BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional negara Indonesia dilaksanakan dalam rangka. pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV KEPENTINGAN INDONESIA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PERBURUHAN. 95 memang terkait dengan tidak mewajibkan meratifikasi konvensi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelompokkan manusia yang seperti ini biasanya disebut dengan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu elemen penting dalam dunia usaha adalah masalah. dalam ketenagakerjaan, dan hal tersebut harus dapat diatasi secara

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. lakukan apabila sumber daya manusia menunjang dan berkualitas, artinya

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. 1 Perlindungan terhadap tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem yang mengatur kinerja manusia agar lebih efektif dan efisien dalam

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahwa pada hakekatnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR: 13 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

BAB IV TANGGUNGJAWAB NEGARA DALAM UPAYA PEMENUHAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BERDASARKAN PASAL 27 AYAT (2) UNDANG-UNDANG DASAR 1945

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan keunggulan masing-masing agar dapat terus bertahan. Hanya

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

SISTEM PENGELOLAAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GUNUNG PANGILUN PADANG

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan industrial menurut Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13

IMAM MUCHTAROM C

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perumahan, yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup

Terwujudnya Masyarakat Tenaga Kerja Kabupaten Bandung yang Mandiri, Produktif, Profesional dan Berdaya Saing

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, maka permasalahan yang

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENJA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. hidayah-nya. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menurun, sehingga pendapatan perkapita masyarakat juga semakin kecil. Hal

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bawah garis kemiskinan (poverty line), kurangnya tingkat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Hilir tahun adalah Indragiri Hilir berjaya dan gemilang Pada

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

Bab 5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

Peran dinas perhubungan dalam mendukung peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pembangunan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang

BAB I P E N D A H U L U A N. Pembukaan UUD 1945, perwujudannya berupa pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting bagi

maksud dan tujuan serta pendekatan dan metode pengkajian yang digunakan dalam pembahasan. Bab dua berisi studi terhadap peran pelaku ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 134 TAHUN : 2011 SERI : E

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah, sehingga tercipta

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi masalah kompensasi merupakan hal yang penting

BAB I PENDAHULUAN. mesin pertumbuhan (engine of growth). Kota yang memiliki aspek pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. paradigma pemerataan pembangunan secara lebih adil dan berimbang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dimana pertumbuhan ekonomi, kemakrnuran dan ketentraman

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menambah modal, teknologi yang dipergunakan menjadi. berkembang dan juga tenaga kerja akan bertambah sebagai akibat

PENDAHULUAN. Keadaan pasar kerja yang dualistik dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaiannya diperlukan institusi yang mendukung mekanisme penyelesaian

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93)

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terusmenerus. terpadu, terarah, dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan suatu

Puji Asih Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRAK

BAB II PROGRAM KERJA. Dinas Tenaga Kerja merupakan instansi teknis yang melaksanakan salah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGERTIAN, DASAR HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

Garut, Juni 2014 KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN GARUT. TOTONG, SE., M.Si. NIP

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Nasional negara Indonesia dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata baik material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dalam pelaksanaan pembangunan, masyarakat mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan nasional. Untuk itu perlu lebih diperjelas, elemen masyarakat tertentu di Indonesia seperti masyarakat yang berstatus sebagai pekerja atau tenaga kerja. Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan memberikan kontribusi dalam pembangunan, serta melindungi hak dan kepentingan yang sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Pembangunan ketenagakerjaan harus diatur sedemikian rupa, sehingga terpenuhi hak-hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja atau pekerja, sehingga dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha. Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak keterkaitan. Keterkaitan-keterkaitan tersebut tidak hanya dengan kepentingan tenaga kerja itu sendiri, tetapi juga dengan kepentingan pengusaha, dan pemerintah. Untuk itu diperlukan pengaturan yang menyeluruh dan komprehensif yang antara lain mencakup pengembangan sumber daya manusia, peningkatan produktifitas dan

2 daya saing tenaga kerja Indonesia, perluasan kesempatan kerja, penempatan tenaga kerja yang tepat/ sesuai, pembinaan hubungan industri serta pengaturan dan penetapan upah minimum. Pengaturan dan penetapan upah minimum penting adanya, karena pada dasarnya upah mempunyai kedudukan yang sentral dan strategis, baik bagi diri pekerja dan keluarga, bagi perusahaan maupun dalam kaitannya dengan kepentingan nasional. Bagi pekerja, upah merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya secara langsung. Tinggi rendahnya upah yang diterima, berpengaruh langsung terhadap perubahan kesejahteraan hidup pekerja. Bagi perusahaan, upah mempengaruhi biaya produksi dan tingkat harga, yang pada gilirannya berakibat pada pertumbuhan produksi serta perluasan dan pemerataan kesempatan kerja. Semakin tinggi upah yang dikeluarkan, berarti semakin tinggi pula biaya produksi. Meningkatnya biaya produksi berpengaruh pada tingkat pertumbuhan produksi. Pertumbuhan produksi yang rendah berpengaruh pada perluasan dan kesempatan kerja yang bisa disediakan perusahaan. Bagi pemerintah, upah merupakan sarana pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesinambungan upah baik dengan kebutuhan hidup minimum pekerja maupun dengan kemajuan perusahaan perlu terus diupayakan. Dengan demikian pembinaan hubungan industri antara pekerja, perusahaan dan pemerintah sebagai bagian dari pembangunan

