BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kondisi empirik objek penelitian berdasarkan karakteristik yang dimiliki. 25

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB II KERANGKA TEORITIS

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Arus dunia komunikasi saat ini mengalir sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi komunikasi, media massa pun terbagi menjadi media cetak dan media elektronik. Yang termasuk dalam media cetak adalah koran atau surat kabar, tabloid, majalah, buku, newsletter, dan buletin. Sedangkan yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, termasuk internet. Media massa memiliki peran strategis, media mengangkat dan menggambarkan peristiwa ke publik. Kemampuan media massa juga mampu mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku khalayak. Media juga memiliki kemampuan untuk membentuk opini publik, sebagai kontrol sosial akan kinerja pemerintah dan lembaga negara, membuat kedudukan media semakin penting didalam kehidupan manusia, baik secara individual dalam memenuhi kebutuhan informasi, maupun secara sosial dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara (Zaenuddin, 2011:10). Pesan yang disampaikan media massa sifatnya umum, karena ditujukan kepada khalayak. Erat kaitannya media massa dengan khalayak. Hal ini dikarenakan khalayak yang konsumtif akan informasi yang dapat menunjang kebutuhannya. Kebutuhan khalayak akan informasi, dimanfaatkan oleh berbagai media massa dalam perannya dalam menyampaikan berita. Untuk mencukupi kebutuhannya ini, media massa dituntut untuk selalu menyampaikan informasi yang hangat, orisinil, dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi dilapangan. Maksudnya supaya masyarakat dapat memberikan opininya sesuai dengan informasi yang jelas. Dengan khalayak yang sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu tentang suatu kejadian yang ada disekitarnya, maka media massa mampu menjangkau khalayaknya dimana saja. Media massa dapat membantu dalam menambah pengetahuan, mengubah perilaku, dan mampu mengubah opini khalayak dengan maksud tertentu. 1

Saluran media massa dapat berupa media elektronik (tv, radio, film, CD) dan media cetak (majalah, surat kabar, tabloid). Menurut Zaenuddin (2011:3), media cetak dari segi format atau ukurannya dapat dibagi berbagai segi. Pertama, format broadsheet, yakni media cetak berukuran surat kabar umum. Kedua, format tabloid, yakni media yang ukurannya setengah dari format broadsheet. Ketiga, format majalah, yakni setengah dari ukuran tabloid. Format broadsheet adalah yang kita sebut sekarang dengan surat kabar, merupakan media cetak yang didalamnya terdapat rubrik-rubrik berisi berita ekonomi, sosial, politik, kriminal, asusila, olahraga, selebritis dan gaya hidup. Media cetak, memiliki peran penting dalam menyediakan informasi kepada khalayak luas berupa peristiwa atau realitas yang terjadi di masyarakat. Informasi tersebut dikemas dengan sedemikian rupa menggunakan kalimat tertentu yang dapat menarik minat pembaca. Dalam memenuhi tuntutan kebutuhan informasi khalayak yang berkualitas, harus memiliki prinsip mengutamakan kepentingan masyarakat. Salah satunya adalah dengan memilih dan menggunakan kata atau bahasa yang tepat, yang dengan mudah dapat dimengerti oleh pembaca. Selain itu dengan kata atau bahasa yang tepat akan memberikan tekanan makna pada pesan yang akan disampaikan. Majalah merupakan salah satu jenis media massa cetak. Majalah dapat menyampaikan informasi yang sesuai dengan tujuan penerbitan. Majalah juga memiliki segmentasi sendiri. Dengan berbagai rubrik yang tersedia di majalah, dapat memfokuskan pembaca dalam memilih informasi. Rubrik yang tersedia di majalah umumnya adalah seputar ekonomi, bisnis, budaya, sosial, politik, gaya hidup dan hiburan. Terdapat berbagai jenis majalah, diantaranya majalah wanita, majalah musik, majalah remaja, majalah investigasi. Salah satu majalah i11nvestigasi yang ada di Indonesia adalah majalah Tempo. Majalah Tempo terbit setiap seminggu sekali, yang umumnya meliput berita dan politik. Majalah Tempo konsisten mengungkapkan fakta dibalik berita melalui liputan investigasi. Berbagai liputan mendalam disusun untuk menyajikan informasi yang terpercaya. 2

