PENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK DI SMP NEGERI 3 HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SISWA KELAS X 6 SMA 14 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS VIII A SMP MUHAMMADIYAH 5 MARISO MAKASSAR

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Menggunakan Lembar Kerja Berstruktur Di SMP Negeri 1 Pallangga Gowa

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN MELALUI KUIS DENGAN UMPAN BALIK PADA MAHASISWA KELAS A PGSD Di STKIP Muhammadiyah Enrekang

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

MENGIDENTIFIKASI AMANAT PENGGALAN CERPEN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MANDATE OF IDENTIFYING CONTEXTUAL APPROACH THROUGH FRAGMENT OF THE SHORT STORY

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG

Hj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

Asia Muhammadiyah 1 dan Syamsu Rijal 2 1. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar 2. Alumni Jurusan Biologi FMIPA UNM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Febryanti* ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PADA KELAS X 3 SMA NEGERI 4 BARABAI TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Perserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

p-issn : e-issn :

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENGGUNAAN KIT IPA (FISIKA) SEBAGAI ALAT PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MA MUALLIMIN MAKASSAR

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) DI SEKOLAH DASAR

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Transkripsi:

JPF Volume I Nomor 2 ISSN: 232-8939 87 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK DI SMP NEGERI 3 HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA INCREASING LEARNING PHYSICSUPSIDE STRATEGIES RECIPROCAL TEACHING ON SMP DISTRICT STATE 3 HERLANG BULUKUMBA Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika melalui strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching). Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba tahun pelajaran 211/212. Hasil yang dicapai setelah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) yaitu : (1) Siklus I berada dalam kategori rendah dengan skor rata-rata nilai kumulatif 53,2 dari 25 siswa dengan skor ideal yang bisa dicapai 1 dan standar deviasi 16,36; (2) Siklus II berada dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata nilai kumulatif 7,6 dari 25 siswa dengan skor ideal yang dicapai 1 dan standar deviasi 11,24; perhatian siswa pada proses pembelajaran makin baik, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan lisan yang diberikan juga mengalami peningkatan, keaktifan dan kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas rumah dan membuat rangkuman mengalami peningkatan. Hasil analisis kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) mengalami peningkatan. Kata kunci: Hasil belajar, pembelajaran terbalik, aktivitas ABSTRACT This research is a classroom action research that aims to improve the learning outcomes of physics through teaching strategy inverted (Reciprocal Teaching). The subjects were students of SMP Negeri 3 Class VIIIA Herlang Bulukumba school year 211/212. The results achieved after learning to use learning strategies inverse (Reciprocal Teaching), namely: (1) Cycle I were in the low category with an average score of 53.2 cumulative grade 25 students with an ideal score that can be achieved 1 and a standard deviation of 16, 36, (2) Cycle II are in the high category with an average score of 7.6 cumulative grade 25 students with an ideal score reached 1 and a standard deviation of 11.24; attention of students in the learning process the better, active students in answering questions given orally also increased, liveliness and sincerity students in homework and make a summary has increased. Qualitative and quantitative analysis of the results showed that students' learning outcomes physics class VIIIA SMP Negeri 3 Herlang Bulukumba are taught using instructional strategies Reciprocal Teaching has increased. Keywords: learning outcomes, Reciprocal Teaching, activity 1. PENDAHULUAN Fisika sebagai salah satu bidang studi yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sebab dalam fisika terkandung berbagai konsep yang logis dan realitas yang mampu membentuk pola pikir manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pentingnya fisika dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi acuan dalam meningkatkan hasil belajar fisika di sekolah-sekolah, khususnya sekolah menengah pertama. Dalam hal ini berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah diantaranya, penambahan fasilitas belajar, penataran guru fisika, pengadaan media pelajaran dan sebagainya. Akan tetapi kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa masih sangat rendah.

