PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

ABSTRAK PREVALENSI GANGGUAN CEMAS PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

ABSTRAK HUBUNGAN RERATA ASUPAN KALSIUM PER HARI DENGAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEREMPUAN DENGAN SINDROMA PREMENSTRUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, perilaku, kesehatan seksual remaja, kesehatan reproduksi remaja.

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN UKDW. semakin cepat usia menarche. Selain mempengaruhi usia menarche, status gizi

BAB I PENDAHULUAN. Ini merupakan pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disabilitas yang seringkali dipakai kalangan publik atau institusi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

Kata Kunci: kalsium, dismenore primer, gejala menstruasi

TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SMA NEGERI 6 MEDAN TENTANG SINDROMA PREMENSTRUASI (PMS) KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: SITI HAJAR BINTI RAMLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SISWI KELAS XI SMA X KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKSUAL.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

The Prevalence of Sexual Dysfunction in Mothers Contraceptive Implant Users at Urban Villages Seputih Gunung Sugih Central Lampung 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

LUARAN PARTUS LAMA DI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL-MUSABBIHIN MEDAN TAHUN 2015.

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 8 Tambusai Utara Tahun 2013

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau remaja awal (Monks, 2006). Masa pra pubertas ini memiliki banyak potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI KELAS TIGA SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI WANITA

HUBUNGAN BERAT BADAN KURANG DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA SISWI SMA DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

Transkripsi:

PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO 1 Freddy Kujangke 2 Rudy A Lengkong 2 Eddy Suparman 1 Kandidat SKRIPSI Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: paai_manado@yahoo.com Abstract: Backgrounds Dysmenorrhea is the most common gynecological symptom reported in adolescents. Prevalence estimates vary from 45% to 75%. Absenteeism from work and school as a result of dysmenorrhoea is common (13% to 51% women have been absent at least once and 5% to 14% are often absent owing to the severity of symptoms). Dysmenorrhea association with psychologist and behavior factors and its effects their physical activities and school performance. Some studies had shown that association between school performance with dysmenorrhea.objective To assess the comparison between school performance with and without dysmenorrhea in pubertal adolescents. Methods A cross sectional study was conducted on Juni 2010.The samples were recruited with simple randomization in adolescents aged 10 until 18 years old at school of Musthafawiyah Mandailing Natal districs. All subjects who met the inclusion criteria were assessed their school performance on 2 consecutive semester in one year. In order to assessed the comparison between school performance with or without dysmenorrhea used X2 test. Results One hunderd and sixteen subject were participated in this study. After measured the school performance. No significant different on school performance with and without dysmenorrhea in two group (P=0.176 and P=008, 95%CI -0.05 to 0.05). Conclusion: There was no significant difference school performance between with and without dysmenorrheal. Keywords: Dysmenorrhea, school performance, pubertal adolescent. Abstrak: Latar belakang Nyeri haid merupakan nyeri yang terjadi selama masa menstruasi.angka kejadian nyeri haid berkisar antara 45% sampai 75% dari seluruh remaja perempuan pubertas. Dimana ketidak hadiran di sekolah berkisar antara 13% sampai 51% serta 5% sampai 14% ketidak hadiran tersebut disebabkan beratnya gejala yang terjadi. Nyeri haid berhubungan dengan faktor perilaku dan psikologis. Selain itu dapat menyebabkan pembatasan aktifitas sekolah dan prestasi akademik. Beberapa studi telah menunjukkan adanya kaitan prestasi akademik dengan nyeri haid. Tujuan Untuk mengetahui perbandingan prestasi akademik dengan dan tanpa nyeri haid pada anak perempuan pubertas. Metode Studi ini merupakan studi cross sectional. Pemilihan sampel secara acak sederhana yang dilakukan pada anak remaja perempuan yang berusia 10 sampai 18 tahun di SMP St Theresia Malalayang dan SMA St Theresia Malalayang Manado yang dilakukan pada bulan Desember 2011. Semua subjek yang memenuhi kriteria inklusi dinilai prestasi akademik selama dua semester berturut-turut.untuk menilai perbandingan prestasi akademik dengan atau tanpa nyeri haid digunakan uji X2. Hasil Seratus enam belas subjek berpartisipasi dalam penelitian ini. Setelah dinilai prestasi akademik. Ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara prestasi akademik dengan atau tanpa nyeri haid (P 0.176 vs P: 0.08). IK 95%:-0.05; 0.05. Simpulan: Tidak ditemukan adanya hubungan prestasi akademik dengan dan tanpa nyeri haid. Kata kunci: Nyeri haid, prestasi akademik, perempuan pubertas 81

