III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

Bab III Bahan dan Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan angka-angka data analisis menggunakan statistik. Hijau Tridharma Andounohu Kendari, Sulawesi Tenggara.

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Materi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI A.

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

BAB III METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT B. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN. 1. Penelitian Tahap I

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September 2013--Oktober 2013. Pengambilan sampel onggok diperoleh di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah. Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah onggok yang telah dikeringkan. Sampel yang diambil sebanyak 20 kantung plastik, tiap kantung berisi 1 kg. Adapun alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kantung plastik, timbangan, label, mesin penggiling, tali, kain, oven, tabung reaksi, neraca ohaust, gelas ukur, ember, pengaduk, sarung tangan, dan thermometer. Selain itu juga digunakan alat-alat lainnya yang diperlukan untuk analisis proksimat 3.3 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

18 survei. Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta. Metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan terhadap hal-hal yang dikerjakan orang dalam menangani masalah yang serupa sehingga hasilnya dapat digunakan dalam analisis dan pengambilan keputusan di masa datang (Putra dan Hayusudina, 2006). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sample (selected sample). Pemilihan sampel dengan teknik ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random karena hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan dan bersifat sementara. Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. Cara ini digunakan agar mengefesiensikan biaya dan hasil yang didapat tidak membutuhkan waktu yang lama (Nasution, 2003). Cara yang dikenal dalam non probability sample menggunakan metode yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti adalah purposive sampling (sampel dengan maksud). Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan struktur penelitian, yang pengambilan sampel dengan cara mengambil sampel orang-orang yang dipilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu.. Tujuan dari metode purposive sampling adalah untuk mengadakan estimasi dan mengkaji hipotesis tentang parameter populasi dengan menggunakan keteranganketerangan yang diperoleh dari sampel (Nazir 1983).

19 3.4 Analisis Data Pengambilan sampel merupakan langkah penting dalam penelitian ini, karena sampel yang dikumpulkan akan dianalisis. Sampel ini dikumpulkan hingga sebanyak 20 sampel dengan 10 penjemuran di atas tanah dan 10 penjemuran di atas lantai semen, kemudian dari sampel yang diambil dilakukan uji organoleptik dan analisis proksimat. Data yang diambil diperoleh dari wawancara dan sampel yang diambil kurang lebih sebanyak 2 kg pada setiap orang yang melakukan penjemuran onggok. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji t-student pada taraf nyata 5%. 3.5 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah sifat fisik onggok, kadar air, kadar abu, kadar protein kadar lemak, kadar serat kasar dan kadar BETN. 3.5.1 Uji Organoleptik Pada uji organoleptik ini digunakan metode uji deskriptif. Uji deskriptif merupakan pengujian sensori produk baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Uji organoletik ini dilakukan untuk mengetahui aroma, tekstur, dan warna onggok. Panelis pada pengujian deskriptif harus mempunyai kemampuan untuk membedakan dan mendeskriptifkan atribut sensori sampel. Semua aspek kualitatif tersebut dikombinasikan untuk mendefinisikan sampel onggok, termasuk di dalamnya adalah penampakan warna, tekstur dan aroma onggok. Uji organoleptik ini dilakukan oleh 4-6 panelis terlatih yang duduk melingkar pada sebuah meja.

20 Pertama-tama panelis menganalisis produk secara individu dan selanjutnya penilaian dari masing-masing panelis didiskusikan bersama untuk mencapai kesepakatan kelompok. Hal ini dilakukan karena belum ada standar SNI untuk onggok dan untuk mengurangi kesalahan apabila uji deskriptif dilakukan oleh satu orang yang kurang terlatih, kemudian hasil deskriptif sampel diberikan skor penilaian untuk mengetahui sifat fisik onggok terbaik dari dua metode pengeringan. 3.5.2 Analisis Proksimat a. Prosedur analisis kadar air 1. Membersihkan crucible lalu dimasukkan ke dalam oven selama ± 6 jam sehingga beratnya konstan; 2. Memindahkan crucible dari dalam oven ke desikator selama ± 15 menit; 3. Menimbang crucible dan mencatat beratnya (X); 4. Menambahkan sampel sebanyak ± 1 g (Y); 5. Masukkan crucible yang berisi sampel ke dalam oven 105ºC selama 6 jam; 6. Memasukkan ke dalam desikator dan menimbang crucible, lalu mencatat beratnya (Z); 7. Menghitung kadar air (%) dengan formula: Kadar air = (Y-X) (Z-X) x 100% (Y-X) Keterangan: (Y - X) : Berat sampel sebelum dipanaskan di oven (g)

21 (Z - X ) : Berat sampel sesudah dipanaskan di oven (g) 8. Menghitung kadar bahan kering (%) dengan formula: Kadar bahan kering = 100 % - kadar air (%) b. Prosedur analisis kadar abu 1. Membersihkan crucible lalu memasukkan ke dalam oven 105 ºC selama kurang lebih 6 jam; 2. Memasukkan crucible ke dalam desikator selama kurang lebih 15 menit; 3. Menimbang crucible ditimbang dan mencatat beratnya (X); 4. Menimbang sampel bahan pakan yang akan diukur kadar abunya kurang lebih 1 g, lalu dimasukkan ke dalam crucible. Mencatat berat crucible ditambah sampel (Y); 5. Masukkan crucible berisi sampel tersebut ke dalam tanur 600 ºC selama 2 jam lalu mendiamkan selama kurang lebih 1 jam; 6. Masukkan ke dalam desikator hingga dingin (suhu kamar) lalu menimbang dan mencatat beratnya (Z); 7. Menghitung kadar abu dengan formula: Kadar abu (%) = (Z X) x 100% (Y X) Keterangan: (Z X) : Berat sampel sesudah dipanaskan dalam tanur (g) (Y X) : Berat sampel sebelum dipanaskan dalam tanur (g)