Majalah Tempo menyajikan ringkasan berita sesuai dengan kategori, seperti nasional, bisnis, politik, ekonomi, budaya. Majalah Tempo merupakan majalah investigasi yang membahas permasalahan hingga pokok permasalahannya. Terit seminggu sekali, yaitu setiap hari senin. Selain itu, majalah Tempo memiliki integritas yang tinggi dan netral. Tempo memberitakan sesuai dengan fakta yang ada. Meskipun dalam sejarah Tempo mengalami krisis yang sangat merugikan, namun Tempo terus bangkit dan menjadi Majalah yang mementingkan kualitas, bukan komersialisasi. Menurut Goenawan Mohamad, selaku salah satu pendiri Tempo, informasi bukan hanya data yang masuk, tetapi juga data yang membuat kita tercerahkan. Pada awal kemunculan majalah Tempo ini, banyak pihak yang meragukan. Dalam hal ini majalah Tempo mampu menepis keraguan. Kemajuan penjualan Tempo meningkat pesat. Pada tahun ke sepuluh, penjualan majalah Tempo mencapai 100.000 eksemplar. Sampai sekarang oplah majalah Tempo mencapai 120.000 eksemplar dengan jumlah pembaca lebih dari 1.200. Dengan tiga tahapan sirkulasi, yaitu dengan cara berlangganan, eceran, dan korporat (perusahaan). Majalah Tempo mengedepankan peliputan berita yang jujur dan berimbang. Dengan frekuensi terbit seminggu sekali majalah Tempo memiliki rubrik laporan utama. Laporan utama ini berisi berita-berita hangat yang terjadi selama satu bulan. Pada majalah Tempo, laporan utama mempunyai ulasan berita yang lugas, tegas dan mudah dipahami. Dengan membaca rubrik laporan utama majalah Tempo, pembaca dapat mengetahui masalah dan tindakan yang akan diambil oleh majalah Tempo dalam mengatasi suatu masalah. Dalam membuat laporan utama, majalah Tempo selalu membahas suatu peristiwa yang aktual. Untuk menarik perhatian pembacanya, majalah Tempo memilih penulisan tema secara singkat dan jelas. Melalui tema tersebut, pembaca dapat secara langsung mengerti apa yang akan disampaikan oleh majalah Tempo. Pada edisi 23-29 Mei 2016, dalam laporan utama majalah Tempo merangkum pemberitaan megenai Reklamasi Teluk Jakarta. Pemberitaan reklamasi Teluk Jakarta ini memang sudah sangat kontroversi. Kegiatan reklamasi ini menjadi pro-kontra di masyarakat. Masyarakat yang menolak adanya kegiatan 3

reklamasi ini adalah masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, terutama nelayan. Mereka memiliki ketergantungan dalam mencari nafkah. Selain itu, dilihat dari dampak lingkungan, reklamasi ini juga dapat mengganggu ekosistem bawah laut. Ribuan jenis ikan akan punah, terumbu karang sebagai keseimbangan pantai akan hilang. Adapun pihak yang pro dalam kegiatan reklamasi Teluk Jakarta. Kegiatan reklamasi Teluk Jakarta ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta. Alasan lain, adalah sebagai bendungan untuk menahan kenaikan permukaan air laut dan akan memecah gelombang dan mengurangi resiko abrasi. Namun beberapa bulan terakhir ini pemberitaan reklamasi Teluk Jakarta semakit menguat. Ditambah dengan pemberitaan dugaan kasus suap yang dilakukan oleh PT Podomoro Land selaku pengembang dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Adanya kasus suap tersebut, menjadikan Tempo menelusuri lebih lanjut permasalahan ini. Dalam edisi 23-29 Mei 2016 majalah Tempo membahas masalah ini secara mendalam. Penelusuran ini dilakukan untuk mencari tahu kebenaran sesungguhnya. Agar informasi yang dismpaikan kepada publik tidak keliru dan publik dapat memberikan opininya sendiri. Berkaitan dengan pemberitaan reklamasi Teluk Jakarta di majalah Tempo, untuk mengetahui bagaimana cara pandang yang digunakan media massa ketika menyeleksi isu dan menonjolkan aspek berita, penulis menggunakan metode analisis framing. Analisis framing merupakan metode analisis media, seperti halnya analisis isi dan analisis semiotika. Framing merupakan metode penyajian realitas di mana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan pada aspek tertentu. Analisis framing digunakan untuk mengkaji pembingkaian realitas Pembingkaian tersebut merupakan proses konstruksi, yang berarti realitas dimaknai dan direkonstruksi dengan cara dan makna tertentu. Hanya bagian tertentu saja yang lebih bermakna, lebih diperhatikan, dianggap penting, dan lebih mengena dalam pikiran khalayak. Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media. Pada dasarnya framing adalah metode untuk melihat cara 4

