BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2013

No. 64/11/13/Th.XVII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan III 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO. PDRB Gorontalo Triwulan III-2013 Naik 2,91 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI BARAT TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2012

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN III-2009

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2008

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I 2014 TUMBUH 6,5 PERSEN

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2016

BERITA RESMI STATISTIK


PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2009

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III TAHUN 2010

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN III-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

PERPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2001

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TAHUN 2016

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2014 Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan I-2014 secara triwulanan (q-to-q) terjadi kontraksi sebesar -0.20 persen dan tanpa migas sebesar -0.37 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 3,26 persen dan tanpa migas sebesar 4,39 persen. Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp 27,49 triliun pada triwulan I-2014 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp 23,86 triliun. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan I-2014 dengan migas tercatat sebesar Rp 9,67 triliun dan tanpa migas menjadi Rp 8,77 triliun. Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh pada triwulan I-2014 masih berada pada sektor pertanian (27,54 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,45 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (40,63 persen) dan konsumsi pemerintah (24,30 persen). Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan I 2014 dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor industri pengolahan (2,36 persen), diikuti sektor pertanian (0.76 persen), dan sektor pertambangan dan penggalian (0,60 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah Impor (3.53 persen) dan konsumsi rumah tangga (0,99 persen) Laju pertumbuhan y-on-y pada triwulan I 2014 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor jasa-jasa sebesar 7,40 persen diikuti oleh sektor bangunan sebesar 6,71 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah impor (14,68 persen) dan konsumsi rumah tangga (4,65 persen). Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 1

I. PDRB Menurut Lapangan Usaha a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Kondisi perekonomian Indonesia di triwulan pertama tahun 2014 ini sedikit diwarnai oleh perayaan pesta demokrasi yaitu Pemilu legislatif, dan khusus di Provinsi Aceh, ada perayaan maulid yang menjadi budaya masyarakat Aceh. Namun demikian, ternyata kedua event ini tidak cukup untuk dapat mendorong perekonomian Aceh di triwulan I-2014 secara keseluruhan. Perekonomian Aceh mengalami pertumbuhan negatif atau turun sebesar 0,20 persen jika dibandingkan triwulan IV-2013 (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh turun lebih dalam yaitu sebesar 0,37 persen. Hal ini berbeda dibandingkan triwulan-triwulan sebelumnya, dimana pertumbuhan dengan migas biasanya selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDRB tanpa migas. Dibandingkan triwulan I 2013 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan I-2014 mengalami pertumbuhan sebesar 3,26 persen. Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi q- to-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y justru lebih tinggi jika komponen migas dikeluarkan dalam penghitungan PDRB yaitu sebesar 4,39 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produksi migas di Provinsi Aceh mengalami penurunan dibandingkan triwulan I-2013, namun meningkat dibandingkan triwulan IV-2014 Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRBTw I-2014 terhadap Tw IV-2013 (q-to-q) dan Tw I-2014 terhadap Tw I-2013 (y-on-y)(persen) PDRB PDRB Tanpa Migas 3,26 4,39-0,20-0,37 q-to-q y-on-y Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 2

PDRB menurut lapangan usaha terdiri dari 9 sektor. Pada triwulan I ini hanya ada tiga sektor yang tumbuh positif, sedangkan enam sektor lainnya tumbuh negatif. Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan positif adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, sedangkan sektor-sektor lain justru mengalami penurunan dari triwulan IV-2013. Sektor pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 0,76 persen, sektor pertambangan tumbuh sebesar 0,60 persen, dan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,36 persen. Sektor-sektor lain mengalami penurunan diantaranya disebabkan oleh masih rendahnya daya serap APBA (di bawah 4 persen) dan APBN (di bawah 12 persen) yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor jasa. Grafik 2. Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen), Triwulan I-2014 2,36 q-to-q Sektor q-to-q PDRB 0,76 0,60 q-to-q PDRB Tanpa Migas 1-0,20 2 3 4 5 6 7 8 9-0,37-1,02-0,79-0,83-2,26-1,88-2,74 Keterangan: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Sektor yang mengalami penurunan paling tinggi adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang turun sebesar 2,74 persen. Pertumbuhan terendah kedua terjadi di sektor listrik, gas, dan air bersih yang turun sebesar 2,26 persen, diikuti sektor bangunan Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 3

