Nilai (Rp) BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH Penyusunan kerangka ekonomi daerah dalam RKPD ditujukan untuk memberikan gambaran kondisi perekonomian daerah Kabupaten Lebak pada tahun 2006, perkiraan kondisi ekonomi pada tahun 2007 dan sasaran pada tahun 2008. Kondisi perekonomian tersebut dapat dilihat melalui perkembangan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui data tersebut tercermin kondisi ekonomi yang dapat memberikan pengaruh terhadap penyediaan pendanaan dan pencapaian sasaran dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelaksanaan pembangunan. 2.1. Kondisi Perekonomian Daerah Sampai Dengan Tahun 2006 dan Perkiraan Ekonomi Tahun 2007. Berbeda dengan kondisi perekonomian pada tahun sebelumnya yang cenderung mengalami penurunan, kondisi perekonomian di Kabupaten Lebak pada tahun 2006 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dari 3,69% pada tahun 2005 menjadi 3,80% pada tahun 2006 dan jika laju inflasi terjadi pada tingkat 7,5% maka LPE tahun 2007 diperkirakan mencapai sekitar 3,84%. Indikasi peningkatan LPE menunjukkan perbaikan ekonomi yang terjadi seiring laju pembangunan yang gencar dilaksanakan di Kabupaten Lebak. Meski mengalami peningkatan, LPE Kabupaten Lebak masih jauh di bawah nilai LPE nasional yang tumbuh mencapai 5,6 % (RKP Tahun 2007) dan LPE Provinsi Banten yang juga tumbuh di atas 5 persen. Peningkatan perbaikan kondisi ekonomi di tahun 2006 juga didukung oleh peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sekitar Rp 4,849 trilyun pada tahun 2005 menjadi Rp 5,433 trilyun pada tahun 2006 dan diperkirakan mencapai sekitar Rp. 6,065 trilyun pada tahun 2007. Gambar 2.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Lebak Tahun 2003-2007 7.000.000 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 2003 2004 2005 2006 2007** Keterangan : ** Angka Perkiraan Tahun Adh Berlaku Adh Konstan Tahun 2000 II-1
Nilai (Rp) Tabel. 2.1 Nilai dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lebak Tahun 2003 2007 TAHUN PDRB (Juta Rp) % Pertumbuhan PDRB Berlaku Konstan* Berlaku Konstan 2003 3.821.821 3.046.905 12.93 3.46 2004 4.184.633 3.170.531 9.49 3.98 2005 4.849.518 3.289.215 15.89 3.69 2006 5.433.271 3.414.206 12.04 3.80 2007** 6.065.052 3.545.312 11.63 3.84 Sumber : BPS Kab. Lebak Keterangan: * adh konstan tahun 2000; ** Angka perkiraan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lebak Tahun 2003 2007 meskipun fluktuatif namun menunjukkan pertumbuhan positif, terutama pada PDRB atas dasar harga berlaku yang umumnya mengalami pertumbuhan rata rata di atas dua digit. Berdasarkan data tersebut, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mengalami pertumbuhan terendah pada tahun 2004 yaitu sebesar 9,49 % dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2005 yaitu sebesar 15,89 %. Sementara untuk nilai PDRB atas dasar harga berlaku mengalami pertumbuhan yang relatif sama dengan persentase yang umumnya berkisar pada angka di atas 3,30 %. Gambar 2.2 Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Lebak Tahun 2003-2007 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 2003 2004 2005 2006 2007** Keterangan: ** Angka Perkiraan Adh Berlaku Adh Konstan Tahun 2000 Tahun II-2
Seiring dengan pertumbuhan nilai PDRB, Perkembangan PDRB per kapita dari tahun 2003 2007 juga cenderung meningkat. Pada tahun 2003 Rp 3.393.660,- dan tahun 2006 Rp 4.539.453,- dan diperkirakan pada tahun 2007 pendapatan perkapita Kabupaten Lebak menjadi Rp 4.987.812,- Peningkatan PDRB per kapita tersebut secara makro membuktikan bahwa keberhasilan perekonomian Kabupaten Lebak yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat semakin membaik pula. Meski data ini tidak mampu mengukur tingkat kesenjangan kesejahteraan antar penduduk, namun keberhasilan perekonomian dengan pertumbuhan yang tinggi tersebut