ANALISIS POTENSI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI LAKBAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

STUDI POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA TERNATE, MALUKU UTARA (STUDI DINAS PARIWISATA KOTA TERNATE) JURNAL.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB I PENGANTAR. segenap potensi yang dimiliki daerah untuk membangun dan memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN TULUNGAGUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP

STUDI PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KABUPATEN BLORA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkompetisi dalam lingkaran pasar persaingan global. Tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI PENGEMBANGAN KUTA LOMBOK SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pajak Dan Retribusi Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI DAN KONTRIBUSI SEKTOR PARIWISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung) Binti Khoirul Ana Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung (dalam hal ini kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga) yang terletak di Jalan A Yani Timur IV No.7 Tulungagung. Latar belakang dari penelitian ini adalah pengembangan sektor pariwisata merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah, mengingat bahwa potensi sektor pariwisata dapat menunjang perekonomian masyarakat jika potensi sektor pariwisata dikembangkan secara benar sehingga mampu memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Rumusan penelitian ini adalah Bagaimana potensi dan kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan asli Daerah (PAD). Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan asli Daerah (PAD). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah berupa Analisis diskriptif kuantitatif, yaitu dengan menghitung dan sekaligus menguraikan hasil penelitian. Alat analisis yang digunakan peneliti dengan mengidentifikasi analisis matrik SWOT dan menghitung analisis PDRB sektor pariwisata, serta menghitung kontribusi dari sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hasil penelitian dari analisis PDRB yaitu pertumbuhan sektor pariwisata dari tahun 2008 sampai 2010 mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu komponen dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kata Kunci : Potensi Pariwisata, Pertumbuhan Pariwisata, Kontribusi Pariwisata dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) PENDAHULUAN Pengembangan sektor pariwisata merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah, mengingat bahwa potensi sektor pariwisata dapat menunjang perekonomian masyarakat jika potensi sektor pariwisata dikembangkan secara benar dan terprogram secara baik. Dengan memiliki potensi sekor pariwisata banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari kegiatan pariwisata, antara lain dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat serta memperkenalkan seni budaya daerah dan hasil kerajinan daerah untuk dapat dipasarkan kepada wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Manfaat tersebut mendorong berbagai daerah mulai memacu perkembangan pariwisata yang diharapkan dapat memberi kontribusi yang baik terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan penduduk. Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan penduduk adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah. PDRB juga menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola 52

Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki untuk dapat mendorong pembangunan daerah. Dalam mendukung proses pembangunan daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu modal utama. Menurut Halim (2004), Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Sektor pariwisata mempunyai peran yang penting dan strategis untuk pengembangan suatu daerah, karena setiap daerah memiliki budaya dan tempattempat indah untuk dijadikan suatu obyek wisata yang nantinya diharapkan dapat menggali sumber ekonomi asli daerah sehingga mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini merupakan kondisi yang perlu diciptakan oleh pemerintah daerah sehingga tercipta potensi dan kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kabupaten Tulungagung merupakan wilayah yang terletak di Propinsi Jawa Timur merupakan daerah yang banyak memiliki potensi sektor pariwisata, mulai dari wisata pantai, budaya, wisata alam, kesenian tradisional, serta tempat-tempat bersejarah lainnya. Secara umum potensi-potensi wisata yang ada di Kabupaten Tulungagung belum mempunyai dampak yang signifikan terhadap masyarakat sekitar serta pelaku wisata. Walaupun banyak terdapat obyek wisata namun tidak semua obyek tersebut mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah sehingga masih perlu dikembangkan secara optimal yang nantinya akan mempunyai dampak positif terhadap kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tulungagung. Rumusan Penelitian Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana Potensi dan Kontribusi Sektor Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Potensi dan Kontribusi Sektor Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lokasi Penelitian Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian, peneliti memilih lokasi penelitian pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung, tepatnya di Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung yang berlokasi di Jl. A Yani Timur IV No. 7 Kabupaten Tulungagung. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Wawancara b. Dokumentasi Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel sebagai berikut: a. Potensi Pariwisata b. Kontribusi Pariwisata c. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian, menguraikan secara deskriptif hasil penelitian serta mengambil kesimpulan. Untuk mengetahui potensi dan kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tulungagung menggunakan alat analisis sebagai berikut: a. Analisis Matrik SWOT Menurut Rangkuti (2008), Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang 53