yang turun sebesar 1,88 persen, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang turun sebesar 1,02 persen. Sementara itu sektor pemerintahan dan sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing mengalami penurunan di bawah 1 persen, yaitu sebesar 0,83 persen dan 0,79 persen. Grafik 3. Laju Pertumbuhan Tahunan (y-on-y) Menurut Sektor (persen), Triwulan I-2014 6,71 6,10 7,40 4,39 3,26 2,65 0,53 4,23 3,28 1 2 3 4 5 6 7 8 9-0,57 y-to-y Sektor y-to-y PDRB -5,47 y-to-y PDRB Tanpa Migas Keterangan: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 4

Berbeda dengan pertumbuhan perekonomian q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2014 dibandingkan triwulan I-2013 (y-on-y) hanya ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian (-1,57 persen) dan sektor industri pengolahan (-5,47 persen). Ketujuh sektor lainnya tumbuh positif dengan pertumbuhan terbesar di sektor jasa-jasa sebesar 7,40 persen, diikuti sektor bangunan yang tumbuh sebesar 6,71 persen, dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tumbuh 6,10 persen. Keempat sektor lainnya, yaitu sektor pertanian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi masing-masing tumbuh sebesar 2,65 persen, 0,53 persen, 4,23 persen, dan 3,28 persen (Grafik 3). Grafik 4. Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan I 2014 (persen) 6,71 6,10 7,40 2,65 0,72-0,04 0,53 0,00 0,51 4,23 0,90 3,28 0,24 0,12 1,40 1-0,57 2 3-0,48 4 5 6 7 8 9-5,47 y-on-y Sumber Pertumbuhan Keterangan: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Pertumbuhan ekonomi Aceh (y-on-y) triwulan I 2014 disumbang oleh pertumbuhan positif di tujuh sektor yang menjadi sumber pertumbuhan. Jika dilihat dari pertumbuhan y- on-y, sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi (7,40 persen) dan mampu memberikan sumbangan pertumbuhan terbesar (1,40 persen). Sektor perdagangan, Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 5

hotel, dan restoran memberikan sumbangan di peringkat kedua sebesar 0,90 persen, diikuti sektor pertanian sebesar 0,72 persen, sektor bangunan sebesar 0,51 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikas sebesar 0,24 persen. Sektor lainnya, yaitu keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan juga menjadi sumber pertumbuhan sebesar 0,12 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan justru menjadi sumber pertumbuhan negatif masing-masing sebesar -0,04 persen dan -0.48 persen (Grafik 4). b. Nilai PDRB Aceh Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat menjadi Rp 27,49 triliun pada triwulan I 2014 dari Rp 26,93 triliun di triwulan IV-2013. Begitu juga pada nilai PDRB tanpa migas meningkat menjadi Rp 23,86 triliun dari Rp 23,43 triliun pada triwulan sebelumnya. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh perubahan harga, adalah sebesar 9,67 triliun. PDRB ADHK triwulan I 2014 dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar 8,77 triliun atau lebih kecil 0,03 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 5. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan IV-2013 dan Triwulan I 2014 (triliun rupiah) PDRB ADHB PDRB ADHK 2000 23,43 23,86 8,81 8,77 26,93 27,49 9,69 9,67 Trw. IV-2013 Trw. I-2014 Trw. IV-2013 Trw. I-2014 PDRB PDRB Tanpa Migas PDRB PDRB Tanpa Migas C. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh 1. Struktur Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh triwulan I-2014 adalah sektor pertanian Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 6

sebesar 27,54 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,45 persen. Sementara itu ada empat sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa, dan sektor pertambangan dan penggalian dengan peranan berkisar antara 8-12 persen. Sektor industri pengolahan memiliki peranan sebesar 7,86 persen, sedangkan dua sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan paling kecil, masing-masing sebesar 3,04 persen dan 0,51. Demikian juga struktur PDRB tanpa migas, menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 31,73 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,10 persen. Sementara itu, ada tiga sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor jasa-jasa, sektor bangunan, dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan peranan antara 12-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah empat persen. Grafik 6. Struktur PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Sektor, Triwulan I 2014 (persen) Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,04 Jasa-Jasa; 11,61 Pertanian; 27,54 Pengangkutan & Komunikasi; 10,60 Perdagangan, Hotel & Restoran; 17,45 Bangunan; 11,97 LGA; 0,51 Industri Pengolahan; 7,86 Pertambangan & Penggalian, 9,41 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 7

