EDISI 8 NO 1 AGUSTUS 2016 ITEKS ISSN Intuisi Teknologi Dan Seni

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

PENGARUH MODIFIKASI AERATOR KINCIR TIPE PEDAL LENGKUNG PADA PENINGKATAN KADAR OKSIGEN AIR. Oleh: SARI ROSMAWATI F

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

KINERJA YANG DIHASILKAN OLEH KINCIR AIR ARUS BAWAH DENGAN SUDU BERBENTUK MANGKOK. *Luther Sule

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TIPE SAVONIUS JENIS SPLIT S DENGAN SISTEM MAGNETIC LEVITATION SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

PENGARUH JUMLAH BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

PENGGUNAAN BENTUK SUDU SETENGAH SILINDER ELLIPTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN SAVONIUS

PENGARUH SUDUT BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SAVONIUS 200 WATT

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dan kegiatan yang lainnya.

UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS DUA TINGKAT EMPAT SUDU LENGKUNG L

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

PENGUJIAN TURBIN ANGIN SAVONIUS TIPE U TIGA SUDU DI LOKASI PANTAI AIR TAWAR PADANG

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN AERATOR KINCIR ANGIN SAVONIUS DARRIEUS SEBAGAI PENGGERAK POMPA UNTUK AERASI TAMBAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PERANCANGAN TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS L SUMBU VERTIKAL. Hendra Darmawan Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH,

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

Pengaruh Variasi Pembebanan Pada Poros Utama Turbin Angin Terhadap Putaran, Daya Listrik, dan Kinerja Turbin Angin Golden Blade

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin

ANALISIS PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHAD AP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK SUMBU VERTIKAL SAVONIUS PORTABEL MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Eksprimental Perancangan Turbin Air Terapung Tipe Helical Blades

PENGARUH LEBAR BLADE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

Vol 9 No. 2 Oktober 2014

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

ANALISIS EFISIENSI JUMLAH BLADE PADA PROTOTYPE TURBIN ANGIN VENTURI

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

PENGARUH VARIASI OVERLAP SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE U

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JUMLAH BLADE DAN VARIASI PANJANG CHORD TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)

MODEL TURBIN ANGIN PENGGERAK POMPA AIR

Tabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)

DESAIN MODEL TURBIN ANGIN EMPAT SUDU BERBASIS SILINDER SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KINERJA KINCIR ANGIN TIPE PROPELLER PADA WIND TUNNEL SEDERHANA

SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL PADA BANGUNAN BERTINGKAT

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

Tugas Akhir SUBMERSIBLE PUMP TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN

Analisa Pengaruh Variasi Perbandingan Roda Gigi Transmisi Untuk Memaksimalkan Daya Listrik Pada Turbin Angin Savonius Bertingkat

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KINCIR ANGIN SAVONIUS TIPE L SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun

Pengaruh Desain Sudu Terhadap Unjuk Kerja Prototype Turbin Angin Vertical Axis Savonius

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS UNTUK SISTEM PENERANGAN PERAHU NELAYAN

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemodelan Matematika (Mathematical Modeling) (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature

RANCANGAN MODEL TURBIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK. Daniel Parenden, Ferdi H. Sumbung ;

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai 26 Januari sampai 14 mei 2012 di Laboraorium

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUDUT KELENGKUNGAN SUDU SAVONIUS PADA HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE TERHADAP POWER GENERATION

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

PROTOTYPE PERANCANGAN PEMINDAH DAYA PADA TURBIN PELTON

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Turbin Angin Poros Vertikal Sebagai Alternatif Energi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)

ANALISIS VARIASI SUDUT SUDU-SUDU TURBIN IMPULS TERHADAP DAYA MEKANIS TURBIN UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

PENENTUAN SUDUT POSISI SUDU ARAH HORIZONTAL UNTUK PENGEMBANGAN SUDU MODEL FURROWER AERATOR KINCIR

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

Transkripsi:

