Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Flannel Es Krim. Rahma Daniati

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Melalui Permainan Jam Pintar di Taman Kanak - Kanak Pembina Kec. Bangkinang Kota

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI ALAT PERMAINAN ROULATTE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

METODE BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR DAPAT MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH KRATONAN TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

THE USING OF AUDIO MEDIA FOR SOCIAL-EMOTIONAL IMPROVEMENTS TRADITIONAL GAME IN PERMATA NUSANTARA KINDERGARTEN 2 YOGYAKARTA

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

RICE HANDAYANI NIM A1/111164

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI MEDIA POHON HITUNG FLANEL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK KELAS B1 PAUD SRIKANDI DI KABUPATEN KEPAHIANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN LUDO GEOMETRI DI PAUD HABIBUL UMMI II. Ramaikis Jawati

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI MEDIA MANIK-MANIK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA GAMBAR RUMAH JAMUR TAMAN KANAK-KANAK AL-AZHAR BUKITTINGGI ARTIKEL

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Nurmaida, Wusono Indarto, Devi Risma

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA MANIK BOMBIK PADA KELOMPOK TK B

MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA PUZZLE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

Tarmini 1 SDN Maribaya 01, Kec. Kramat, Kab. Tegal Kata Kunci: Aktivitas Siswa, Hasil Belajar, Media Gelas Fakel

Joyful Learning Journal

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF MELALUI PENGGUNAAN PUZZLE PADA ANAK TK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK A. Sokhibah Dewi Komalasari

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH REKSONITEN SURAKARTA

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

PENINGKATAN KEMAMPUANKOGNITIF DALAM MEMBILANG ANGKA 1 10 DENGAN METODE BERMAIN KARTU ANGKA PADAKELOMPOK A DI TK PERTIWI ASRI CANDI SIDOARJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MELOMPAT BENTUK PADA KELOMPOK A

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Flannel Es Krim Rahma Daniati Email: d4niati@gmail.com Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze) dan menemukan hubungan sebab akibat melalui permainan flannel es krim. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian murid yang ada di PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kota Padang yang berjumlah 19 orang pada tahun ajaran 2012/ 2013. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus persentase. Dari hasil pengolahan data didapatkan peningkatan terhadap kemampuan kognitif anak dari siklus pertama ke siklus kedua yaitu mengurutkan suatu kejadian dari kategori cukup mampu menjadi mampu, mencari jejak (maze) dari kategori kurang mampu menjadi mampu, dan menemukan hubungan sebab akibat dari kategori cukup mampu menjadi mampu. Dengan demikian terdapat peningkatan terhadap kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze) dan menemukan hubungan sebab akibat melalui permainan flannel es krim. Kata Kunci: kognitif, permainan flannel es krim This study aims to improve children's ability to sort an event, looking for traces (maze) and found a causal relationship through the flannel game ice cream. Type of research is a classroom action research subjects in early childhood education students Pearls I SKB Lubuk Begalung Padang totaling 19 people in the academic year 2012/2013. Techniques of data collection by observation, whereas data analysis techniques using a percentage formula. From the results obtained data processing enhancement of cognitive ability from the first cycle to the second cycle of an event that is to sort of be able to afford enough categories, find traces of (maze) from the categories become less able to afford it, and found a causal relationship from category to be able to afford enough. Thus there is an increase in the cognitive abilities of children in sort of an event, looking for traces (maze) and found a causal relationship through the flannel game ice cream. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor penting menunjang keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk mencapai hal tersebut pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya agar mutu pendidikan meningkat sesuai dengan dinamika perubahan masyarakat

236 yang selaras dan maju dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Agar tercapainya suatu pembangunan yang baik, maka perlu adanya peningkatan sumber daya manusia yang bermutu melalui pemerataan dan pengendalian mutu pendidikan. Pendidikan anak usia dini (4-5 tahun) didasarkan adanya berbagai hasil penelitian yang menyebutkan bahwa usia dini merupakan periode emas bagi perkembangan anak, (Hurlock: 1999). Periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode selanjutnya. Periode ini sekaligus merupakan periode yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga masa dewasanya. Periode ini hanya ada sekali dan tidak dapat ditunda kehadirannya, sehingga apabila terlewatkan, berarti habislah peluangnya (Hurlock: 1999) menyebutkan bahwa pada usia ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan (IQ, EQ, SQ) tumbuh dan berkembangan sangat luar biasa. Hal ini terjadi jika dilakukan upaya pengembangan melalui pendidikan dan pemberian layanan pendidikan pada anak usia dini. Proses pendidikan yang efektif hendaknya ditunjang dengan kurikulum yang relevan dengan sistem intruksional yang efektif dan didukung oleh sistem pelayanan bimbingan yang baik dan terarah. Dalam proses pembelajaran anak usia dini, pendidik memegang peranan penting sebagai seorang pendidik. Kedudukan pendidik dalam pendidikan anak usia dini sangat berperan untuk anak didiknya, baik dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar dan menumbuhkan minat belajar anak, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Maka dalam memberi pelayanan pendidikan pada anak usia dini diupayakan agar terciptanya pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) dan bermakna (meaning learning) bagi anak. Anak dapat belajar melalui bermain, karena bermain itu dapat membantu anak-anak mengekspresikan apa yang mereka rasakan dan amatlah menyenangkan.