Grafik 7. Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Sektor, Triwulan I 2014 (persen) Jasa-Jasa; 13,38 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,51 Pertanian; 31,73 Pengangkutan & Komunikasi; 12,22 Pertambangan & penggalian; 1,36 Perdagangan, Hotel & Restoran; 20,10 Bangunan; 13,79 Industri Pengolahan; 3,33 LGA; 0,59 2. Perkembangan Struktur Struktur perekonomian yang baik bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor primer). Kemudian tingginya perananan kelompok tersier mengindikasikan kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa. Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan IV-2013 dan triwulan I-2014 mengalami sedikit perubahan, terutama sektor primer yang mengalami kenaikan peranan sebesar 0,71 persen dan sektor tersier yang mengalami penurunan peranan sebesar 0,73 persen, sedangkan sektor sekunder mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. Kelompok tersier masih mendominasi PDRB dengan migas maupun tanpa migas dengan peranan sebesar 42,71 persen dari triwulan sebelumnya yang sebesar 43,43 persen. Kelompok sektor primer meiliki peranan sebesar 36,95 persen, naik sedikit dari triwulan sebelumnya yang sebesar 36,24 persen Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 8

demikian juga dengan sektor sekunder yang mengalami kenaikan meskipun kecil dari 20,33 persen menjadi 20,35 persen. Keadaan ini tidak berbeda jika sektor migas dikeluarkan, dimana sektor tersier masih menempati peranan tertinggi sebesar 49,20 persen turun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 49,93 persen. Begitu juga kondisi di sektor primer masih di urutan kedua dengan peranan sedikit meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 32,30 persen menjadi 33,09 persen. Sektor sekunder agak berbeda, dimana peranannya turun sebesar 0,06 poin dari 17,77 persen menjadi 17,71 persen di triwulan I-2014. Grafik 8. Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas Menurut Kelompok Sektor, Triwulan IV-2013 dan Triwulan I-2014 (persen) 36,24 36,95 20,33 20,35 43,43 42,71 Primer Sekunder Tersier Trw. IV 2013 Trw. I 2014 Grafik 9. Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas Menurut Kelompok Sektor, Triwulan IV-2013 dan Triwulan I-2014 (persen) 32,30 33,09 17,77 17,71 49,93 49,20 Primer Sekunder Tersier Trw. IV 2013 Trw. I 2014 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 9

II. PDRB Menurut Pengeluaran a. Laju Pertumbuhan Secara umum sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan I 2014 sebesar minus 0,20 persen. Jika ditinjau berdasarkan komponen PDRB menurut pengeluaran, besarnya pertumbuhan setiap komponen bervariasi. Pada triwulan ini, komponen Konsumsi Rumah Tangga dan Impor mampu tumbuh positif. Pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga pada triwulan ini didukung oleh kegiatan kampanye Pemilihan Umum (PEMILU) legislatif. Kegiatan seperti pencetakan spanduk, baliho dan kampanye terbuka diyakini akan mendorong pengeluaran bagi para calon anggota legislatif, simpatisan maupun partai politik (Parpol). Sebagai informasi tambahan bahwa volume penjualan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat menunjukkan hasil yang positif jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Fenomena meningkatnya volume penjualan kendaraan bermotor sedikit banyak menyumbang pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga. Sementara itu komponen lain yang mampu tumbuh positif adalah impor. Sama halnya dengan komponen konsumsi rumah tangga, kenaikan komponen impor pada triwulan ini juga berkaitan dengan rangkaian kampanye PEMILU legislatif (selanjutnya kita sebut PEMILU efek). Selain PEMILU efek, pertumbuhan komponen impor juga disokong oleh dua komoditas impor yaitu gula dan mesin pemanas yang pada triwulan ini tercatat cukup tinggi. PEMILU efek serta besarnya impor gula dan mesin pemanas membuat komponen impor tumbuh sebesar 3,53 persen (terbesar pada triwulan ini). Sementara itu, untuk komponen konsumsi pemerintah, PMTB dan ekspor pada triwulan ini mengalami kontraksi (tumbuh minus). Komponen konsumsi pemerintah menjadi yang tertinggi tumbuh minusnya diantara ketiga komponen lainnya. Kondisi ini bukan berarti kinerja pemerintah pada triwulan ini buruk, namun lebih disebabkan karena dampak besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2013. Komponen PMTB mengalami kontraksi sebesar minus 1,95 persen. Jika dikaitkan dengan komponen impor yang mengalami kenaikan paling besar pada triwulan I 2014, hal ini mengindikasikan bahwa barang-barang impor Provinsi Aceh pada triwulan I 2014 masih bersifat komsumtif. Sementara itu jika ditelusuri lebih lanjut, komponen PMTB pada triwulan Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 10

