SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 18 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPANTEN BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2000 TENTANG: SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 19 TAHUN 2OOO TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNAGI TENGAH NOMOR 30 TAHUN 2000

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2004 SERI : A PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 15 TAHUN 2006

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN SUMBER PENDAPATAN DESA SUKARAJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUNGO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG SUMBER SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Menimbang : a. Mengingat : 1.

PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2000

Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 9 TAHUN 2O15 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG

SALINAN TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2004

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 SERI E.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2003 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJALENGKA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 06 TAHUN 2016

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 17 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2007 SERI E =================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 26 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2001 T E N T A N G SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

KEPALA DESA SUMBERBERAS KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA SUMBERBERAS NOMOR 04 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN TANAH KAS DESA SUMBERBERAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

PERATURAN DESA NANGGUNG SUMBER PENDAPATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 14/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 13 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 14 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Undang (Lembaran Negara Republik

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA PAWEDEN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR: 5 TAHUN 2003 SERI: E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2000 SERI D NOMOR SERI 13

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 10 TAHUN 2000 T E N T A N G SUMBER PENDAPATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN SUMBER PENDAPATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 15 TAHUN 2009

PEMERIN-TAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR: 8 TAHUN 2006 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA BUPATI MADIUN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 7

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 13 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 11 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJALENGKA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasannya. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950); 2. Undang-undang. 2 1

2 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043 ); 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4106); 8. Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4155); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2002 tentang Prosedur dan Teknik Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2002 Nomor 8 Seri E). Dengan persetujuan.. 3

3 Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TENTANG SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA, PENGURUSAN DAN PENGAWASANNYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para Menteri; 2. Pemerintah Propinsi adalah Pemerintah Propinsi Jawa Barat; 3. Kabupaten adalah Kabupaten Majalengka; 4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Majalengka; 5. Camat adalah Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka yang wilayah kerjanya meliputi Desa yang bersangkutan; 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten; 7. Pemerintah Desa adalah Kuwu dan Pamong Desa; 8. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa; 9. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah sebagai lembaga legislasi dan pengawasan dalam pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan Keputusan Kuwu; 10. Peraturan Desa adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Badan Perwakilan Desa bersama dengan Kuwu; 11. Sumber.. 4

4 11. Sumber pendapatan desa adalah Pendapatan Asli Desa, pendapatan yang berasal dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten serta lain-lain pendapatan yang sah; 12. Pengurusan sumber pendapatan dan kekayaan desa yang selanjutnya disebut pengurusan adalah pengaturan dan perencanaan penggunaan penghasilan dari sumber pendapatan dan kekayaan desa yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa dengan baik; 13. Kekayaan Desa adalah segala aset Desa yang dapat dikelola sebagai sumber pendapatan bagi Desa yang bersangkutan; 14. Swadaya masyarakat adalah kemampuan dari suatu kelompok masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar ke arah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok itu; 15. Gotong royong adalah bentuk kerja sama yang spontan dan sudah melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat sukarela antara warga desa untuk memenuhi kebutuhan yang insidentil maupun berkelangsungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama baik material maupun spriritual; 16. Pungutan desa adalah segala pungutan baik berupa uang maupun benda atau barang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa terhadap masyarakat desa berdasarkan pertimbangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa yang ditetapkan dalam Peraturan Desa; 17. Pengawasan adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh BPD terhadap pelaksanaan peraturan Desa, pelaksanaan APBD dan Keputusan Kuwu. BAB II SUMBER PENDAPATAN DAN KEKAYAAN DESA Bagian Pertama Sumber Pendapatan Pasal 2 Sumber pendapatan Desa terdiri atas : a. Pendapatan Asli Desa Sendiri; b. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten; c. Bantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Propinsi; d. Sumbangan dari pihak Ketiga; e. Pinjaman Desa. Pasal 3 5

