TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN & KAS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB 1. KONSEP DASAR. Asumsi dan Konsep dasar. Standar Akuntansi. Metode dan Prosedur. Laporan Keuangan. Laporan Laba Tidak Dibagi

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

Laporan Keuangan: Neraca

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Tinjauan Pustaka. mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan terhadap pihak-pihak

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan adanya perkembangan ekonomi yang sangat pesat, maka peranan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Arti pentingnya Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

FUNFSI MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II LANDASAN TEORITIS

-1- CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

KERANGKA KONSEPTUAL KEBIJAKAN AKUNTANSI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

I. KARAKTERISTIK BIAYA A. Pengertian Biaya Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan disebut

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

PENGANTAR (LANJUTAN )

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

BAB II BAHAN RUJUKAN. Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ruang Lingkup Laporan Keuangan.

BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

BAB II BAHAN RUJUKAN

INTERIM. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 11 1

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI. Diktat Akuntansi XI IPS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

Transkripsi:

TINJAUAN AKUNTANSI DAN LANDASAN TEORITISNYA (Materi 1) Dari segi fungsinya, akuntansi merupakan : a. Aktivitas penyediaan jasa b. Sistem Informasi c. Kegiatan deskriptif analisis Aktivitas Penyediaan Jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan yang kuantitatif kepada pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, untuk membantu mereka membuat keputusan keputusan ekonomi yang menyangkut perusahaan tersebut. Sistem Informasi Akuntansi melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan untuk kemudian mengkomunikasikannya kepada berbagai pihak yang berkepentingan agar dapat dipakai sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan yang menyangkut perusahaan. Akuntansi bukan tujuan, tetapi alat untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga akuntansi memerlukan alat ukur terhadap akibat dari transaksi dan peristiwa yang terjadi dalam perusahaan, cara-cara, metode, dan prosedur tertentu yang dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Kegiatan Deskriptif - Analistis Akuntansi mengidentifikasikan berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi di dalam perusahaan, dan melalui tahap-tahap : pengukuran, pencatatan, penggolongan, dan peringkasan sedemikian rupa sehingga transaksi atau peristiwa tersebut dapat dijadikan informasi yang disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan. RUANG LINGKUP AKUNTANSI KEUANGAN Di dalam mempelajari dan melaksanakannya di dalam praktek, akuntansi dapat dibedakan sesuai dengan ruang lingkup yang tercakup di dalamnya, yang meliputi : Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Pemerintahan, dan Akuntansi Perpajakan. Akuntansi Keuangan merupakan salah satu bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak intern dan ekstern perusahaan. Oleh karena itu Laporan Keuangan harus : - Bersifat Umum, sehingga dapat diterima semua pihak yang berkepentingan. - Mampu menunjukkan keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan. - Dapat memberikan suatu rangkaian historis dari sumber-sumber ekonomi dan kewajiban-kewajiban perusahaan serta kegiatan yang mengakibatkan perubahan sumber dan kewajiban tersebut, yang dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang. Halaman 1 dari 7 halaman

LAPORAN KEUANGAN, SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI Alat utama untuk mengkomunikasikan Informasi keuangan perusahaan adalah berupa Laporan Keuangan. Pada umumnya Laporan Keuangan itu meliputi : 1. Neraca 2. Laporan Perhitungan Rugi Laba 3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan 4. Catatan atas Laporan Keuangan Namun demikian beberapa informasi keuangan hanya bisa didapatkan di dalam suatu ikhtisar (laporan) tersendiri, yang di dalam akuntansi disebut Financial Reporting. Beberapa Informasi Keuangan diungkapkan di dalam Financial Reporting karena adanya suatu keharusan dari pemerintahan yang berwenang, diharuskan oleh undang-undang, atau atas kehendak dari manajemen sendiri. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 1. Tujuan Umum a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan. b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (Aktiva Hutang) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan. (ex. Aktivitas pembiayaan dan investasi) e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan. (ex. Informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan) 2. Tujuan Kualitatif a. Relevan b. Dapat dimengerti c. Dapat diuji kebenarannya (daya uji) d. Netral e. Tepat Waktu f. Dapat Diperbandingkan (daya banding) g. Lengkap Secara ringkas, tujuan Laporan Keuangan adalah memberikan : 1. Informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan kredit dan investasi. 2. Informasi yang bermanfaat untuk dipakai sebagai dasar dalam membuat taksiran aliran kas. 3. Informasi tentang sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan dari siapa sumber itu didapat serat perubahan-perubahannya. Halaman 2 dari 7 halaman

