SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS ALIRAN UDARA VENTILASI 2 DIMENSI DENGAN METODE BEDA HINGGA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA ALIRAN FLUIDA DAN DISTRIBUSI TEMPERATUR DI SEKITAR SUMBER PANAS DI DALAM SEBUAH CAVITY DENGAN METODE BEDA HINGGA

SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS PADA CEROBONG SEGIEMPAT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

APLIKASI METODE CELLULAR AUTOMATA UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI TEMPERATUR KONDISI TUNAK

SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS PADA DINDING TUNGKU PEMBAKARAN LAPIS BANYAK BERONGGA UDARA DENGAN METODE BEDA HINGGA

SOLUSI ANALITIK DAN SOLUSI NUMERIK KONDUKSI PANAS PADA ARAH RADIAL DARI PEMBANGKIT ENERGI BERBENTUK SILINDER

MODEL MATEMATIKA DENGAN SYARAT BATAS DAN ANALISA ALIRAN FLUIDA KONVEKSI BEBAS PADA PELAT HORIZONTAL. Leli Deswita 1)

SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS PADA PINTU FURNACELAPIS BANYAK MATERIAL DENGAN METODE BEDA HINGGA

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Model Perahu Trimaran pada Aliran Laminar. Abstrak

OPTIMASI PENGGUNAAN AIR CONDITIONER (AC) PADA SUATU RUANGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA SKRIPSI LAMTIUR SIMBOLON

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : JOKO SUPRIYANTO NIM. I

Studi Numerik Pengaruh Gap Ratio terhadap Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Susunan Setengah Tube Heat Exchanger dalam Enclosure

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

TUGAS AKHIR SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI DUA DIMENSI PADA LAS TITIK DENGAN METODE BEDA HINGGA

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

Kata Kunci :konveksi alir bebas; viskos-elastis; bola berpori 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

ANALISIS DAN SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR RUANGAN BERDASARKAN BENTUK ATAP MENGGUNAKAN FINITE DIFFERENCE METHOD BERBASIS PYTHON

II. TINJAUAN PUSTAKA

MODEL ALIRAN KONVEKSI CAMPURAN YANG MELEWATI PERMUKAAN SEBUAH BOLA

SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA SUATU RUANGAN BERATAP GENTENG BERBAHAN KOMPOSIT PLASTIK-KARET MENGGUNAKAN ANSYS FLUENT

Menentukan Distribusi Temperatur dengan Menggunakan Metode Crank Nicholson

Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Keberangkatan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

oleh : Ahmad Nurdian Syah NRP Dosen Pembimbing : Vivien Suphandani Djanali, S.T., ME., Ph.D

Simulasi Numerik Aliran Fluida pada Saluran T-Junction 90 0 : PLTA Tulungagung

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

ANALISA DISTRIBUSI PANAS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT (STUDI KASUS PADA ALAT PENGERING RUMPUT LAUT DI SITUBONDO)

Muchammad 1) Abstrak. Kata kunci: Pressure drop, heat sink, impingement air cooled, saluran rectangular, flow rate.

KONTROL OPTIMAL UNTUK DISTRIBUSI TEMPERATUR DENGAN PENDEKATAN BEDA HINGGA

PENGARUH HUMIDITY DAN TEMPERATURE TERHADAP KENYAMANAN PEMAKAIAN HELM TENTARA MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) FLUENT

NASKAH PUBLIKASI ANALISA PERPINDAHAN PANAS TERHADAP RECTANGULAR DUCT DENGAN TEBAL m MENGGUNAKAN ANSYS 12 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KECEPATAN UDARA (V) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PELAT DATAR. Rikhardus Ufie * Abstract

Simulasi Kondisi sirkulasi udara di dalam suatu ruangan ibadah

KARAKTERISTIK TRANSPORT KALOR PADA SISTEM PENDINGIN (SIMULASI) MOTOR BAKAR MENGGUNAKAN POROUS MEDIA

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

Studi Numerik Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Kedatangan Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