PENINGKATAN KADAR OKSIGEN DALAM AIR DENGAN PENGGUNAAN AERATOR TAMBAK TENAGA ANGIN POROS VERTIKAL Hadi Wibowo 1, Ahmad Farid, Mustaqim 2, 1,2) Teknik Mesin-Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal Email : mesinftups@gmail.com Telp./fax: 0283342519 ABSTRAK Peningkatan kualitas air tambak dapat dilakukan dengan beberapa hal, salah satunya adalah dengan penggunaan aerator. Aerator dapat digerakkan dengan tenaga listrik, tenaga mesin/ motor atau dengan tenaga lain. Tenaga lain dalam dalam hal ini adalah dengan pemanfaatan potensi angin yang ada di tambak yang biasanya lumayan besar, yaitu dengan turbin angin baik poros horizontal maupun vertical. Hasil desain aerator sebelumnya dengan model poros horizontal dirasa kurang maksimal dalam memperoleh energi angin dari segala arah, oleh karena perlu dilakukan optimalisasi berupa kajian dan pengembangan dengan menggunakan turbin angin tipe poros vertical, yaitu jenis savonius. Turbin ini diharapkan mampu berputar terus dari segala arah sehingga proses airasi dapat berjalan secara maksimal. Intrumen pengujian yaitu dengan menggunakan sebuah turbin angin tipe vertikal jenis savonius dengan diameter rotor 60 cm, disusun 2 tingkat dengan atas tinggi 50 cm sebanyak 2 sudu, dan tingkat bawah tinggi 15 cm sebanyak 18 sudu, dengan sedangkan untuk kincir aerator berdiameter 0,3 m, jumlah 5 sudu, dipasang transmisi/ pemindah daya untuk meningkatkan putaran.dari hasil pengujian yang dilakukan bahwa turbin angin sumbu vertikal jenis savonius dua tingkat ini pada kecepatan angin 3,7-5,53 m/s diperoleh putaran poros 35,4 52,47rpm, dengan jumlah maksimum oksigen terlarut dalam air 6,575 mg/l pada kecepatan angin 5,53 m/s. Kata kunci : Savonius, aerator, daya turbin 1. PENDAHULUAN Menurunnya kualitas air tambak berdampak pada ekosistem didalam air tersebut baik pada tumbuhan misal rumput laut atau hewan misal ikan atau udang. Dari beberapa metode yang ada, system sirkulasi air atau airasi merupakan metode yang efektif dari permasalahan diatas dengan memanfaatkan potensi alam sekitar yang lumayan besar yaitu energy angin. Dimana dari hasil survey yang dilakukan bahwa angin didaerah pesisir Brebes- Tegal dapat mencapai rata-rata 5 m/s, sehingga dapat dimungkinkan untuk memutarkan kincir yaitu dari poros turbin yang kemudian dihubungkan ke poros bawah dibagian aerator atau kincir airnya. Hasil penelitian sebelumnya yaitu dengan desain aerator model poros horizontal dirasa kurang maksimal dalam memperoleh energy angin dari segala arah, oleh karena itu perlu dilakukan optimalisasi berupa kajian dan pengembangan dengan menggunakan turbin angin tipe poros vertical, yaitu jenis savonius. Turbin ini diharapkan mampu berputar terus dari segala arah sehingga proses airasi dapat berjalan secara maksimal. Proses mampu berputarnya poros turbin karena kecepatan angin yang berbeda akan.mempengaruhi juga kecepatan pada poros aerator Proses pemidahan daya dari turbin angin ke kincir aerator diperlukan mekanisasi transmisi agar putaran poros turbin angin dapat diteruskan ke poros kincir secara optimal. Dengan adanya tahanan yang bekerja pada kincir yang berputar akan menyebabkan turunnya kecepatan putar pada poros turbin angin. Dengan demikian akan berpengaruh juga terhadap jumlah kadar oksigen yang dihasilkan dari aerator tersebut. a. Batasan Masalah Batasan dan ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 73