UNSUR-UNSUR POKOK LAPORAN KEUANGAN 1. Aktiva Adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan, yang meliputi uang, barang, dan hak-hak yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi yang terjadi di masa lalu. 2. Hutang Adalah jumlah uang yang dinyatakan terhadap kewajiban-kewajiban yang melekat pada perusahaan untuk menyerahkan sumber-sumber ekonomi kepada pihak lain di masa yang akan datang. 3. Modal Adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh hutang-hutangnya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada para pemilik perusahaan. 4. Pendapatan Adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan hutang atau kombinasi dari keduanya. Pendapatan timbul dari aktivitas perusahaan yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan dalam satu periode. 5. Biaya Adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan hutang. Biaya timbul dari kegiatan perusahaan dalam usaha perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dalam satu periode. 6. Laba Adalah selisih lebih dari pendapatan di atas biayanya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi keadaan yang sebaliknya. ASUMSI / KONSEP DASAR AKUNTANSI 1. Anggapan bahwa perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari para pemiliknya. 2. Anggapan bahwa perusahaan mempunyai kelangsungan hidup dalam jangka waktu yang tidak terbatas. 3. Anggapan bahwa satusn mata uang yang digunakan sebagai alat pengukur mempunyai nilai yang stabil. 4. Anggapan bahwa kegiatan ekonomi di dalam perusahaan dapat dibagai-bagi dalam berbagai interval waktu. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI Prinsip akuntansi adalah pedoman umum yang dipakai di dalam penyelenggaraan akuntansi. Prinsip-prinsip tersebut berupa ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan persoalan tentang Bagaimana aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya-biaya itu harus diidentifikasikan, diukur, dicatat, dan disajikan di dalam laporan keuangan. Halaman 3 dari 7 halaman

Pada dasarnya prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dapat diklasifikasikan sbb : 1. Prinsip Harga Perolehan (Cost Principle) 2. Prinsip Realisasi Pendapatan (Revenue Realization Principle) 3. Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya-biaya (Matching Principle) 4. Prinsip Pengungkapan Penuh / Pelaporan (Fulldisclosure/Financial Reporting Principle) Ad. 1 Prinsip Harga Perolehan Prinsip ini dipakai karena harga pokok atau harga perolehan mempunyai nilai yang pasti dan dapat ditentukan secara obyektif. Ad. 2 Prinsip Realisasi Pendapatan Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala yang dapat memenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya. Pendapatan dapat diartikan sebagai kenaikan kekayaan bersih (net assets) perusahaan, selain dari transaksitransaksi modal. Besarnya pendapatan diukur dengan aktiva yang baru diterima dari : a. Penjualan barang atau jasa perusahaan. b. Bunga, sewa, royalti, deviden, dan atau pembagian laba. c. Keuntungan bersih dari penjualan aktiva selain barang dagangan atau produk jadi. d. Keuntungan yang berasal dari pelunasan hutang. Kriteria yang harus dipenuhi berhubung dengan saat pendapatan tersebut diakui, yaitu : 1. Proses untuk merealisasikan pendapatan itu sudah diselesaikan. 2. Telah terjadi transaksi pertukaran yang menyangkut pertukaran barang atau jasa kepada pihak lain. Penjualan dianggap telah terjadi apabila telah terjadi penyerahan hak milik (barang/jasa) oleh penjual kepada pembeli. Saat pengakuan pendapatan tersebut disebut dengan sales basis digunakan dasar waktu (accrual basis). Sales basis harus dipakai sebagai dasar pengakuan pendapatan apabila terjadi keadaan-keadaan sbb : 1. Ada kepastian bahwa sekuruh hasil pendapatan harus dapat direalisasikan (diterima) dalam bentuk uang tunai (kas). 2. Biaya-biaya ybs dengan aktivitas penjualan dan perealisasian hasil penjualan tsb dapat ditentukan pada saat (dalam periode) terjadinya transaksi penjualan. Dalam praktek, tidak selalu kedua kondisi tersebut di ats yang terjadi. Akuntansi mengakui adanya beberapa penyimpangan dari prinsip realisasi tersebut, dan merupakan praktek yang lazim, yaitu : 1. Pendapatan diakui pada saat kas diterima (Dasar Tunai / Cash Basis) Jarang digunakan Pemakaian terbatas pada perusahaan yang menjual barang secara angsuran atau sewa beli, dan pada perusahaan yang menjual jasa di mana jasa yang sudah diserahkan tidak dapat ditarik kembali apabila tidak dilunasi. 2. Pendapatan diakui menurut prosentase penyelesaian pekerjaan Biasa digunakan pada perusahaan kontraktor bangunan jangka panjang. Halaman 4 dari 7 halaman