menjadi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), serta ancaman (Threats). b. Analisis PDRB Menurut Halim (2004), Rumus untuk menghitung laju pertumbuhan adalah sebagai berikut : Keterangan GX = Laju pertumbuhan sektor pariwisata pertahun (rupiah) Xt = Kontribusi sektor pariwisata tahun tertentu (rupiah) X(t-1) = Kontribusi sektor pariwisata tahun sebelumnya (rupiah) c. Analisis Kontribusi Menurut Halim (2004), Rumus untuk menghitung analisis kontribusi adalah sebagai berikut : Keterangan : Pn = Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD (rupiah) Qx = Jumlah Penerimaan Sektor Pariwisata (rupiah) Qy = Jumlah Penerimaan PAD (rupiah) n = Tahun (periode tertentu) Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut : a) Mengidentifikasi Analisis Matrik SWOT b) Menghitung Nilai Analisis PDRB c) Menghitung Nilai Analisis Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) d) Analisis Hasil Perhitungan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Potensi Sektor Pariwisata di Kabupaten Tulungagung Potensi sektor pariwisata yang terdapat di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut : a. Potensi Wisata Pantai Potensi wisata pantai di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut: 1. Pantai Indah Popoh Pantai Indah Popoh terletak di sebelah selatan kota Tulungagung ±28Km, dapat ditempuh dengan kendaraan umum. Pesona pantai alam ini berbentuk teluk di pesisir laut selatan yang dikombinasi dengan batu karang, rindangnya pepohonan dan perbukitan yang mengelilingi pantai. Pantai ini merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Tulungagung. Di pantai ini dilengkapi dengan kios-kios souvenir, mainan anak, penginapan, pasar ikan, dan wisata bahari. Dengan banyaknya potensi yang dimiliki pantai indah popoh ini sehingga banyak sekali dampak positif yang bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar untuk menambah penghasilan seperti usaha penginapan, rumah makan, dan kios souvenir asesoris. 2. Pantai Sine Pantai Sine terletak di Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir, sekitar 30 Km arah Tenggara Kota Tulungagung. Hamparan pasir pantainya sangat luas dan panorama alamnya juga indah. Keberadaan pantai sine hanya mengandalkan keindahan alamiah, seperti jalur menuju pantai ini berupa pegunungan tidak ada perbaikan sarana transportasi yang lebih nyaman. Pemerintah Kabupaten Tulungagung khususnya dinas pariwisata belum sepenuhnya mengembangkan potensi 54

