BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas fiskal yaitu pendapatan asli daerah (PAD) (Sidik, 2002)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengukur keberhasilan pembangunan dan kemajuan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami kenaikan dalam jumlah maupun kualitas barang dan jasa

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, rasional, optimal, bertanggung jawab dan sesuai kemampuan daya dukungnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rentang waktu selama 9 tahun yaitu periode Data diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang bervariasi, mendorong setiap daerah Kabupaten

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia yang berada di masing masing Provinsi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

DAFTAR ISI. Halaman Sampul... i. Halaman Judul... ii. Halaman Pengesahan... iv. Motto... v. Halaman Persembahan... vi. Daftar Isi...

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

ANALISIS PERMINTAAN LISTRIK RUMAH TANGGA (R1-900 VA) DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

I. PENDAHULUAN. pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan adalah usaha menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya sebagai Negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan di bandingkan dengan negara-negara industri maju dalam pembangunan ekonominya yang masih mengharuskan pemerintah untuk mengambil peranan sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan ekonomi di Negara berkembang memiliki kesamaan dengan negara-negara maju yang dimana membutuhkan beberapa faktor yang menjadi modal pembangunan, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, pembentukan modal dan tingkat modal serta tingkat tekhnologi. Tetapi kenyataanya di Negara-negara berkembang faktor tambahan pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan perekonomian dari suatu wilayah dan kinerjanya dapat diamati melalui beberapa indikator makro. Indikator makro tersebut dianalisis melalui PDRB yang dapat didefinisikan sebagai penjumlahan nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah atau daerah tersebut dalam periode tertentu. Jadi PDRB adalah nilai tambah yang pengukuranya berdasarkan adanya aktifitas ekonomi disuatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi daerah 1

2 berkaitan erat dengan kenaikan produksi barang dan jasa, yang diukur dengan besaran dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan juga sebagai indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam suatu periode tertentu. Data PDRB juga menggambarkan kemampuan daerah mengelola sumber daya pembangunan yang dimilikinya. Oleh karena itu besaran PDRB setiap daerah bervariasi sesuai dengan potensi yang dimiliki dan faktor produksi masing-masing daerah. (Sukirno, 1978). Pertumbuhan ekonomi menjadi target utama dalam pembangunan. Pembangunan harus memcerminkan perubahan secara total masyarakat atau kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok kelompok sosial yang ada didalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik, secara material maupun spiritual (Todaro, 2003:21). Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan dibidang sarana dan prasana, seperti penambahan ruasan jalan. Secara umum pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi

3 barang-barang dan jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada giliranya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat semakin meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi jangka panjang. Perkembangan ekonomi kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pada pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno,1994). Pembangunan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumberdaya

4 nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat madani yang bebas kolusi, korupsi dan nepotisme. Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai sub sistem Negara dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaran pemerintah dan pelayanan masyarakat. Sebagai daerah otonom, Kabupaten atau kota untuk bertindak menjalankan perintah dari pemerintah provinsi sedangkan pemerintah provinsi sebagai koordinator mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat dan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Dalam konteks pembangunan ekonomi daerah di Indonesia diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggalakan prakarsa dan peran aktif masyarakat, serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu dalam mengisi ekonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Perkembangan ekonomi daerah dalam priode jangka panjang (mengikuti pertumbuhan PDRB). Membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya industri pengolahan

5 dengan relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepat proses peningkatan pendapatan masyarakat perkapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi dengan asumsi bahwa faktor penentu lain mendukung proses tersebut tenaga kerja, bahhan baku, dan teknologi relative tetap. Perubahan struktur ekonomi umumnya disebut transformasi struktural dan didefinisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi permintaan agregarif (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dituangkan dalam APBD yang langsung maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan pemerintah, pembangunan, dan pelayanan social masyarakat. untuk memperkecil ketergantungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah harus meningkatkan pendapatan berupa PAD untuk membiayai daerahnya. Untuk meningkatkan PAD pemerintah perlu mendukung usaha rakyat. Dari usaha rakyat tersebut akan menghasilkan pajak dan retribusi, dari pajak dan retribusi yang dihasilkan akan meningkatkan PAD. Untuk mengembangkan usaha rakyat dibutuhkan pelayanan publik yang baik. Pelayanan publik yang di berikan yaitu tidak mempersulit dalam pengurusan pendirian usaha.