237 Melalui permainan pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan dan dapat diserap anak dengan maksimal. Permainan juga dapat meningkatkan kemampuan anak, termasuk kemampuan kognitif. Montolalu, dkk (2009) berpendapat bahwa kemampuan yang diharapkan pada anak usia 4 5 tahun dalam aspek pengembangan kognitif, yaitu mampu untuk berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Mengetahui hal tersebut berarti pada usia dini kemampuan kognitif sudah dapat dikembangkan oleh guru PAUD, namun kenyataannya yang penulis amati pada PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kota Padang kemampuan kognitif anak belum berkembang dengan baik. Penulis melakukan pengamatan melalui media gambar dilakukan untuk mengamati aspek (1) mengurutkan suatu kejadian, (2) mencari jejak (maze), (3) Menemukan hubungan sebab akibat. Hasil pengamatan sebagaimana tabel berikut ini: Melalui pengamatan yang telah dilakukan diperoleh bahwa kemampuan kognitif anak dalam (1) mengurutkan suatu kejadian, (2) mencari jejak (maze) dan, (3) Menemukan hubungan sebab akibat, belum sesuai dengan kemampuan kognitif yang seharusnya. Menurut ketentuan TK bahwa kemampuan anak yang harus dicapai minimal 75% sedangkan hasil capaian anak terhadap kemampuan kognitif hanya sekitar 19,3%. Ini menunjukan bahwa kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun pada PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kota Padang masih jauh dari hasil yang diharapkan. Melihat fenomena diatas, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk meneliti kemampuan anak melalui Alat Permainan Edukatif (APE) Flannel Es Krim di PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kota Padang. Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan sebagai berikut: metode yang digunakan guru sebagai usaha meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam pemahaman konsep mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze), dan menemukan hubungan sebab akibat.

238 Pemahaman konsep mengurutkan suatu kejadian. Permainan ini untuk meningkatkan kemampuan anak dalam konsep mengurutkan suatu kejadian. Menurut Yuliani (2004) anak usia 3-5 tahun sudah bisa menceritakan kembali buku cerita bergambar dengan tingkat ketepatan yang memadai. Contoh guru menceritakan suatu kejadian/ cerita bergambar dan anak diminta untuk menceritakan kembali kejadian/ cerita tersebut. Mencari Jejak (Maze), agar anak dapat memecahkan masalah sederhana. Montolalu, dkk (2009) berpendapat bahwa kemampuan yang diharapkan pada anak usia 4 5 tahun dalam aspek pengembangan kognitif, yaitu mampu untuk berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Menemukan Hubungan Sebab Akibat adalah permainan dimainkan anak untuk menemukan hubungan sebab akibat yang ditemui dalam mencari jejak. Tadkiroatun (2005) berpendapat bahwa perkembangan logika matematik berkaitan dengan perkembangan kemampuan berpikir sistematis, menggunakan angka, menghitung, menemukan hubungan sebab-akibat, dan membuat klasifikasi. Nurani (2006) berpendapat kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf, Gagne, dalam Marini, (2006).

