RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis

ANALISIS PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN JARAK TANAM TERHADAP PRODUKTIVITAS JAGUNG HIBRIDA P-21 (Zea mays L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

Volume 10 Nomor 2 September 2013

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

RESPONS BERBAGAI POPULASI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK UREA

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 2, Oktober 2017 ISSN P : ISSN O :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK ORGANIK CAIR PLUS

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA

KAJIAN PERIMBANGAN PEMBENTUKAN ORGAN SOURCE-SINK TANAMAN BABY CORN PADA TLNGKAT PENYIANGAN DAN PEMBERIAN UREA YANG BERBEDA

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 13, No. 2, Oktober 2014

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: (Print), ISSN: (Online, Vol. 4, No.2: , Oktober 2015

PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mayz saccharata Sturt) VARIETAS SWEET BOY

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KOPI DAN TEPUNG DARAH SAPI SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

Jurnal Cendekia Vol 13 No 2 Mei 2015 ISSN RESPON MACAM VARIETAS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP BEBERAPA DOSIS PUPUK PETROGANIK

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. MATERI DAN WAKTU

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN SAPI DAN PUPUK UREA

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONSE OF PLANTING DISTANCE AND GRANUL ORGANIC FERTILIZER DOSAGE DIFFERENT ON GROWTH AND PRODUCTION OF SWEET CORN Abd Azis. H * dan Arman Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa * email : conitahamzah@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons jarak tanam dan dosis pupuk organik granul terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis, yang dilaksanakan pada April sampai Juni 2011 di Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial dua faktor yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah jarak tanam terdiri atas tiga taraf, yaitu: 70 cm x 20 cm, 70 cm x 30 cm dan 70 cm x 40 cm. Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk organik granul terdiri atas tiga taraf, yaitu: pupuk organik Granul 1 ton ha -1, 2 ton ha -1 dan 3 ton ha -1. Hasil menunjukkan bahwa jarak tanam 70 cm x 40 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis, pupuk organik Granul dosis 2 ton ha -1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis, dan interaksi antara jarak tanam 70 cm x 40 cm dan pupuk organik Granul dosis 2 ton ha -1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Kata kunci: Jarak tanam, pupuk organik, pertumbuhan dan produksi jagung manis ABSTRACT The research aims to knowing of field spacing and granul organic fertilizer that give the best response on growth and production of sweet corn, carried out in April until June 2011 in Sokkolia Village, Bontomarannu District, Gowa Regency. The research was design in randomized block design two-factors. The first factor is planting distance composed of three levels, namely: 70 cm x 20 cm, 70 cm x 30 cm and 70 cm x 40 cm. The second factor is Granul organic fertilizer dosage, consisting of three levels, namely: 1 tonnes ha -1, 2 tonnes ha -1 and 3 tonnes ha -1. The results indicated that planting distance 70 cm x 40 cm have the best effect on growth and production of sweet corn, Granul organic fertilizer 2 tonnes ha -1 dosage have the best effect on the growth and production of sweet corn and the interaction between planting distance 70 cm x 40 cm and Granul organic fertilizer 2 tonnes ha -1 dosege have the best effect on the growth and production of sweet corn. Keywords: Distance planting, organic fertilizer, growth and production of sweet corn 16