22 c. Prosedur analisis kadar protein 1. mengambil kertas saring yang telah dipanaskan di oven dan memasukkan ke dalam desikator, lalu menimbang dan mencatat beratnya; 2. menambahkan sampel awal sebanyak ± 0,3 g di atas kertas saring tersebut; 3. memasukkan sampel ke dalam labu kjeldhal lalu menambahkan H 2 SO 4 pekat sebanyak 15 cc, K 2 SO 4.7H 2 O sebanyak 10 g, dan CuSO 4.7H 2 O sebanyak 0,5 g; 4. memanaskan di dalam ruang asam sampai warna larutan menjadi jernih lalu mendinginkan isi labu; 5. menambahkan 200 cc aquades ke dalam labu dan 50 ml NaOH 45 % secara perlahan-lahan serta hati-hati; 6. mendestilasi agar semua amoniak menguap dan ditampung dalam Erlenmeyer berisi 100 cc asam borat; 7. proses destilasi selesai jika erlenmeyer yang berisi asam borat menjadi 150 cc. Menambahkan 2 hingga 3 tetes metal ungu sehingga larutan berubah menjadi hijau; 8. melakukan titrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan berubah ungu; 9. mengerjakan prosedur di atas tanpa sampel; 10. menghitung kadar protein kasar (%) dengan formula: Kadar Protein Kasar = X x N HCl x 0,014 x 6,25 x 100% Berat sampel awal (g) Keterangan: X : [Volume HCl tanpa sampel volume HCl sampel] N : Normalitas

23 d. Prosedur analisis kadar lemak 1. Menimbang kertas saring (A) kemudian menambahkan sampel sebanyak ±1 g (B) lalu mencatat berat total kertas + sampel (C); 2. Melipat kertas saring dengan rapi sehingga sampel tidak ada yang keluar; 3. Memanaskan dalam oven 105 ºC selama ± 12 jam. Setelah itu mendinginkan dalam desikator, ditimbang dan dicatat beratnya (D); 4. Memasukkan ke dalam soxhlet (extractor), lalu menambahkan chloroform ± 300 ml; 5. Memanaskan selama 6 jam (terhitung saat mulai mendidih); 6. Mengambil sampel beserta bungkusnya untuk dipanaskan dalam oven 105 ºC selama 12 jam; 7. Mendinginkan ke dalam desikator, lalu menimbang dan mencatat beratnya (E); 8. Menghitung kadar lemak kasar dengan formula: Persentase lemak kasar = D E x 100% B e. Prosedur analisis kadar serat kasar 1. Menyiapkan kertas saring Whatman nomor 51 yang dipanaskan di oven 105 ºC selama ± 6 jam kemudian menimbang (A) dan cawan porselen yang dipanaskan di oven 105 ºC selama ± 6 jam kemudian menimbang (B). 2. Menyiapkan sampel sebanyak ± 1 g. 3. Memasukkan sampel ke dalam Erlenmeyer 500 ml lalu menambahkan H 2 SO 4 0,25 N sampai 200 ml, asbes, dan zat anti buih 3 tetes.

24 4. Memanaskan selama 30 menit (terhitung sejak mendidih) sambil digoyanggoyangkan; 5. Menyaring dengan kain penyaring dan air buangannya ditampung dalam erlenmeyer, residunya dicuci dengan aquades panas sampai diketahui asamnya hilang dengan kertas lakmus; 6. Memasukkan residu penyaringan kembali ke Erlenmeyer, ditambahkan 200 ml NaOH 0,313 N, asbes, serta zat anti buih sebanyak 3 tetes; 7. Memanaskan selama ± 30 menit; 8. Menyaring kembali dengan kertas saring yang sudah disiapkan lalu mencuci dengan aquades panas, larutan K 2 SO 4 10 % dan alkohol 95 %; 9. Memasukkan residu beserta kertas saring ke cawan porselen yang sudah disiapkan lalu memanaskan di oven 105 ºC selama 6 jam; 10. Mendinginkan di eksikator dan menimbangnya (residu + cawan + kertas saring = C); 11. Selanjutnya memasukkan ke dalam tanur 600 º C selama 2 jam lalu didinginkan dan ditimbang (D); 12. Menghitung kadar serat kasar (%) dengan formula: Kadar Serat Kasar = X Y x 100% Berat sampel awal Keterangan: X : banyaknya serat kasar (g) Y : banyaknya sampel awal (g) f. Prosedur analisis kadar BETN Kadar BETN = 100% - (K.Air+K.Abu+K.Protein+K.Lemak+K.Serat kasar)

25 Analisis kandungan nutrien hasil pengeringan menggunakan skema Proksimat Weende sebagaimana yang ditunjukkan oleh bagan pada Gambar 5. Bahan pakan Bahan kering (BK) Air Bahan Organik Abu Bahan Organik Tanpa Nitrogen (BOTN) Protein Karbohidrat Lemak Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Serat kasar Gambar 5. Skema proksimat Weende (AOAC, 1990).