bercerita (story telling) media atas peristiwa. Ada dua esensi utama dari framing. Pertama, bagaimana peristiwa dimaknai. Berhubungan dengan bagian-bagian yang diliput dan bagian-bagian yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis. Berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat dan gambar untuk mendukung gagasan. Framing berkaitan dengan bagaimana realitas dibingkai dan disajikan kepada khalayak. Sebuah realitas bisa jadi dibingkai dan dimaknai secara berbeda oleh media. Pada dasarnya realitas tidak ditangkap dan ditulis, sebaliknya realitas di konstruksi. Media bukanlah saluran yang bebas. Media bukanlah seperti yang digambarkan, memberitakan apa adanya, cermin dari realitas. Seperti yang kita lihat media mengkonstruksi sedemikian realitas (Eriyanto, 2002:2). Analisis framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkapkan perbedaan media dalam mengungkapkan fakta. Analisis framing dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Dengan demikian realitas sosial yang dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Elemen-elemen tersebut bukan hanya bagian dari teknis jurnalistik, melainkan menandkan bagaimana peristiwa dimaknai dan ditampilkan. Melalui analisis framing akan dapat diketahui siapa mengendalikan siapa, siapa lawan siapa, mana lawan mana kawan, mana patron mana klien, siapa diuntungkan siapa dan siapa dirugikan siapa. Analisis framing dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh media. Melalui teknik dan cara tertentu peristiwa ditekankan dan ditonjolkan. Bagaimana media memahami dan memaknai realitas, dan dengan cara apa realitas itu ditandakan, hal ini menjadi pusat perhatian dari analisis framing. Lebih sederhananya, digunakan untuk melihat bgaimana aspek tertentu ditonjolkan atau ditekankan oleh media. Dalam menganalisis pemberitaan reklamasi Teluk Jakarta, penulis memilih model analisis framing Robert N. Entman. Model analisis framing ini menitik beratkan pada seleksi isu dan penonjolan aspek. Seleksi isu berkaitan dengan pemilihan fakta. Dari realitas yang komplek dan beragam, aspek mana yang diseleksi untk ditampilkan. Dari proses ini, ada bagian berita yang dimasukan, ada juga berita yang dikeluarkan. Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan. Wartawan setidaknya memilih aspek tertentu dari suatu isu. 5

Berdasarkan pembahasan diatas, penulis ingin mengetahui bagaimana Majalah Tempo menyeleksi isu dan meonjolkan aspek pada pemberitaan Reklamasi Teluk Jakarta. Dengan menggunakan analisis framing Robert N. Entman, karena lebih menitik beratkan pada pemilihan isu dan penonjolan aspek, maka peneliti memilih judul Analisis Framing Robert N. Entman atas Pembertitaan Reklamasi Teluk Jakarta di Majalah Tempo. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian yang ingin diangkat oleh penulis adalah bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh Majalah Tempo mengenai pemberitaan reklamasi Teluk Jakarta dalam model analisis framing Robert N. Entman yang dilihat dari dua dimensi yaitu seleksi isu dan penonjolan atau penekanan aspekaspek tertentu dari realitas/isu. 1.3 Pertanyaan Penelitian Ada beberapa pertanyaan inti dari penelitian ini, pertanyaan inti yang dimaksud adalah: 1. Bagaimana Majalah Tempo menyeleksi isu dalam pemberitaan mengenai reklamasi Teluk Jakarta? 2. Bagaimana penonjolan aspek yang ditampilkan oleh Majalah Tempo dalam pemberitaan mengenai reklamasi Teluk Jakarta? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengatahui seleksi isu yang ditampilkan dalam pemberitaan Reklamasi Teluk Jakarta dalam Majalah Tempo. 2. Untuk mengetahui penonjolan aspek yang ditampilkan dama pemberitaan Reklamasi Teluk Jakarta dalam Majalah Tempo 6

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Akademis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi bidang ilmu komunikasi dalam meneliti media massa dengan menggunakan analisis framing, dan dapat menambah wawasan bagi penulis dalam menganalisis berita secara lebih derail. 1.5.2 Aspek Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi serta masukan bagi pihak media konvensional Majalah Tempo. 2. Bagi peneliti selanjutnya, diharpkan penelitian ini dapat menjadi referensi dalam meneliti analisi Framing. 3. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi di Telkom University. 1.6 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut: Mencari ide penelitian Menentukan media yang akan di teliti Menentukan berita yang akan diteliti Mencari metode analisis yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan 7

Mencari teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan Validasi Data Analisis Berita Hasil Akhir Sumber: olahan penulis 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan dengan mencari berita tentang reklamasi Teluk Jakarta di Majalah Tempo. 1.7.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai dari Januari sampai Juli 2016. Dibawah ini merupakan tabel waktu penelitian, yaitu: Tabel 1.1 Tahapan Penelitian Kegiatan Bulan Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Mencari Informasi Pengumpulan Berita Seleksi Berita Pengolahan 8

Data Desk Evaluation Seminar Proposal Bab 4 & 5 Sumber: Olahan Penulis 9