Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI SPESIALISASI PEMAIN PADA OLAHRAGA BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI

Aplikasi Pemilihan Pemain Sepak Bola Pada Putera Tanta Fc

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Dari latar belakang masalah yang telah diberikan serta dari hasil

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. form-form yang ada, menu-menu tersebut, antara lain (1) Maintenance, (2)

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

FUTSAL - 3. Penjaskes FUTSAL Kelas XII 1. Design Bramasto

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

BAB I PENDAHULUAN. pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

JURNAL PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

PENGEMBANGAN MODEL-MODEL LATIHAN PERTAHANAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Haikal Millah Universitas Siliwangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

Penggunaan Pohon Keputusan dalam Menentukan Posisi Terbaik Pemain Sepak Bola Berdasarkan Kemampuan Dasar

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam rangka menciptakan

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

PENERAPAN METODE GAP DALAM MENENTUKAN PEMAIN TERBAIK DI TIM SEPAKBOLA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM OLAHRAGA FUTSAL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

Transkripsi:

Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola Alfa Radito Prihartianto 1) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya email: radito.alfa@gmail.com Abstract: Sports Football is the most popular sport in Indonesia and even around the world. There are so many clubs that have a great coach, however there are still obstacles faced each coach one of them is the selection of players to fill the team. Selection of player who tends to be subjective is often a composition of players rarely change. So it is not uncommon potential player did not get a chance to show his skills. Application will be made using statistics and profile matching as a method for determining the core players and game reserves in the game as well as generate an analysis that can assist coaches in analyzing the game and can also provide a solution to solve the problems faced by the team. Keywords: Football, Coach, Statistic, Profile Matching, Mobile Sepak bola adalah cabang olahraga yang menampilkan dua tim dimana masing-masing tim terdapat 11 pemain inti, minimal 3 sampai maksimal 7 pemain cadangan, 1 pelatih, dan staf lain seperti : assisten pelatih dan tim medis. (FIFA 2011:17) Olahraga ini sangat digemari banyak orang, baik dari Indonesia maupun seluruh dunia. Dalam olahraga sepak bola dibutuhkan suatu strategi matang juga analisa yang mendalam, dan hal itu pun juga dilakukan ketika pertandingan sedang berlangsung. Dimulai dari melihat kondisi tim dan permainan tiap pemain, mempelajari strategi lawan, hingga bagaimana menentukan strategi bermain. Seluruh aktifitas di atas masih dilakukan secara manual dengan dicatat pada suatu buku catatan baik oleh pelatih maupun assisten pelatih dan tidak semua aspek dapat tercatat dengan baik, sehingga pelatih kerap salah menentukan strategi atau strategi tidak berjalan dengan baik karena kurangnya informasi yang didapat saat latihan maupun saat pertandingan berlangsung. Menurut Jozef Sneyers (1989:18) ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan pelatih untuk menentukan apakah seorang pemain harus diganti atau tidak dalam suatu pertandingan, apakah pemain tersebut pantas dalam starting line-up atau hanya 1