diharapkan nantinya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tabel 2.2 Perkembangan Struktur Ekonomi Kabupaten Lebak Tahun 2005 dan 2006 (dalam persen) Sektor 2005 2006 Perubahan Pertanian 38,54 36,71-1.83 Pertambangan & Penggalian 1,37 1,38 0,01 Industri & Pengolahan 9,49 9,70 0,21 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,56 0,61 0,05 Bangunan/Konstruksi 3,69 4,03 0,34 Perdagangan, Hotel & Restoran 22,81 23,01 0,20 Angkutan & Komunikasi 7,94 9,28 1,34 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 4,75 4,69-0,06 Jasa-jasa 10,86 10,59-0,27 PDRB 100,00 100,00 Apabila dilihat dari perkembangan struktur ekonominya, kondisi perekonomian makro di Kabupaten Lebak masih bertumpu pada sektor pertanian, meski dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini (tahun 2000 2006) sektor tersebut mengalami penurunan. Tingkat penurunan pada sektor pertanian dari tahun 2005 adalah sebesar 1,83 %. Penyebab terjadinya penurunan laju pertumbuhan pada sektor pertanian ini diperkirakan adalah penurunan jumlah produksi seiring dengan pergeseran musim penghujan pada tahun 2006 dan gencarnya konversi lahan pertanian. Sektor lain yang juga mengalami penurunan adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa dengan persentase penurunan masing-masing sebesar 0,06 dan 0,27. II-3
Beberapa sektor pada tahun 2006 mengalami peningkatan pertumbuhan, meski peningkatan yang terjadi terhitung sedikit. Sektor-sektor tersebut diantaranya sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,01 %, sektor industri dan pengolahan sebesar 0,21 %, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,05 %, sektor Bangunan/kontruksi sebesar 0,34%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 0,20 %, dan sektor angkutan dan komunikasi sebesar 1,34 %. Berdasarkan peningkatan ekonomi dan kemajuan pembangunan yang dicapai pada tahun 2006, perekonomian pada tahun 2007 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya dengan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga dan ketahanan ekonomi yang lebih baik. Oleh karenanya, Laju inflasi pada tahun 2007 yang diperkirakan sekitar 7,5 % dan laju pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sebesar 3,84 % dapat dicapai. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa peningkatan PDRB Kabupaten Lebak pada beberapa tahun ini sejalan dengan gencarnya pembangunan yang dilaksanakan. Indikasi peningkatan pembangunan ini terlihat dari perkembangan Anggaran dan Pendapatan Belanja (APBD) Kabupaten Lebak sejak tahun 2003-2007. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2006, dengan persentase peningkatan sebesar 48,5 %. Sementara perkiraan persentase peningkatan APBD 2008 dari APBD 2007 hanya sebesar 9,8 %. Tabel 2.3 Perkembangan APBD Kabupaten Lebak Tahun 2003 2007 TAHUN PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH 2003 325.789.388.195 341.417.390.561 2004 329.218.865.499 349.780.368.208 2005 390.904.553.238 413.038.959.199 2006 586.521.243.750 650.309.187.962 2007 664.871.242.000 705.214.451.050 2008* 670.279.284.700 740.475.173.602 Sumber : APBD-P TA 2003 2006 dan APBD TA 2007 *) Angka Perkiraan II-4
Nilai (Rp) Gambar 2.3 Perkembangan APBD Kabupaten Lebak Tahun 2003-2008 800.000.000.000 700.000.000.000 600.000.000.000 500.000.000.000 400.000.000.000 300.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008* Keterangan : * Angka Perkiraan Tahun Pendapatan Belanja Perkembangan APBD Kabupaten Lebak selama 5 tahun terakhir secara umum menunjukkan perkembangan yang positif. Berdasarkan struktur penyusun pendapatan, persentase peningkatan terbesar terjadi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada tahun 2007, target PAD Kabupaten Lebak sebesar Rp. 40.033.667.000,- atau meningkat 37% dari target PAD tahun 2006 sebesar Rp. 29.278.760.000,- sedangkan setelah perubahan APBD TA. 2006 sebesar Rp. 33.479.668.750,-. Persentase kontribusi PAD pada APBD tahun 2007 juga meningkat dibandingkan persentase yang sama pada tahun 2006 yakni dari 4,33 % menjadi 6,03 %. Selanjutnya dengan menggunakan berbagai asumsi, Pendapatan Daerah Kabupaten Lebak tahun 2008 diproyeksikan meningkat menjadi Rp. 670.279.284.700,- Sedangkan kebutuhan Belanja Daerah diproyeksikan sebesar Rp. 740.475.173.602,- meliputi Belanja Tidak dan Belanja Langsung. 