SIMULASI DINAMIKA FLUIDA PADA MEDIUM BERPORI DUA DIMENSI MENGGUNAKAN METODE LATTICE BOLTZMANN. Nur aeni Rahmayani dan Irwan Ary Dharmawan *

MODEL MATEMATIKA ALIRAN KONVEKSI BEBAS FLUIDA VISKOELASTIK YANG MELEWATI PERMUKAAN SEBUAH BOLA

Studi Analitik dan Numerik Perpindahan Panas pada Fin Trapesium (Studi Kasus pada Finned Tube Heat Exchanger)

ANALISIS DISTRIBUSI TEMPERATUR PEMBAKAR LIMBAH RADIOAKTIF TIPE HK-2010

PENGARUH SUDUT ATAP CEROBONG TERHADAP DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA RUANG PENGERING BERTINGKAT DAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD

Simulasi Numerik Aliran Fluida pada Permukaan Peregangan dengan Kondisi Batas Konveksi di Titik-Stagnasi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print) B13

SIMULASI SMOOTHED PARTICLE HYCRODYNAMICS DUA DIMENSI DENGAN METODE DETEKSI PARTIKEL PERMUKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

SIMULASI NUMERIK FENOMENA SINGLE DROPLET MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA DAN FRONT-TRACKING

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

IMPLEMENTASI METODE ELEMEN HINGGA DALAM PERSOALAN ALIRAN DARAH PADA PEMBULUH DARAH SKRIPSI ABNIDAR HARUN POHAN

SIMULASI PENGUJIAN PRESTASI SUDU TURBIN ANGIN

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

ANALISIS SUB-BULUH PADA MODEL REAKTOR SUSUNAN BAHAN BAKAR BUJURSANGKAR ATAU HEKSAGONAL

PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER

Analisis Numerik Aliran Fluida di Sekitar Silinder Sirkular dengan Menggunakan Diskrititasi Order yang Berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA POMPA HIDRAM DENGAN TINGGI AIR JATUH 2.3 M DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

STUDI PERPINDAHAN PANAS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM KOORDINAT SEGITIGA

VERIFIKASI ULANG ALAT PENUKAR KALOR KAPASITAS 1 kw DENGAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

MODEL MATEMATIKA ALIRAN FLUIDA VISKOELASTIS YANG MELEWATI SILINDER SIRKULAR

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

TUGAS SARJANA BIDANG KONVERSI ENERGI SIMULASI NATURAL VENTILATION PADA BANGUNAN RUMAH TIPE 36 DENGAN MENGGUNAKAN CFD

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

ANALISIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-174

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Iklim Mikro Rumah Tanaman Daerah Tropika Basah

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

Perpindahan Panas Konveksi. Perpindahan panas konveksi bebas pada plat tegak, datar, dimiringkan,silinder dan bola

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

FakultasTeknologi Industri Institut Teknologi Nepuluh Nopember. Oleh M. A ad Mushoddaq NRP : Dosen Pembimbing Dr. Ir.

BAB IV VALIDASI SOFTWARE. Validasi software Ansys CFD Flotran menggunakan dua classical flow

ANALISIS PENGARUH PERPINDAHAN PANAS TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN BATAS PADA PELAT DATAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PENUKAR KALOR TIPE WL 110 MODEL CONSENTRIS TUBE MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

The Analysis of Velocity Flow Effect on Drag Force by Using Computational Fluid Dynamics

BAB V KESIMPULAN. parafin dengan serbuk logam sebagai heat storage materials penulis dapat

PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) DALAM MENGANALISIS SISTEM PENGERING IKAN TUNA BERTENAGA SURYA

SIMULASI NUMERIK ALIRAN 3D UNTUK KONDISI QUASI STEADY DAN UNSTEADY PADA TURBIN UAP AKSIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Evaluasi Performa Lube Oil Cooler pada Turbin Gas dengan Variasi Surface Designation dan Reynolds Number

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB

SEMINAR TUGAS AKHIR. Penerapan Metode Ensemble Kalman Filter untuk Estimasi Kecepatan dan Ketinggian Gelombang Non Linear pada Pantai