berada di bangku cadangan. Dimana beberapa aspek tersebut adalah : passing, positioning, ball control, shooting, tackling, heading, dan goalkeeping (khusus penjaga gawang), selain itu aspek mental dan aspek fisik juga mempengaruhi kriteria pemilihan. Selama masa latihan, pelatih akan menilai pemain berdasarkan dari aspek di atas, sehingga hasil akhirnya adalah pelatih dapat menentukan posisi yang cocok untuk seorang pemain dan strategi apa yang cocok untuk pemain tersebut. Sedangkan saat pertandingan, pelatih tidak bisa memantau dengan baik seperti pada saat latihan, hal ini dikarenakan pelatih sibuk mengarahkan pemainnya atau disebabkan hal lainnya yang di luar teknis. Sehingga selama pertandingan pelatih hanya mendapat sedikit informasi tentang pertandingan yang seharusnya dapat membantu untuk melakukan rotasi pemain, merubah strategi, atau membaca pola permainan. Dan apabila saat pertandingan pelatih melakukan kesalahan strategi akibat kurangnya informasi, maka hal ini bisa merugikan tim dan juga merugikan pelatih itu sendiri. Permasalahan muncul ketika banyak pemain yang harus dipilih, sehingga sulit bagi pelatih untuk menentukan pemain mana yang pantas masuk tim inti dan pemain mana saja yang pantas masuk tim cadangan. Masalah lain yang muncul adalah ketika pelatih harus menentukan pemain mana yang harus diganti pada saat pertandingan sedang berlangsung dan pemain cadangan mana yang tepat untuk menggantikan pemain tersebut. Pada saat pelatih melakukan evaluasi juga terdapat permasalahan, pelatih kurang mendapat catatan data faktual tentang performa tim pada saat pertandingan. Oleh sebab itu diperlukan suatu aplikasi pencatatan dan pendukung keputusan agar pelatih dapat mengevaluasi performa tim dan mengambil keputusan yang tepat sehingga bisa menerapkan strategi yang sesuai. Seperti dijelaskan di atas terdapat aspek-aspek yang menjadi bahan pertimbangan seorang pelatih untuk menilai seorang pemain. Dari analisis terhadap aspek-aspek tersebut dapat menghasilkan suatu gambaran tentang kondisi tim, karakter bermain perindividu, dan pola permainan tim. Ketika berada pada suatu pertandingan pelatih tidak bisa menganalisa sebaik saat sedang berlatih dikarenakan kondisi 2

yang sangat berbeda dengan saat latihan. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan strategi karena apa yang terjadi di lapangan saat sedang bertanding sangat jauh berbeda pada saat latihan. Untuk itu diperlukan suatu catatan tentang informasi yang mencakup seluruh tim pada saat pertandingan berlangsung. Catatan tersebut harusnya berisi tentang data dan fakta yang terjadi di lapangan. Untuk membuat catatan tersebut diperlukan suatu metode statistika sehingga menghasilkan informasi yang terukur dan nyata. Aplikasi analisa sepak bola ini pernah dibuat oleh saudara Abdul Mujib, Sarjana Sistem Informasi STIKOM Surabaya, tahun 2004. Aplikasi tersebut membahas tentang penentuan strating line-up. Dimana penentuannya berdasarkan dari tiga faktor yaitu skill, mental, dan non-teknis (wasit, kondisi lapangan, dll). Permasalahan muncul ketika pemain yang terpilih tidak menampilkan performa terbaik saat pertandingan, sehingga membuat pelatih kerepotan untuk mencari penggantinya. Dengan adanya aplikasi analisa olahraga sepak bola ini diharapkan dapat membantu pelatih mengambil suatu keputusan dalam penentuan pemain inti, penentuan pemain cadangan, penentuan pergantian pemain saat pertandingan, dan hasil statistik pertandingan yang dapat menjadi bahan evaluasi bagi pelatih kepada para pemain. LANDASAN TEORI 1. Statistika Deskriptif Adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran 3

pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data. Dibutuhkan suatu data statistik agar dapat melakukan perhitungan statistika. Menurut Afgani pada http://muhammadwinafgani.com/ untuk dapat dikatakan data statistik, angka tersebut haruslah menunjukkan dari suatu penelitian yang bersifat agretatif serta mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu. Pengertian agretatif ada dua, yaitu : 1. Penelitian boleh hanya satu individu saja tetapi pencatatannya harus dilakukan lebih dari satu kali. 2. Penelitian hanya dilakukan satu kali saja tetapi individunya lebih dari satu. Seperti yang dijelaskan oleh Budi Murtiyasa (dalam Matematika dan Statistika, 2006:20) data statistik dapat digolongkan berdasarkan sifat, cara penyusunan,dan waktu pengumpulannya. 2. Profile Matching Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dimana terlebih dahulu ditentukan kemampuan yang diperlukan oleh suatu posisi. Kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemain. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kemampuan individu ke dalam kemampuan posisi sehingga dapat diketahui perbedaan kemampuannya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk pemain menempati posisi tersebut. Adapun aplikasi yang akan dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil posisi (soft kemampuan posisi) dengan profil pemain (soft kemampuan pemain) sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, seperti untuk mengetahui gap kemampuan antara posisi dengan pemain yang bermain dalam posisi tersebut.dalam permasalahan kali ini, terdapat 3 aspek yang menentukan dalam proses profile matching. 2.1. Aspek Teknikal Adalah aspek yang menggambarkan semua kemampuan teknik individu dalam sepak bola, menurut Paul Buckle 4

