Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/VI/2013

dokumen-dokumen yang mirip
VERSI PUBLIK TENTANG TRANSAKSI

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A14012 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT MEDCO POWER INDONESIA OLEH PT SARATOGA POWER

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/V/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 34/KPPU/PDPT/XII/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 2/KPPU/PDPT/II/2014 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 07/KPPU/PDPT/III/2014 TENTANG SALINAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

VERSI PUBLIK Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia I. LATAR BELAKANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 22/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 33/KPPU/PDPT/XII/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2014 TENTANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 15/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 20/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

V E R S I P U B L I K

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

VERSI PUBLIK LATAR BELAKANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 23/KPPU-Pat/VIII/2016 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

V E R S I P U B L I K

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13611

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 02/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

VERSI PUBLIK LATAR BELAKANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 28/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10512 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN. PT TIARA METROPOLITAN INDAH OLEH PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10712, A11112 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 04/KPPU/PDPT/II/2014 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 32/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13211

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11211 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN INTERNATIONAL POWER Plc. OLEH GDF SUEZ S.A.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 6 /KPPU Pat /VII/2017 TENTANG PENILAIAN

V E R S I P U B L I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 20/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

V E R S I P U B L I K

LATAR BELAKANG II. PARA PIHAK

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10711, A10811, A12111 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A20110 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 /KPPU PAT /IV/2017 TENTANG PENILAIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 03/KPPU/PDPT/II/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR

V E R S I P U B L I K

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12611

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10310

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 8 /KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12811 dan A10312

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 12/KPPU-Pat/V/2016 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 06/KPPU/PDPT/IV/2015 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

and moisturiser) untuk kelompok personal care product-nya dan Restylane (dermal fillers) untuk kelompok dermatological product-nya.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A12411 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 12/KPPU/PDPT/V/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG

BAB III ANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR 08/KPPU-M/2012 TERKAIT UNSUR-UNSUR DUGAAN TERHADAP PELANGGARAN PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

Adapun...

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 16/KPPU/PDPT/VII/2013 TENTANG

BAB IV ANALISIS HUKUM. A. Penerapan Tanggal Efektif Yuridis dalam Pengambilalihan Saham. yang Dilakukan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera atas PT Andalan

Badan Usaha Yang Diambilalih: 2.2 TEC Holdings Limited

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. LATAR BELAKANG PARA PIHAK Badan Usaha Pengambilalih: 1. Itochu Corporation (ITC)

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K

V E R S I P U B L I K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10212 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

I. LATAR BELAKANG. Halaman 1 dari 6

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10911 TENTANG

V E R S I P U B L I K

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA

V E R S I P U B L I K

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PRA-NOTIFIKASI PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 36/KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

2017, No Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lemba

P U T U S A N. Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Harga Pembelian Listrik Skala Kecil. Menengah..

P U T U S A N Perkara Nomor 16/KPPU-M/2015

2017, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Fisik Penugasan Bidang Energi Skal

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012

Transkripsi:

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/VI/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT PEMBANGKITAN PUSAKA PARAHIANGAN OLEH PT MEDCO POWER INDONESIA I. LATAR BELAKANG 1.1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 Tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha Dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ( PP No. 57 Tahun 2010 ) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pemberitahuan Penggabungan Atau Peleburan Badan Usaha Dan Pengambilalihan Saham Perusahaan ( Perkom No. 10 Tahun 2010 ) jo. Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Tentang Penggabungan Atau Peleburan Badan Usaha Dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Pada tanggal 11 Januari 2013 Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( Komisi ) telah menerima Pemberitahuan terkait dengan pengambilalihan saham (akuisisi) perusahaan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia, dan telah didaftarkan dengan nomor register A10313; 1.2. Pada tanggal 4 Maret 2013, dokumen Pemberitahuan dinyatakan lengkap dan terhitung tanggal tersebut, Komisi melakukan Penilaian dengan mengeluarkan Surat Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 93/KPPU/Kep/III/2013 Tentang Penetapan Kegiatan Dan Pembentukan Tim Analisa Dalam Penyusunan Pendapat Atas Pemberitahuan Pengambilalihan (Akuisisi) Saham Perusahaan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan Oleh PT Medco Power Indonesia. 1

