I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

dokumen-dokumen yang mirip
I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. MATERI DAN WAKTU

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

I. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

BAHAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. MATERI DAN METODE

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

Transkripsi:

I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, dan dilakukan pada bulan Februari-April 2014. 3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas Agro Mulyo dari Pasir Pengaraian (Rohul), dolomit, jerami padi, dan tandan kosong kelapa sawit.alat-alat yang digunakan adalah handsprayer, gembor, timbangan,digital, timbangan kasar, ember, kamera, cangkul, meteran, dan alat tulis. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial, terdiri dari 2 faktor.dengan 5 ulangan dan 6 perlakuan, sehingga didapat 40 unit perlakuan. Faktor faktor perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Faktor pertama :Olah Tanah (OT) OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M) M0 = Tanpa mulsa M1 = Jerami padi M2 = Tandan kosong kelapa sawit

Perlakuan Olah tanah (OT) Mulsa (M) M0 M1 M2 OT1 OT1M0 OT1M1 OT1M2 OT2 OT2M0 OT2M1 OT2M2 Dari kedua faktor tesebut akan didapatkan 6 kombinasi perlakuan di mana masing masing perlakuan akan diulang 5 kali sehingga didapat 30 percobaan dan masing-masing petak terdapat 40 lubang tanaman. Dari hasil penelitian akan diolah secara statistik dengan mengunakan Analisis Sidik Ragam (RAK). Y ijk = µ + ρ k + α i + β j + (αβ) ij + ɛ ijk Dimana : Y ijk = Pengamatan pada faktor OT padataraf ke-i, faktor M taraf ke-j dangan ulangan ke-k µ = Rataan nilai tengah ρ k α i β j (αβ) ij Ɛ ijk = Pengaruh kelompok pada ulangan ke-k = Pengaruh faktor OT pada taraf ke-i = Pengaruh faktor M pada taraf ke-j = Pengaruh interaksi faktor OT padataraf ke-i dan faktor M padake-j = Pengaruh galat dari faktor OT pada taraf ke-i, faktor M pada taraf ke-j denganulangan ke-k Bila hasil analisis sidik ragam terdapat perbedaan yang nyata maka akan dianalisis lanjut dengan Uji Jarak Duncan (UJD) pada taraf 5%. Model Uji Jarak Duncan menurut Sastrosupandi (2000), yaitu: UJDα = Rα(ρ, db galat) x KTG/Ulangan

Keterangan: α ρ R KTG : Taraf uji nyata : Banyaknya perlakuan : Nilai dari tabel Uji Jarak Duncan (UJD) : Kuadrat tengah galat 3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Persiapan Lahan Sebelum tanah diolah, terlebih dahulu gulma yang ada dibersihkan dengan menggunakan mesin rumput atau parang, khusus untuk perlakuanolahtanah (OT), dilakukan pengolahan tanah tapi untuk OT2 pengolahan dilakukan dua kali, yaitu: pertama adalah pembalikan tanah menggunakan cangkuldengan kedalaman 25 cm. Selanjutnyapengolahan tanah kedua dilakukan 10 haridan kemudian dilakukan pengemburan dan perataan tanah serta pembersihan dari sisa gulma. Setelah pengolahan tanah selesai, tahap selanjutnya yaitu pembuatan plot percobaan dengan ukuran 1,6 m x 1,6 m sebanyak 30 plot. Jarak antar plot dalam blok adalah 40 cm dan jarak antar blok 50 cm. 1.4.2.Penanaman Lubang tanam dibuat dengan sistem tugal sedalam 3-5 cm. Benih kedelai ditanam sesuai dengan jarak tanam yaitu (40 x 20) cm, atau(2) benih per 1 lubang tanaman. 1.4.3.Pemberian Mulsa Pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit berasal dari PT KPR Tanjung Pauh (Kuansing). Jerami padi berasal dari Kab. Kampar, pemberian kompos ini hanya sekali yaitu 2 minggu setelah tanam dengan dosis pemberian sesuai dengan perlakuan. Pemberiannya dilakukan dengan cara ditabur di sekeliling tanaman kedelai.