239 Woolfolk (dalam Nurani, 2006) mengemukakan bahwa kemampuan kognitif merupakan kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan. Anak dalam periode perkembangan prasekolah memiliki perkembangan berpikir atau kognitif yang masih sederhana. Perubahan dari cara berpikir sensorimotorik menjadi berpikir dengan mental, walaupun cara bekerjanya belum sempurna, Piaget (dalam Elida, 2005) Menurut Nurani (2004) anak usia 3-5 tahun sudah bisa menceritakan kembali buku cerita bergambar dengan tingkat ketepatan yang memadai. Contoh guru menceritakan suatu kejadian/ cerita bergambar dan anak diminta untuk menceritakan kembali kejadian/ cerita tersebut. Menurut Howard Gadnerd dalam Tadkiroatun (2005) kecerdasan Logika-Matematik berkaitan dengan kemampuan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika. Anak-anak yang memiliki kelebihan dalam kecerdasan ini tertarik memanipulasi lingkungan serta cenderung suka menerapkan strategi coba-ralat. Mereka suka bermain yang berkaitan dengan berpikir logis seperti mencari jejak (maze), menghitung bendabenda, timbang-menimbang dan permainan strategi. Montolalu, dkk (2009) berpendapat bahwa kemampuan yang diharapkan pada anak usia 4 5 tahun dalam aspek pengembangan kognitif, yaitu mampu untuk berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Aspek pengembangan kognitif ini meliputi: (1) Mengelompokan, memasang benda yang sama dan sejenis atau sesuai pasangannya; (2) Menyebutkan 7 bentuk seperti (lingkaran, bujur sangkar, segitiga, segi panjang, segi enam, belah ketupat, trapesium); (3) Membedakan beragam ukuran; (4) Membedakan rasa, bau; (5) Menyebutkan bilangan 1 10; (6) Mengelompokan lebih dari 5 warna dan membedakannya; (7) Menyusun kepingan

240 hingga menjadi bentuk utuh; (8) Mencoba menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur, biji ditanam, balon ditiup, besi berani didekatkan dengan macam-macam benda, melihat benda dengan kaca pembesar dan sebagainya. Proses permainan flannel es krim perlu diperhatikan indikator perkembangan kemampuan kognitif anak yaitu anak mampu memahami konsep mengurutkan suatu kejadian, anak mampu memecahkan masalah sederhana berupa mencari jejak (maze), dan anak mampu menemukan hubungan sebab akibat. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui alat permainan di kelas. Model penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan yaitu menggunakan model penelitian yang dirancang menurut Arikunto (2007: 17) pelaksanaan penelitian mencakup 4 tahap yaitu: 1) menusun/ merancang tindakan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting) Penelitian ini dilakukan di PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kelurahan Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Waktu penelitian pada semester I tahun ajaran 2012/ 2013. Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah anak PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung tahun ajaran 2012/ 2013, usia 4 5 tahun yang terdiri dari 19 orang. Jenis data dari penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari sumber utama tentang kemampuan kognitif anak yang meliputi (1) mengurutkan suatu kejadian, (2) mencari jejak melalui maze dan, (3) menemukan hubungan sebanb akibat. Sedangkan sumber data penelitian ini adalah seluruh anak PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kota Padang yang berusia 4 5 tahun bermain melalui permainan flannel

241 es krim, dimana jumlah anak didik sebanyak 19 orang yang terdiri dari 9 perempuan dan 10 laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus (siklus I dan siklus II). Damana siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I dan tidak menutup kemungkinan ada siklus III apabila siklus II belum ada peningkatan kemampuan anak. Namun jika sudah terjadi peningkatan pada siklus I maupun siklus II, penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, dengan penggunaan permainan flannel es krim yaitu untuk peningkatan kemampuan kognitif anak dalam hal: (1) memahami konsep mengurutkan suatu kejadian, (2) memecahkan masalah sederhana melalui mencari jejak (maze), (3) menemukan hubungan sebab akibat. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak. Sedangkan model penelitian tindakan yang akan dilaksanakan yaitu model penelitian yang dikembangkan oleh Arikunto (2006) dengan empat komponen pokok yang dapat menunjang langkah-langkah penelitian yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari hasil pengolahan data pada siklus I dan siklus II maka dapat dilihat kemampuan anak dalam aspek mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze) dan menemukan hubungan sebab akibat berkembang dengan baik. Peningkatan ini terjadi karena permainan flannel es krim yang dilakukan. Peningkatan kemampuan kognitif anak melalui permainan flannel es krim secara keseluruhan dari kondisi awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.

