ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan

ANALISIS FINANSIAL DAN SENSITIVITAS PETERNAKAN AYAM BROILER PT. BOGOR ECO FARMING, KABUPATEN BOGOR

IV METODE PENELITIAN

BAB VIII ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN NON SPO

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Jl.Veteran No.53.A Lamongan ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL AYAM RAS PEDAGING (Kasus Pembesaran Ayam Ras Pedaging di Kecamatana Bekasi Barat) Is Zunaini Nursinah, Ridwan Lutfiadi, Mustaiem

VII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS FINANSIAL UNIT PENAMPUNGAN SUSU DI KUD TANI WILIS KECAMATAN SENDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

IV. METODE PENELITIAN

FINANCIAL FEASIBILITY STUDY OF BEEF CATTLE FATTENNING IN KOPERASI TERNAK ROJO KOYO POGALAN SUB-DITRICT OF TRENGGALEK REGENCY

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA AYAM PETELUR DI KALIMANTAN TIMUR (The Financial Analysis Of Layer Poultry In Kalimantan Timur)

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI PAKAN IKAN DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR (Studi Kasus Usaha Pakan Ikan Bapak Marin)

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

KELAYAKAN USAHA PEMBENIHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) Destri Yuliani 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI (STUDI KASUS CV. BELONA MANDIRI)

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

Melinda Al Masyhur Mahasiswa Peternakan, Abdul Hamid Arsyad, Syamsul Bahri

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

V. ANALISA MANFAAT DAN BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN (BREEDING)SAPI POTONG PADA PT LEMBU JANTAN PERKAS (LJP), SERANG, PROPINSI BANTEN

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

I PENDAHULUAN. 2,89 2,60 2,98 3,35 5,91 6,20 Makanan Tanaman Perkebunan 0,40 2,48 3,79 4,40 3,84 4,03. Peternakan 3,35 3,13 3,35 3,36 3,89 4,08

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Ummi Noviqah Zarliyanti, Yusmini & Ermi Tety Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau Hp:

BAB III METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

KOMPARASI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING SISTEM KANDANG CLOSED HOUSE DAN OPEN HOUSE

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) VARIETAS KRISTAL

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

Jawaban yang tidak sesuai dengan soal, tidak akan dikoreksi!!! TUGAS AKHIR ini dan Jawaban soal pada UAS, dikumpulkan SEMUA pada saat UAS!!!

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

Transkripsi:

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN SENSITIVITAS USAHA TERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Pada Peternak Ayam Broiler Rosna Ente di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango) JURNAL OLEH ASTRIA HILIPITO 614 409 090 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013 1

ABSTRACK Astria Hilipito. 614409090.2013. Sensitivity analysis and financial advisability of poultry broiler business. It was advise by Mr. Supriyono Imran and Mrs. Ria Indriani. The aims of this research are to know the sensitivity of poultry broiler bussiness toward possibility input and output changing, and advisability of poultry boiler business from financial aspect. This research conducted on April to June 2013. Method analysis that I used in this research are sensitivity analysis and financial advisability analysis. Analysis sensitivity was used to know whether the poultry broiler business always gave some profits if a production cost was arise to 100% while a good cost was fixed, cost of production was fixed while a good cost on the lowest cost. Advisability analysis was used to know advisability of the business itself. It used a formula of Net Present Value (NVP), Internal Rate Return (IRR), Benefit Casio Ratio (BCR), and Profitability Ratio (PR). The result of analysis sensitivity showed poultry broiler business still gives some profits; even though production cost was arising to 100% while a good cost was fixed. On the other hand, cost of production was fixed while a good cost on the lowest cost. Result of analysis financial from Rosna Ente s business has NVP value is 19, 47 billion, Net B/C Ratio is 1, 50, Gross B/C Ratio 1,10 dan IRR is 69,9 %. Based on the criteria of advisability, where NPV is positive, Net B/C Ratio and Gross B/C more than 1, and IRR more than interest rate has been set that is 15 %, so financially poultry broiler business of Mrs. Rosna Ente can be cultivated and developed. Key words: Sensitivity, Financial, Broiler 2

