III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data. mempelajari literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODE PENELITIAN. status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian

III. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengunjungi kantor redaksi malangonline.com, Perumahan Pondok Mulia B124,

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis untukmengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian explanatory. Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung. 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diajukan dalam penelitian ini. 2. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan secara langsung ke Chandra Departement Store dan PT. Unilever Tbk. di Bandarlampung dengan langkah-langkah : - Wawancara, dilakukan dengan cara bertemu langsung dan bertanya secara langsung dengan karyawan Chandra Departement Store dan PT. Unilever. Tbk

55 - Kuesioner yaitu melakukan penyebaran daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. 3.2.2. Metode Penentuan Sampel Populasi penelitian ini adalah masyarakat kota Bandarlampung yang mendatangi Chandra Departement Store. Sampel adalah bagian dari populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak terbatas, oleh karena itu penentuan sampel dengan teknik non-probability sampling, yaitu purposive sampling (judgmental sampling). Teknik ini merupakan teknik pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipertimbangkan memiliki hubungan yang sangat erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik ini dilakukan karena karakteristik populasi jumlah pengguna sabun mandi cair LUX di Chandra Departement Store tidak dapat diketahui dengan pasti dan konsumen diperkirakan homogen. Sampel yang purposif adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Teknik ini dipilih oleh peneliti karena peneliti juga memiliki keterbatasan dana dan waktu. Pengambilan besarnya sampel menurut Roscoe 1975 ( dalam Sekaran, 2003, Hair dkk, Tabachi dan Fidell ) yang dikutip oleh Augsty Ferdinand dalam buku Metode Penelitian Manajemen (2006: 191), besarnya sampel yang ditentukan sebanyak 25 x variabel bebas (variabel independent) yaitu atribut produk, manfaat dan sikap. Sehingga, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 25x3=75 sampel perespon dari konsumen yang pernah membeli sabun minimal 1 kali pada Chandra Departement Store di Bandarlampung. Dan untuk

56 mengukur tingkat reabilitas dan validitas instrumen akan dilakukan uji coba kuesioner dengan jumlah 30 orang responden. 3.2.3. Operasional Variabel Melakukan penelitian, sangat diperlukan adanya identifikasi variabel baik itu variabel terikat yang bersifat ditentukan ( dependent ) yaitu keputusan pembelian maupun variabel bebas yang bersifat menentukan ( independent ) yaitu faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sabun. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian adalah: Tabel 4. Definisi Operasional Variabel Variabel Asosiasi merek ( X ) Sub Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan ingatan (memori) mengenai sebuah merek. Asosiasi merek memiliki tingkat kekuatan tertentu dan semakin kuat seiring dengan bertambahnya pengalaman konsumsi atau eksposur dengan merek spesifik 1.Atribut ( X1 ) Kategori atribut merupakan kategori Kualitas sabun baik Melembutkan dan melembabkan kulit Skala Likert

57 dengan fitur-fitur mengenai karakteristik dari produk atau jasa yang ada saat proses pembelian dan konsumsi. Varian sabun menarik, inovatif dan variatif. Desain sabun beragam menarik, dan praktis. Harum dan formula beragam dan tahan lama 1.Ukuran besar 2.Mini 3.Refill Produk sabun dapat digunakan oleh segala golongan. Harga sabun terjangkau. Direkomendasika n oleh orang terkenal atau artis. Semua orang memakai Harga sabun mandi cair LUX kemasan, refill dan botol terjangkau 1.Artis 2.Orang terkenal skala Likert ( X2 ) Asosiasi manfaat tercipta ketika konsumen dapat memperoleh manfaat saat menggunakan suatu merek. Sabun mandi cair LUX melembutkan dan membuat kulit menjadi harum. 2.Manfaat 1.Melembutkan 2.Harum Skala Likert Kandungan bahan dan formula sabun Sabun aman dan menjaga kelembaban kulit sehingga tidak kering. 1.Melembabkan 2.Memberi nutrisi 3.Mencerahkan kulit 4.Mengangkat kulit mati