3 ketenagakerjaan harus diarahkan untuk terus mewujudkan hubungan yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan membahas tentang perbandingan antara Angka Kebutuhan Hidup Minimum (AKHM) pekerja terhadap Upah Minimum Propinsi (UMP) khususnya di wilayah Jakarta Barat tahun 2007. Pekerja dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Pekerja memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila pekerja memiliki produktifitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda perusahaan akan berjalan cepat, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, apabila pekerja bekerja dengan tidak produktif, dalam artian tidak/ kurang memiliki semangat kerja yang tinggi, kurang ulet dalam bekerja, dan memiliki moral yang rendah, maka perusahaan tidak akan maju. Inilah yang menjadi tugas manajemen agar para pekerja memiliki semangat kerja dan moral yang tinggi serta ulet. Untuk itu pemerintah maupun perusahaan berkewajiban untuk dapat memperhatikan kesejahteraan pekerja, dalam artian penyesuaian pendapatan atau upah yang diterima untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini merupakan upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan pendapatan golongan berpenghasilan rendah. Dengan demikian pemerataan pendapatan dan

4 kesejahteraan pekerja dapat berjalan seiring dengan laju produktifitas perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, produktifitas akan meningkat apabila upah dan daya beli juga meningkat. 1.2 RUMUSAN MASALAH Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan/ menguji kebenaran akan pernyataan bahwa Angka Kebutuhan Hidup Minimum (AKHM) pekerja dalam satu bulan di wilayah Jakarta Barat lebih besar dibandingkan dengan pendapatan atau upah yang diterima pekerja sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2007. 1.3 BATASAN MASALAH Ada beberapa batasan yang dilakukan dalam penelitian ini, dimana dimaksudkan agar dapat memberikan hasil yang optimal. Adapun batasan-batasan tersebut antara lain : 1. Penelitian hanya dilakukan pada pekerja yang bekerja dan berdomisili di wilayah Jakarta Barat. 2. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik cluster dan sampling acak sederhana. 3. Penelitian ini hanya menyajikan Angka Kebutuhan Hidup Minimum (AKHM) seorang pekerja dalam satu bulan.

5 4. Penelitian ini hanya menyajikan angka rata-rata kebutuhan hidup minimum seorang pekerja dengan menggunakan metode perhitungan ratarata (mean). 5. Penelitian ini menggunakan analisa pengujian hipotesis dengan metode uji dua pihak (two tail test) dan Chi Kuadrat (χ 2 ). 1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk : 1. Membuat pengelompokan elemen menurut pendapatan atau upah pekerja sesuai UMP, lebih besar dari UMP, atau lebih kecil dari UMP. 2. Mengetahui Angka Kebutuhan Hidup Minimum (AKHM) seorang pekerja dalam satu bulan. 3. Mengetahui rata-rata Angka Kebutuhan Hidup Minimal (AKHM) pekerja di wilayah Jakarta Barat selama satu bulan. 1.5 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan dua cara yaitu : 1. Metode Penelitian Lapangan (Field Research) Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang bersifat langsung/ primer yang akan diperoleh melalui pendekatan responden individual dan wawancara secara langsung.

6 2. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research) Untuk memperkuat pembahasan dan memperoleh teori-teori yang mendukung dalam pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data pada penelitian ini. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Laporan ini disusun berdasarkan sistematis penulisan karangan ilmiah yang tersusun atas beberapa tahapan, antara lain : 1. Persiapan 2. Pengumpulan data 3. Pengkonsepan 4. Pengolahan data 5. Analisa data 6. Pemeriksaan konsep 7. Penyajian data Dalam laporan ini, penulis akan menyajikannya dalam 6 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan permasalahan, tujuan penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian.

7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menyajikan beberapa teori yang merupakan suatu hasil studi pustaka (library research) untuk menunjang penelitian dan penulisan. Sehingga didapatkan pengertianpengertian dasar yang berhubungan dengan permasalahan penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas tentang beberapa cara/ metode yang digunakan dalam penelitian, berdasarkan pada urutan penelitian, diantaranya adalah identifikasi masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, identifikasi variabel, jenis data, pengolahan data, dan diagram penelitian. Ini merupakan langkah-langkah penelitian agar di dalam melakukan penelitian mendapatkan hasil yang optimal dan benar. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan pengumpulan data yang diperlukan di dalam pengolahan data, dimana pengolahan data tersebut akan menghasilkan angka yang diperlukan sebagai dasar dalam menganalisa masalah. BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Bab ini merupakan bab yang paling penting karena pada bab ini pokok permasalahan yang merupakan asumsi/ gagasan, akan diuji

8 kebenarannya. Bab ini akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisa pembahasan yang bersifat terbuka. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini adalah bab terakhir dari laporan penelitian yang merupakan rangkuman dari bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya dan menjadi suatu kesimpulan dari rangkaian penelitian sehingga akan membuahkan beberapa saran atau pendapat yang berkenaan dengan hasil analisa tersebut.