Transkripsi:

34 SIMULASI NUMERIK PERPINDAHAN PANAS ALIRAN UDARA VENTILASI DIMENSI DENGAN METODE BEDA HINGGA Eko Prasetya Budiana, Zainal Arifin, Fajar Rohim Suryono Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Alumnus Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Keywords : Force convection Heat transfer Finite different method Navier Stokes equations Abstract : Numerical simulation of heat transfer in two dimensional ventilation s air flow has been done to find out the convection phenomenon that occurs in D with variation of ventilation, which consist of fluid flow profile, distribution of temperature. The simulation is done by solving governing equation of forced convection including continuity equation, momentum equation and energy equation using finite difference approximations. The solving of governing equations is done by ADI method for calculation momentum equation of x and y direction without enclose pressure unsure to get temporary velocity (u* and v*). Then pressure is calculated by Line Gauss Seidel Iteration method, and used to find out true u and v value. Energy equation that contain temperature is also solved by ADI method. Visualization s result show that finite difference method can be applied to analize the phenomenon that occurs on variation of ventilation. This research can be used to analize the equipments which use the principle of force convection heat transfer, especially the equipments is used for variation of ventilation s air flow system. PENDAHULUAN Sistem ventilasi sangat penting bagi penghuni bangunan, diantaranya untuk kenyamanan dan penghematan energi dan kesehatan penghuninya. Sistem ventilasi berkaitan dengan sistem aliran sirkulasi udara dalam bangunan tersebut. Sistem ventilasi pada bangunan menjadi salah satu hal penting dalam perancangan bangunan di masa kini. Di masa lalu sistem ventilasi bangunan hanya dibuat seperlunya tanpa memperhatikan perpindahan panas dan aliran udara dalam bangunan tersebut. Hal ini akan mengakibatkan sistem ventilasi tidak bekerja dengan baik. Pada awalnya perancang bangunan melakukan percobaan dengan membuat bangunan rancangan dalam skala yang diperkecil untuk mengetahui apakah rancangan ventilasi baik atau tidak. Tetapi percobaan tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang lama. Pada dasarnya perancangan aliran udara ventilasi dalam ruang berhubungan dengan proses perpindahan panas yang terjadi dalam ruangan tersebut. Proses perpindahan panas dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu secara konduksi, konveksi dan radiasi. Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi di antara permukaan benda dengan fluida yang bergerak ketika temperatur keduanya berbeda. Perpindahan panas secara konveksi berdasarkan jenis penyebab aliran fluida yang terjadi dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu konveksi paksa dan konveksi alami. Konveksi paksa (forced convection) adalah konveksi yang mana aliran fluida yang terjadi disebabkan adanya alat-alat eksternal, seperti fan dan pompa. Sedangkan konveksi alami (natural convection) adalah konveksi yang terjadi karena fluida yang berubah densitasnya disebabkan proses pemanasan dan fluida ini bergerak naik karena adanya gaya apung (bouyancy force). Seiring dengan perkembangan komputer maka metode komputasi juga berkembang, antara lain CFD (Computational Fluid Dynamics). Dengan CFD maka perancang bangunan dapat mendesain sistem ventilasi yang baik dengan biaya yang relatif lebih murah dan waktu yang lebih singkat. Di zaman komputerisasi ini percobaan-percobaan dengan program komputer atau simulasi sangat diperlukan, hal ini bertujuan untuk menghemat waktu dan biaya. Maka dari itu, dikembangkanlah penelitian secara numerik yang membutuhkan biaya jauh lebih murah. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan simulasi numerik perpindahan panas aliran udara ventilasi dimensi dengan metode beda hingga. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan El Hadidi, sehingga dapat diketahui fenomena yang terjadi pada aliran di kotak D dengan berbagai variasi ventilasi. Metode numerik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode beda hingga (finite difference) pada non staggered grid, dimana variable kecepatan, tekanan dan temperatur berada pada satu titik (collocated grid). E-mail : budiana.e@gmail.com