3. Pendapatan diakui pada saat barang selesai diproduksi Jarang digunakan Mengakibatkan persediaan produk jadi akan dinilai lebih tinggi dari harga pokoknya. Hanya dapat digunakan apabila harga pokok dari produk tersebut tidak dapat ditentukan / ditaksir secara layak, sedangkan produk tersebut dapat dijual setiap saat dengan harga yang pasti. Apabila dasar ini dipakai, maka nilai persediaan harus diukur dengan harga jual saat selesai diproduksi dikurangi dengan biaya-biaya yang diperhitungkan untuk menjualnya. Ad 3 Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya Prinsip ini bertujuan untuk menyajikan laba bersih (net income) yang wajar pada setiap periode akuntansi. Ad. 4 Prinsip Pengungkapan Penuh Dalam Laporan Keuangan Prinsip ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Laporan Keuangan harus dapat memberikan cukup informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh para pemakai Laporan Keuangan tersebut. Prinsip ini mengakui bahwa sifat dan banyaknya informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan menggambarkan hasil dari serangkaian pertimbangan untuk tercapainya kesepadanan antara biaya yang diperlukan dengan manfaat yang diberikan oleh informasi tersebut. Hal ini ditujukan agar diperoleh : 1. Informasi yang cukup terinci sehingga mampu membuat perbedaan-perbedaan persepsi bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. 2. Penggolongan yang memadai sehingga membuat informasi memiliki sifat yang dapat dimengerti. Pada dasarnya informasi tentang keadaan finansial, hasil usaha, dan cash flow dapat disajikan pada salah satu diantara tiga alternatif berikut ini : 1. Laporan Keuangan Merupakan bentuk formal yang digunakan sebagai alat komunikasi antara perusahaan sebagai suatu kesatuan usaha dengan para pemilik dan pihak-pihak lain yangberkepentingan. Informasi yang harus disajikan dalam laporan keuangan ini meliputi semua informasi yang termasuk dalam kategori unsur-unsur pokok laporan keuangan (akuntansi). Semua informasi tersebut dapat dinyatakan dalam satusn mata uang, dicatat dalam alat-alat pencatatan (jurnal & buku besar), dan disajikan pengaruhnya ke dalam Laporan Keuangan melalui proses akuntansi. 2. Catatan atas Laporan Keuangan Biasanya berisi penjelasan mengenai item-item yang disajikan dalam laporan keuangan, yang kurang memberikan gambaran secara lengkap tentang hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan. Catatan atas laporan keuangan ini tidak harus bersifat kuantitatif, tetapi bisa sebagian atau bahkan keseluruhannya bersifat deskriptif naratif. Contoh informasi yang lazim dimuat dalam catatan atas laporan keuangan adalah : Penjelasan tentang kebijakan akuntansi dan metode penilaian yang digunakan perusahaan. Penjelasan terhadap ketidakpastian dan kontinjensi. Data statistik dan daftar rincian suatu jumlah yang terdapat dalam Laporan Keuangan. Halaman 5 dari 7 halaman

