hanya diajarkan ilmu eksak saja tetapi juga ilmu agama. Sibuk bekerja dan pengetahuan yang kurang memadai mengenai ilmu agama menjadi alasan sebagian

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEBIASAAN MENGHAFAL JUZ 3O AL-QUR AN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA SD MUHAMMADIYAH 4 KANDANGSAPI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. siswa, dan metode belajar mengajar. kegiatan belajar mengajar. Subyek didik selalu berada dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. pada provinsi Jawa Tengah. Menurut laporan hasil ujian nasional SMP tahun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran.

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CARA BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE CONTEXTUAL

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Korelasi Karakteristik Input Mahasiswa (Jalur

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CIPP. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini sasaran

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB 1 PENDAHULUAN. datang yang dapat bersaing di dunia internasional. Tanpa adanya pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS, FASILITAS KELAS DAN IKLIM KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS BILLINGUAL DI SMP NEGERI 1 PACITAN

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI DUKUNGAN ORANGTUA PADA SISWA SMA SKRIPSI

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

S K R I P S I. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. dalam berbagai dimensi kehidupan.sudah sangat jelas bahwa dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup baik di dunia maupun di akhirat. 1. senang maupun susah, saat gembira maupun sedih. Bahkan membaca Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia harus terus ditingkatkan kualitas pribadi, kemampuan berkarya dan

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

PENGARUH METODE BILINGUAL

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BUDAYA BELAJAR SISWA STUDI SITUS SMP N 2 TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan tindakan untuk memberikan pengalaman pada

I. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN. di bidang tekhnologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan pendidikan. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. laku. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa sampai tua manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Novia Srie Rahayu,2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini melibatkan keterampilan dan penalaran. Untuk. untuk kreatif, percaya diri dan berfikir kritis.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

KONTRIBUSI PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengelola pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usana Offset Printing: Surabaya, 1981, hlm

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA

POLA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH STANDAR NASIONAL (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 JEPARA) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang banyak sekali jenis permainan yang menarik di

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan di Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah

OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE BRAIN GYM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI DAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

VINA WIJAYANTI A

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN DAN KREATIVITAS SISWA. (PTK Kelas V SD Negeri II Mulyoharjo Jepara) SKRIPSI

MUSRIAH A

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya organisasi bukan saja mengharapkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tempat yang sangat strategis dalam pembangunan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB I PENDAHULUAN. Hidayatul Muwaffiq. Hal ini dikarenakan pola interaksi yang dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama dan bersinergi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan bagi setiap orang tua untuk dapat meneruskan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. maju apabila rakyatnya memiliki pendidikan yang tinggi dan berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SAINS (PA) SMP NEGERI DI KABUPATEN SUKOHARJO RINGKASAN TESIS

1.1. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN RECALL MEMORY DITINJAU DARI METODE BELAJAR VISUAL DAN METODE BELAJAR AUDIO PADA ANAK-ANAK S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fenomena ini muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang pendidikan. Untuk menghadapi tantangan berat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Piet A. Sahertian, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sumber dan simbol kemajuan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan bukan lagi hal yang tabu bagi masyarakat kurang mampu yang hidup tak berkecukupan. Beasiswa serta bantuan pendidikan menjadi salah satu jalan masyarakat menengah ke bawah untuk dapat mengenyam pendidikan tanpa harus terbebani memikirkan sejumlah biaya pendidikan yang harus dibayarkan. Pendidikan dapat diperoleh dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Salah satu tempat untuk memperoleh pendidikan adalah sekolah. Isjoni (2006: 91) menjelaskan bahwa, Sekolah adalah tempat menuntut ilmu pengetahuan dan wadah untuk mengembangkan keterampilan dan insitusi dalam proses perubahan sikap dan perilaku para peserta didik. Saat ini, bermacam jenis sekolah sudah mulai menghiasi wajah nusantara. Mulai dari sekolah alam, Sekolah Bertarat Internasional (SBI), Sekolah Standar Nasional (SSN) dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah tersebut berdiri dan berkembang dengan kelebihannya masing-masing. Selain sekolahsekolah tersebut, ada satu jenis sekolah yang sekarang sedang naik daun, yaitu sekolah yang berbasis Islam Terpadu (IT). Salah satu yang paling terkenal adalah sekolah-sekolah dibawah naungan Muhammadiyah. Muhammadiyah memiliki sekolah mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah ini, mulai menampakkan kualitasnya di sejumlah wilayah Indonesia. Beberapa sekolah tumbuh dengan sarana prasarana yang memadai juga kurikulum keislaman yang unggul pula. Sekolah Muhammadiyah menjadi pilihan para orang tua untuk menyekolahkan anaknya karena di tempat tersebut anak tidak 1

