A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Di masa sekarang kecanggihan dan kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

Penitipan Anak), playgroup/ kelompok bermain dan juga termasuk TK.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan imajinasi berpikir siswa dalam berkarya. Pelajaran menggambar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa Sekolah

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Dalam merancang pendidikan untuk anak usia prasekolah memerlukan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RUSLAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang aktif. Guru adalah seorang pendidik yang yang berperan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. ketika anak lahir. Tidak semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Individu tidak akan berkarya jika karya itu tidak bermanfaat bagi dirinya ataupun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN SAINS TINTA TRANSPARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rachmayanti Gustiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. berawal dari aktifitas bermain. Melakukan kegiatan yang menyenangkan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama taman

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. anak bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk ataupun. masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu.

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sektor utama dalam pembangunan di setiap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi yang dimiliki siswa berbeda-beda, begitu juga dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki. Cara mengembangkan bergantung kepada keinginan yang dimiliki oleh setiap siswa. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi setiap pribadi masing-masing. Motivasi merupakan suatu kondisi yang dimiliki oleh setiap siswa untuk bertingah laku. Namun dalam realita masih banyak siswa yang belum dipengaruhi oleh motivasi intrinsik tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, sehingga guru mempunyai peran penting untuk mengembangkan motivasi intrinsik tersebut. Motivasi yang dimiliki oleh setiap siswa pun berbeda-beda, terutama motivasi dalam hal belajar atau sering disebut dengan motivasi belajar. Jika keinginan setiap siswa dalam belajar harus didukung oleh bimbingan yang sesuai maka motivasi siswa dalam belajar pun akan semakin meningkat sehingga tujuan dari motivasi pun juga akan tercapai, yaitu prestasi belajar. Dalam jenjang pendidikan dasar, menggambar merupakan aktivitas yang paling berhubungan terhadap proses tumbuh kembang anak. Seperti halnya menulis dan bermain, menggambar memiliki manfaat untuk perkembangan anak, serta pendidikan. Selanjutnya dalam pendidikan seni, menggambar merupakan metode belajar menyenangkan bagi anak-anak di usia 8 tahun pertama. 1

2 Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar dan menulis atau membuat coretan-coretan pada banyak media yang ditemukannya, seperti dinding, kain atas tempat tidur, kertas, buku atau benda-benda mainannya dengan menggambar dan menulis namanya pada benda tersebut, masa mencoreng anak pada usia 2-4 tahun, kegiatan ekspresi seperti ini merupakan aktivitas kreatif anak yang perlu diperhatikan, dikembangakan dan disalurkan dengan tepat, sehingga dapat menunjang perkembangan minat, bakat dan kecerdasannya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah di dalam pelajaran menggambar anak seringkali mengalami kejenuhan, sehingga membuat daya berfikir anak tidak berkembang dan anak tersebut menghentikan kegiatan menggambarnya. Secara tak langsung sering didapati hasil karya anak dalam kegiatan menggambar terkesan tanpa arahan dan terkesan asal- asalan, maka hasil gambar tidak maksimal atau di anggap belum selesai, dan dalam hasil pewarnaan kurang baik. Dari beberapa uraian dan hasil pengalaman di lapangan dapat diketahui bahwa gambar anak dapat mengetahui kemampuan intelektual dan mencerminkan karakter anak. Penulis mengkaji penelitian ini karena tertarik dengan kreativitas seorang guru yang mengajarkan anak didiknya menggambar dan menulis. Di sekolah SD Nurul Ilmi, pelajaran menggambar dijumpai pada kegiatan ekstra kulikuler, dalam menggambar guru menggunakan cara membangun anak untuk lebih kreatif dengan menggunakan model dan metode dalam menggambar.

3 Kegiatan ekstrakulikuler menggambar sangat penting karena kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyalurkan minat siswa pada bidang yang disukainya. Dalam kegiatan perencanaan, guru menyususun kurikulum berupa program kegiatan ekstrakurikuler menggambar. Pada proses pelaksanaan pembelajaran, siswa memiliki minat dan motivasi besar dalam ekstrakurikuler menggambar. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebelum menggunakan metode berbasis huruf, yaitu metode konvesional, metode konvensional digunakan sebagai uji tes awal menggambar, yaitu dengan konsep bebas, dimana guru memberikan siswa tema yang bebas untuk memilih konsep dalam menggambar, namun hal ini sering menjadi kendala dalam proses belajar mengajar, terhambatnya kreasi siswa karena memunculkan ide. Di dalam pelajaran sehari hari huruf sangat sering digunakan, dan huruf sangat tidak asing lagi bagi siswa Sekolah Dasar, sejak dari pendidikan playgroup, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar hingga ke jenjang paling tinggi huruf selalu dipakai dikehidupan kita, tetapi tidak seperti orang yang. Siswa di SD Nurul Ilmi belajar menggambar pada ekstrakurikuler, khususnya siswa kelas II SD, Seperti contoh pada gambar sawah, siswa membuat dengan huruf v untuk menggambar tanaman padi. Kemudian dari bentuk sederhana dikreasikan menjadi gambar orang, pohon, binatang dan buah-buahan,