88 Hasil observasi yang dilakukan penulis di SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba menunjukkan bahwa sekolah tersebut memiliki hasil belajar yang rendah khususnya di bidang studi fisika, dimana nilai yang diperoleh selama 3 tahun terakhir tidak memenuhi KKM sekolah tersebut yaitu 65%. Dari data hasil UAN di sekolah tersebut, diperoleh data hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba sebagai berikut: Tabel 1. Hasil UAN siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba No 1. 2. 3. 4. Mata Pelajaran IPA Matematika Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Hasil UAN 28/29 29/21 21/211 5,72 5,85 6,32 6,19 6,36 7,38 5,41 6,17 7,4 5,35 5,77 6,56 Sumber: SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba Tabel 1. di atas menunjukkan bahwa dari beberapa hasil UAN yang terdiri dari beberapa mata pelajaran, hasil UAN IPA yang termasuk didalamnya mata pelajaran fisika tidak pernah mencapai KKM sekolah selama tiga tahun terakhir. Selain dari data UAN, data hasil ulangan harian siswa kelas VIII A semester ganjil 21/211 menunjukkan bahwa 19 siswa (76%) mendapat nilai fisika -61, sedangkan nilai 65-75 hanya 6 siswa (24%). Hal ini menunjukkan bahwa di sekolah tersebut, hasil belajar fisikanya masih sangat rendah. Dari hasil wawancara dengan guru fisika dan siswa SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba ditemukan berbagai kendala dalam proses pembelajaran yang menyebabkan hasil belajar fisika siswa masih tergolong rendah. Kendala-kendala tersebut diantaranya: (1) guru kebanyakan menggunakan metode ceramah dalam mengajar tanpa diselingi strategi yang menarik, sehingga mengakibatkan kegiatan pembelajaran terbatas dan siswa cepat bosan dalam kegiatan pembelajaran. (2) rendahnya pemahaman siswa pada materi fisika. (3) guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Padahal yang terpenting dalam pembelajaran fisika adalah mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan sendiri pemecahan masalah yang ada. (4) kurangnya guru fisika pada sekolah tersebut. Problema seperti ini pernah ditemukan oleh salah seorang mahasiswa UNISMUH Jurusan Matematika yang bernama Sukmawati pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 lembang Kabupaten Pinrang. Dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 lembang Kabupaten Pinrang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi Reciprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kelas, dimana hasil belajar juga ikut meningkat. Merujuk dari hasil penelitian sebelumnya yang dianggap berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti juga akan mencoba menerapkan salah satu strategi pembelajaran yang sama dengan apa yang diterapkan peneliti sebelumnya yakni strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching). Keyakinan pemilihan strategi pembelajaran sangat beralasan bagi peneliti karena problematika sekolah pada penelitian sebelumnya hampir sama dengan problematika yang terjadi pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba. Strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) melatih kemampuan siswa belajar mandiri, (2) melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak lain, (3) orientasi pembelajaran adalah penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Dengan demikian kemampuan bernalar siswa juga semakin

JPF Volume I Nomor 2 ISSN: 232-8939 89 berkembang, (4) meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) adalah suatu proses pembelajaran untuk mengajarkan kepada siswa empat pemahaman mandiri yaitu merangkum, bertanya, menjelaskan dan memprediksi. Srategi pembelajaran terbalik lebih menghendaki guru menjadi model dan pembantu dari pada penyaji pada proses pembelajaran. Untuk mempelajari pemahaman-pemahaman ini, guru dan siswa membaca bacaan yang akan dibahas, kemudian guru memodelkan empat keterampilan tersebut dengan merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, menjelaskan poin-poin yang sulit dan memprediksi apa yang akan ditulis pada poin-poin selanjutnya. Pada saat pembelajaran berlangsung situasinya terbalik, yaitu salah satu siswa menggantikan posisi guru untuk mengajar temannya yang lain sementara guru hanya memberikan dukungan, umpan balik dan semangat kepada siswa ketika pembelajaran berlangsung. Menurut Palinscar dan Brown seperti yang dikutip oleh Slavin (1997:23), bahwa: Strategi Reciprocal Teaching adalah pendekatan kontruktivis yang didasarkan pada prinsip-prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan keterampilan metakognitif melalui pengajaran, dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan keterampilan untuk membaca pada siswa berkemampuan rendah. Menurut Ann Brown (dalam Iswan 24:9) bahwa pada pembelajaran terbalik, siswa diajarkan empat pemahaman mandiri yang spesifik yaitu: 1) Siswa mempelajari materi yang ditugaskan oleh pengajar secara mandiri. 2) Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dipelajarinya. 3) Siswa harus mampu menjelaskan kembali isi materi yang telah dipelajarinya saat itu. 4) Siswa dapat memprediksi kemungkinan pengembangan materi yang dipelajarinya saat itu. Langkah-langkah strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching), sebagai berikut: 1) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran bahwa pembelajaran ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman mandiri yang khusus dan akan ditunjuk seorang siswa untuk tampil ke depan untuk mengajar temannya yang lain. 2) Guru memberikan petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 3) Siswa melaksanakan tugas sebagai berikut: a) Mempelajari materi yang ditugaskan oleh guru secara mandiri, selanjutnya merangkum atau meringkas meteri tersebut. b) Membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diringkas. 4) Guru mengecek hasil pekerjaan siswa dengan memberikan pertanyaanpertanyaan secara lisan pada siswa, kemudian guru mencatat (menandai) sejumlah siswa yang benar secara meyakinkan. 5) Guru menyuruh beberapa siswa siswaguru untuk menjelaskan atau menyajikan hasil temuannya pada saat belajar mandiri di depan kelas. 6) Guru memandu proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan siswa yang lain untuk menanggapi materi yang disampaikan temannya. 7) Dengan metode tanya jawab, guru mengungkapkan kembali pengembangan materi tersebut untuk melihat pengalaman siswa yang lain. 8) Guru memberi tugas soal latihan secara mandiri, termasuk memberikan soal yang mengacu pada kemampuan siswa dalam memprediksi kemungkinan pengembangan materi tersebut. 9) Guru melakukan evaluasi diri/refleksi untuk mengamati keberhasilan penerapan pembelajaran terbalik yang telah dilakukan.