pantai ini dikarenakan minimnya dana pengembangan potensi wisata di Kabupaten Tulungagung. 3. Pantai Klatak Pantai Klatak terletak di Desa Keboireng Kecamatan Besuki. Pantai ini masih murni dan sangat alami dengan pemandangan yang indah. Pantai ini memiliki ombak yang fantastis dengan angin laut yang sejuk, tetapi akses jalan menuju pantai ini sulit dilewati apalagi ketika musim hujan karena belum diaspal sehingga hanya mengandalkan jalan seadanya. Kondisi pantai klatak ini mempunyai potensi pariwisata yang bernilai ekonomis dan bisa meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Tulungagung apabila dikelola dengan baik. b. Potensi Produk Unggulan Potensi produk unggulan di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut: 1. Marmer Batu Onyx Kabupaten Tulungagung dikenal sebagai kota Marmer karena gunung marmer di area Tulungagung sebelah selatan arah menuju pantai Indah Popoh di wilayah kecamatan Campurdarat, oleh para pengrajin marmer telah diolah menjadi hasil kerajinan buatan tangan yang bernilai seni sangat tinggi yang disukai para wisatawan mancanegara dan merupakan komoditi ekspor (Singapura, Hongkong, Brunai, Malaysia). Hal ini menjadi potensi bagi Kabupaten Tulungagung untuk meningkatkan hasil produk unggulannya berupa Marmer Batu Onyx untuk dipasarkan di luar negeri. 2. Batik Tulungagung Batik Gajah Mada merupakan batik khas Tulungagung yang memiliki pola berbeda dan tidak kalah menarik dengan batik Solo, Madura maupun Pekalongan. Batik ini tempatnya pada Kecamatan Kedungwaru dan Kecamatan Kauman. Tetapi keberadaan batik yang dimiliki Kabupaten Tulungagung masih kurang dalam segi promosi, sehingga belum banyak dikenal masyarakat mengenai jenis batik yang berasal dari Tulungagung. c. Potensi Wisata alam Potensi wisata alam di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut: 1. Waduk Wonorejo Waduk Wonorejo adalah waduk terbesar di Asia Tenggara dengan debit 15.000 m 3 per detik yang terletak ± 15 Km dari pusat Kota Tulungagung dengan perbukitan alam yang berhawa sejuk dan dengan tingkat kemiringan lereng serta lembah yang tidak curam. Akses jalan yang sudah diaspal sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan. Waduk ini sebagai obyek wisata yang memberikan fasilitas berupa wisata dengan perahu kuno, pemancingan air tawar, bumi perkemahan dan lintas obyek wisata waduk ini juga berfungsi sebagai PLTA, irigasi dan sarana penggerak turbin untuk menghasilkan energi listrik. 2. Air Terjun Lawean Air terjun lawean adalah salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Tulungagung yang terletak di Desa Geger Kecamatan Sendang ± 25 Km arah barat Kota Tulungagung, bagian dari Lereng Gunung Wilis dengan ketinggian ± 1200 m. Untuk menuju lokasi harus berjalan kaki ± 3 Km melewati indahnya panorama perbukitan dan menyebrangi sungai. Menurut mitos barang siapa mandi alam, serta sirkuit berkualitas standar untuk even motorcross atau offroad. Selain sebagai di air terjun ini dapat tersembuhkan dari penyakit. 3. Pesanggrahan Argowilis Pesanggrahan Argowilis merupakan tempat peristirahatan berhawa sejuk 55

dengan panorama alam yang indah, berada di lereng gunung wilis ±25Km arah barat Kota Tulungagung. Disini para wisatawan dapat menginap dengan pemandangan panorama alam yang indah dan berhawa sejuk. Pesanggrahan ini sudah dikelola oleh dinas pariwisata sehingga ada potensi untuk mengembangkan pariwisata ini dengan maksimal. 1. Mengidentifikasi Analisis Matrik SWOT Berdasarkan hasil analisis matrik SWOT, maka peneliti dapat menguraikan usaha yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi pariwisata. 1. Mengimplementasikan dan menyempurnakan secara konsisten keberadaan peraturan daerah secara optimal sebagai pelaksanaan UU no. 32 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan, Pariwisata, pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung perlu dirumuskan peraturan daerah (perda) yang bisa mengkoordinir permasalahan di lapangan. 2. Memaksimalkan fasilitas pendukung dan penggunaan sarana dan prasarana yang ada secara optimal agar peningkatan perkembangan potensi wisata yang ada di Kabupaten Tulungagung berjalan lebih baik 3. Mengembangkan potensi wisata yang belum tergali dengan memanfaatkan dana yang tersedia sehingga kedepannya bisa diketahui bagaimana perkembangan obyek lokasinya seiring dengan perkembangan daya tarik wisata dan perekonomian masyarakat. 4. Meningkatkan kerjasama dalam mengoptimalkan potensi pariwisata dan peluang pengembangannya dengan keikutsertaan dalam pameran atau even sehingga intensitas promosi menarik wisatawan dan investor meningkat. 5. Menjalin kerjasama antara dinas pariwisata dan masyarakat dalam menjaga citra pariwisata dan memanfaatkan potensi pariwisata sehingga menumbuhkan keinginan bagi masyarakat untuk berwisata di Kabupaten Tulungagung. 2. Analisis PDRB Hasil perhitungan analisis PDRB sebagai berikut : PDRB Sektor Pariwisata Tahun 2008 sampai dengan 2010 Kontribusi Sektor Pariwisata (Rupiah) Tahun Anggaran Laju Pertumbuhan (%) 2007 70.000.000,0-0 2008 82.000.000,0 17,14 0 2009 105.000.000, 28,05 00 2010 137.000.000, 00 30,48 Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nominal maupun persentase pertumbuhan sektor pariwisata yang diterima Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010. Dari tahun 2008 mencapai 17,14%, tahun 2009 mencapai 28,05% dan tahun 2010 mencapai 30,48%. Peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor tetapi tidak termasuk dalam penelitian ini. 3.Analisis Kontribusi Hasil perhitungan analisis kontribusi sebagai berikut : 56