242 Gambaran Peningkatan Kemampuan Mengurutkan Suatu Kejadian Kemampuan mengurutkan suatu kejadian yang telah diceritakan tanpa gambar dan mengurutkan suatu kejadian dalam 3 bagian gambar cukup meningkat pada siklus I, namun masih ada yang anak kurang mampu sehingga anak perlu latihan dan bimbingan kembali dengan variasi lain pada siklus II. Pada siklus II kemampuan mengurutkan suatu kejadian yang telah diceritakan dalam 4 bagian gambar, dengan rata-rata kategori sangat mampu dan mampu, meningkat dari 84,2%, 84,2% dan 89,5%. Dari hasil pengolahan data terjadi peningkatan pada kategori mampu dari 10,5% pada kondisi awal menjadi 65,6% pada siklus I dan menjadi 89,5% pada siklus II. Gambaran Peningkatan Kemampuan Mencari Jejak (Maze) Kemampuan mencari jejak (maze) dengan melalui jalan yang paling dekat cukup meningkat pada siklus I, namun masih ada yang anak kurang mampu sehingga anak perlu latihan dan bimbingan kembali dengan mencari jejak (maze) dengan melalui jalan yang paling jauh pada siklus II. Pada siklus II, dari hasil pengolahan data terjadi peningkatan pada kategori mampu dari 21,1% pada kondisi awal menjadi 36,9% pada siklus I dan menjadi 79% pada siklus II. Gambaran Peningkatan Menemukan Hubungan Sebab Akibat Kemampuan menemukan hubungan sebab akibat cukup meningkat pada siklus I, namun belum mencapai hasil yang diharapkan, maka aspek menemukan hubungan sebab akibat perlu dilanjutkan pada siklus II. Dari hasil pengolahan data menemukan Hubungan Sebab Akibat pada siklus II terjadi peningkatan pada kategori mampu, dari 26,3% pada kondisi awal menjadi 73,7% pada siklus I dan menjadi 89,5% pada siklus II.

243 Tabel 1. Rekapitulasi Data Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II No. Aspek yang diamati Kondisi awal Siklus I Siklus II Selisih kondisi awal dan siklus I Selisih kondisi awal dan siklus II Selisih siklus I dan siklus II 1 Mengurutkan suatu 10,5% 65,6% 89,5% 55,1% 79% 23,9% kejadian 2 Mencari jejak (maze) 21,1% 36,9% 79% 15,8% 57,9% 42,1% 3 Menemukan hubungan sebab 26,3% 73,7% 89,5% 47,4% 63,2% 15,8% akibat Jumlah 57,9% 176,2% 258% 118,3% 200,1% 81,8% Rata-rata 19,3% 58,7% 86% 39,4% 66,7% 27,3% Dan berikut ini grafik yang menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze) dan menemukan hubungan sebab akibat dari kondisi awal ke siklus I dan ke siklus II. 100 90 80 70 60 Mengurutkan suatu kajadian Mencari jejak (maze) Menemukan hubungan sebab akibat 50 40 30 20 10 0 Kondisi Awal Siklus I Siklus II PEMBAHASAN Gambaran Peningkatan Kemampuan Mengurutkan Suatu Kejadian

244 Peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan suatu kejadian pada siklus I dan Siklus II yang peneliti rangkum, hasil data menunjukan bahwa anak mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya, karena permainan flannel es krim dilakukan sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Permainan flannel es krim ini merupakan salah satu permainan dari banyak cara untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam peningkatan kemampuan mengurutkan suatu kejadian. Kemampuan anak dalam menceritakan kejadian yang telah diceritakan tanpa gambar meningkat baik dari siklus I pertemuan 1 ke siklus I pertemuan 3, kemampuan anak mengurutkan suatu kejadian yang telah diceritakan dalam 3 bagian gambar meningkat sangat baik dari siklus I pertemuan 1 ke siklus I pertemuan 3. Dan kemampuan anak mengurutkan suatu kejadian yang telah diceritakan dalam 4 bagian gambar meningkat baik dari siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 3. Hal ini telah terlihat dengan kemampuan anak dalam menceritakan kembali buku cerita bergambar yang telah diceritakan. Menurut pendapat Yuliani (2005) anak usia 3-5 tahun sudah bisa menceritakan kembali buku cerita bergambar dengan ketepatan yang memadai. Tingkat kemampuan anak dalam kognitif terlihat dari kemajuan perkembangan anak dari proses pembelajaran menuju pertemuan selanjutnya. Dan begitu juga kemampuan kognitif anak melalui permainan flannel es krim tidak akan berhasil tanpa didukung kemampuan pendidik. Peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mengurutkan suatu kejadian pada siklus I dan siklus II dengan tiga aspek yaitu menceritakan kembali kejadian yang telah diceritakan tanpa gambar, mengurutkan kejadian yang telah diceritakan dengan 3 bagian gambar, dan mengurutkan kejadian yang telah diceritakan dengan 4 bagian gambar.