9 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan melibatkan refleksi diri yang berulang yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba, dengan subyek penelitian siswa kelas VIII A semester ganjil tahun pelajaran 211/212 dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 1 laki-laki dan 15 perempuan dan peneliti sebagai guru fisika di kelas tersebut. Pada penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu hasil belajar fisika sebagai variabel bebas dan strategi pembelajaran terbalik sebagai variabel terikat. Untuk memberikan batasan ruang lingkup penelitian serta untuk menghindari beda penafsiran tentang variabel dalam penelitian, maka dirumuskan definisi operasional sebagai berikut: 1) Hasil belajar fisika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor tes hasil belajar fisika setelah melalui strategi pembelajaran terbalik pada akhir setiap siklus yang mencakup pengetahuan (C 1 ), pemahaman (C 2 ), aplikasi (C 3 ), analisis (C 4 ), sintesis (C 5 ) dan evaluasi (C 6 ). 2) Strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada saat pembelajaran berlangsung situasinya terbalik, yaitu salah satu siswa dari setiap kelompok secara bergantian menggantikan posisi guru untuk mengajar temannya yang lain, sementara guru hanya memberikan dukungan, umpan balik dan semangat kepada siswa selama pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam rangka penelitian ini adalah: 1) Lembar observasi (pengamatan) 2) Tes Hasil Belajar 3) Angket Berikut ini bagan 1 prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Identifikasi masalah Refleksi Observasi Siklus I Perencanaan I Observasi Pelaksanaan Refleksi Hasil refleksi Siklus II Perencanaan II Pelaksanaan Keterangan : kegiatan : hasil kegiatan : kegiatan berlangsung secara bersamaan : urutan pelaksanaan kegiatan Hasil

JPF Volume I Nomor 2 ISSN: 232-8939 91 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Analisis Kuantitatif Setelah melaksanakan penelitian tindakan dengan menggunakan strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) yang terdiri dari keadaan awal hasil belajar fisika siswa, siklus I, dan siklus II, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) Keadaan Awal Hasil Belajar Fisika Siswa Pada keadaan awal ini menunjukkan gambaran tentang kemampuan siswa yang menjadi objek penelitian. Data keadaan awal hasil belajar fisika siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Herlang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Data keadaan awal hasil belajar fisika siswa Statistik Subjek Skor ideal Skor maksimum Skor minimum Rentang skor Skor rata-rata Standar deviasi Nilai Statistik 25 1 75 5 7 5,8 16,98 Berdasarkan kategori penilaian yang diterapkan pada SMP Negeri 3 Herlang secara lebih rinci skor hasil belajar dapat kita lihat sebagai berikut: Table 3. Distribusi frekuensi dan persentase data keadaan awal hasil belajar fisika siswa No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 35 36 55 56 65 66 85 86-1 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 6 9 7 3 24, 36, 28, 12, Jumlah 25 1 Tabel frekuensi distribusi di atas menjelaskan bahwa keadaan awal hasil belajar siswa sebagian besar siswa memperoleh skor dalam kategori rendah. 2) Hasil Belajar Pada Tes akhir Siklus I Pengelompokan hasil belajar siswa pada tabel di atas berdasarkan pengkategorian yang di terapkan di SMP Negeri 3 Herlang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4. Distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar siswa pada siklus I No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 35 36-55 56 65 66 85 86 1 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 3 9 8 5 12, 36, 32, 2, Jumlah 25 1