5 Pasal 3 (1) Pendapatan Asli Desa Sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a terdiri atas : a. Hasil usaha desa ; b. Hasil kekayaan desa ; c. Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat; d. Hasil gotong royong; dan e. Lain-lain pendapatan asli desa yang sah. (2) Pendapatan yang berasal dari Bantuan Pemerintah Kabupaten, meliputi : a. Bagian dari perolehan pajak dan retribusi daerah; b. Bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten yang berasal dari Pemerintah dan Pemerintah Propinsi, yang meliputi : 1) Bagian dari perolehan pajak dan retribusi daerah ; dan 2) Bagian dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Pemerintah Propinsi. (3) Pendapatan yang berasal dari Sumbangan pihak ketiga, meliputi : a. Bantuan dari dermawan ; b. Sumbangan lain yang tidak mengikat. (4) Bantuan dan sumbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b pada ayat (3), ketentuannya sebagai berikut : a. Pemberian sumbangan tidak mengurangi kewajiban-kewajiban pihak penyumbang kepada Pemerintahan Desa; b. Sumbangan yang berupa barang, baik barang yang bergerak maupun barang tidak bergerak dicatat sebagai barang inventaris milik Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; c. Sumbangan yang berupa uang dicantumkan dalam APBD. (5) Pendapatan yang berasal dari Pinjaman Desa, meliputi pinjaman dari : a Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten; b Bank Pemerintah, Bank Pemerintah Daerah; c. Bank swasta.. 6

6 c d e Bank swasta; Pinjaman lain dari Badan Usaha; Pinjaman dari perorangan. Pasal 4 Sumber Pendapatan Daerah yang berada di Desa, baik Pajak Daerah maupun Retribusi Daerah yang sudah dipungut oleh Pemerintah Daerah tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan oleh Pemerintah Desa. Pasal 5 Sumber Pendapatan Desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi atau Pemerintah Kabupaten. Pasal 6 Pendapatan Desa berupa bantuan dari Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf b dan ayat (2) Pasal 3 diberikan kepada Desa yang bersangkutan yang pengaturannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 7 Penetapan sumber-sumber pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan tata cara pengelolaannya diatur dengan Peraturan Desa. Bagian Kedua Pengembangan Sumber Pendapatan Desa Pasal 8 (1) Dalam upaya peningkatan sumber pendapatan asli desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a, Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. (2) Badan Usaha 7

7 (2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa : a. Perusahaan Desa; b. Perseroan Terbatas. Pasal 9 (1) Dalam upaya pengelolaan potensi desa guna meningkatan pendapatan asli desa, Pemerintah Desa dapat melaksanakan kerja sama dengan Pihak Ketiga atas persetujuan BPD. (2) Kerja sama dengan Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kerja sama di bidang managemen, operasional, bantuan teknis, pembagian keuntungan, penyertaan modal, pembiayaan dan kerja sama hasil perolehan. (3) Kerja sama di bidang penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan Bupati. Bagian Ketiga Kekayaan Desa Pasal 10 Kekayaan Desa baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak harus dicatat dalam inventarisasi Desa dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Desa. Pasal 11 (1) Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 terdiri atas : a. Tanah Kas Desa ; b. Pasar Desa ; c. Badan Usaha Milik Desa ; d. Lumbung Desa ; e. Pemandian Umum dan objek wisata yang dikelola oleh Desa ; f. Bangunan Milik Desa ; g. Lain-lain kekayaan milik Desa. (2) Penetapan. 8

8 (2) Penetapan Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tata cara pengelolaannya diatur dengan Peraturan Desa. Pasal 12 (1) Tanah Kas Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) huruf a, peruntukan penggunaannya dapat berupa Tanah Titisara, Tanah Bengkok, Tanah Pengangonan, Komplek Kantor Desa, Tanah Kuburan, Lapang, Jalan dan jenis lainnya yang dikuasai oleh desa merupakan kekayaan desa. (2) Kekayaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang untuk dilimpahkan kepada pihak lain kecuali diperlukan untuk peningkatan pendapatan desa berdasarkan kesepakatan masyarakat dan mendapat persetujuan BPD yang ditetapkan dalam Peraturan Desa. (3) Tanah Kas Desa yang bernilai produktif dapat digarap langsung oleh pemegang hak garap atau disewakan kepada pihak lain melalui lelang yang pengaturannya ditetapkan dengan Peraturan Desa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 (1) Pasar Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf b adalah pasar yang berada di wilayah Desa, bersifat historis dan tradisional serta ditumbuhkembangkan oleh Pemerintah Desa. (2) Pengaturan mengenai pengembangan dan pengelolaan Pasar Desa ditetapkan dengan Peraturan Daerah/Desa. BAB III Pengurusan dan Pengawasannya Pasal 14 (1) Sumber pendapatan dan kekayaaan desa diurus oleh Pemerintah Desa dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat di Desa. (2) Ketentuan. 9

