Penelitian mengenai Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar di lakukan selama satu bulan yaitu mulai dari 5 juli - 5 agustus 2014. Jenis penelitian menggunakan metode pendekatan analitik rancangan cross sectional merupakan suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor resiko (faktor yang mempengaruhi efek) dengan faktor efek (faktor yang dipengaruhi oleh resiko). Data diperoleh dari wawancara langsung dengan pembagian kuesioner kepada responden yang datang di RSIA Pertiwi Makassar saat penelitian berlangsung. Pada penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 64 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan. setelah terkumpul dilakukan pemeriksaan dan kemudian data diolah, maka berikut ini peneliti akan menyajikan hasil analisis data terhadap setiap variabel dengan menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase. 1. Karakteristik Sampel a. Umur Tabel 1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Makassar Tahun 2014 Umur (Tahun) n % <20 3 4,7 20-35 53 82,8 >35 8 12,5 Jumlah 64 100,0 Sumber : Data Primer, 2014 Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden dengan umur ibu hamil trimester I yang berisiko sebanyak 11 orang (17,2%), sedangkan yang tidak berisiko sebanyak 53 orang (82,8%).

2. Analisis Univariat a. Pendidikan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Pendidikan n % Tinggi 13 20,3 Rendah 51 79,7 Jumlah 64 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden ibu hamil trimester I didapatkan pendidikan tinggi sebanyak 13 orang (20,3%), sedangkan pendidikan rendah sebanyak 51 orang (79,7%). b. Pengetahuan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Pengetahuan n % Cukup 49 76,6 Kurang 15 23,4 Jumlah 64 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden ibu hamil trimester I didapatkan pengetahuan cukup sebanyak 49 orang (76,6%), sedangkan pengetahuan kurang sebanyak 15 orang (23,4%). c. Paritas Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Paritas Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Paritas n % Multipara 46 71,9 Primipara 18 28,1 Jumlah 64 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden ibu hamil trimester I didapatkan multipara sebanyak 46 orang (71,9%), sedangkan primipara sebanyak 18 orang (28,1%).

d. Status Gizi Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Status Gizi n % 47 73,4 Tidak 17 26,6 Jumlah 64 100,0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden ibu hamil trimester I didapatkan status gizi normal sebanyak 47 orang (73,4%), sedangkan status gizi tidak normal sebanyak 17 orang (26,6%). 3. Analisis Bivariat a. Hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester I Tabel 6 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Pendidikan Status Gizi Tidak Jumlah n (%) n (%) n (%) Tinggi 12 92,3 1 7,7 13 100 Rendah 35 68,6 16 31,4 51 100 Jumlah 47 73,4 17 26,6 64 100 Ρ Value 0,157 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang pendidikan tinggi terdapat 12 sampel (92,3%) yang status gizi normal dan terdapat 1 sampel (7,7%) yang status gizi tidak normal, sedangkan dari 51 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang pendidikan rendah terdapat 35 sampel (68,6%) yang status gizi normal dan terdapat 16 sampel (31,4%) yang status gizi tidak normal. Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji fisher s exact diperoleh nilai ρ (0,157) > α (0,05). Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar tahun 2014.

b. Hubungan antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester I Tabel 7 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Pengetahuan Status Gizi Tidak Jumlah n (%) n (%) n (%) Cukup 41 83,7 8 16,3 49 100 Kurang 6 40,0 9 60,0 15 100 Jumlah 47 73,4 17 26,6 64 100 Ρ Value 0,002 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang berpengetahuan cukup terdapat 41 sampel (83,7%) yang status gizi normal dan terdapat 8 sampel (16,3%) yang status gizi tidak normal, sedangkan dari 15 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang pengetahuan kurang terdapat 6 sampel (40,0%) yang status gizi normal dan terdapat 9 sampel (60,0%) yang status gizi tidak normal. Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji fisher s exact diperoleh nilai ρ (0,002) < α (0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar tahun 2014. c. Hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I Tabel 8 Hubungan Antara Paritas Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I Di RSIA Pertiwi Makassar Tahun 2014 Status Gizi Paritas Tidak Jumlah n (%) n (%) n (%) Multipara 35 76,1 11 23,9 46 100 Primipara 12 66,7 6 33,3 18 100 Jumlah 47 73,4 17 26,6 64 100 Ρ Value 0,533 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 46 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang paritas multipara terdapat 35 sampel (76,1%) yang status gizi normal dan terdapat 11 sampel (23,9%) yang status gizi tidak normal, sedangkan dari 18 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang paritas primipara terdapat 12 sampel (66,7%) yang status gizi normal dan terdapat 6 sampel (33,3%) yang status gizi tidak normal.

Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji fisher s exact diperoleh nilai ρ (0,533) > α (0,05). Hal ini berarti tidak ada hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar tahun 2014. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar, maka pembahasan sesuai variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester I Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang pendidikan tinggi terdapat 12 sampel (92,3%) yang status gizi normal dan terdapat 1 sampel (7,7%) yang status gizi tidak normal, sedangkan dari 51 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang pendidikan rendah terdapat 35 sampel (68,6%) yang status gizi normal dan terdapat 16 sampel (31,4%) yang status gizi tidak normal. Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji fisher s exact diperoleh nilai ρ (0,157) > α (0,05). Hal ini berarti tidak ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar tahun 2014. Peneliti menganalisa bahwa alasan hasil penelitian mengenai pendidikan tidak ada hubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I. Hal ini disebabkan karena ibu hamil yang pendidikannya tinggi 12 responden (92,3%) mempunyai status gizi normal dan 1 responden (7,7) mempunyai status gizi tidak normal itu berarti ibu Pendidikan yang tinggi akan memudahkan ibu hamil untuk cepat menerima suatu informasi, termasuk segala hal yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil. pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan tentang status gizi yang baik. Dengan pendidikan tinggi maka ibu hamil akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan dimana diharapkan ibu hamil dengan pendidikan tinggi maka semakin luas pengetahuan. pendidikan rendah 35 responden (68,6%) yang status gizi normal dan 16 responden (31,4%) yang status gizi tidak normal. ibu yang berpendidikan rendah bukan berarti pengetahuannya rendah pula. Karena pengetahuan ibu yang cukup dapat memudahkan ibu dalam menerima suatu informasi tentang status gizi ibu hamil trimester I. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi dapat diperoleh dari pendidikan informal. Oleh sebab itu dasar pengembangan daya pikiran ibu hamil dapat memudahkan menerima motivasi. Hasil penelitian Mustika (2011) menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi ibu hamil. Dengan menggunakan uji statistik Rank Sperman didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,195 dan diperoleh ρ value sebesar 0,255 > α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan status gizi ibu hamil. 2. Hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester I Berdasarkan hasil penelitian dari 64 sampel menunjukkan bahwa dari 49 sampel (100%) yang pengetahuan baik terdapat 41 sampel (83,7%) yang status gizi normal dan terdapat 8 sampel (16,3%) yang status gizi tidak normal, sedangkan dari 15 sampel (100%) yang pengetahuan cukup terdapat 6 sampel (40,0%) yang status gizi normal dan terdapat 9 sampel (60,0%) yang status gizi tidak normal. Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji fisher s exact diperoleh

nilai ρ (0,002) < α (0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan (baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba) terhadap sesuatu objek tertentu. Pengetahuan ini merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dalam penelitian ini dimaksudkan dengan segala informasi yang telah dimiliki, dipahami oleh ibu hamil tentang status gizi yang baik agar ibu mampu mempertahankan kesehatan. Pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil berkaitan dengan tingkat tinggi rendahnya pengetahuan ibu tentang status gizi yang baik. Tingkat pengetahuan ibu adalah kemampuan seorang ibu dalam memahami konsep dan prinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi ( Siwi, 2011). Peneliti menganalisa bahwa alasan hasil penelitian mengenai pengetahuan ada hubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I. Ibu hamil yang pengetahuannya cukup terdapat 41 responden (837%) yang status gizinya normal dan 8 responden (16,3%) yang status gizi tidak normal. Pengetahuan yang cukup mampu memudahkan ibu hamil trimester I untuk mendapatkan informasi yang baik tentang status gizi. Pengetahuan ibu kurang terdapat 6 (40,0%) yang status gizi normal dan 9 responden (60,0%) yang status gizi tidak normal. Dalam penelitian ini ditemukan status gizi yang tidak normal banyak pada ibu yang berpengetahuan kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi dan ibu tidak berusaha untuk mencukupi kebutuhan gizi selama kehamilan trimester I. Pemberian tentang status gizi ibu hamil adalah bagian dari upaya untuk mengoptimalkan kemampuan ibu, sehingga dengan pengetahuan gizi yang baik dan cukup diharapkan ibu hamil trimester I memiliki status gizi yang baik pula. Cukupnya pengetahuan ibu tentang status gizi dipengaruhi oleh aktifnya ibu dalam mendapatkan informasi tentang status gizi secara keseluruhan terutama pada ibu hamil trimester I baik dengan bertanya langsung pada tenaga kesehatan, media cetak serta media elektronik. Hasil penelitian Damajanty (2013) tentang hubungan pengetahuan ibu hamil dengan status gizi selama kehamilan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan hasil uji statistik Spearman s rho diperoleh nilai ρ value sebesar 0,000 < α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil. 3. Hubungan antara paritas ibu dengan status gizi ibu hamil trimester I Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 46 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang paritas multipara terdapat 35 sampel (76,1%) yang status gizi normal dan terdapat 11 sampel (23,9%) yang status gizi tidak normal, sedangkan dari 18 sampel (100%) ibu hamil trimester I yang paritas primipara terdapat 12 sampel (66,7%) yang status gizi normal dan terdapat 6 sampel (33,3%) yang status gizi tidak normal. Hasil analisis dari penelitian dengan menggunakan uji fisher s exact diperoleh nilai ρ (0,533) > α (0,05). Hal ini berarti tidak ada hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar tahun 2014. Paritas adalah status melahirkan anak pada seorang wanita setelah umur kehamilan 24 minggu tetapi bukan aborsi, tanpa memperhatikan bayi hidup atau mati. Paritas primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang bayi sebanyak satu kali sedangkan multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi beberapa kali dimana persalinan tidak lebih dari lima kali.