PENDAHULUAN Sejak tahun 2001, Pemerintah mencanangkan program peningkatan produksi jagung yang dikenal dengan sebutan Gema Palagung (Gerakan Mandiri Padi, Kedelai, dan Jagung) yang bertujuan memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri melalui program swasembada, penganekaragaman bahan pangan, dan penyediaan makanan dalam jumlah yang banyak. Dengan adanya perhatian Pemerintah tersebut, diharapkan dapat mendorong produsen dan petani jagung untuk meningkatkan produksinya melalui penanaman jagung hibrida yang memiliki keunggulan produksi daripada jenis jagung lainnya (Purwono dan Hartono, 2005). Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumputrumputan yang berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Palangkaraya, 1998). Jagung merupakan salah satu bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras dan merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian penduduk Indonesia karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Dilaporkan oleh Komisi Nasional Plasma Nutfah (2004) bahwa penggunaan komoditas jagung menempati urutan ketiga dunia (7 %) setelah gandum (23 %) dan padi (26 %). Selain itu jagung juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri yang mengalami peningkatan setiap tahun dengan laju kenaikan lebih dari 20 % sebaliknya, penggunaan sebagai bahan pangan menurun (Sarwanto dan Widyastuti, 2011). Menurut Purwono dan Hartono (2005), tiap tahun terpaksa dilakukan impor sebanyak 1,5 juta ton untuk pakan ternak dan 0,5 juta ton untuk pangan manusia. Belum terpenuhinya kebutuhan dalam negeri ini disebabkan oleh, antara lain: petani pada umumnya masih menggunakan varietas-varietas yang berpotensi hasil rendah, pelaksanaan teknis budidaya yang belum memadai, serta adanya gangguan hama dan penyebab penyakit. Rendahnya produktivitas jagung kemungkinan disebabkan karena kondisi iklim, tingkat kesuburan tanah yang rendah dan teknik budidaya yang masih sederhana, seperti pengaturan jarak tanam yang belum optimal. Usaha peningkatan produksi jagung manis menghadapi beberapa kendala. Kendala teknis yang secara umum sering terjadi di Indonesia, antara lain adalah jarak tanam yang diterapkan umumnya lebih rapat dibandingkan dengan anjuran, pemupukan yang tidak berimbang serta praktik bercocok tanam lainnya yang belum sempurna dan disamping unsur-unsur iklim yang tidak menguntungkan di daerah-daerah tertentu (Sarwanto dan Widyastuti, 2011). Dengan demikian, usaha peningkatan produktivitas jagung di dalam negeri perlu dilakukan dengan berbagai cara seperti penggunaan varietas unggul, pemupukan, dan pengaturan jarak tanam yang baik. Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah pertanian merupakan salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai. Makin rapat jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman yang tidak berbuah. Harjadi (2002) mengatakan bahwa jarak tanam juga mempengaruhi persaingan antar tanaman dalam mendapatkan air dan unsur hara, sehingga akan mempengaruhi hasil. Disamping faktor hara, jarak tanam juga memegang peranan penting dalam peningkatan produksi. Petani biasanya menggunakan jarak tanam yang tidak teratur, sehingga kemungkinan terjadi kompetisi baik terhadap air, unsur hara maupun cahaya di antara individu 17

tanaman. Jarak tanam menentukan populasi tanaman dalam suatu luasan tertentu, sehingga pengaturan yang baik dapat mengurangi terjadinya kompetisi terhadap faktor-faktor tumbuh tersebut. Hasil penelitian Partorahardjo dan Makmur (1996) menunjukkan bahwa dengan jarak tanam yang rapat (20 cm x 40 cm) mampu meningkatkan komponen hasil jagung, sehingga hasil berat kering pipilan meningkat mencapai 7,2 ton ha -1, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan jarak tanam yang renggang (25 cm x 75 cm) yang mencapai 4,6 ton ha -1. Informasi mengenai jarak tanam pada jagung di lahan kering yang dapat dipakai sebagai acuan untuk meningkatkan produktivitas dirasakan masih kurang, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas di lahan kering. Pupuk organik Granul merupakan pupuk produksi PT. Sang Hyang Seri (Persero) yang berbentuk granul yang mengandung bahan baku organik yang berfungsi untuk memperbaiki mikro organisme yang ada dalam tanah sehingga dapat menyuburkan tanah (Anonim, 2008). Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui Respons jarak tanam dan dosis pupuk organik Granul yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Penelitian bertujuan untuk mempelajari respons jarak tanam dan dosis pupuk organik Granul terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi petani, khususnya dalam pengembangan jagung manis dan sebagai bahan pembanding bagi penelitian selanjutnya. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Desa Sokkolia, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 50 mdpl, jenis tanah alluvial dengan ph 5,5 6,5 yang berlangsung mulai April sampai Juni 2011. Bahan yang digunakan adalah benih jagung manis dan pupuk organik Granul (POG). Alat yang digunakan adalah handtractor, cangkul, meteran, parang, bambu, penugal, timbangan, ember dan alat tulis menulis. Metode Percobaan Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial dua faktor yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah jarak tanam yang terdiri atas tiga taraf yaitu: jarak tanam 70 cm x 20 cm (J1), jarak tanam 70 cm x 30 cm (J2), dan jarak tanam 70 cm x 40 cm (J3). Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk organik Granul yang terdiri atas tiga taraf yaitu: pupuk organik Granul 1 ton.ha -1 (G1), pupuk organik Granul 2 ton.ha -1 (G2), dan pupuk organik Granul 3 ton ha -1 (G3), sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pelaksanaan Percobaan Tanah diolah dengan menggunakan handtractor, kemudian bongkahan tanah dihancurkan dengan menggunakan cangkul lalu dibersihkan dari gulma, kemudian dibuat bedengan berukuran 2 m x 2,5 m, tinggi bedengan 0,3 m. Jarak antara petak dalam kelompok (ulangan) 0,5 m dan jarak antar kelompok (ulangan) 1 m. Setiap petakan yang telah terbentuk kemudian diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar dengan dosis 25 ton ha -1. Penanaman dilakukan dengan cara tugal sedalam 5 cm dengan jarak tanam sesuai 18