Analisis Kelayakan Finansial dan Sensitivitas Usaha Ternak Ayam Broiler (Studi Kasus Pada Peternak Ayam Broiler di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango) OLEH Astria Hilipito, Supriyo Imran, Ria Indriani. JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Astria Hilipito 614409090, 2013 Analisis Kelayakan Finansial dan Sensitivitas Usaha Ternak Ayam Broiler, di bawah bimbingan Supriyo Imran dan Ria Indriani. Penelitian bertujuan untuk mengetahui :1) kelayakan usaha peternakan ayam broiler ditinjau dari aspek finansial, dan 2) sensitivitas usaha peternakan ayam broiler terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga input dan harga output. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni tahun 2013. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan finansial dan analisis sensitivitas. Analisis kelayakan finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha yang dijalankan, yaitu dengan menggunakan rumus Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Profitability Ratio (PR). Dan analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui apakah masih menguntungkan usaha peternakan yang dijalankan jika berlaku asumsi terjadi kenaikan biaya faktor produksi sementara harga produk yang diperoleh tetap, biaya faktor produksi tetap sementara harga produk pada harga terendah. Hasil analisis finansial, usaha ternak Rosna Ente memiliki nilai NPV sebesar 281,785 juta, Net B/C Ratio 3,94, Gross B/C Ratio 1,10, PR 1,13 dan IRR sebesar 33,58%. Berdasarkan kriteria kelayakan tersebut, dimana NPV bernilai positif, Net B/C Ratio dan Gross B/C Ratio masing-masing lebih dari 1, dan IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang telah ditetapkan (15%), maka secara financial usaha ternak ayam broiler Rosna Ente layak untuk terus diusahakan dan dikembangkan. Sedangkan analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler Rosna Ente masih menguntungkan jika terjadi kenaikan biaya faktor produksi sebesar 52% dan harga jual ayam terendah pada harga Rp 16.030/kg. Kata Kunci : Sensitivitas, Finansial, Ayam Broiler. 3

PENDAHULUAN Sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan dan bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, serta telur yang benilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya peternak, serta menambah nilai devisa negara dan memperluas kesempatan kerja. Salah satu komoditi peternakan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein adalah daging. Kebutuhan masyarakat terhadap daging seperti halnya produk ternak lainnya mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat, serta jumlah penduduk. Dalam upaya pemenuhan protein hewani dan peningkatan pendapatan peternak, maka pemerintah dan peternak telah berupaya mendayagunakan sebagian besar sumber komoditi ternak yang dikembangkan, diantaranya adalah ayam pedaging (broiler). Ayam broiler merupakan ayam penghasil daging yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan ternak potong lainnya. Keunggulan itu diantaranya, laju perputaran modal yang cepat, waktu pemeliharaan yang singkat yaitu dalam lima minggu ayam broiler sudah dapat dipanen dengan bobot 1,5 kg/ekor. Hal inilah yang mendorong banyak peternak yang mengusahakan peternakan ayam broiler ini (Rasyaf, 2004:1). Usaha peternakan ayam broiler merupakan salah satu andalan dalam subsektor peternakan di Indonesia. Peternakan ayam broiler mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan, baik dalam skala peternakan besar maupun skala peternakan kecil (peternakan rakyat). Pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan kinerja perunggasan dengan cara memperbaiki iklim investasi, peningkatan pembangunan infrastruktur dan ketersediaan sumberdaya yang terlatih. Hal inilah yang dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat dan investor untuk berkecimpung di usaha ternak ayam broiler. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Bone Bolango (2013), jumlah populasi ayam pedaging di Kabupaten Bone Bolango terjadi peningkatan dari tahun 2010 sampai 2011 dengan jumlah populasi sebesar 35.645 ekor menjadi 114.700 ekor. Akan tetapi terjadi penurunan di tahun 2012 sampai sekarang menjadi 113.173 ekor. Usaha tenak ayam broiler ini ingin mengembangkan usaha dengan peningkatan skala usaha. Peningkatan skala usaha ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum. Namun sebelum melakukan rencana pengembangan usaha maka perlu dilakukan suatu kajian mengenai sensitivitas usaha karena usaha ternak ayam broiler sangat peka terhadap perubahan harga baik terhadap harga input maupun harga output. Selain itu juga perlu dilakukan suatu kelayakan usaha terutama masalah finansial yang telah dijalankan guna pertimbangan kelanjutan usaha tersebut. Berdasarkan uraian diatas akan diadakan penelitian tentang sensitivitas dan kelayakan finansial usaha ternak ayam broiler di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. Tujuan penelitian ini yaitu: 1). Untuk mengetahui kelayakan usaha ternak ayam broiler ditinjau dari sisi finansial, 2). Mengetahui sensitivitas usaha ternak ayam broiler terhadap perubahan harga. 4

METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada peternak Ibu Rosna Ente yang berlokasi di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai Bulan April Juni Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada peternak ayam broiler Ibu Rosna Ente. Studi kasus adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian (kasus). Studi kasus merupakan metode penelitian yang mempertahankan unit analisis (Idrus, 2009 : 57). Objek dalam penelitian ini adalah peternak Ibu Rosna Ente. Adapun jenis dan sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari kuisoner dan wawancara langsung dengan peternak dan karyawan peternak. Sedangkan data sekunder didapat dari Dinas Pertanian Bone Bolango, Internet, dan Literatur buku. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik wawancara dengan menggunakan angket atau kuisoner yang memuat pertanyaan tentang biaya investasi, penerimaan, biaya operasional dan pemeliharaan, biaya variabel dan biaya tetap. Pengumpulan data ini dilaksanakan selama satu bulan. Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasi, ditabulasi, dan dianalisis dengan menggunakan : 1. Analisis Kelayakan Finansial Analsisis kelayakan finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha ternak ayam broiler. Analisis kelayakan tersebut terdiri atas : i. Net Present Value (NPV) Secara matematis NPV tersebut dapat dinyatakan: NPV = PV Gross Benefit PV Gross Cost Ket : NPV = Net Present Value PV Gross Benefit = Present value dari Gross Benefit PV Gross Cost = Present Value dari Gross Cost Dengan kriteria NPV (+) = layak, dan NPV (-) = tidak layak. ii. Internal Rate Of Return (IRR) Secara sistematis IRR dapat dirumuskan sebagai berikut: NPV IRR= i 1+ i 2 i 1 NPV 1 -NPV 2 Dimana: NPV1 = Perhitungan NPV positif mendekati nol dengan bunga modal sebesar i 1 persen. NPV2 = Perhitungan NPV negatif mendekati nol dengan bunga modal sebesar i 2 persen. i 1 = Discount Factor (DF) pertama, tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif. i 2 = Discount Factor (DF) kedua,tingkat bunga yang menghasikan NPV negatif. 5

Dengan kriteria IRR > i (tingkat suku bunga) = untung, sedangkan IRR < i (tingkat suku bunga) = rugi iii. Benefit Cost Ratio (BCR) Secara matematis Gross Benefit Cost Ratio dan Net Benefit Cost Ratio di rumuskan sebagai berikut: PV Gross benefit Gross B/C Ratio = Net B/C Ratio = Ket : PV gross benefit PV gross cost PV Gross cost Jumlah PV net B yang positif Jumlah PV net B yang negatif = Nilai total produksi = Biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan Jumlah PV net B yang positif = Jumlah nilai bersih sekarang yang positif Jumlah PV net B yang negatif = Jumlah nilai bersai sekarang yang negatif Dengan kriteria B/CR > 1 layak/menguntungkan, = 1 impas, < 1 tidak layak/rugi. iv. Profitability Ratio(PR) Secara matematis Profitability Ratio (PR) dapat dirumuskan sebagai berikut: PV dr ( Gross Benefit O&M ) PR = PV Biaya Investasi Ket : PR = Profitability Ratio. PV dr (Gross Benefit O&M) = Selisish benefit dengan biaya operasi dan pemeliharaan. PV Biaya Investasi = Jumlah investasi. Dengan kriteria PR > 1 Layak, sedangkan PR < 1 tidak layak. 2. Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui apakah masih menguntungkan usaha ternak yang dijalankan jika berlaku asumsi: 1. Terjadi kenaikan biaya faktor produksi sementara harga produk yang diperoleh tetap. 2. Biaya faktor produksi tetap dan harga produk pada harga terendah. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kelayakan Finansial Analisis kelayakan finansial sangat menentukan kelayakan dalam usaha ternak, yaitu dengan menghitung arus biaya dan arus penerimaan. 1. Net Present Value Hasil analisis NPV dengan menggunakan tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 15% memberikan hasil yang positif senilai Rp 312,31 yang berarti usaha ternak ayam broiler akan menerima keuntungan sebesar Rp 312,31 juta. Dengan memperhatikan faktor diskonto, maka usaha ini layak untuk terus dijalankan dan dikembangkan karena NPV bernilai positif. layak untuk dijalankan. 6