35 TINJAUAN PUSTAKA Berbagai metode telah digunakan untuk meneliti perpindahan aliran udara dalam kotak. Lemos (993) melakukan penelitian aliran fluida tak mampat dimensi yang algoritmanya berdasarkan pendekatan beda hingga dari persamaan Navier Stokes dan persamaan momentum dengan perangkat lunak Fortran 77. Simulasi numerik untuk aliran udara ventilasi yang dilakukan El Hadidi (998) menggunakan formula SIMPLER (Semi Implicit Method for Linked Equations Revised). Metode SIMPLER adalah perbaikan dari metode SIMPLE (Semi Implicit Method for Linked Equations ) yang tidak dapat memperkirakan dan mengoreksi nilai tekanan dan tingkat konvergensi yang sama.. Dalam formula SIMPLER, kecepatan diprediksi dengan menggunakan koreksi tekanan sama seperti formula SIMPLE. Perbedaan formula SIMPLER dengan formula SIMPLE adalah pada formula SIMPLER, tekanan langsung dihitung dan tidak dikoreksi. Pranowo dan Iswanto (999) meneliti analisis numerik konveksi alami dalam kotak dimensi. Penelitian ini menjelaskan solusi dari persamaan Navier Stokes dimensi dengan variabel primitif pada non staggered grid dan diskritisasi beda hingga. Langkah algoritmanya menggunakan metode ADI (Alternating Direction Implicit) dan metode Line Gauss Seidel. Dhana (006) mengembangkan penelitian yang didasari pada penelitian yang dilakukan Lemos (993), El Hadidi (998) dan Pranowo dan Istanto (999) dengan metode ADI (Alternating Direction Implicit) dengan non staggered grid untuk mensimulasikan aliran udaran ventilasi D. Aris (006) melakukan penelitian untuk mengetahui fenomena yang terjadi konveksi alami pada kotak D dengan berbagai variasi kemiringan, penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Pranowo dan Priyo Tri Iswanto dengan menambahkan variasi kemiringan pada kotak. Sumon Saha, Goutam Saha, Mohammad Ali dan Md. Quamrul Islam (006) meneliti fenomena yang terjadi pada konveksi bebas dan konveksi paksa dalam kotak dimensi. Penelitian ini menjelaskan solusi dari persamaan Navier Stokes dimensi dengan metode elemen hingga. DASAR TEORI Perpindahan Panas Konveksi Perpindahan energi dengan cara konveksi terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, panas akan mengalir dengan cara konduksi dari permukaan ke partikelpartikel fluida yang berbatasan. Sehingga akan menaikan suhu dan energi dalam partikel-partikel fluida ini. Lalu partikel-partikel fluida tersebut akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah, bercampur lalu memindahkan sebagian energinya ke partikel-partikel fluida lainnya (Frank Kreith, 986).. Pada perbatasan suatu permukaan dan suatu fluida akan terjadi perpindahan panas secara konduksi dan konveksi. Tanpa adanya aliran yang dipaksakan terhadap fluida, maka sekitar permukaan akan terjadi konveksi secara alamiah. Perbedaan temperatur antara bagian-bagian fluida menyebabkan perbedaan densiti dan karena itu timbul gerakan dan aliran dalam fluida. Cara perpindahan panas semacam ini disebut konveksi alamiah atau konveksi bebas ;(Z.Masyithah dan Bode H.006). Konveksi paksa adalah perpindahan panas yang terjadi akibat adanya aliran fluida yang melintas atau melalui suatu permukaan yang memiliki perbedaan temperatur dengan fluida itu sendiri. Aliran fluida yang terjadi pada kasus konveksi paksa adalah aliran yang disebabkan oleh sebab luar misalnya pompa atau fan. Persamaan atur untuk proses transfer panas konveksi paksa dapat dituliskan sebagai berikut: Persamaan Kontinuitas : v + Persamaan Momentum arah x : P + u + v = + t X Persamaan Momentum arah y : v v v P + u + v = + t Y Persamaan Energi : Re Re u u + v v + θ θ + u + v = + t Pe () () (3) (4)