2 hanya diajarkan ilmu eksak saja tetapi juga ilmu agama. Sibuk bekerja dan pengetahuan yang kurang memadai mengenai ilmu agama menjadi alasan sebagian besar orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah. Mereka beranggapan bahwa dengan disekolahkan disana, anak mereka tidak hanya pandai dibidang akademik tetapi juga meningkat ilmu agamanya. Sekolah Muhammadiyah memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan sekolah pada umumnya. Salah satunya adalah adanya program menghafal surat-surat di Juz 30 Al-Qur an sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan ini berlangsung rutin setiap harinya, sehingga siswa terbiasa menghafal. Di beberapa SD Muhammadiyah di Solo, biasanya setiap kelas sudah memiliki daftar hafalan yang harus dihafalkan sehingga hafalannya akan terus meningkat ketika ia naik kelas nantinya. Menurut Martono (2008: 48), Kebiasaan adalah perilaku seseorang yang telah biasa melakukan atau mengucapkan sesuatu. Kebiasaan terbentuk dari waktu ke waktu. Kebiasaan ada yang baik dan ada yang tidak baik atau merugikan. Kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an dilakukan siswa terus menerus dan tentunya memiliki dampak positif. Pada usia SD, otak anak masih bersih dan fresh sehingga lebih mudah dalam menyimpan memori hafalannya dalam ingatan. Ingatan anak pada usia 8-12 tahun mencapai intensitas paling besar, dan paling kuat. Daya menghafal dan memorisasi (= dengan sengaja memasukkan dan melekatkan pengetahuan dalam ingatan) adalah paling kuat. Dan anak mampu memuat jumlah materi ingatan paling banyak. (Kartono, 1995: 138) Berdasarkan penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa menghafal Al- Qur an memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi belajar karena daya ingat dan konsentrasinya sudah terlatih.

3 Menurut Dr. Abdullah Subaih, profesor Psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su ud al-islamiyah di Riyadh, menyerukan kepada para pelajar agar mengikuti halaqoh-halaqoh menghafal Al-Qur an. Ia juga menegaskan bahwa menghafal Al-Qur an tersebut dapat membantu untuk konsentrasi dan merupakan syarat mendapatkan ilmu. Ia juga menambahkan bahwa semua ilmu pengetahuan, baik itu ilmu kedokteran, matematika, ilmu syari ah, ilmu alam dan lain sebagainya, membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam meraihnya. Bagi orang yang terbiasa menghafalkan Al-Qur an, ia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi. Menurutnya, sel-sel otak itu seperti halnya dengan anggota tubuh yang lainnya, yakni harus difungsikan terus. Orang yang terbiasa menghafal, maka sel-sel otak dan badannya aktif, dan menjadi lebih kuat dari orang yang mengabaikannya. (Hidayatulloh, 2010) Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa menghafal dapat membantu siswa dalam konsentrasi belajarnya. Siswa yang terbiasa menghafal dan hafalannya baik, maka konsentrasi belajarnya pun baik, sehingga prestasinya juga ikut baik. Namun pada kenyataannya, di SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta ada beberapa siswa yang kemampuan menghafal suratnya baik namun konsentrasi rendah. Hal ini tergambar jelas dari prestasi belajarnya yang rendah pula. Bahkan ada siswa yang kemampuan menghafalnya baik, pernah tinggal kelas sebanyak dua kali. Peristiwa ini tentunya perlu dikaji lebih mendalam agar nampak jelas apa yang sebenarnya melatarbelakangi keadaan siswa tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, maka muncul ide penelitian yang berhubungan dengan menghafal dan konsentrasi belajar siswa dengan judul Pengaruh Kebiasaan Menghafal Juz 30 Al-Qur an terhadap Konsentrasi Belajar Pada Siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun Ajaran 2014/2015.

4 B. Identifikasi Masalah 1. Beberapa siswa di SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta yang kemampuan menghafal suratnya baik ternyata konsentrasi belajarnya kurang dan dibuktikan dengan hasil belajar yang rendah. 2. Beberapa anak dengan kemampuan menghafal yang baik mengalami kesulitan belajar hingga tidak naik kelas. 3. Keadaan siswa ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Penelitian hanya dilakukan di kelas III, IV, dan V SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta. Fokus penelitiannya pada kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an serta konsentrasi belajar siswa. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Adakah pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015? 2. Seberapa besarkah pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015? E. Tujuan Penelitian ini diantaranya: Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian

5 1. Mengetahui pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015. 2. Mengetahui besarnya pengaruh kebiasaan menghafal Juz 30 Al-Qur an terhadap konsentrasi belajar pada siswa SD Muhammadiyah 4 Kandangsapi Surakarta tahun ajaran 2014/2015. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis a. Menegaskan dan menjelaskan bahwa ilmu agama memiliki pengaruh besar dalam dunia pendidikan. b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang relevan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Memberikan gambaran cara mengajar yang baik yaitu dengan cara menghafal Al-Qur an sebagai media meningkatkan konsentrasi belajar siswa. 2) Memotivasi guru untuk bisa menghafal. 3) Memacu guru untuk dapat menyampaikan teknik menghafal yang baik dan benar. b. Bagi peserta didik 1) Peserta didik dapat meningkatkan hafalan suratnya setiap hari. 2) Melatih siswa cara menghafal yang baik dan benar. 3) Memberikan pengertian kepada siswa bahwa kegiatan menghafal yang dilakukan berdampak pada konsentrasi belajarnya. c. Bagi peneliti 1) Sebagai bekal ketika terjun dalam pembelajaran di kelas.

6 2) Memberikan gambaran bahwa konsentrasi dapat ditingkatkan melalui kegiatan menghafal Juz 30 Al-Qur an. 3) Memotivasi diri untuk bisa menghafalkan Juz 30 Al-Qur an seperti yang dilakukan peserta didik.