II. PARA PIHAK 2.1. Badan Usaha Pengambilalih 2.1.1. PT Medco Power Indonesia PT Medco Power Indonesia merupakan perseroan terbatas yang anggaran dasarnya dimuat dalam Akta Pendirian tanggal 28 Januari 2004 nomor 97 yang dibuat dihadapan nyonya Theresia Suprapti, S.H., berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 21 Januari 2004 nomor: 08/CN/HKM/P/2004/PN.Jak.Sel, Pengganti dari nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta kemudian diubah dengan Akta Perubahan tanggal 3 September 2004 nomor 10 yang dibuat di hadapan nyonya Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar dan perubahannya tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 29 September 2004 nomor C-24274 HT.01.01.TH.2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 Januari 2005 nomor 07/2005 tambahan nomor 895/2005. Perubahan Anggaran dasar terakhir termuat dalam akta notaris tanggal 16 Desember 2011 nomor 8 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tanggal 20 Desember 2011 nomor AHU-63001.AH.01.02.Tahun 2011. Kegiatan usaha PT Medco Power Indonesia adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangkit listrik dan penjualan tenaga listrik, transmisi dan jaringan, distribusi, jasa EPC, fabrikasi, pembangunan dan pengoperasian pipa gas. 2.2. Badan Usaha Yang Diambilalih 2.2.1. PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan merupakan perseroan terbatas yang berkedudukan di Jalan Rancabolang Nomor 36 Bandung, Jawa Barat dan memiliki kantor di The Energy Building Lantai 50 Lot 11A, SCBD, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-53 Jakarta. PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan didirikan dengan akta tanggal 24 Desember 2010 nomor 34 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 24 Januari 2011 nomor AHU-03770.AH.01.01.Tahun 2011. Anggaran 2

dasar tersebut telah mengalami perubahan yaitu terakhir dirubah dengan akta tangal 2 Februari 2011 nomor 3 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 9 Maret 2011 nomor AHU- 12137.AH.01.02.Tahun 2011, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Diana Dewi Sarjana Hukum, Notaris di Kabupaten Bandung. Maksud dan tujuan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan adalah melakukan kegiatan usaha di bidang kelistrikan, pembangunan, dan perdagangan. III. KRITERIA PEMBERITAHUAN 3.1. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP No. 57 Tahun 2010 Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham Perusahaan Lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga Puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis; 3.2. Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH.01.10-45364 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan, diketahui bahwa pengambilalihan saham perusahaan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia berlaku efektif secara yuridis pada tanggal 20 Desember 2012; 3.3. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010, jumlah tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) PP No. 57 Tahun 2010 terdiri atas: - Nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah), dan/atau - Nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah). 3.4. Bahwa nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010 dihitung berdasarkan penjumlahan nilai aset dan/atau nilai penjualan dari: - Badan Usaha hasil Penggabungan atau Badan Usaha hasil Peleburan atau Badan Usaha yang mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambilalih, dan - Badan Usaha yang secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh Badan Usaha yang 3

mengambilalih saham perusahaan lain dan Badan Usaha yang diambil alih. 3.5. Bahwa nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia telah memenuhi batasan nilai sehingga ketentuan Pasal 5 ayat (2) PP No. 57 Tahun 2010 terpenuhi; 3.6. Bahwa Ketentuan Pasal 7 PP No. 57 Tahun 2010 menyatakan bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) PP No. 57 Tahun 2010 tidak berlaku bagi pelaku usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan usaha atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang terafiliasi; 3.7. Bahwa pengambilalihan saham PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia tidak tidak dilakukan antar perusahaan yang terafiliasi, maka Ketentuan Pasal 7 PP 57/2010 terpenuhi. IV. TENTANG TRANSAKSI 4.1. Bahwa PT Medco Power Indonesia mengambilalih seluruh saham yang ditempatkan di PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan. V. TENTANG PASAR BERSANGUTAN 5.1. Tentang kegiatan usaha PT Medco Power Indonesia 5.1.1. PT Medco Power Indonesia melakukan kegiatan usaha dalam bidang pembangkitan tenaga listrik; 5.1.2. Bahwa PT Medco Power Indonesia memiliki 2 (dua) pembangkit tenaga listrik di Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan dengan kapasitas terpasang sebesar 188 MW; 5.1.3. Bahwa PT Medco Power Indonesia melakukan pembangkitan tenaga listrik dengan menggunakan gas alam; 5.1.4. Bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh PT Medco Power Indonesia seluruhnya dijual kepada Perusahaan Listrik Negara. 5.2. Tentang Kegiatan Usaha PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan 5.2.1. PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik tenaga mini hydro; 5.2.2. PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan melakukan kegiatan usaha pembangkitan tenaga listrik di wilayah Cianjur Provinsi 4