Tahun Angg aran Kontribusi Penerimaan Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2008 sampai dengan 2010 Kontribusi Sektor Pariwisata (Rupiah) Pendapatan Asli Daerah (Rupiah) Sumber : Data Primer yang diolah Kontrib usi (%) 2008 82.000.000,00 59.140.000.000,00 0,13 2009 105.000.000,00 82.325.000.000,00 0,12 2010 137.000.000,00 93.339.000.000,00 0,14 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap total PAD dari tahun 2008 sampai dengan 2010 berfluktuasi. Tahun 2008 sektor pariwisata memiliki kontribusi 0,13%, tahun 2009 mengalami penurunan 0,12%, kemudian tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 0,14%. Peningkatan dan penurunan kontribusi dari sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor tetapi tidak termasuk dalam penelitian ini. 4.Analisis Hasil Perhitungan Dari hasi analisis potensi sektor pariwisata menggunakan matrik SWOT dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor internal mengenai kekuatan dari potensi pariwisata ini terdiri dari adanya peraturan daerah, banyaknya potensi pariwisata dan fasilitas pendukung obyek pariwisata. Untuk kelemahan dari potensi pariwisata ini terdiri dari sarana dan prasarana belum optimal dan lokasi obyek pariwisata sulit dijangkau. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi peluang dari potensi pariwisata ini terdiri dari laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung yang mengalami peningkatan tiap tahunnya, adanya kerjasama dinas pariwisata dengan perusahaan daerah dan ikut serta dalam pameran atau even pariwisata. Untuk ancaman dari potensi pariwisata ini terdiri dari dekatnya daerah pesaing, citra pariwisata yang negatif dan kesadaran masyarakat belum optimal. Sehingga dari ke empat faktor tersebut mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman semuanya berpengaruh dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Tulungagung. Dari perhitungan PDRB sektor pariwisata dapat diketahui pertumbuhan sektor pariwisata tahun 2008 mencapai 17,14%, tahun 2009 mencapai 28,05%, dan tahun 2010 mencapai 30,48%. Dari ke tiga tahun tersebut, menunjukkan pertumbuhan sektor pariwisata mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai 2010, hal ini dibuktikan dengan hasil persentase yang terlihat dari tahun 2008 ke tahun 2009 kenaikannya mencapai 10,91% (28,05% - 17,14%) dan tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami kenaikannya mencapai 2,43% (30,48% - 28,05%). Peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor tetapi tidak termasuk dalam penelitian ini. Dari perhitungan kontribusi sektor pariwisata dapat diketahui bahwa kontribusi penerimaan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2008 mencapai 0,13%, tahun 2009 mencapai 0,12%, dan tahun 2010 mencapai 0,14%. Dari ke tiga tahun tersebut, menunjukkan kontribusi dari sektor pariwisata terhadap PAD berfluktuasi. Mulai tahun 2008 sampai 2009 mengalami penurunan, hal ini dibuktikan dengan hasil persentase yang penurunannya mencapai 0,01% (0,13% - 0,12%). Sedangkan dari tahun 2009 sampai 2010 mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan hasil persentase yang kenaikannya mencapai 0,02% (0,14% - 0,12%). Peningkatan dan penurunan kontribusi dari sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung tersebut dipengaruhi oleh 57