4 dan bentuk - bentuk lainnya. Metode berkarya seperti itu popular diterapkan oleh TinoSidin.(Priyatano,2012:113) Tino Sidin adalah seniman dari Tebingtinggi,juga mengubah huruf abjad dari huruf a hingga huruf z menjadi bentuk - bentuk kreatif. Pendekatan Tino Sidin dalam membuat gambar penuh alternatif, huruf k bisa di ubah menjadi gambar monyet, atau huruf b menjadi gambar orang. Semua huruf bisa diubah menjadi gambar yang menarik. Cara mengajarnya mampu mengembangkan daya imajinasi anak. Baginya mengajar adalah mampu membangkitkan motivasi pada anka-anak. Menurutnya tujuan acara yang diasuhnya sederhana saja, yaitu membuat anak suka menggambar (Priyatno, 2013:113). Anak pada usia kelas II SD termasuk dalam kategori anak sekolah dasar rendah dan pada masa ini anak berada pada masa peka dimana setiap anak memiliki atau mengalami masa peka ekspresif kreatif dalam menggambar. Sedangkan bila dilihat dari segi sosial berdasarkan pengalaman sosial anak pada masa ini berpengaruh terhadap sifat sosialnya. Banyak pengalaman yang menyenangkan mendorong anak untuk memiliki sifat sosial sedangkan pengalaman tidak menyenangkan mendorong anak menjadi tidak sosial dan anti sosial. Metode menggambar yang menyenangkan bagi anak didik dengan cara berkreasi melalui huruf menciptakan suasana menyenangkan, sehingga anak pada

5 usia tersebut baik untuk dijadikan objek penelitian dalam kaitannya kegiatan ekstrakurikuler menggambar. Metode menggambar yang menyenangkan, berkreasi dengan huruf, memotivasi anak untuk berkarya dan bersikap sosial. berkreasi dengan mengubah huruf menjadi gambar memotivasi anak-anak untuk berkarya sebaik-baiknya sehingga mengarah pada hasil belajar menggambar yang baik. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas yaitu kurang maksimalnya hasil menggambar siswa yang belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM), hasil belajar menggambar siswa SD Nurul Ilmi sangat rendah dibawah nilai rata-rata. Ada berbagai masalah yang terkait dengan masalah tersebut yaitu masalah motivasi belajar siswa rendah, siswa kurang kreatif dalam memunculkan ide ketika menggambar, guru menggunakan metode yang cendrung sehingga membuat siswa jenuh, belum adanya upaya hasil dalam pembelajaran yang dapat mendorong siswa kreatif menggambar. Selanjutnya timbul pertanyaan bagaimana upaya hasil belajar menggambar dan kreatifitas siswa lebih baik, bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar gambar dikelas II SD Nurul Ilmi? Apakah dalam setiap pembelajaran menggambar siswa senantiasa selalu diberikan motivasi? Apakah perlu ditingkatkan lebih dahulu kreatifitas siswa dalam menggambar?

6 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, untuk menjawab masalah yang ada, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus pada permasalahan. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode gambar berbasis huruf terhadap hasil menggambar siswa kelas II SD Nurul Ilmi dalam pembelajaran ekstrakurikuler tahun ajaran 2014/2015. Metode berbasis huruf yang dimaksud adalah pembelajaran menggambar dengan memberikan contoh pola huruf menjadi benda, hewan, tumbuhan dan lainlain. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode berbasis huruf terhadap hasil belajar menggambar siswa kelas II SD Nurul Ilmi tahun ajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode gambar berbasis huruf terhadap hasil belajar menggambar di kelas II SD nurul ilmi t.a 2014/2015.

7 F. Manfaat Penelitian Dari kegiatan penelitian yang dilakukan ini akan memberi manfaat pada Pengembangan Ilmu dibidang Pendidikan Seni Rupa, Oleh karena itu penelitian ini dapat diharapkan : 1. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti (individu) - Sebagai bahan referensi dalam melaksanakan pembelajaran menggambar disekolah - Sebagai pedoman dalam meningkatkan hasl belajar menggambar siswa. b. Bagi Sekolah ( lembaga) - Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pembelajaran dalam pembelajaran menggambar, khususnya ekstrakurukuler menggambar. - Sebagai bahan acuan kebijakan dalam meningkatkan hasil belajar menggambar siswa. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Peneliti - Sebagai kajian untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih lanjut berkenan dengan pembelajaran menggambar. b. Bagi Sekolah - Sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai awal dari jalan baru dalam metode mengajar terhadap siswa.

8 c. Bagi Masyarakat - Sebagai bahan refrensi dalam mengembangkan penelitian sejenisnya guna mengembangkan ilmu pengetahuan pendidikan.