Jawa Barat berdasarkan ijin 503/3532/BPPTPM tertanggal 10 September 2012 (Izin Prinsip Bupati); 5.2.3. PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan memiliki 2 (dua) pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 4.4 MW dan 2 x 1,5 MW; 5.2.4. Kedua pembangkit tenaga listrik yang dimiliki oleh PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan tersebut berlokasi di kawasan Cianjur, Jawa Barat; 5.2.5. Bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan dijual kepada PT PLN. 5.3. Tentang Industri Pembangkitan Tenaga Listrik 5.3.1. Undang-undang yang mengatur tentang industri ketenagalistrikan adalah Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan; 5.3.2. Pembangkit tenaga listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listrik; 5.3.3. Ketenagalistrikan adalah segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik serta usaha penunjang tenaga listrik; 5.3.4. Tenaga listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan, tetapi tidak meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi, elektronika, atau isyarat; 5.3.5. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan tenaga listrik meliputi pembangkitan, transmisi, distribusi, dan penjualan tenaga listrik kepada konsumen; 5.3.6. Pembangkitan tenaga listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga listrik; 5.3.7. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan pembangkitan listrik di suatu wilayah tertentu maka perusahaan wajib memperoleh ijin wilayah dari pemerintah setempat; 5.3.8. Perusahaan mengajukan proposal kepada pemerintah untuk menggunakan lokasi sebagai wilayah pembangkit listrik; 5.3.9. Peraturan mengenai kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik diatur di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik; 5.3.10. Bahwa pemerintah memiliki program dalam hal pembangkitan tenaga listrik menggunakan energy terbarukan (renewable energy); 5

5.3.11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 mengatur Tentang Kebijakan Energi Nasional; 5.3.12. Energi Terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain: panas bumi, biofuel, aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut, dan suhu kedalaman laut; 5.3.13. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2012 mengatur tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Dari Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil Dan Menengah Atau Kelebihan Tenaga Listrik. 5.4. Pasar Produk 5.4.1. Dalam menentukan pasar produk Komisi mengacu kepada Peraturan Komisi Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10 tentang Pasar Bersangkutan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ( Pedoman Pasar Bersangkutan ); 5.4.2. Berdasarkan pedoman tersebut Komisi menganalisis unsurunsur sebagai berikut: a. Indikator Harga: harga produk yang berbeda-beda secara signifikan mengindikasikan pasar produk yang terpisah dan tidak saling substitusi; b. Karakteristik dan Kegunaan Produk: produk yang memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda tidak saling mensubstitusi produk lainnya. 5.4.3. Berdasarkan fakta, produk yang dimiliki oleh PT Medco Power Indonesia adalah tenaga listrik dengan kapasitas terpasang sebesar 188 MW. Sedangkan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan memiliki produk tenaga listrik dengan menggunakan tenagan minihydro sebesar 2 x 4.4 MW dan 2 x 1,5 MW; 5.4.4. Bahwa sumber tenaga listrik tidak dapat dibedakan atas sumber yang digunakan untuk memproduksi listrik. Tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit tenaga mini hydro atau air atau panas bumi atau solar, didistribusikan dalam sistem jaringan yang sama dan dikelola oleh PT PLN (Persero); 5.4.5. Pembangkitan tenaga listrik yang dimiliki oleh PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan masih dalam tahap 6