(1989:9) aspek teknikal (ketrampilan) terbentuk dari beberapa aspek dan aspek aspek tersebut dapat dilihat dalam Table 2.1. Aspek Short Passing Dribbling Tackling Control Shooting Accuracy Heading Set Pieces Table 2.1 Aspek Teknikal Keterangan pemain untuk membagi/mengoper bola kepada teman satu tim. pemain untuk membawa bola dan melewati hadangan lawan. pemain untuk memotong/menghentikan pergerakan lawan. pemain dalam penerimaan bola yang menuju padanya. pemain dalam melakukan tendangan ke gawang lawan. pemain dalam melakukan pertarungan udara, kontrol, operan, atau mencetak gol dengan menggunakan kepala. pemain untuk melakukan tendangan bebas atau sepak pojok. Block Long Passing Ball Possession Turn Over Through Passing Grab Crossing pemain untuk mencetak gol ke gawang lawan. Ketangkasan seorang pemain dalam menggagalkan tembakan lawan atau memotong umpan. pemain untuk melakukan umpan jauh. pemain menguasai bola pada saat mendapat tekanan. 2.2. Aspek Mental Kerja pemain untuk merebut bola dari lawan. pemain dalam memberikan umpan terobosan. pemain dalam menangkap/merebut bola. pemain dalam melakukan umpan silang pada daerah pertahanan lawan. Menggambarkan daya tahan, ketekunan, dan ketelitian kerja yang merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan, dimana menurut Robert L. Mathil (2006:87) pada mental kerja Finishing 5

memiliki aspek seperti terlihat pada Table 2.2. Table 2.2 Aspek Mental Kerja Aspek Energi Psikis Ketelitian dan Tanggung Jawab Kehati-hatian Pengendalian Perasaan Konsentrasi Kestabilan Keterangan Mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan. Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada. Menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan, dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan. Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egois. Merupakan kemantapan dalam memahami sesuatu persoalan. Menunjukkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas dengan irama kerja yang stabil. Keberanian Kerja Tim Antisipasi 2.3. Aspek Fisik Menggambarkan Merupakan energi positif yang dimiliki individu yang muncul dari keberaniannya terhadap kapasitas pribadi. Menunjukkan kemampuan individu untuk bekerja sama secara berkelompok dengan individu yang lain untuk satu tujuan yang sama. Merupakan kecakapan dalam memprediksi suatu kejadian (akibat) dan mampu mengenali akan adanya gejalagejala perubahan. kemampuan fisik pemain, aspek fisik terdiri dari beberapa aspek yang dapat dilihat pada Table 2.3. Aspek Speed Jumping Agility Table 2.3 Aspek Fisik Keterangan Merupakan kelincahan berlari pemain pada saat menggiring bola maupun mengejar pergerakan lawan. Merupakan kemampuan melompat saat bola berada di udara. Merupakan kelincahan membaca pergerakan 6

Stamina pemain lawan dan membaca arah bola. 2.4 Langkah Perhitungan Mengungkap besarnya potensi stamina pemain, terutama ketika bermain di lapangan. Kemudian aspek-aspek ini, dibagi menjadi 2 bagian untuk proses perhitungannya dengan memilahnya ke dalam dua kelompok, yaitu: a. Core Factor (Faktor Utama) Merupakan aspek yang paling menonjol/paling dibutuhkan oleh suatu posisi yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal. Untuk menghitung Core factor digunakan rumus: NCT = Keterangan : NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal NC : Jumlah total nilai core factor teknikal NC IC IC : Jumlah item core factor b. Secondary Factor (Faktor Pendukung) Secondary factor adalah itemitem selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus: NS NST = IS Keterangan: NST : Nilai rata-rata secondary factor teknikal NS : Jumlah total nilai secondary factor teknikal IS : Jumlah item secondary factor Rumus di atas adalah rumus untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek teknikal. Rumus di atas juga digunakan untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek mental kerja dan aspek fisik. Berdasarkan hasil dari 2 proses perhitungan diatas nantinya akan dihitung lagi nilai totalnya yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profile. Untuk menghitung nilai total dari masingmasing aspek, digunakan rumus: 60%NCT + 40%NST = NT (Nilai Total Aspek Teknikal) Hal yang sama juga dilakukan terhadap aspek mental kerja dan aspek fisik. Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu posisi tertentu. Penentuan rangking 7