36 Metode ADI (Alternating Directing Implicit) Metode ini akan lebih mudah jika dijelaskan melalui gambar berikut : i+,j i,j i-,j i,j+ i,j i,j- y x n t n + ½ x sweep t n + y sweep Metode ADI dilakukan dengan dua langkah, pertama adalah menyelesaikan dulu penentuan nilainilai searah x saja, disebut x-sweep, dilanjutkan dengan penentuan nilai-nilai searah sumbu y atau y-sweep. Tiap langkah yang dilakukan adalah setengah langkah dari n+, sehingga langkahlangkah tersebut menjadi : untuk x-sweep menggunakan langkah n + ½ dan kemudian y-sweep menggunakan setengahnya lagi sampai langkah n+. Metode Line Gauss Seidel Pada metode ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan Laplace. i, j+ i-,j i,j i+,j Y i, j- X Gambar Titik-titik grid untuk formula 5 titik Persamaan Laplace : u u + (5) diselesaikan dengan metode iterasi Line Gauss Seidel menjadi : u i, j k ( + β ) u i, j + U i+, j = β U i, j+ β U i, j= (7) x dimana β =, persamaan di atas menghasilkan y sebuah sistem persamaan linear yang membentuk persamaan matriks tridiagonal. u i+, j u i, j x + u i, j u + k i, j+ u i, j y + u i, j (6)

37 Domain Dan Kondisi Batas j =Ny v = =, exit u =, v = θ inlet in in, i = i =Nx j = Diskritisasi Persamaan Atur Persamaan atur diselesaikan dengan metode ADI untuk penghitungan persamaan momentum arah x dan y tanpa menyertakan unsur tekanan sehingga diperoleh kecepatan sementara ( u* dan v*). Tekanan dihitung menggunakan metode iterasi Line Gauss- Seidel, kemudian digunakan untuk mencari u dan v yang sesungguhnya. Persamaan energi diselesaikan dengan menggunakan metode ADI, kemudian kondisi batas temperatur juga ditentukan. Gambar 3. Domain dan kondisi batas. HASIL DAN PEMBAHASAN Ukuran dan geometri ruang dalam hubungannya dengan gerakan udara sangat besar pengaruhnya pada tipe aliran yang dihasilkan oleh ruang tersebut. Aspek rasio untuk aliran dua dimensi ditunjukkan oleh persamaan : A R = L H (8) Nilai dari aspek rasio berbeda-beda tergantung dari tujuan penggunaan ruang itu sendiri. Pada umumnya aspek rasio untuk ruangan kantor adalah < A R < 3. Pada ruang koridor nilai A R dapat melebihi tiga (El Hadidi,998). Gambar 5. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=00, A R =0,5 kondisi steady Gambar 6. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=000, A R =0,5 dan t= Gambar 4. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=00, A R =0,5 dan t=

38 Gambar 7. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=000, AR=0,5 kondisi steady Gambar 8. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=00, AR= dan t= Gambar 9. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=00, AR= kondisi steady E-mail : budiana.e@gmail.com

39 Gambar 0. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=000, AR= dan t= Gambar. Vektor kecepatan dan kurva isotermal, Re=000, AR= kondisi steady Gambar 4. sampai gambar. menunjukkan pengaruh perubahan A R terhadap vektor kecepatan dan kurva isotermal internal ruang. Gambar-gambar tersebut juga menunjukkan efek dari perubahan nilai Re. Nilai Re yang rendah akan membantu terjadinya piston ventilation dan nilai Re yang tinggi akan mempunyai peran yang besar untuk terjadinya mixing ventilation. Sedangkan untuk isotermnya selalu mengikuti vektor kecepatan, terlihat dari perbandingan visual antara gambar vektor kecepatan dengan isoterm, terlihat dari perbandingan visual antara gambar vektor kecepatan dengan isoterm, dimana angka Pe = 70 untuk Re=00, sedangkan angka Peclet =700 untuk Re = 000. Piston Ventilation terjadi ketika udara dalam ruang disapu secara terus-menerus oleh udara dari