beberapa faktor tetapi tidak termasuk dalam penelitian ini. Dari analisis potensi pariwisata di atas dapat dijelaskan bahwa potensi sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung berpengaruh dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Dengan mengembangkan potensi sektor pariwisata yang dimiliki Kabupaten Tulungagung akan mempengaruhi besarnya penerimaan dari sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tulungagung. PDRB sektor pariwisata dapat diketahui pertumbuhan sektor pariwisata tahun 2008 mencapai 17,14%, tahun 2009 mencapai 28,05%, dan tahun 2010 mencapai 30,48%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari tahun 2008 sampai 2010 mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa dengan peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata khususnya Kabupaten Tulungagung menunjukkan dalam kondisi baik, sehingga akan mempengaruhi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tulungagung. Kontribusi dari sektor pariwisata terhadap Pendapatan asli Daerah menunjukkan bahwa tahun 2008 mencapai 0,13%, tahun 2009 mencapai 0,12%, dan tahun 2010 mencapai 0,14%. Hasil tersebut berfluktuasi ada yang mengalami penurunan dan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini berarti bahwa penurunan dan peningkatan kontribusi dari sektor pariwisata akan mempengaruhi besarnya sumbangan yang diberikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu komponen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam memberikan sumbangan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan analisis hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa di Kabupaten Tulungagung pertumbuhan sektor pariwisata mengalami peningkatan dan kontribusi dari sektor pariwisata mengalami peningkatan, hal ini berarti Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tulungagung juga akan mengalami peningkatan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Dari sekian banyaknya potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Tulungagung hanya ada 3 sektor pariwisata yang dikelola oleh Pemerintah Daerah yang mempunyai dampak positif terhadap kontribusi PAD, yaitu Pantai Indah Popoh, Waduk Wonorejo dan Pesanggrahan Argowilis. b. Berdasarkan hasil analisis potensi pariwisata, didapat bahwa potensi sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung berpengaruh dalam meningkatkan PAD. Dengan mengembangkan potensi sektor pariwisata yang dimiliki Kabupaten Tulungagung akan mempengaruhi besarnya penerimaan dari sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan PAD. c. Pertumbuhan sektor pariwisata dari tahun 2008 sampai dengan 2010 mengalami peningkatan. Hal ini jelas terlihat dimana pertumbuhan sektor pariwisata tahun 2008 mencapai 17,14%, tahun 2009 mencapai 28,05%, dan tahun 2010 mencapai 30,48%. d. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD dari tahun 2008 sampai dengan 2010 berfluktuasi ada yang mengalami penurunan dan peningkatan. Hal ini jelas terlihat dimana kontribusi tahun 2008 mencapai 0,13%, tahun 2009 mencapai 0,12%, dan tahun 2010 mencapai 0,14%. e. Sektor pariwisata merupakan komponen dari PAD dalam memberikan sumbangan 58

pada PAD. Pertumbuhan dari sektor pariwisata di Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung mengalami peningkatan dan kontribusi dari sektor pariwisata mengalami peningkatan, hal ini berpengaruh terhadap PAD yang juga mengalami peningkatan. Saran Adapun saran yang dapat peneliti berikan, adalah sebagai berikut : a. Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebaiknya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan potensi pariwisata sehingga dapat menunjang perekonomian Kabupaten Tulungagung. b. Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebaiknya mengembangkan potensi pariwisata dengan mengembangkan sarana dan prasarana sektor pariwisata untuk menambah pemasukan PAD. Nyoman, Pendit (2001), Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pradana Paramita. Rangkuti, Freddy (2008), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Spillane, James (2002), Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, Yogyakarta: Kanisius. Wardhani., Vivarawati dan Mustafa (2008), Usaha Jasa Pariwisata (jilid 1), Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Yoeti, A Oka (2001), Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Jakarta: Pradana Paramita. DAFTAR PUSTAKA Abuyamin,Oyok (2010), Perpajakan Pusat dan Daerah, Bandung: Humaniora. Arif, Bahtiar.,Mucklis & Iskandar (2009), Akuntansi Pemerintahan, Jakarta Barat: Akademia. BPS Tulungagung (2010), Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Tulungagung 2010, Tulungagung: BPS Tulungagung. Halim, Abdul (2004), Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta : Salemba Empat. Indriantoro, Nur., Bambang Supomo (2009), Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen, Yogyakarta: BPFE. Karyono, Hari (2000), Kepariwisataan, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. (http://madebayu.blogspot.com/2012/ 02/pengertian-potensi-wisata.html, diakses 19 februari 2012) 59