mengacu pada hasil perhitungan yang ditunjukkan pada rumus di bawah ini: NF + 50% NT Keterangan: Rangking = 20% NMK + 30% NMK : Nilai Mental Kerja NF NT : Nilai Fisik : Nilai Teknikal Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil akhir, maka dapat ditentukan peringkat atau rangking dari tiap kandidat dimana semakin besar nilai akhir, maka semakin besar pula kesempatan untuk menempati posisi yang diinginkan, dan begitu pula sebaliknya. Adapun tabel sebagai patokan bobot nilai untuk perhitungan dari selisih gap. Patokan bobot nilai dapat dilihat pada Table 2.4 Table 2.4 Tabel Bobot Nilai NO Selisih Gap Bobot Nilai 1 0 6 2 1 5,5 3-1 5 4 2 4,5 5-2 4 6 3 3,5 7-3 3 8 4 2,5 9-4 2 10 5 1,5 11-5 1 Selain tabel patokan bobot nilai, ada patokan range persentase untuk menentukan bobot nilai. Range persentase ini ditentukan oleh pelatih, sehingga range persentase akan tidak sama tiap pelatih. Sedangkan untuk nilai presentase didapat dari perhitungan hasil observasi selama di lapangan. Patokan range presentase secara standar dapat dilihat pada Table 2.5. Table 2.5 Tabel Bobot Nilai Presentase NO Range Presentase Bobot Nilai 1 100% - 86% 6 2 85% - 76% 5 3 75% - 66% 4 4 65% - 56% 3 5 55%- 46% 2 6 45% - 0% 1 DESAIN SISTEM Pada perancangan proses sistem ini pertama akan dijabarkan arsitektur aplikasi yaitu gambaran umum bagaimana sistem berjalan dan selanjutnya akan dijelaskan urutan proses yang terjadi pada aplikasi. 1. Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi dari aplikasi Analisis dan Statistik Sepak Bola dapat dilihat pada gambar 3.1. 8

INPUT PROSES OUTPUT Manajemen Pemain System <<extend>> - Data Pemain - Aktivitas - Value Aktivitas - Data Area - Aspek Mental - Aspek Fisik Menghitung performa pemain pada saat latihan List Pemain Inti List Pemain Cadangan Pengguna Memetakan area aktifitas Manajemen Nilai Pemain <<include>> <<include>> Melihat Pemain Inti Dengan Performa Buruk Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading, Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat latihan <<include>> Melihat Pemain Alternatif Pengganti Pemain Inti Menentukan Bobot Nilai Prosentase Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat latihan Peta Area Aktivitas saat latihan Melihat Daftar Pemain Inti Menentukan Core Factor dan Secondary Factor Menentukan Standar Nilai Profil Posisi Admin Menghitung performa pemain pada saat pertandingan Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading, Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat pertandingan Melihat Statistik Pemain Melihat Daftar Pemain Cadangan Gambar 3.2. Use Case Diagram Pemain Inti dengan performa buruk Perhitungan pemilihan pemain cadangan untuk mengganti pemain inti. Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat pertandingan Pemain alternatif untuk menggantikan pemain inti Peta Area Aktivitas saat pertandingan Gambar 3.1. Arsitektur Aplikasi HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen Pemain Hasil tampilan untuk manajemen pemain diantaranya tambah, hapus, dan ubah. Dapat dilihat pada gambar 4.1. 2. Use Case Diagram Kemampuan system untuk berinteraksi dengan pengguna dan admin dapat digambarkan dalam use case diagram pada gambar 3.2. Pada gambar tersebut, terdapat dua aktor, yaitu pengguna dan admin. Gambar 4.1. Manajemen Pemain 9

