SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 12 : METODE PENGUKURAN VOLUME

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN BEDA TINGGI / SIPAT DATAR

Gambar 2.1. Gambar Garis Kontur Dari Suatu Permukaan Bumi

BAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan

SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012

BAB V ANALISIS HIDROLIKA DAN PERHITUNGANNYA

TUJUAN INSTRUKSIONAL

5/16/2011 SIPAT DATAR. 1

Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI

Modul 10 Garis Kontur

TANAH DASAR, BADAN JALAN REL DAN DRAINASI

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

VISUALISASI 3D LAHAN RENCANA PROYEK UNTUK PERHITUNGAN VOLUME GALIAN DAN TIMBUNAN

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

REKAYASA JALAN REL. MODUL 8 ketentuan umum jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENGANTAR. Universitas Gadjah Mada 1

Kuliah Pengantar Surveying

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

4.17 PERENCANAAN DAN PEMETAAN GARIS SEMPADAN KALI SEMEMI

REKAYASA JALAN REL. MODUL 6 : Tanah dasar, badan jalan dan Drainase jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PENENTUAN LOKASI (Route Location)

KONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri

PENGUKURAN WATERPASS

Pengukuran Sipat Datar Memanjang dan Melintang A. LATAR BELAKANG

BAB IX JALUR TRANSMISI DAN UTILITAS

Garis Kontur, Sifat dan Interpolasinya

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 4-5 : METODE PENGUKURAN SIPAT DATAR

BAB IX JALUR TRANSMISI DAN UTILITAS

BAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.

LUAS DAN VOLUME. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan luas dan volume suatu areal.

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

MODUL III WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

SURVEYING (CIV -104)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN» KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK. 1.

PEMETAAN GEOLOGI. A. Peta Geologi. B. Pemetaan Geologi

KONTUR.

Ringkasan Materi Pelajaran

PENAKSIRAN CADANGAN PASIR BATU DI PT. MEGA BUMI KARSA KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik dengan tabung pitot

POTONGAN MELINTANG (CROSS SECTION) Parit tepi (side ditch), atau saluran Jalur lalu-lintas (travel way); drainase jalan; Pemisah luar (separator);

METODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

BAB III METODA ANALISIS. Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan seluas

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

1.5. Potensi Sumber Air Tawar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pencapaian penelitian secara optimal sangat ditentukan pada kadar pemahaman

MATERI KULIAH VI ANALISIS VOLUMETRIK TERHADAP KONTUR SURFER

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

1 BAB VI ANALISIS HIDROLIKA

DAFTAR ISI. IV. HASIL PENELITIAN Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) vii

BAB VII PERENCANAAN JARINGAN UTAMA

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

1.1 Latar Belakang Tujuan Lokasi proyek Analisis Curali Hujan Rata-rata Rerata Aljabar 12

PETA TOPOGRAFI. Oleh Ign. Sudarno

BAB I PENDAHULUAN. perubahan morfologi pada bentuk tampang aliran. Perubahan ini bisa terjadi

Pengantar Surveying kelas Teknik Sipil

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 93

MODUL 4 DRAINASE JALAN RAYA

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

PERENCANAAN SALURAN. Rencana pendahuluan dari saluran irigasi harus menunjukkan antara lain :

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. curah hujan ini sangat penting untuk perencanaan seperti debit banjir rencana.

b. Merubah Sudut Kompas ( SK ) menjadi Sudut Peta ( SP )

Pematokan/Stake out adalah memindahkan atau mentransfer titik-titik yang ada dipeta perencanaan kelapangan (permukaan bumi).

BAB III METODA ANALISIS

ba - bb j Gambar Pembacaan benang jarak pada bak ukur

PEMILIHAN LOKASI JEMBATAN

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Modul 4 ANALISA HIDROLIKA UNTUK PERENCANAAN SALURAN DRAINASE

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

ini, adalah proyek penggantian jembatan kereta api lama serta pembuatan 2 bentangan jembatan baru yang

PENGARUH KETELITIAN HASIL PENGUKURAN TOPOGRAFI TERHADAP DESAIN IRIGASI GONGGANG KABUPATEN MAGETAN

Sri Rahaju dan Sri Wilarso Budi R

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

BAB VI ANALISIS HIROLIKA DAN PERENCANAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Metode Tambang Batubara

Bendungan Urugan II. Dr. Eng Indradi W. Sunday, May 19, 13

Transkripsi:

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 12 : METODE PENGUKURAN VOLUME UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

MANFAAT PERHITUNGAN VOLUME Galian dan timbunan atau yang lebih dikenal oleh orang-orang lapangan adalah Cut and Fill dimana pekerjaan ini sangat penting baik pada pekerjaan pembuatan jalan, bendungan, bangunan, dan reklamasi. Galian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasi yang dilengkapi dengan garis - garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar profil melintang sepanjang koridor jalur proyek atau bangunan.

TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN TEBING GALIAN TEBING Contoh Penampang galian dan timbunan

Tujuan Perhitungan Galian dan Timbunan Meminimalkan penggunaan volume galian dan timbunan pada tanah, sehingga pekerjaan pemindahan tanah dan pekerjaan stabilitas tanah dasar dapat dikurangi, waktu penyelesaian proyek dapat dipercepat, dan biaya pembangunan dapat seefisien mungkin. Untuk menentukan peralatan (alat-alat berat) yang digunakan pada pekerjaan galian maupun timbunan, dengan mempertimbangkan kemampuan daya operasional alat tersebut.

Penampang Memanjang & Penampang Melintang Penampang Memanjang Penampang memanjang umumnya dikaitkan dengan rencana dan rancangan memanjang suatu rute jalan, rel, sungai atau saluran irigasi misalnya. Irisan tegak penampang memanjang mengikuti sumbu rute. Potongan memanjang umumnya bisa diukur langsung dengan cara sipat datar Penampang Melintang Penampang melintang merupakan gambar irisan tegak arah tegak lurus potongan memanjang. Penampang melintang umumnya diukur selebar rencana melintang bangunan ditambah daerah penguasaan bangunan atau hingga sejauh jarak tertentu di kanan dan kiri rute

Penampang Melintang

METODE PERHITUNGAN VOLUME Pengukuran volume galian dan timbunan secara langsung sangat jarang dilakukan dalam ilmu ukur tanah, hal ini dikarenakan sangat sulit mengukur material volume secara langsung. Terdapat tiga metode utama yang umum digunakan, yaitu (1) metode cross section, (2) metode unit area (borrow pit) dan (3) metode contour area.

METODE CROSS SECTION Metode cross section atau penampang melintang banyak digunakan untuk pekerjaan tanah yang bersifat memanjang, seperti perencanaan jalan raya, jalan kereta api, bendungan dan penggalian pipa. Terdapat beberapa tipe kemungkinan bentuk tampang yang terjadi antara lain : a) Penampang dengan permukaan tanah asli mendatar.(one level section) b) Penampang dengan permukaan tanah asli miring (two section level) c) Penampang dengan permukaan tanah asli mempunyai dua kemiringan (three level section) d) Penampang dengan permukaan tanah asli dalam galian dan timbunan (side hill two level section)

Penampang dengan permukaan tanah asli mendatar (one level section) A W B W C b/2 b/2 1 : m h 1 : m 1 : m h 1 : m b/2 b/2 A W B W C G A L I A N T I M B U N A N w = b 2 + m. h AC = 2w = b + 2mh Luas penampang = A = A = h(b + m. h) b+b+2m.h 2 h

Penampang dengan permukaan tanah asli miring (two level section) G W 1 C 1 W 2 B 1 : k C F E b/2 b/2 D A A 1 A 1 A D E F B C 1 : k W 2 G W 1 G A L I A N T I M B U N A N

Penampang dengan permukaan tanah asli miring (two level section)

Penampang dengan permukaan tanah asli mendatar (one level section) H1 H2 H C B A h2 1 : m h 1 : m h1 b/2 b/2

Penampang dengan permukaan tanah Asli memiliki Dua kemiringan ( Three Level Section) b/2 b/2 h 1 : m 1 : k B 1 : l 1 : m A H 2 C H 1 W 2 W 1

Penampang dengan tanah asli dalam galian dan timbunan (side hill two level section) b/2 b/2 B J h E 1 : k 1 : n h 1 1 : m W 1 W 2 GBA sebangun dengan EBJ, Maka : w 2 = k k m b 2 m. h w 2 = k k m b 2 mh

konsep penghitungan volume konsep penghitungan volume dengan metode potongan melintang ratarata. Luas potongan melintang A 1 dan A 2 pada kedua ujung diukur dan dengan menganggap bahwa perubahan luas potongan melintang antara kedua ujung itu sebanding dengan jaraknya, luas A 1 dan A 2 tersebut dirata -rata. Akhirnya volume tanah dapat diperoleh dengan mengalikan luas rata -rata tersebut dengan jarak L dengan kedua ujung dengan rumus : V A 1 2 A 2 L L A 2 A rata2 A 1

Konsep perhitungan dengan rumus antara lain : Apabila penampang-penampang banyak dan jarak antar penampang bervariasi misal D 1,D 2,D 3, dst maka : Volume = ΣV = D 1 A 1 + A 2 2 + D 2 A 2 + A 3 2 + D 3 A 3 + A 4 2 +.

Konsep perhitungan dengan rumus antara lain :

Konsep perhitungan dengan rumus antara lain :

Konsep perhitungan dengan rumus antara lain :

Metode Contour Area Pada metode ini digunakan garis-garis kontur peta topografi untuk menghitung volume dan digunakan untuk menghitung volume reservoir, tanggul, volume pekerjaan tanah untuk lubang galian dll. Pada gambar.apabila A 0, A 1, A 2, A 3, A 4, A 5..., A n adalah luas yang dikelilingi oleh masing-masing garis kontur dengan interval h dan volume total adalah ΣV, maka volume total dapat dihitung dengan metode berikut :

Metode Contour Area