82 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 81-85 Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Masa remaja merupakan peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa yang melibatkan perubahan berbagai aspek seperti biologis, psikologis, dan sosial budaya. Rentang usia remaja bervariasi bergantung pada budaya. Di Indonesia berbagai studi pada kesehatan reproduksi remaja mendefinisikan remaja sebagai orang muda berusia 15-24 tahun. Sedangkan menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) remaja berusia 10-24 tahun. Sementara Departemen Kesehatan dalam program kerjanya menjelaskan bahwa remaja adalah usia 10-19 tahun. Di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat menganggap remaja adalah mereka yang belum menikah dan berusia antara 13-16 tahun, atau mereka yang bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang remaja mengalami perubahan fisik, hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi. Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan seseorang. Perubahan-perubahan yang terjadi pada saat ini sangat mempengaruhi seorang remaja dalam menjalani masa remajanya. Pada remaja putri, usia pubertas diawali dengan Haid atau Menstruasi. Pubertas ialah dimulainya kehidupan seksual dewasa, sedangkan menarke (manarche) adalah dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh hipofisis, perlahan dimulai pada tahun kedelapan kehidupan dan mencapai puncaknya pada saat terjadinya menstruasi yaitu pada usia 11-16 tahun. Pada wanita, kelenjar hipofisis dan ovarium akan mampu menjalankan fungsinya secara penuh apabila dirangsang secara tepat. Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan meng-alami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas, dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menstruasi merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. METODE Penelitian ini adalah suatu penelitian yang menggunakan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas 1 SMP St. Theresia Malalayang, siswi kelas 2 SMP St. Theresia Malalayang, siswi kelas 3 SMP St. Theresia Malalayang, siswi kelas 1 SMA St. Theresia Malalayang, siswi kelas 2 SMA St. Theresia Malalayang, dan siswi kelas 3 SMA St. Theresia Malalayang. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dari bulan November sampai Desember 2011, dan dilaksanakan di SMP St. Theresia Malalayang dan SMA St. Theresia Malalayang. Variabel Penelitian Umur pertama kali mendapat Haid/ Menstruasi, Panjang siklus Haid/Menstruasi, Pengetahuan tentang Haid/Menstruasi, dan Umur saat ini. HASIL Hasil penelitian lewat kuesioner yang dijalankan adalah sebagai berikut; Tabel 1. Karakertistik berdasarkan umur Usia (tahun) Siswi SMA Siswi SMP Total 12 15 15 14,2 49 46,6 64 61 16 20 41 39,0 0 0 41 39 21 24 0 0 0 0 0 0 Total 56 53,2 49 46,6 105 100%