2.2. Prospek Perekonomian Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2008. Kondisi perekonomian yang membaik di Kabupaten Lebak dari tahun 2003 hingga tahun 2006 tidak dapat dilepaskan dari peran penting infrastruktur. Kegiatan pembangunan, rehabilitasi, serta pemeliharaan telah berhasil meningkatkan aksesibilitas, kapasitas, kualitas dan jangkauan pelayanan berbagai infrastruktur, yang pada akhirnya mampu memberikan dukungan kepada berbagai sektor perekonomian seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan pembangunan daerah. Pada tahun 2007 berbagai program dalam rangka meningkatkan daya dukung infrastruktur terhadap aktivitas perekonomian terus dilanjutkan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lebak pada tahun 2008. II-5
Bertolak dari peningkatan ekonomi dan kemajuan pembangunan yang dicapai pada tahun 2006 serta perkiraan capaian pembangunan ekonomi pada tahun 2007, kondisi ekonomi makro di Kabupaten Lebak pada tahun 2008 diharapkan tetap mengalami pertumbuhan hingga 3,90 %. Rendahnya persentase peningkatan pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh pertumbuhan perekonomian nasional dan dunia yang sedikit melambat pada tahun 2008. Sementara laju inflasi yang terjadi diharapkan lebih rendah dari 7,5 %. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 juga diharapkan terjadi pada sektor-sektor pendukungnya, terutama sektor pertanian yang masih mendominasi kontribusi PDRB Kabupaten Lebak. Seiring dengan pencanangan peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis, sektor ini diharapkan tumbuh positif hingga 1 % meski persentase pertumbuhan sektor ini di Kabupaten Lebak lebih rendah dari persentase tumbuh nasional yang diperkirakan sebesar 3,2 %. Adapun kondisi strategis yang diperkirakan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lebak pada tahun 2008 adalah: 1. Terjaganya stabilitas ekonomi nasional dan lokal. Stabilitas ekonomi yang terjaga baik memberi peluang yang lebih besar bagi Pemerintah Daerah dalam mengkoordinasikan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemampuan ekonomi dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Lebak. 2. Jaminan kepastian hukum, termasuk didalamnya upaya Pemerintah Daerah dalam membuka seluas-luasnya peluang usaha dan mempermudah pelayanan perijinan investasi. 3. Terjaganya stabilitas keamanan Rasa aman mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat, termasuk dunia usaha, yang selanjutnya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi. 4. Terjaminnya stabilitas harga SAPROTAN dan hasil produksi pertanian. Kabupaten Lebak merupakan daerah pertanian, oleh karena itu Pemerintah Daerah berupaya menjamin stabilitas harga produk pertanian untuk melindungi petani dan masyarakat, sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. II-6
Pembangunan ekonomi daerah juga didorong guna meningkatkan investasi di Kabupaten Lebak. Hal ini sesuai dengan Visi Kabupaten Lebak : Lebak menjadi daerah yang menarik untuk berinvestasi pada tahun 2009. Beberapa upaya lain yang telah dilaksanakan dalam mendukung investasi dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi antara lain penyederhanaan perijinan melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT), peningkatan dukungan infrastruktur, peningkatan sarana prasarana perdagangan, peningkatan kepastian hukum, dan peningkatan kualitas ketenagakerjaan. II-7