2. Internal Rate Return (IRR) Hasil perhitugan IRRsama dengan 33,58%. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler layak untuk terus diusahakan dan dikembangkan, karena nilai IRR (33,58%) lebih besar dari tingkat suku bunga yang ditetapkan (15%). layak untuk dilaksanakan. 3. Benefit Cost Ratio (BCR) Dari hasil analisis BCR menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler layak untuk diusahakan dan dikembangkan, karena nilai dari Gross B/C Ratio dan Net B/C Ratio masing-masing lebih dari satu yaitu 1,12 dan 3,91. Nilai BCR ini berarti setiap penambahan Rp 1,00- pengeluaran pada saat itu masing-masing akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 1,12- dan Rp 3,91-. 4. Profitability Ratio (PR) Hasil analisis PR menunjukkan bahwa usaha ternak ayam broiler layak untuk terus diusahakan atau dikembangkan, karena nilai dari PR lebih dari satu yaitu 1,12. Hal ini sejalan dengan yang telah dikemukakan oleh Ibrahim (2009 : 152), apabila PR > 1 maka usaha ini layak untuk dilaksanakan, akan tetapi jika PR < 1 maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. B. Analisis Sensitivitas Hasil dari analisis sensitivitas menunjukkan bahwa: i. Usaha ternak ayam broiler Rosna Ente jika terjadi kenaikan biaya sebesar 52% dari total biaya awal sebesar Rp 148.607.375 menjadi Rp 212.147.735, masih memberikan keuntungan karena yang diperoleh masih bernilai positif yaitu sebesar Rp 12.265. Tetapi jika terjadi kenaikan biaya diatas dari 52% (53%) dari biaya awal sebesar Rp 148.607.375 menjadi Rp 213.369.665, maka usaha ternak Rosna Ente merugi karena sudah mendapatkan nilai negatif. Jadi tingkat sensitivitas terdapat pada taraf 53%. ii. Jika harga jual ayam pada harga terendah (Rp 15.930/kg), usaha ternak ayam broiler Rosna Ente di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango akan mengalami kerugian. Akan tetapi jika harga jual ayam Rp 16.030/kg maka usaha ternak ayam broiler Rosna Ente masih menguntungkan. KESIMPULAN 1. Nilai NPV sebesar 19,47 juta, Net B/C Ratio 1,50, Gross B/C Ratio 1,10, dan IRR sebesar 69,9%. Berdasarkan kriteria kelayakan finansial, dimana NPV bernilai positif (312,31 juta), Net B/C Ratio dan Gross B/C Ratio masing-masing lebih dari 1 (1,12 dan 3,91), Profitability Ratio lebih dari 1 (1,12) dan IRR (33,58%) lebih besar dari tingkat suku bunga yang telah ditetapkan (15%), maka secara finansial usaha ternak ayam broiler layak untuk terus diusahakan dan dikembangkan. 2. Usaha ternak ayam broiler Rosna Ente jika terjadi kenaikan biaya sebesar 52% dari total biaya awal sebesar Rp 148.607.375 menjadi Rp 212.147.735, masih memberikan keuntungan karena yang diperoleh masih bernilai positif yaitu sebesar Rp 12.265. Tetapi jika terjadi kenaikan biaya diatas dari 52% (53%) dari biaya awal sebesar Rp 148.607.375 menjadi Rp 213.369.665, 7

maka usaha ternak Rosna Ente merugi karena sudah mendapatkan nilai negatif. Jadi tingkat sensitivitas terdapat pada taraf 53%. Jika harga jual ayam pada harga terendah (Rp 15.930/kg), usaha ternak ayam broiler Rosna Ente di Desa Bulonthala Timur Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango akan mengalami kerugian. Akan tetapi jika harga jual ayam Rp 16.030/kg maka usaha ternak ayam broiler Rosna Ente masih menguntungkan. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Pedaging. Agromedia Pustaka. Jakarta. Boediono. 1980. Ekonomi Mikro. BPFE. Yogyakarta. Fadillah, R. 2004. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Jakarta. Fadillah, R., Polana., S. Alam dan E. Purwanto. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka. Jakarta. Gittinger, J. P. 1986. Analisis ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press. Jakarta. Husen, A. 2009. Manajemen Proyek. ANDI. Yogyakarta. Ibrahim, Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta. Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Erlangga. Jakarta. Kasmir. dan Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta. Khotimah, K. Dkk. 2002. Evaluasi Proyek Dan Perencanaan Usaha. Ghalia Indonesia Dengan UMM Press. Jakarta. Kusumawardani, I. I. 2010. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Ayam Broiler. Skripsi. Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Bogor. Lihan, I. dan Yogi. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Poliyama Widyapustaka. Jakarta Rahardja, P. dan M, Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta. Rasyaf, M. 2002. Manajemen Peternakan Ayam Broiler. Penebar Swadaya. Jakarta 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta. Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 8