Catatan atas laporan keuangan ini dapat dikualifikasikan sebagai unsur pokok Laporan Keuangan, karena catatan ini tidak sekedar bersifat pelengkap tetapi juga mutlak diperlukan untuk dapat mengetahui & mengukur hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan. 3. Lampiran/Suplemen terhadap Laporan Keuangan Termasuk dalam lampiran atau suplemen laporan keuangan adalah informasi yang memberikan gambaran / perspektif yang sama sekali berlainan dari apa yang terdapat dalam laporan keuangan. Informasi tersebut bisa bersifat kuantitatif dan memiliki derajat relevansi yang tinggi, tetapi rendah kadar reliabilitynya, atau bisa bersifat membantu, namun tidak mutlak sifatnya. Contoh lampiran/suplemen ini adalah : skedul/data laporan keuangan yang dinyatakan selain berdasar harga historis atau pengaruh perubahan harga (inflasi) yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Ke dalam lampiran /suplemen laporan keuangan ini kadang-kadang disajikan informasi berupa penjelasan dan interpretasi manajemen terhadap laporan keuangan tersebut. BERBAGAI KENDALA ATAU KETERBATASAN AKUNTANSI Untuk dapat menyajikan informasi yang memiliki karakteristih mutu seperti yang dikehendaki oleh Konsep Dasar Pelaporan, praktek akuntansi dihadapkan pada berbagai kendala atau keterbatasan. Secara garis besar kendala-kendala tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu : 1. Primer a. Rasio Biaya dan Manfaat (Azas Manfaat dan Biaya) b. Materialitas (Azas Materialitas) 2. Sekunder a. Azas Konservatif b. Kebiasaan dalam dunia usaha Azas Manfaat dan Biaya Di dalam akuntansi senantiasa diperhitungkan agar biaya-biaya atau pengorbanan yang diperlukan untk pengadaan informasi dapat diimbangi dengan manfaat yang dapat dinikmati dari informasi tersebut. Kesulitan dalam hal ini adalah karena biaya dan khususnya manfaat informasi itu tidak selalu dapat diukur atau dibuktikan. Efisiensi Penyaji Pengendalian Manfaat informasi Inf. Alokasi sumber-sumber ekonomi Pemakai Inf. Jumlah pajak yg dikutip Penilaian ketaatan thd peraturan Manfaat informasi yang dirasakan oleh kedua belah pihak tersebut di atas biasanya sulit untuk dikuantifikasikan. Sedangkan biaya pengadaan informasi yang meliputi : biaya pengumpulan, pengolahan, pemeriksaan (verifikasi), pengesahan, analisis dan interpretasinya, pada umumnya relatif mudah dikuantifikasikan. Halaman 6 dari 7 halaman

Azas Materialitas Azas atau konsep material mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang pengaruhnya tidak begitu penting (kurang berarti) terhadap kegiatan (aktivitas) ekonomi perusahaan, tidak harus diperlakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansinya. Hal ini diperkenankan karena akibatnya tidak cukup berarti untuk mempengaruhi keputusan keputusan ekonomi yang menyangkut perusahaan. Azas Konservatif Azas ini mengemukakan bahwa jika terdapat berbagai alternatif metode dan prosedur yang lazim untuk tujuan akuntansinya, maka penggunaan metode yang berakibat dalam waktu singkat para pemilik (pemegang saham) memperoleh keuntungan yang terkecil, diharuskan untuk dipilih. - Apabila terhadap aktiva terdapat berbagai alternatif penilaian, maka nilai aktiva yang paling rendah yang harus diakui. - Sebaliknya, apabila terhadap hutang terdapat beberapa alternatif jumlah, maka jumlah hutang yang paling besar yang harus dicatat. - Di lain pihak, apabila terhadap pendapatan dan biaya terdapat berbagai alternatif jumlah, maka pendapatan dan biaya yang amengakibatkan laba periodiknya paling rendah yang harus dipilih. Namun demikian, penggunaan azas konservatif secara berlebihan harus dihindari, karena biasanya mengakibatkan kesalahan di dalam penyajian laba/rugi periodiknya. Penggunaan azas konservatif dalam praktek akan tampak dalam : (a) membuat taksiran masa kegunaan dan nilai residu aktiva tetap untuk perhitungan depresiasinya. (b) Penghapusan sekaligus aktiva tak berwujud yang disangsikan manfaatnya. (c) Penilaian berdasar harga yang paling rendah antara Harga Pokok dan Harga Pasar terhadap surat berharga dan persediaan. (d) Pengakuan akan adanya hutang dan kerugian yang jumlahnya ditaksir. (e) Dan Lain-lain. ==============ooooo100701ooooo============== Halaman 7 dari 7 halaman