1. Turbin angin yang digunakan adalah poros vertical tipe savonius dua tingkat dengan diameter rotor 60 cm, disusun 2 tingkat dengan atas tinggi 50 cm sebanyak 2 sudu, dan tingkat bawah tinggi 15 cm sebanyak 18 sudu, dengan sedangkan untuk kincir aerator berdiameter 0,3 m, jumlah 5 sudu, dipasang transmisi/ pemindah daya untuk meningkatkan putaran. 2. Pengambilan data yaitu skala laboratorium dengan variasi kecepatan angin pada 3,6-5,6 m/s. 3. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui jumlah oksigen terlarut dalam air dengan menggunakan alat DO-Meter. b. Rumusan Masalah Kecepatan angin dan kedalaman aerator pada air sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen terlarut sehingga hasil dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Berapa putaran poros maksimal yang mampu dihasilkan dari variasi kecepatan angin yang ada? 2. Berapa jumlah oksigen terlarut dari hasil pengujian yang dilakukan? 2. KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS Pada penelitian oleh M.Wahyudi dengan menggunakan turbin angin savonius pada aerasi tambak diperoleh hasil penelitian bahawa kecepatan angin yang ada dari 1 sampaidengan 4 m/s, sudut sudu 45 0-90 0 untuk 8 sudu didapat putaran tertinggi 15-16rpm pada sudut 45 0. Penelitian sirkulasi air tambak dengan kincir angin dilakukan juga oleh Afunia B.L Ujicoba dilakukan pada tambak ikan Nila, dimana ternyata nila bisa hidup di air yang tidak mengalir, tetapi kurang sehat, dan tidak dapat hidup bertahan lama. Jadi, ikan nila ini membutuhkan oksigen yang lebih banyak dibanding ikan jenis lele. Untuk mengatasi hal tersebut, upaya yang dilakukan untuk membuat siklus oksigen dalam air dengan cara yang mudah dan sederhana. Penelitian dilakukan oleh Imam Uddin F. dkk memanfaatkan turbin Savonius sebagai penggerak pompa air. Dimana hasil penelitian yang dilakukan kemammpuan kincir angin bentuk 2x2 (1,75 m 2 /daun) mampu mengairi tanaman palawija ± seluas 500 m 2 / hari (5mm/ hari). Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa memproduksi kincir angina tipe savonius adalah layak dan menguntungkan. Gambar 2.1 Turbin savonius untuk penggerak pompa (Imam Udin, dkk,) Pada penelitian yang dilakukan Rosmawati, Sari, IPB 2013 yaitu membuat kincir aerator tipe pedal dengan memodifikasi system transmisi, diperoleh tiga kali reduksi kecepatan putar dengan menggunakan sistem transmisi rantai dan roda gigi yaitu 117 rpm, 138 rpm dan 157 rpm dari sebelumnya 83 rpm, 96 rpm dan 124 rpm. Pada penelitian utama dengan menggunakan aerator tipe pedal lengkung 45º, jumlah lubang pada pedal adalah 20, kemiringan pedal 0º dan kecepatan putar 117 rpm, 138 rpm dan 157 rpm, dapat dihasilkan pengukuran maksimum oksigen terlarut yaitu dengan kecepatan putar 157 rpm dengan nilai 4.88 mg/l di permukaan kolam. Pengukuran minimum oksigen terlarut dengan kecepatan putar 117 rpm diperoleh nilai 2.84 mg/l di dasar kolam. Diameter semburan yang terbesar didapat pada perlakuan pedal lengkung 45º, jumlah lubang pada pedal adalah 20, posisi pedal datar dan kecepatan putar 157 rpm. Diameter semburan terkecil yaitu pada perlakuan pedal lengkung 45º, jumlah lubang pada pedal adalah 20, posisi pedal datar dan kecepatan putar 117 rpm 3. METODE PENELITIAN Metode pengujian dalam melaksanakan penelitian ini adalah metode ekperimental yaitu pengamatan langsung terhadap pengujian yang dilakukan secara seksama dengan melakukan pengukuran-pengukuran. Pada penelitian akan digunakan sebuah turbin angin tipe vertikal jenis savonius dengan diameter rotor 60 cm, disusun 2 tingkat dengan atas tinggi 50 cm sebanyak 2 sudu, dan tingkat 74

bawah tinggi 15 cm sebanyak 18 sudu, dengan sedangkan untuk kincir aerator berdiameter 0,3 m, jumlah 5 sudu, dipasang transmisi/ pemindah daya untuk meningkatkan putaran. Variable penelitian adalah kecepatan angin dengan hasil perencanaan transmisi terhadap putaran kincir aerator dan daya turbin yang pengaruhnya terhadap hasil oksigen dalam air. 3.1 Instrumen Penelitian Berikut adalah gambar alat uji turbin angin poros vertikal sebagai aerator. Gambar 3.1. Proses pengujian aeator tenaga angin tipe poros vertical terhadap peningkatan kadar oksigen dalam air 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian a. Putaran Poros Hasil penelitian yang dilakukan adalah dengan mem-variasi kecepatan angin dari 3,7 m/s sampai dengan 5,6 m/s menggunakan kipas angin dan juga dilakukan pembebanan pada poros aerator untuk mengetahui torsi dan dayanya dapat ditunjukkan pada tabel 1 berikut: Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian kadar Oksigen dalam air No Uji Ke- V (m/s) n (rpm) T 1 ( 0 C) T 2( 0 C) O 2 (mg/l) 1 5,6 52,6 38 37 6,5 2 5,5 51,3 37 36 6,6 1 3 5,5 53,4 36 35 7,2 4 5,4 52,6 34,1 32 6 RATA2 5,5 52,475 36,275 35 6,575 1 4,6 45,3 38,5 36 5,4 2 4,7 44,5 36 34 5,6 2 3 4,7 43,6 34 32 5,6 4 4,8 44,2 32 32 5,2 RATA2 4,7 44,4 35,125 33,5 5,45 1 4,2 38,2 37 35 4,6 2 4,3 37,2 35 34 4,4 3 3 4,2 38,1 35 33 4,2 4 4,1 36,7 34,1 34 4,3 RATA2 4,2 37,55 35,275 34 4,375 1 3,7 35,2 38,5 36 3,2 2 3,8 35,8 34 36 3,4 4 3 3,6 36,4 34,8 34 3,2 4 3,7 34,2 34,1 34 3,3 RATA2 3,7 35,4 35,35 35 3,275 75