9 (2) Ketentuan mengenai pengurusan sumber-sumber pendapatan dan kekayaan Desa sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Desa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 15 Pemerintah Desa memiliki kewajiban untuk melaksanakan pengurusan hak atas Tanah Kas Desa sebagai Hak Pakai dan mencatat serta menginventarisasi Tanah Kas desa. Pasal 16 (1) Besarnya penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ditetapkan dan dicantumkan dalam APBD. (2) Besarnya penerimaan yang diperoleh dari bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten ditetapkan dalam APBD setelah ada ketetapan dari Pemerintah Kabupaten. Pasal 17 (1) Perencanaan penggunaan keuangan yang dihasilkan dari sumbersumber pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Desa. Pasal 18 Pengawasan terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dilakukan oleh BPD. BAB IV 10

10 BAB IV Pengembangan Pasal 19 (1) Pengembangan sumber-sumber pendapatan Desa melalui usaha desa maupun kerja sama usaha pemerintah desa dengan pihak lain wajib memperhatikan aspek tata ruang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (2) Pengembangan sumber-sumber pendapatan Desa melalui usaha desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengakibatkan alih fungsi lahan pertanian produktif. Pasal 20 Segala kebijakan Pemerintah Desa yang berakibat terhadap perubahan penggunaan, peruntukan, penataan dan peralihan hak atas tanah sumbersumber pendapatan desa harus ditempuh melalui musyawarah desa dan ditetapkan dalam Peraturan Desa. Pasal 21 Untuk meningkatkan sumber pendapatan desa, Pemerintah Desa dengan persetujuan BPD dapat melakukan tukar menukar atau menjual aset desa kepada Pihak Ketiga dengan syarat-syarat sebagai berikut : a. Tanah pengganti dari tukar menukar mempunyai nilai ekonomis, produktivitas, luas dan lokasi yang lebih menguntungkan; b. Uang hasil penjualan tanah kas desa harus digunakan untuk membeli tanah pengganti yang mempunyai nilai ekonomis, produktivitas, luas dan lokasi yang lebih menguntungkan; c. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas baru dapat dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan Bupati. Pasal 22 11

11 Pasal 22 Pelepasan Tanah Kas Desa untuk kepentingan proyek-proyek Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Daerah atau Pihak Swasta dapat dilaksanakan setelah dimusyawarahkan dengan BPD dan mendapat persetujuan dari Bupati dengan syarat-syarat : a. Desa yang bersangkutan memperoleh penggantian yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi minimal sama dengan tanah yang ditukar. b. Khusus pelepasan tanah kas desa kepada pihak swasta pemohon harus memperoleh izin lokasi dan pembebasan hak atas tanah dari Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelepasan tanah kas desa diatur dalam keputusan Bupati. Pasal 23 (1). Tanah Kas Desa yang telah digunakan untuk kepentingan sosial dan pelayanan masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah sepanjang tidak dilepaskan haknya, statusnya tetap sebagai kekayaan desa dan tidak dibenarkan untuk pengalihan penggunaanya. (2) Terhadap penggunaan tanah kas desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dikenakan biaya penggunaan dalam bentuk apapun. BAB V ATURAN PERALIHAN Pasal 24 Pelepasan hak atas Tanah Kas Desa yang sedang dalam proses, dengan berlakunya Peraturan Daerah ini harus menyesuaikan. Pasal 25 Seluruh Kekayaan Desa dan sumber-sumber pendapatan Desa yang berubah status menjadi Kelurahan adalah milik Pemerintah Daerah. BAB VI.. 8

12 BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati Majalengka. Pasal 27 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2001 tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa, Pengurusan dan Pengawasannya (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2001 Nomor 3 Seri D) dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 28 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka. Ditetapkan di Majalengka Pada tanggal 24 Mei 2004 Diundangkan di Majalengka Pada Tanggal 7 Juni 2004 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BUPATI MAJALENGKA CAP/TTD Hj. TUTTY HAYATI ANWAR Cap/Ttd H. M A C H A L I, S H. Pembina Utama Muda NIP. 010 079 331 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2004 NOMOR 11 SERI E

13 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN MAJALENGKA JOJO HADIWIJAYA, SH NIP. 480 099 313