dengan perlakuan, setiap lubang ditanam 2 benih jagung. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman yang dilakukan sesuai dengan kondisi lingkungan pada saat itu, penyulaman dan penyiangan yang dilaksanakan pada saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam dan kedua pada umur tanaman 49 hari setelah tanam. Oleh karena pada umur tersebut merupakan periode kritis tanaman jagung dengan gulma, yang dapat merugikan pertumbuhan tanaman jagung. Komponen Pengamatan Pengaruh perlakuan yang diberikan dapat diketahui dengan mengamati beberapa parameter antara lain: 1. Tinggi tanaman, diukur pada saat tanaman berumur 14, 42 dan 70 hari setelah tanam, mulai dari pangkal batang sampai ujung daun. 2. Jumlah daun, dihitung pada saat tanaman berumur 14, 42 dan 70 hari setelah tanam. 3. Panjang tongkol tanpa kelobot, diukur mulai pangkal tongkol sampai ujung tongkol pada saat panen. 4. Produksi petak -1, ditimbang pada saat panen. Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam, pupuk organik granul, dan interaksi antara jarak tanam dan pupuk organik granul berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis. Hasil pengamatan tinggi tanaman menunjukkan bahwa, perlakuan J1G2 memberikan hasil yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. untuk setiap kombinasi perlakuan disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Rata-rata tinggi tanaman jagung manis terhadap jarak tanam dan pupuk organik Granul 19

Jumlah Daun Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam, pupuk organik Granul dan interaksi antara jarak tanam dan pupuk organik Granul berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. Hasil pengamatan jumlah daun untuk setiap kombinasi menunjukkan bahwa, perlakuan J3G3 menghasilkan jumlah daun yang terbanyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2: Gambar 2. Rata-rata jumlah daun jagung manis terhadap jarak tanam dan pupuk organik Granul Panjang Tongkol Tanpa Kelobot Hasil analisis sidik ragam panjang tongkol tanpa kelobot menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam dan pupuk organik Granul berpengaruh nyata, sedangkan interaksi antara jarak tanam dan pupuk organik Granul berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tongkol tanpa kelobot tanaman jagung manis. Hasil uji BNTα = 0,05 pengamatan jumlah daun disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa jarak tanam 70 cm x 30 cm (J2) memberikan hasil yang tertinggi (16,49 cm) dan berbeda nyata dengan 70 cm x 20 cm (J1), tetapi berbeda tidak nyata dengan 70 cm x 40 cm (J3). Perlakuan pupuk organik Granul 2 ton ha -1 (G2) memberikan hasil yang tertinggi (14,98 cm) dan berbeda nyata dengan 1 ton ha -1 (G1), tetapi berbeda tidak nyata dengan 3 ton ha -1 (G3). 20