Penilaian Pemain Sebelum menilai pemain pengguna menentukan formasi, pemain, dan aspek yang dinilai. Penilaian pemain dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.3. Penilaian Teknik Gambar 4.2. Penilaian Pemain 2. Penilaian Mental Selanjutnya pengguna dapat menilai mental dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.4. 1. Penilaian Teknik Pengguna dapat menilai teknik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.4. Penilaian Mental 10

3. Penilaian Fisik Selanjutnya pengguna dapat menilai fisik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.6. Detil Nilai Gambar 4.5. Penilaian Fisik Hasil Penilaian 1. Detil Nilai Setelah melakukan penilaian, pengguna dapat melihat detil nilai pemain dari hasil penilaian sebelumnya. Hasil detil nilai dapat dilihat pada gambar 4.6. 2. Statistik Grafik Nilai Selain pengguna dapat melihat detil nilai pemain, pengguna juga dapat melihat statistik grafik nilai pemain. Hasil statistik grafik nilai dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7. Statistik Grafik Nilai 11

3. Penentuan Tim Dari penentuan tim, pengguna akan mendapat hasil perhitungan profile matching yang menentukan anggota tim inti dan tim cadangan. Hasil penentuan tim dapat dilihat pada gambar 4.8. 2. Berdasarkan hasil uji coba, dengan menggunakan metode profile matching terbentuk suatu aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat menyeleksi pemain yang sesuai untuk ditempatkan pada posisi tertentu. Gambar 4.8. Penentuan Tim KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi analisis sepak bola ini sesuai uji coba adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji coba, didapatkan bahwa Aplikasi Analisis Sepak Bola yang telah dibuat, mampu berjalan pada sistem operasi Android versi 2.2. SARAN Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut antara lain: 1. Mengembangkan aplikasi dengan membuat database server yang digunakan untuk keperluan menyimpan dan mengambil data. Sehingga apabila pengguna mengganti device atau memasang ulang aplikasi, maka tidak perlu takut kehilangan data yang sudah tersimpan. 2. Mengembangkan aplikasi dengan menambahkan modul yang dapat melakukan observasi pada pihak lawan. Sehingga pengguna juga dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan lawan. 3. Mengembangkan aplikasi dengan menambahkan desain interaksi yang lebih baik dan menarik. Sehingga pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi. 12

DAFTAR PUSTAKA Android Developers. 2010. Android SDK Docs. http://www.android.com/ diakses tanggal 18 April 2012 Blackduck. 2012. Android Opporunity, Complexity, and Abundance. http://ducks.blackducksoftware. com/~whitepapers/wp-and- 0910-UL-AC-W.pdf diakses tanggal 19 April 2012 Buckle, Paul. 1982, SEPAKBOLA : Keterampilan, Taktik, Fakta. London: WHSMITH DiMarzio, Jerome. 2008. Android A Programmer s Guide. USA America: The McGraw-Hill Companies. FIFA. 2011. Laws Of The Game 2011-2012. http://www.fifa.com/mm/document/affe deration/generic/81/42/36/lawso fthegame_2011_12_en.pdf diakses tanggal 6 Maret 2012 Johnson, Chris. 2009. Assigning Positions. http://www.soccerxpert.com/so ccertips/id1215.aspx diakses tanggal 29 Mei 2012 Mathil, Robert L., 2006, Human Resource Management, Singapore: Cangage Learning. Martiningtyas, Nining, 2004, Buku Materi Kuliah STIKOM Statistika, STIKOM Surabaya, Surabaya. Murtiyasa, Budi. 2006, Matematika dan Statistika. Bandung: Alfabeta Scheunemann, Timo. 2008, Dasar Sepakbola Modern. Malang: Dioma Media. Sholiq, Muhammad. 2006, Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.Yogyakarta: Graha Ilmu. Sneyers, Jozef. 1989, Petunjuk dan Latihan Kesebelasan Sepakbola. Jakarta: Rosda Jaya Putra. Suryadi, Kadarsah. & Ramdhani, Ali. 2000. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 13