3.4.3. Pemeliharaan 3.4.3.1. Pemupukan Pupuk yang digunakan pada penelitian ini adalah pupuk urea 50 kg/ha (12,8 g/plot) dan pupuk TSP 100 kg/ha (25,6 g/plot) dan pupuk KCl 100 kg/ha25,6 g/plot). Pupuk diberikan setelah 1 minggu tanaman kedelai di tanam pada lahan gambut. 3.4.3.2. Penyiraman Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor. Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari (sesuai dengan kebutuhan tanaman dan penyiraman tidak dilakukan jika hari hujan). 3.4.3.3. Penjarangan Penjarangan bertujuan untuk mengurangi persaingan antar tanaman dalam menyerap unsur hara dan mencegah tanaman kekurangan sinar matahari.jumlah tanaman yang disisakan setelah penjarangan adalah satu tanaman per lubang tanam yang paling baik pertumbuhannya penjarangan dilakukan setelah tanaman 2 minggu setelah tanam dan di sisakan 1 tanaman. 3.4.3.4. Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 3 minggu dan 6 minggu setelah tanam terhadap gulma yang tumbuh di dalam plot atau di antara plot. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma-gulma yang ada di sekitar tanaman dan juga dengan cara mencangkul gulma yang ada di antara barisan tanaman. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan kedua dengan mengunanakan cangkul secara hati-hati dan tidak terlalu dalam hal ini dilakukan supaya tidak merusak perakaran tanaman dan untuk memperkuat tanaman tersebut supaya tidak mudah rebah.

3.4.3.3. Pemanenan Panen dilakukan pada umur 85 hari setelah tanaman di plot menunjukkan kriteria panen. Kriteria panen adalah warna daun telah menguning dan rontok, polong mengering berwarna cokelat dan batang kedelai mulai mengering. Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang setinggi 5 cm di atas permukaan tanah dengan menggunakan sabit. Panen dilakukan pada pagi hari dengan tujuan untuk menghindari pecahnya polong kedelai pada saat panen. 1.5. Pengamatan Pengamatan dilakukan pada 10 sampel tanaman dari tiap plot, khusus untuk pengamatan bobot kering berangkasan sampelnya dibedakan dari sampel lainnya. Adapun parameter yang akan diamati selama penelitian ini adalah: 3.5.1. Tinggi Tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman telah dilakukan saat panen. Pengukuran telahdilakukan dari patokan yang telah ditentukan dengan ajir yang dibuat setinggi 5 cm dari atas permukaan tanah sampai ke ujung daun tertinggi. 1.5.2.Jumlah Polong per Tanaman (buah) Pengamatan jumlah polong dilakukan saat panen dengan menghitung semua polong yang terbentuk pada setiap tanaman sampel baik polong bernas maupaun polong hampa. 1.5.3.Persentase Polong Bernas (%) Pada setiap sampel dihitung semua polong yang terbentuk setelah itu akan dihitung pula jumlah polong yang memenuhi kriteria bernas, dikatakan polong bernas jika 50% dari biji dalam polong tersebut berkembang baik. 1.5.4.Bobot 100 Biji Kering (gram) Pengamatan ini dilakukan dengan mengambil 100 biji secara acak selanjutnya ditimbang. Pengeringan akan dilakukan dengan menjemur biji yang dihasilkan setiap plot selama 3 hari diterik matahari.

1.5.5.Hasil per Plot (gram) Tanaman yang sudah dipanen telah dijemur selama 1 hari di bawah sinar matahari. Kemudian bijinya dipisahkan dari polongnya. Biji dibersihkan dan dipisahkan dari yang abnormal. Biji kemudian dijemur lagi di bawah sinar matahari selama 3 hari. 1.5.6.Indeks Panen (%) Pengamatan indeks panen dilakukan pada saat panen. Setelah seluruh tanaman yang ada di plot dipotong, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari dan ditimbang berat semua bagian termasuk batang, daun dan polongnya.setelah itu dipisahkan bijinya dari polong dan ditimbang berat biji per plot tersebut. P = Berat biji per plot X 100% Berat kering tanaman per plot