58 Sabun mandi cair LUX mudah ditemukan. 1.Supermarket 2.Toko 3.Warung Sabun mandi cair LUX terpercaya dan aman sehingga layak untuk dipilih dan digunakan. Aman bagi kulit dan terpercaya skala Likert Penggunaan sabun mandi cair LUX meningkatkan rasa percaya diri anda. Percaya diri meningkat 3.Sikap ( X3 ) Sikap atau Attitude terbentuk dari gabungan antara asosiasi atribut dan manfaat yang diciptakan ketika konsumen menggunakan suatu merek. Penggunaan sabun mandi cair LUX meningkatkan rasa gengsi anda. 1. Prestise 2. Mewah Anda lebih menyukai sabun daripada merek yang lain Memakai sabun mandi cair LUX Anda menggunakan sabun mandi cair LUX karena sesuai dengan kepribadian anda 1. Dinamis 2. Aktif 3. Feminim Skala Likert

59 Pembeli -an ( Y ) Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk atau tidak berdasarkan asosiasi merek yang melekat dalam benak mereka. Anda bersedia melakukan pembelian ulang produk sabun bahkan ketika harga telah naik Pembelian produk sabun mandi cair LUX Membeli secara berulang 1. Membeli 2. Tidak membeli skala Likert skala ordinal 3.3. Skala Pengukuran Variabel Di dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan skala untuk mengukur variabel variabel pembentuk asosiasi merek yang akan diteliti melalui anggapan responden dengan skala likert dan skala nominal. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial ( Sugiyono, 2007:86 ). Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah hingga paling tinggi. 1. Variabel bebas ( X 1,X 2,X 3,X 4 ) adalah komponen pembentuk asosiasi merek. a. Jawaban Sangat Setuju ( SS ) diberi skor 5 b. Jawaban Setuju ( S ) diberi skor 4 c. Jawaban Cukup Setuju ( CS ) diberi skor 3 d. Jawaban Tidak Setuju ( TS ) diberi skor 2 e. Jawaban Sangat Tidak Setuju ( STS ) diberi skor 1

60 2. Variabel terikat ( Y ) adalah keputusan pembelian a. Jawaban ya diberi bobot 1 b. Jawaban tidak diberi bobot 0 3.4. Uji Validitas dan Reabilitas 3.4.1. Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus indeks korelasi Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2002:245) yang rumusnya sebagai berikut: r xy { n. n( X. Y ) ( X )( Y ) 2 2 2 X ( X ) }{ n Y ( Y ) 2 } Dimana : r xy n x y = koefisien korelasi antara variabel x dan y = jumlah sampel = total nilai pada subyek item n = total nilai subyek Dengan tingkat kesalahan α = 5 % ( tingkat kepercayaan 95 % ) maka : 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner valid 2. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak valid

61 3.4.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen adalah kejituan atau ketepatan instrumen pengukur. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran, apabila pengukuran dilakukan pada objek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama. Untuk menilai reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini, digunakan rumus Alpha Croanbach. Pengujian validitasdan reabilitas ini dengan menggunakan bantuan program SPSS. Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. Rumus manual reliabilitas adalah : 2. r xy r = 1 + r xy Keterangan : r = koefisien kerealibelan atau reabilitas instrument r xy = koefisien korelasi product moment Dengan tingkat kesalahan α = 5 % ( tingkat kepercayaan 95 % ) maka : 1. Jika r hitung r tabel, maka dinyatakan reliabel 2. Jika r hitung r tabel, maka kuesioner tidak realiabel

62 Tabel 5. Interpretasi Nilai Reliabilitas Besarnya Nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah Sumber : Suharsimi Arikunto (2002 : 245) 3.5. Metode Analisis Data 3.5.1. Analisis Kualitatif Analisis deskriptif ini memecahkan permasalahan melalui pendekatan teoritis dan berdasarkan konsep pemasaran, khususnya teori teori yang berkaitan dengan asosiasi merek. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan cross tabulation atau tabulasi silang dari data kuisioner demografi hasil dari pertanyaan pertanyaan kuisioner responden. Crosstabs berfungsi untuk menampilkan tabulasi silang antara variabel variabel yang terdaftar pada kolom dan baris. 3.5.2. Analisis Kuantitatif Data kuantitatif yaitu data berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk diolah menggunakan metode statistik. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistic yaitu salah satu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis

63 hubungan satu atau beberapa variabel independent dengan sebuah variabel yang bersifat dikotom ( Sutanto, 2001 : 155 ). 3.5.2.1. Analisis Kelayakan Model Regresi Logistik Untuk menguji kelayakan model regresi logistic maka dilakukan perhitungan Chi Kuadrat. Uji Chi Square and Lemeshow mengukur perbedaan antara nilai hasil observasi dan nilai prediksi variabel dependen ( Hair et.al, 1998 : 318-319 ). Kriteria pengujian : Ho : Model regresi logistic layak dipakai untuk analisis selanjutnya Ha : Model regresi logistic tidak layak pakai untuk analias selanjutnya Dasar pengambilan keputusan adalah dengan memperhatikan nilai goodness of fit yang diukur dengan nilai Chi Square melalui nilai signifikasi. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka Ho diterima, artinya model layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Sebaliknya, jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak, artinya model tidak layak pakai. 3.5.2.2. Menilai Keseluruhan Model ( Overall Model Outfit ) Analisis dilakukan dengan memperhatikan angka -2 Log Likelihood awal pada Block Number = 0 dan angka -2 Log Likelihood pada Block Number = 1. Jika terjadi penurunan angka dari -2 Log Likelihood pada Block Number = 0 ke Block Number = 1 maka mengindikasikan model regresi binary logistic tersebut baik dan layak dipakai ( Hair et.al, 1998:324 ).

64 3.5.2.3. Analisis Model Regresi Logistik Model logit adalah model regresi yang dirancang secara khusus untuk menangani analisis regresi dengan variabel dependen berupa variabel probabilitas, yakni variabel yang nilainya hanya bisa berkisar antara 0 hingga 1. Model logit memungkinkan estimasi persamaan regresi, yang dapat menjaga agar hasil prediksi variabel dependennya tetap berada di rentang nilai antara 0 hingga 1. Menurut Gujarati ( 2003:595 ), model estimasi logit diformulasikan sebagai persamaan : Y = 1n [ Pi 1 Pi ] = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + U i Keterangan : Y = Keputusan Pembelian Dengan pemberian skor : 1 Jika perespon melakukan pembelian 0 Jika perespon tidak melakukan pembelian. X 1 = Atribut X 2 = Manfaat X 3 = Sikap ( attitude )

65 Kriteria pengujian hipotesis : Ho = Variabel pembentuk asosiasi merek tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sabun cair LUX pada Chandra Dept. Store Ha = Variabel pembentuk asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sabun cair LUX pada Chandra Dept. Store 3.5.2.4. Nagelkerke R Square ( R 2 ) Untuk mengukur besarnya sumbangan pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dilakukan menggunakan Nagelkerke R Square ( R 2 ). Semakin besar nilai R 2 maka variabel X semakin berpengaruh terhadap variabel Y. 3.5.2.5. Uji Wald Uji Wald juga dikatakan sebagai uji pengaruh secara nyata ( signifikan ). Uji Wald digunakan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh. Adapun dalam penelitian ini tingkat signifikasi ( α ) yang dipakai adalah 5 % ( 0,05 ). Jadi variabel dikatakan berpengaruh apabila nilai signifikasi < 0,05. 3.5.2.6. Exp ( B ) / Odd Ratio Odd Ratio berperan dalam mempermudah proses interpretasi model regresi logistik yang diperoleh. Interpretasi koefisien regresi model logit lebih rumit dibandingkan model biasa sebab dependen variabel model logit adalah logaritma natural dari odd. Koefisien regresi model logit dengan demikian menunjukkan

66 besarnya pengaruh suatu variabel independen terhadap 1n [ Pi 1 Pi ], untuk melihat pengaruhnya terhadap odd atau Pi 1 Pi, maka koefisien regresi harus di-antiln-kan atau dengan kata lain dilakukan tranformasi logit. Odds ratio secara mudah dapat dilihat pada persamaan : Odds Ratio = [ Pi 1 Pi ] Keterangan : Pi = peluang terjadinya kejadian untuk variabel respon y = 1 1 Pi = peluang terjadinya kejadian untuk variabel respon y = 0 Dengan demikian Odds Ratio adalah rasio antara peluang kejadian untuk y = 1 ( membeli ) dengan peluang kejadian untuk y = 0 ( tidak membeli ). Sehingga odds ratio dalam kasus ini adalah rasio antara peluang membeli dengan peluang tidak membeli.