6 Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Berdasarakan Harga Berlaku Kabupaten Sragen Tahun 1995-2013 (dalam juta rupiah) Tahun Harga Berlaku Tahun Harga berlaku 1995 794634,87 2007 5,212,188.54 1996 929477,11 2008 4,042,561,37 1997 1018823,44 2009 5,871,144.81 1998 1525044,3 2010 6.695,256.97 1999 1639021,30 2011 7,579,678.26 2000 1,758,649,46 2012 8,561,830.14 2001 1,915,755.96 2013 9,684,551.73 2002 2,817,533,87 2003 3,134,761,57 2004 3,536,713,34 Sumber : BPS Kabupaten Sragen Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku, di Kabupaten Sragen Tahun 1995-2013 pada table 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen terjadi pertumbuhan yang signifikan, karena pada setiap tahunya mengalami kenaikan secara berkala. Dalam kurun waktu 21 tahun mulai dari 1995 sebesar 641816,99 sampai tahun 2013 menjadi 9,684,551.73. hal ini menunjukan bahwa PDRB di Kabupaten Sragen dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara signifikan. Dari uraian diatas dimana faktor-faktor pajak daerah, retribusi daerah, dan tenaga kerja terhadap PDRB di Kabupaten Sragen, maka mendorong penulis untuk meneliti dan mencermati untuk menganalisisnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: Analisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Sragen Tahun 1995-2013

7 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka permasalahan yang akan di teliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen. 2. Bagaimana pengaruh retribusi daerah pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen 3. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen. C. Tujuan penelitian Sesuai dengan uraian di atas maka tujuan penelitian dalam menganalisis faktor apa saja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen Tahun 1993-2013 yaitu sebagai berikut ; 1. Untuk mengetahui pengaruh pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen. 2. Untuk mengetahui pengaruh retribusi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen. 3. Untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen.

8 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai masukan bagi pihak yang memerlukan, terutama Pemerintah Kabupaten Sragen dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sragen. 2. Penelitian ini diharapkan mampu menyediakan data untuk penelitian selanjutnya. 3. Sebagai tambahan referensi dan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. E. Metodologi penelitian 1. Data dan Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dengan rentang waktu 21 tahun yaitu dari tahun 1995-2013 yang meliputi: data pendapatan pajak daerah, data retribusi daerah dan data tenaga kerja Kabupaten Sragen. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau di ambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sragen. Dan data yang bersumber dari buku

9 literatur, jurnal penelitian, dan studi pustaka lain yang mendukung penelitian ini. 2. Metode dan Alat Analisis A. Uji Ekonometrik Untuk menguji pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan Ekonomi, penulis memodifikasi model yang telah dilakukan oleh, Asmaul Husna dan Myrna Sofia (2013) dengan judul didalam penelitianya yaitu Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepualauan Riau. Di dalam penelitian tersebut di gunakan analisis regresi linier berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square) di model penelitian tersebut di formulasikan hubungan atau fungsi sebagai berikut: PE = a + b 1 PD + b 2 RD + b 3 HPD + b 4 LLP + b 5 DAU + b 6 DAK b 7 DBH + e Keterangan : PE = Pertumbuhan Ekonomi PD = Pajak Daerah RD = Retribusi Daerah HPD = Hasil Perusahaan Daerah LLP = Lain-lain Penerimaan Daerah DAU = Dana Alokasi Umum

10 DAK = Dana Alokasi Khusus DBH = Dana Bagi Hasil Pajak dan Non Pajak b1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 = Koefisien Regresi a = Konstanta e = Error B. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Residual Uji normalitas residual adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi penelitian nilai residualnya berdistribusi normal atau tidak. b. Uji Multikolinieritas Di gunakan untuk menunjukan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Bila variabelvariabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka di sebut multikolinieritas sempurna (perfect multicollinierity). c. Uji Autokorelasi Menurut (Gujarati dan Zain, 201) merupakan korelasi anggota serangkaian observasi yang di urutkan menurut waktu (seperti dalam data urutan waktu) atau seperti dalam data (crosssectional). d. Uji Heteroskedastisitas Merupakan distribusi probabilitas gangguan di anggap tetap sama untuk seluruh pengamatan-pengamatan atas X ; yaitu

11 varian u i adalah sama untuk seluruh nilai nilai variabel bebas. (Sumodiningrat, 261:1994). e. Uji Spesifikasi model (Ramsey Reset Test) Menurut Gujarati (2003) Uji spesifikasi model adalah pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model, dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). C. Uji Statistik a. Uji t Uji statistik adalah pengujian terhadap variabel variabel penjelas secara individu. Pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainya konstan, jika asumsi normalitas error yaitu terpenuhi, maka kita dapat menggunakan Uji t untuk menguji koefisien parsial dan regresi. b. statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2011:106). c. Koefisien Determinasi ( ) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel tetikat (Kuncoro, 2011:108).

12 F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Berisi tentang peran dan fungsi PDRB dalam penentuan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sragen serta teori teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, tinjauan terhadap penelitian penelitian yang terkait yang pernah dilakukan sebelumnya. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini berisikan ruang lingkup penelitian, teknik analisis data, jenis dan sumber data. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Menguraikan tentang deskripsi dan PDRB Kabupaten Sragen, pembahasan dan hasil analisis yang me;iputi variabel yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan interpretasi hasil. Bab V Penutup Dalam bab ini di uraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran saran yang sesuai dengan hasil penelitian.