92 Lebih jelasnya data hasil belajar fisika siswa pada tabel di atas dapat disajikan secara grafis pada diagram batang berikut ini: 4 3 2 1 3 12 36 9 8 32 frekuensi persentase (%) 2 35 36-55 56 65 66 85 86 1 5 Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I 3) Hasil Belajar pada Tes Akhir Siklus II Tidak jauh berbeda dalam siklus sebelumnya, dimana pada tahapan ini tes hasil belajar pun dilaksanakan hanya sekali selama tiga kali tatap muka pada pembahasan materi gaya yang merupakan materi kedua PTK ini, kita dapat meninjau hasil belajar pada siklus II berikut ini. Tabel 5. Distribusi Frekuensi pada persentase hasil belajar siswa pada siklus II No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 35 36 55 56 65 66 85 86 1 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 3 7 13 2 12, 28, 52, 8, Jumlah 25 1 Tabel di atas dapat dijelaskan dalam diagram batang berikut: 6 5 4 3 2 1 52 28 12 13 7 8 3 2 35 36 55 56 65 66 85 86 1 frekuensi persentase (%) Gambar 3. Grafik distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar siswa pada siklus II Dari tabel 5 dan gambar 3. di atas diperlihatkan bahwa % skor siswa berada pada level yang sangat rendah atau dengan kata lain tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai yang sangat rendah. Skor rendah diperoleh sebesar 12,% atau 3 orang siswa dari 25 orang siswa, skor sedang diperoleh sebesar 28,% atau 7 orang siswa dari 25 orang siswa, skor tinggi diperoleh sebesar 52,% atau 13 orang siswa dari 25 orang siswa, sedangkan untuk kategori sangat tinggi diperoleh sebesar 8,% atau 2 orang siswa dari 25 orang siswa. Untuk melihat hasil analisis skor tes hasil belajar siswa pada setiap siklus, dapat dilihat pada table 6.

JPF Volume I Nomor 2 ISSN: 232-8939 93 Tabel 6. Skor tes hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Herlang tiap siklus Siklus I II Skor Perolehan Siswa (n = 25) Max. Min. Ratarata 75 15 53,2 9 44 7,6 Ketuntasan Tuntas 8 17 Tidak Tuntas 17 8 Persentase (%) (Tuntas) 32, 68, Persentase (%) (Tidak Tuntas) 68, 32, Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Belajar Pada Siklus I dan Siklus II 8 6 4 68 32 32 68 Siklus I Siklus II 2 Tidak Tuntas Tuntas Kriteria Ketuntasan Belajar Gambar 4. Grafik ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan kriteria ketuntasan belajar pada siklus I dan II Sesuai dengan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa setelah digunakan strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) dalam kegiatan belajar mengajar di kelas selama 8 kali pertemuan mengalami peningkatan. 4. KESIMPULAN Dari hasil analisis data yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Herlang dari keadaan awal meningkat pada siklus I dan siklus II. Sehingga strategi pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) secara umum dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran fisika di SMP Negeri 3 Herlang Kabupaten Bulukumba. Berdasarkan hasil penelitian, maka implikasi hasil kesimpulan tersebut dikemukakan saran sebagai berikut: 1) Diharapakan kepada guru terutama kepada guru bidang studi fisika agar dapat menerapkan strategi pembelajaran terbalik untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa tentang fisika. 2) Bukan hanya bidang studi fisika, penulis juga sangat menyarankan pada setiap guru bidang studi lainnya. Guna menghindari kepasifan siswa dalam kegiatan belajarmengajar. 3) Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran terbalik hendaknya ada ketegasan dari guru agar siswa yang memang pada awalnya tergolong siswa dalam belajar agak terbelakang dari kemampuan temantemannya, juga mampu tampil didepan kelas. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 2. Strategi Belajar. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah UNESA. Ali, Muhammad. 28. Guru dalam Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Aunurrahman. 21. Belajar dan Pembelajaran, Cet. IV: Bandung: Alfabeta. Depdikbud. 25. Ilmu Pengetahuan Alam. Direktorat pendidikan Lanjutan Pertama. Ekawarna. 29. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Hamalik. 2. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

94 Hudoyo, H. 21. Pembelajaran Menurut Pandangan Konstruktivist. Makalah Semblok Konstruktivisme sebagai Rangkaian kegiatan Piloting. JICA.UM. 9 Juli 21. Mayub, Afrizal. 24. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Dirjen Dikti. Sanjaya, Wina. 29. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Sardiman. 21. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sardiman. 21. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Trianto. 27. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.