Kujangke, Lengkong, Suparman; Pengetahuan Haid pada Remaja... 83 Tabel 2. Distribusi pengetahuan haid berdasarkan usia menarche. Usia Siswi SMA Siswi SMP Total 10 tahun 6 5,7 3 2,8 9 8,5 11 tahun 18 17,1 22 20,9 40 38,0 12 tahun 11 10,4 20 19,0 31 29,5 13 tahun 9 8,5 5 4,7 14 13,3 14 tahun 9 8,5 0 0 9 8,5 15 tahun 2 1,9 0 0 2 1,9 Total 55 52,1 50 47,4 105 100% Tabel 3. Distribusi pengetahuan haid berdasarkan lamanya perdarahan haid. Lamanya Siswi SMA Siswi SMP Total 2 5 hari 24 22,8 26 24,7 50 47,6 5 7 hari 22 21 13 12,3 35 33,3 7 9 hari 9 8,5 7 6,66 16 15,2 >9 hari 2 2 2 2 4 3,8 Total 54 54,3 46 45,5 105 100% Tabel 4. Distribusi pengetahuan haid berdasarkan pola panjangnya siklus haid. Panjang (hari) Siswi SMA Siswi SMP Total < 21 4 3,8 5 4,7 9 8,5 21 28 44 42 29 27,6 73 69,5 29 35 9 8,5 11 10,4 20 19,0 >35 0 0 3 2,8 3 2,8 Total 57 54,3 48 45,5 100 100% Tabel 5. Distribusi Pengetahuan haid berdasarkan keluhan yang sering dialami. Keluhan Siswi SMA Siswi SMP Total Tidak ada 5 4,7 4 3,8 9 8,5 Nyeri Perut 45 42,8 41 39,0 86 82 Pucat, pusing 8 7,6 2 2 10 9,5 Total 58 55,1 47 44,8 105 100 BAHASAN Dari hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan secara acak kepada 105 orang sampel yang terdiri dari 62 orang siswi SMA atau sekitar 59,0 % dari populasi sampel dan 43 orang siswi SMP atau sekitar 40,9 % dari populasi sampel, didapatkan hasil sebagai berikut. Karakterisitik usia sampel yang diperoleh pada penelitian seperti yang digambarkan pada tabel 1, dimana terdapat 15 orang siswi SMA atau sekitar 14,2 % yang berusia antara 12-15 tahun dan terdapat 49 orang siswi SMP atau sekitar 46,6% yang berusia antara 12-15 tahun, jadi total sampel yang berusia antara 12-15 tahun yaitu berjumlah 64 orang atau sekitar 61%. Sedangkan pada batasan usia antara 16-20 tahun terdapat 41 orang sampel siswi SMA atau sekitar