330 luar. Metode ventilasi ini digunakan pada ruangan bersih seperti ruang operasi dan agar metode ini dapat bekerja efektif, turbulensi udara harus diminimalkan dikarenakan turbulensi akan memicu aliran yang tak beraturan. Mixing ventilation terjadi ketika udara masuk dan udara dalam ruang bersirkulasi secara merata. Metode ini umumnya digunakan untuk ruang berpendingin atau berpemanas udara (El Hadidi,998). Sistem piston ventilation dan mixing ventilation dapat diketahui dari gambar karena ukuran pola aliran udara yang berputar pada kasus sistem ventilasi dengan Re = 000 jauh lebih besar daripada ukuran pola aliran udara yang berputar pada kasus sistem ventilasi dengan Re = 00. Perbedaan kurva isotermal antara aliran Re=00 dengan Re=000 adalah pada meratanya distribusi temperatur udara, untuk Re=00 saat mencapai steady temperatur udara ruangan kurang merata. Akan tetapi pada Re=000 saat mencapai steady, temperatur udara akan lebih merata walaupun aliran cenderung tidak beraturan Meningkatkan angka Reynolds akan meningkatkan terjadinya pencampuran dan hal ini dapat dilihat dari vektor kecepatan yang berputar dan kurva isotermal yang lebih merata di seluruh ruang. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan antara lain:. Metode yang digunakan mampu mensimulasikan aliran fluida incompressible dengan variasi ventilasi yang meliputi vektor kecepatan dan kurva isothermal dalam domain dimensi.. Dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa walaupun rasio ruang berubah, karakteristik udara untuk angka Re dan angka Pe yang sama tidak menunjukkan perbedaan karakteristik pola aliran dan isotherm yang signifikan. 3. Peningkatan nilai angka Reynolds akan meningkatkan sirkulasi udara dan isotherm dalam ruang. Hal ini sangat penting, terutama untuk sistem ventilasi mixing ventilation yang kinerja dan efeksitasnya sangat bergantung pada pencampuran udara. DAFTAR PUSTAKA El Hadidi, 998, A Computational Study of Flow in Mechanically Ventilated Space. Gelfgat. A. Y.,999, Different Modes of Rayleigh- Benard Instability in Two- and Three- Dimensional Rectangular Enclosures. Journal of Computational Physics, 56, (hal. 300-34). Hoffmann. K.A., 989, Computational Fluid Dynamic for Engineers, A Publication of Engineering Education System Austin, Texas. Holman. J.P., 988, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta. Incropera. F.M., 996, Introduction to Heat Transfer. USA: John Wiley & Sons. Kreith. F., 986, Prinsip Prinsip Perpindahan Panas, Erlangga, Jakarta. Lemos. C. M., 994, Computers & Geosciences, FDFlow: a Fortran-77 Solver for -D Incompressible Fluid Flow. Vol. 0: pp.65-6. Lewis. R. W. and K. Morgan., 983, Numerical Methods in Heat Transfer, John Wiley & Sons, USA. Patrick. H.O. and David. N.,999, An Introduction to Convective Heat Transfer Analysis. Pranowo dan P. T. Iswanto., 999, Analisis Numerik Konveksi Alami Dalam Kotak dengan Primitive Variable pada Grid Kolokasi. Makalah Seminar Regional Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Priatna. D., 006, Simulasi numerik aliran udara ventilasi dimensi dengan metode beda hingga. Quere. P.L., 990, Accurate Solutions to The Square Thermally Driven Cavity at High Rayleigh Number, International Journal of Computers & Fluids, Vol.0, No., (hal. 9-4). Ramaswamy, 983, Finite Element Solution for Advection and Natural Convection Flows, International Journal of Computers & Fluids, Vol. 6. Saha. S., Saha. G., Ali. M, dan Quamrul I. Md., 006, Combined Free And Forced Convection Inside A Two-Dimensional Multiple Ventilated Rectangular, ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences, vol., No.3, (hal.3-35).

09 E-mail : budiana.e@gmail.com