245 Gambaran Peningkatan Kemampuan Mencari Jejak (Maze) Peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mencari jejak (maze) sederhana pada siklus I dan Siklus II yang peneliti rangkum, hasil data menunjukan bahwa anak mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Kemampuan anak dalam mencari jejak (maze) dengan melalui jalan terdekat meningkat cukup baik dari siklus I pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 3. Kemampuan anak dalam mencari jejak (maze) dengan melalui jalan terjauh meningkat sangat baik dari siklus II pertemuan 1 ke siklus II pertemuan 3. Hal ini terbukti dengan cara anak menyelesaikan masalah berupa maze (mencari jejak) dan menyusun puzzle. Menurut pendapat Montolalu, dkk (2009) bahwa kemampuan yang diharapkan pada anak usia 4-5 tahun dalam aspek pengembangan kognitif yaitu mampu untuk berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Senada dengan Montolalu, Martini (2006) mengemukakan karakteristik kemampuan kognitif anak usia dini taman kanak-kanak diantaranya kemampuan kognitif anak usia 4 tahun yaitu mulai dapat memecahkan masalah dengan berfikir secara intuitif. Misalnya, menyusun puzzle berdasarkan coba-coba. Gambaran Peningkatan Menemukan Hubungan Sebab Akibat Berdasarkan hasil temuan peneliti, terdapat peningkatan kemampuan kognitif anak dalam menemukan hubugan sebab akibat dari cukup mampu pada siklus pertama menjadi sangat mampu pada siklus kedua. Peningkatan kemampuan kognitif anak dalam menemukan hubungan sebab akibat pada siklus I dan Siklus II yang peneliti rangkum, hasil data menunjukan bahwa anak

246 mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya. Peningkatan terjadi akibat dari permainan flannel es krim pada aspek menemukan hubungan sebab akibat. Hal ini terbukti dengan kemampuan anak menganalisa jalan yang harus ia lalui ketika menemukan suatu tempat dalam permainan mencari jejak (maze). Senada dengan pendapat Tadkiroatun (2008) yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak berkaitan dengan perkembangan kemampuan berfikir sistematis, menggunakan angka, menghitung, menemukan hubungan sebab akibat, dan membuat klasifikasi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Kemampuan kognitif anak dalam aspek mengurutkan suatu kejadian meningkat, ini dapat dilihat dari persentase rata-rata pencapaian siklus pertama dari kategori cukup mampu meningkat pada siklus kedua menjadi mampu dengan metode permainan flannel es krim. Kemampuan kognitif anak dalam aspek mencari jejak (maze) dapat ditingkatkan melalui permainan flannel es krim. Hal ini terbukti dari hasil persentase rata-rata pencapaian pada siklus pertama yang meningkat baik pada siklus kedua. Kemampuan kognitif anak dalam aspek menemukan hubugan sebab akibat dapat ditingkatkan melalui permainan flannel es krim. Hal ini terbukti dengan persentase rata-rata pencapaian meningkat sangat baik dari siklus pertama ke siklus kedua. Saran Bagi lembaga PAUD Mutiara I SKB Lubuk Begalung Kota Padang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam aspek mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze) sederhana, dan menemukan hubungan sebab akibat dengan berbagai

247 media seperti permainan flannel es krim, agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lancar, menyenangkan dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Bagi pendidik PAUD yang ingin mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam aspek mengurutkan suatu kejadian, mencari jejak (maze) sederhana, dan menemukan hubungan sebab akibat dapat menjadikan permainan flannel es krim sebagai salah satu alternatif. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat meneliti lebih lanjut terhadap peningkatan kognitif anak yang lebih baik. Bagi orang tua dapat menjadikan permainan flannel es krim sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pandangan Islam. Jakarta: Depdiknas Hildayani, Rini. 2009. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Jamaris, Martini. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak- Kanak. Jakarta: PT Grasindo Kurniasih, imas. 2012. Kumpulan Permainan Interaktif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak. Yogyakarta: Cakrawala Montolalu, dkk. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Nurani, Yuliani.2005. Menu Pendidikan Indonesia. Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta: Yayasan Citra Nurani, Yuliani. 2006. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

248 Prayitno, Elida. 2005. Buku Ajar Perkembangan Anak Usia Dini dan SD. Padang: Angkasa Raya Tadkiroatun, Musfiroh.2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Tadkiroatun, Musfiroh. 2006. Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini). Jakarta: Gramedia.