Peneliti menganalisis bahwa hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I. Hal ini disebabkan karena ibu hamil yang paritasnya multipara dan primipara lebih banyak mempunyai status gizi normal dibandingkan status gizi yang tidak normal. Paritas yang multipara 46 responden yang mengalami status gizi normal terdapat 35 responden (76,1%) dan status gizi tidak normal terdapat 11 responden (23,9%), ibu yang multipara yang mempunyai status gizi normal karena ibu mempunyai pengalaman yang sudah beberapa kali melahirkan dan ibu tahu bagaimana cara mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga status gizi selama Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tidak ada hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar. 2. Ada hubungan antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar. 3. Tidak ada hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester I di RSIA Pertiwi Makassar. Saran 1. Bagi Peneliti diharapkan dapat meneruskan penelitian ini dengan variabel yang berbeda. Daftar Pustaka Almatzier, 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. EGC. Jakarta. hamil trimester I. Sedangkan ibu primipara juga mempunyai status gizi normal yang baik, karena ibu tahu bagaimana cara menjaga kondisi keseimbangan tubuh saat mengkonsumsi makanan yang digunakan untuk mempertahankan kelangsungan tubuh selama hamil trimester I. Hasil penelitian Widita (2013) tentang hubungan paritas ibu hamil dengan status gizi ibu hamil berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan hasil uji statistik Rank Spearman mempunyai nilai korelasi sebesar 0,157 dan diperoleh nilai ρ value sebesar 0,361 > α (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat dapat berbagi informasi tentang status gizi ibu hamil trimester I. agar ibu menjaga kondisi tubuh dan status gizi pada saat kehamilan agar dapat memenuhi nutrisi yang diperlukan saat kehamilan dan mampu mengurangi resiko yang akan terjadi. 3. Bagi Petugas Kesehatan diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memberikan informasi kepada setiap ibu hamil tentang status gizi ibu hamil trimester I dan diharapkan lebih mendayagunakan sumber-sumber hasil laut dan sayuran hijau sebagai bahan konsumsi makanan bernilai gizi tinggi agar tidak terjadi resiko kekurangan gizi pada ibu hamil. Depkes, 2002. Penatalaksanaan Menu Seimbang pada Ibu Hamil. Jurnal Penelitian : Yuli Kusumawati (2004), http://depkes.co.id, Jakarta.

Depkes, 2011. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2011. Jakarta : Depertemen Kesehatan. Erisa Rika, 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Penelitian Karya Tulis Ilmiah. http://jurnal.rikaerisa.div.com. Diakses 13 januari 2014. Hidayat Alimul Aziz A, 2011, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Edisi 1, Salemba Medika, Jakarta. Kartikasari, 2011. Hubungan Pendidikan, Paritas dan Pekerjaan Ibu dengan Status izi Ibu Hamil di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Jurnal Penelitian Keperawatan. http://jurnal.unimus.ac.id Diakses 13 januari 2014. Kristiyanasari, dan Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Nuhan Medika. Yogyakarta. Kusmiyati. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya. Jakarta. Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi 2. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Multazimah, 2005. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Penelitian dan Teknologi. Vol.6, No.2 Hal 114-126. http://jurnal.multazimah.com. Diakses 13 januari 2014). M.B. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Buku Kedokteran ECG. Jakarta. Nadesul H, 2001. Sehat Selama Hamil. Puspa Swara. Jakarta. Notoadmodjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Paath. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Buku kedokteran. Jakarta. Pratamawati, 2011. Hubungan Ukuran Lingkar Lengan dan Peningkatan Berat Badan Ibu Dengan Berat Badan Lahir Bayi di BPS Tahun 2011. Jurnal Penelitian. Diakses 13 januari 2014. Profil Kesehatan RSIA Pertiwi Makassar, 2012. Profil Kesehatan RSIA Pertiwi Makassar, 2013. Profil Dinas Kesehatan propinsi Sulawesi Selatan Tahun. 2011. Proverawati Atikah. 2010. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.

Puji Esse, dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Edisi 10. STIK Makassar. Makassar. Purwoko S, dkk, 2011. Ketrampilan Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu Hamil. Modul Field Lab. Diakses Tanggal 13 januari 2014. Serri Hutahean, 2013, Perawatan Antenatal, Salemba Medika, Jakarta. Siwi, 2011, Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Kecamatan Jebres Surakarta. Jurnal Penelitian. Diakses 13 januari 2014). Soetjaningsih. 2008. Pengaruh Gizi Terhadap Kehamilan. EGC. Jakarta. Sufiati, 2008. Gizi Dalam Kehamilan. Remaja Reskarya. Bandung. Supariasa, 2002. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Waryana, 2010. Gizi Produksi. Edisi 1. Pustaka Rihama. Yogyakarta.