84 Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 81-85 39,0% dan tidak terdapat siswi SMP pada batasan usia tersebut. Adapun yang terakhir pada batasan usia antara 21-24 tidak terdapat sampel. Tabel 2 menggambarkan distribusi pengetahuan haid berdasarkan usia menarche pada masing-masing sampel. U- sia menarche dibagi kedalam enam variabel yaitu usia menarche 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 13 tahun, 14 tahun, dan 15 tahun. Hasil penelitian yang dilakukan pada 105 orang siswi SMP dan SMA menggambarkan usia menarche terbanyak pada usia 11 tahun yaitu sebanyak 40 orang sampel atau sekitar 38,0%, yang mengalami menarche 12 tahun sebanyak 31 orang atau 29,5%, yang mengalami menarche 13 tahun sebanyak 14 orang atau sekitar 13,3%, yang mengalami menarche 14 tahun sebanyak sembilan orang atau 8,5%, dan yang mengalami menarche 15 tahun yaitu dua orang atau 1,9% dari populasi sampel. Cepat lambatnya usia menarche bergantung pada kondisi hormonal setiap individu. Selain itu faktor gizi memegang peranan penting yang dapat mempengaruhi siklus haid. Semmelweiss menyatakan bahwa, 100 tahun yang lalu usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Menurut Brown, menurunnya usia waktu menarche saat ini disebabkan oleh keadaan gizi dan keadaan umum yang membaik, serta berkurangnya penyakit menahun. Hasil penelitian pada tabel 3 menggambarkan distribusi Pengetahuan Haid berdasarkan lamanya perdarahan haid, yang terdiri dari empat variabel yaitu 2-5 hari, 5-7 hari, 7-9 hari, dan lebih dari sembilan hari. Penelitian yang dilakukan pada 105 siswi SMP dan SMA menggambarkan sebagian besar sampel yaitu sebanyak 47,6% atau 50 orang sampel mengalami waktu perdarahan haid selama 2-5 hari, 35 orang siswi atau sekitar 33,3% mengalami perdarahan haid selama 5-7 hari, 16 orang siswi atau sekitar 15,2% mengalami perdarahan haid selama 7-9 hari, dan yang mengalami perdarahan haid lebih dari sembilan hari yaitu berjumlah empat orang atau sekitar 3,8%. Table 4 menggambarkan tentang distribusi pengetahuan haid berdasarkan pengetahuan siklus haid yang ditinjau dari panjangnya siklus haid. Penelitian pada 105 siswi SMP dan SMA menunjukkan 73 orang siswi yang terbagi dari 44 siswa SMA dan 29 siswi SMP atau sekitar 69,5% mengalami siklus haid selama 21-28 hari, kemudian 20 orang sampel yang terdiri dari sembilan siswi SMA dan 11 siswi SMP atau sekitar 19,0% mengalami siklus haid selama 29-32 hari, dan sembilan orang siswi yang terdiri dari empat siswi SMA dan lima siswi SMP atau sekitar 8,5% mengalami siklus haid selama kurang dari 21 hari, dan jumlah persentase paling se-dikit yaitu tiga orang siswi SMP atau sekitar 2,8% mengalami siklus haid selama lebih dari 32 hari. Hasil penelitian pada tabel 5 menggambarkan keluhan-keluhan yang sering dirasakan oleh sampel selama masa perdarahan haid. Pada table ini menggambarkan keluhan sampel siswa SMP dan SMA yang didominasi pada keluhan nyeri perut yakni 86 orang atau sekitar 82 % dari total jumlah sampel. Pada keluhan nyeri perut persentase antara responden siswi SMP dan SMA cenderung sama karena jumlah yang seimbang yaitu siswi SMA 45 sampel yang mengalami keluhan nyeri perut dan siswi SMP berjumlah 41 sampel yang mengalami nyeri perut. Sedangkan keluhan pucat dan pusing berada pada 9,5% dari total jumlah sampel atau sekitar 10 orang yang terbagi atas delapan siswi SMA dan dua siswi SMP, dan yang sama sekali tidak merasakan keluhan apa-apa selama haid yaitu berjumlah sembilan orang yang dibagi antara lima siswi SMA dan empat siswi SMP yang tidak mengalami keluhan apa-apa atau sekitar 8,5% dari total jumlah sampel. Saat ini, status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola siklus haid. Penelitian pada 3.500 pasien bagian obstetric dan ginekologi yang melakukan pengukuran besar temperatur, menunjukkan lebih dari 1000 data hasil pengukuran basal temperatur yang dimiliki oleh wanita yang mengalami minimal tiga kali siklus haid, ditemukan 80% menstruasi terjadi ketika kondisi kesehatan membaik.

Kujangke, Lengkong, Suparman; Pengetahuan Haid pada Remaja... 85 SIMPULAN Dari hasil penelitian, ditemukan besarnya pengetahuan haid remaja di Manado yang diukur melalui pengetahuan umum tentang apa itu haid, usia menarche, siklus haid, dan keluhan haid yang dialami. Sebagian besar sampel mengeluhkan keluhan yang sama selama waktu perdarahan haid yaitu nyeri perut. Sebagian besar sampel berada pada usia produktif di masa remaja yang mengalami haid. DAFTAR PUSTAKA 1. Situmorang A. Adolescent Reproductive Health in Indonesia: A report 1. Prepared for STARH program Johns Hopkins University. Jakarta: Center for Communication Program, 2003. 2. Remaja Putri an Siklus Menstrusi [homepage on the Internet]. Nodate [cited 2011 Nov 8]. Available from: http://nitamedicastore.com/artikel_kese hatan/remajaputridansiklusmenstruasi/, 3. Pengetahuan remaja putri tentang pubertas [homepage on the internet]. Nodate [cited 2011 Nov 8]. Available from: http://ktiakbid.blogspot.ktiskripsi.com/2 011/11/pengetahuan-remaja-putri-masapubertas-tentang-dysmenore-dismp.html, diakses pada 8 November 2011