Tabel 1. Rata-rata panjang tongkol tanpa kelobot jagung manis terhadap jarak tanam dan pupuk organik Granul Jarak Tanam Pupuk Organik Granul Rataan NP BNJ G1 G2 G3 (cm) α = 0,05 J1 16,92 14,59 13,13 14,88 b 1,60 J2 18,97 14,88 15,63 16,49 a J3 18,09 15,47 15,46 16,34 ab Rataan 17,99 a 14,98 b 14,74 b Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti berbeda nyata pada taraf uji BNT α = 0,05 Tabel 2. Rata-rata berat tongkol jagung manis terhadap jarak tanam dan pupuk organik Granul Jarak Pupuk Organik Granul Tanam G1 (kg) G2 (kg) G3 (kg) NP BNJ α = 0,05 J1 0,17 a x 0,19 a x 0,16 a x 0,05 J2 0,17 a x 0,17 a x 0,17 a x J3 0,20 a x 0,21 a x 0,16 b y Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda (abc) dan (xyz) berarti berbeda nyata pada taraf uji BNT α = 0,05 Berat Tongkol Hasil analisis sidik ragam berat tongkol menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam, pupuk organik Granul dan interaksi antara jarak tanam dan pupuk organik Granul berpengaruh sangat nyata terhadap berat tongkol tanaman jagung manis. Hasil uji BNTα = 0,05 menunjukkan bahwa jarak tanam 70 cm x 40 cm dan pupuk granul 2 ton ha -1 (J3G2) memberikan hasil yang tertinggi (0,21 kg) dan berbeda nyata dengan 70 cm x 40 cmdan 3 ton ha -1 (J3G3), tetapi berbeda tidak nyata dengan 70 cm x 40 cmdan 1 ton ha -1 (J3G1). Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap berat tongkol petak -1, berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanpa kelobot dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung manis. Berdasarkan hasil tersebut, walaupun belum memberikan perbedaan yang nyata akan tetapi memperlihatkan bahwa jarak tanam 70 cm x 30 cm (J2) cenderung memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga bahwa dengan pengaturan tingkat kerapatan tanaman, akan dapat mengurangi adanya kompetisi pengambilan unsur hara baik antara tanaman sendiri maupun dengan tanaman lainnya, karena jarak tanam menentukan jumlah populasi sehingga dapat mengoptimalkan produksi. Menurut 21

Setyamidjaja (2006) jarak tanam yang baik sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah, pengolahan tanah, pemupukan serta varietas yang digunakan. Untuk perlakuan pupuk organik Granul memberikan pengaruh sangat nyata terhadap berat tongkol petak -1, berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanpa kelobot, berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter tongkol. Perlakuan pupuk organik Granul 1 ton ha -1 merupakan perlakuan yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya terhadap panjang tongkol tanpa kelobot. Perlakuan tersebut telah mampu menyediakan hara bagi tanaman jagung manis. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Syarief (2006) bahwa pertumbuhan awal tanaman membutuhkan unsur hara yang banyak dan tepat waktu pemberiannya. Harjadi (2002) mengemukakan pula bahwa tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang untuk pertumbuhan tanaman menyebabkan proses pembelahan, pembesaran dan pemanjangan sel-sel akan berlangsung lebih baik. Untuk membentuk jaringan tanaman yang lebih cepat membutuhkan beberapa unsur hara dalam jumlah yang cukup dan tersedia seperti nitrogen, kalium dan fosfor (Syarief, 2006). Pada pupuk organik granul 1 ton ha -1 mampu mempercepat pembentukan jumlah biji, dimana pada kondisi ini membutuhkan unsur hara yang relatif besar karena telah mengarah kepada pertumbuhan generatif sehingga membutuhkan tambahan unsur hara. Interaksi antara jarak tanam dan pupuk organik granul telah memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Menurut Harjadi (2002) jarak tanam yang baik sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah, pengolahan tanah, pemupukan serta varietas yang digunakan. Jarak tanam 70 cm x 30 cm merupakan jarak tanam yang baik untuk tanaman jagung manis sehingga kurang terjadi persaingan pengambilan unsur hara, air dan cahaya. Keadaan ini menguntungkan baik pada awal pertumbuhan karena menyebabkan terbatasnya ukuran daun sebagai tempat proses fotosintesis. KESIMPULAN 1. Jarak tanam 70 cm x 40 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. 2. Pupuk organik granul dosis 2 ton ha -1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. 3. Interaksi antara jarak tanam 70 cm x 40 cm dan pupuk organik granul dosis 2 ton ha -1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Kandungan Pupuk Organik Granul. PT. Sang Hyang Seri (Persero), Jakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Palangkaraya. 1998. Budidaya Kedelai dan Jagung.Pertanian. Harjadi, S.S. 2002. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia, Jakarta. Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2004. Status Pengelolaan Plasma Nutfah Jagung. Komisi Nasional Plasma Nutfah, Jakarta Partorahardjo, S dan A. Makmur. 1996. Peningkatan Produksi Padi Gogo. Penelitian Sukarami. Vol. VIII; 5-10. 22

Purwono dan R. Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta. Sarwanto, A., dan Widyastuti, 2011. Bercocok Tanam Jagung Hibrida. Penebar Swadaya, Jakarta. Setyamidjaja, D. 2006. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simpleks, Jakarta. Syarief, S. 2006. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung. 23