pembangunan dan pengembangan, namun berdasarkan fakta yang diperoleh bahwa dimasa yang akan datang produk yang dimiliki oleh PT Medco Power Indonesia akan sama dengan produk yang dimiliki oleh PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan. Apabila ditinjau dari karakteristik dan kegunaan, masing-masing produk yang dimiliki oleh PT Medco Power Indonesia dan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan memiliki karakteristik dan kegunaan yang sama. Sehingga mengindikasikan pasar produk yang sama yaitu pasar pembangkitan tenaga listrik. 5.5. Pasar Geografis 5.5.1. Dari sisi geografis PT Medco Power Indonesia memiliki pembangkitan listrik yang berada di wilayah Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau. Sedangkan pembangkitan listrik yang dimiliki oleh PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan berada di wilayah Cianjur, Jawa Barat; 5.5.2. Bahwa sistem jaringan Jawa Bali telah terintegrasi/terkoneksi dan tidak memiliki koneksi dengan jaringan Sumatera dan Kepulauan Riau; 5.5.3. Dari sisi konsumen, biaya transportasi dan perbedaan lokasi menjadi faktor yang signifikan dalam pembelian dan pemakaian produk listrik. Karena wilayah pembangkitan tenaga listrik antara PT Medco Power Indonesia dan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan berbeda provinsi, maka secara geografis produk PT Medco Power Indonesia dan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan tidak bersubstitusi. 5.6. Kesimpulan Pasar Bersangkutan 5.5.4. Berdasarkan analisis pasar produk dan pasar geografis, Komisi menyimpulkan bahwa pasar bersangkutan dalam penilaian ini adalah pasar pembangkitan tenaga listrik wilayah Jawa-Bali. VI. PENILAIAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PT PEMBANGKITAN PUSAKA PARAHIANGAN OLEH PT MEDCO POWER INDONESIA 6.1. Bahwa Medco Power tidak memiliki pasar bersangkutan yang sama dengan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan sehingga tidak memiliki dampak terhadap pasar setelah terjadinya pengambilalihan saham; 7

6.2. Berikut merupakan kondisi pasar kelistrikan di Indonesia: Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa pasokan listrik di Jawa Bali adalah 18.500 MW. Dengan demikin, PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan memiliki pangsa 0,081% dari total produksi Jawa Bali, sehingga tidak memiliki potensi untuk mendominasi pasar pembangkitan listrik di Jawa Bali; 6.3. Bahwa Pemerintah Indonesia sangat mendorong pihak swasta (Independent Power Producer/IPP) untuk mengelola power plant yang menggunakan sumber energi yang terbarukan, sehingga membantu pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Sehingga dengan munculnya PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan sebagai pemain baru di pasar pembangkitan listrik Jawa Bali akan menambah pasokan listrik dan akan memberikan pelayanan terhadap masyarakat di Cianjur, Jawa Barat; 6.4. Berikut adalah diagram sumber tenaga listrik di Indonesia 8

Dari diagram di atas terlihat bahwa batubara merupakan sumber daya yang paling banyak digunakan untuk memproduksi tenaga listrik. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah mendorong pihak swasta dan memberikan insentif kepada IPP untuk mengelola dan memproduksi tenaga listrik dari energi yang terbarukan; 6.5. Bahwa IPP memasok tenaga listrik yang diproduksi kepada PT PLN (Persero) yang memiliki kewenangan penuh untuk mengatur dan mendistribusikan tenaga listrik yang diproduksi oleh IPP kepada konsumen; 6.6. Bahwa harga jual listrik energi terbarukan dari IPP telah ditentukan dalam Permen 04 Tahun 2012, sehingga menunjukkan bahwa industri kelistrikan sangat terikat dengan peraturan yang berlaku dan pelaksanaan industri tersebut diawasi oleh Pemerintah Republik Indonesia, sehingga meminimalkan adanya potensi perilaku anti persaingan yang dilakukan oleh pelaku usaha di industri kelistrikan VII. KESIMPULAN 7.1. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilalihan saham PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia tidak mengubah struktur pasar di pasar pembangkitan tenaga listrik yang telah ada sebelumnya dan menghilangkan kekhawatiran terhadap dampak praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat setelah terjadinya pengambilalihan saham; 7.2. Bahwa Pendapat Komisi hanya terbatas pada proses pengambilalihan saham perusahaan PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia, apabila dikemudian hari terdapat perilaku anti persaingan yang dilakukan para pihak maupun anak perusahaannya, maka perilaku tersebut tidak dikecualikan dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan atau Persaingan Usaha Tidak Sehat. 9

VIII. PENDAPAT KOMISI Berdasarkan kesimpulan di atas, Komisi berpendapat tidak terdapat kekhawatiran adanya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang diakibatkan oleh Pengambilalihan Saham PT Pembangkitan Pusaka Parahiangan oleh PT Medco Power Indonesia. Jakarta, 10 Juni 2013 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Ketua, ttd. Muhammad Nawir Messi 10