Dari hasil pengambilan data baik untuk mencari daya turbin, dan putaran poros kemudian dilakukan perhitungan serta analisis dengan grafik sebagai berikut: Putaran Poros (Rpm) 60 50 40 30 20 10 0 Variasi Kecepatan Angin Vs Putaran poros 35.4 37.55 44.4 3.7 4.2 4.7 5.5 Kecepatan Angin (m/s) 52.475 Gambar 4.1. Grafik Daya Turbin pada beberapa kec.angin dan putaran poros yang dihasilkan Oksigen dalam Air (mg/l) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Variasi Kecepatan Angin Vs Oksigen Dalam Air 3.275 4.375 5.45 3.7 4.2 4.7 5.5 Kecepatan Angin (m/s) 6.575 Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Perubahan Sudut Sudu Kincir Aerator Terhadap Jumlah Oksigen (O 2 ) 4.2 Pembahasan Dari hasil pengujian yang dilakukan bahwa turbin angin sumbu vertikal dengan diameter 0,4 m pada kecepatan angin 3,7-5,53 m/s diperoleh daya turbin untuk menganalisis kemampuan turbin dapat memutar aerator yaitu diperoleh putaran poros aerator minimal 35,4 rpm dan maksimal 52,475 rpm, sedangkan dalam aplikasi peningkatan jumlah oksigen diperoleh jumlah oksigen terlarut dalam air 6,575 mg/l. 76

5. KESIMPULAN 5.1 Simpulan a. Turbin angin sumbu horizontal 3 sudu dengan diameter 2 m mampu berputar pada kec.rendah 2 m/s, dan menghasilkan daya poros maksimal 42,14 W pada kecepatan angin 5,5 m/s. b. Turbin angin mampu diaplikasikan sebagai aerator tambak untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air dengan jumlah oksigen terbesar 24,425 mg/l pada kecepatan angin 5,47 m/s pada sudut sudu 90 0. Adapun dalam variasi sudut sudu aerator dari 0 0-90 0 diperoleh peningkatan kadar oksigen pada setiap peningkatan sudunya. 5.2 Saran a. Gigi-gigi penghubung putaran atau mekanisme penghubung putaran turbin dengan kincir aerator harus dapat berputar lancar sehingga alat bila diaplikasikan akan dapat bekerja dengan baik. b. Dalam mengaplikasikan/ ujicoba alat ditambak posisi turbin harus dipasang pada ketinggian dan arah angin yang sesuai atau sering berhembus. REFERENSI Anonim 1, 2007. www.mst.gadjahmada.edu/dl/kincir_angin.pdf Anonim2,2010.http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--windmill/447--teknologi-magnetic-levitation-pada-turbin-angin.html Anonim,http://permaculturewest.orgau/ipc6/ch08/shannon/index.html/diakses pada tanggal 21 Maret 2010 Himran, Syukri, 2005. Energi Angin, CV Bintang Lamumpatue, Makassar. Firmansyah I U, Prastowo B, Najamudin A, Angin Tipe savonius sebagai penggerak pompa air, BPTJS,Maros Ikhsan I, Hipi A, 2011, Analisis Pengaruh Pembebanan Terhadap Kinerja Kincir Angin Tipe Propeller pada Wind Tunnel sederhana, TA, Makasar. Lasera AB, Penggerak Air Kolam dengan Penggerak Kincir Sederhana dari Limbah kaleng Cat. Temanggung. 2012 White, Frank M, Harianddja, Manahan. 1986. Mekanika Fluida (terjemahan). Edisi I, Erlangga, Jakarta. 77