ini didukung oleh investasi PMA dan PMDN yang jauh lebih tinggi dibanding triwulan IV 2013. Namun demikian, besarnya investasi PMA dan PMDN belum mampu membuat PMTB triwulan I 2014 tumbuh positif. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya realisasi belanja modal baik dari APBN maupun APBA. Disisi lain komponen ekspor masih melanjutkan tren tumbuh negatif. Pada triwulan I 2014 ini komponen ekspor juga mengalami kontraksi sebesar minus 1,73 persen. Kondisi ini merupakan empat kali secara beruntun komponen ekspor mengalami kontraksi. Tentunya kondisi tersebut masih disebabkan cerita lama, yaitu menurunnya produksi migas Provinsi Aceh. Lebih rinci pertumbuhan ekonomi q-to-q triwulan I 2014 bisa dilihat pada grafik 10. Grafik 10. Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan I 2014 (Persen) 0,99 3,53-0,20 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor -1,95-1,73 Laju Pertumbuhan q to q Trw I 2014 Laju Pertumbuhan PDRB -12,09 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 11

Grafik 11. Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan I 2014 (Persen) Laju Pertumbuhan y on y Trw I 2014 Laju Pertumbuhan PDRB 14,68 3,26 4,65 3,56 6,47 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor -5,08 Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh y-on-y triwulan I 2014 sebesar 3,26 persen. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi pertumbuhan ekonomi q-to-q triwulan I 2014 yang mengalami kontraksi (minus 0,20 persen). Hal ini menunjukkan perekonomian Provinsi Aceh masih lebih baik dibandingkan triwulan I 2013, namun tidak lebih baik dibandingkan triwulan IV 2013. Pada pembahasan sebelumnya (pertumbuhan ekonomi q-to-q) sudah dijelaskan bahwa hanya komponen konsumsi rumah tangga dan komponen impor yang mengalami pertumbuhan positif. Sedangkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan y-on-y hanya komponen ekspor yang mengalami kontraksi (minus 5,08 persen), selebihnya komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, PMTB dan Impor mengalami kenaikan. Pada triwulan ini komponen impor mampu tumbuh sebesar 14,68 persen. Sementara itu untuk komponen PMTB mampu tumbuh sebesar 6,47 persen. Kemudian berturut-turut komponen konsumsi rumah tangga dan komponen konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 4,65 persen dan 3,56 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 12

b. Nilai PDRB Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan I 2014 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 11,17 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,82 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 6,68 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,37 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5,29 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,64 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,53 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,16 triliun rupiah. Terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2,25 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,04 triliun rupiah (grafik 13). Grafik 13. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan I 2014 (triliun rupiah) K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor 2,25 2,37 1,64 2,16 1,04 3,82 6,68 5,29 5,53 11,17 ADHB ADHK Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 13

Grafik 15 Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan I, IV 2013 dan I 2014 23,75 27,45 24,30 18,96 40,21 19,51 22,45 20,28 20,12 40,40 40,63 1 19,23 2 3 7,35 7,87 8,18 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor Tw1 2013 Tw4 2013 Tw1 2014 Secara umum struktur perekonomian Provinsi Aceh menurut pengeluaran triwulan I dan IV tahun 2013 dan triwulan I tahun 2014 tidak terlalu berbeda jauh. Komponen Konsumsi rumah tangga tetap mendominasi setiap triwulannya yang mencapai 40 persen lebih. Kemudian diikuti berturut-turut komponen konsumsi pemerintah, komponen ekspor, komponen PMTB dan yang terakhir komponen impor. Dominasi komponen konsumsi rumah tangga pada struktur perekonomian menunjukkan kondisi perekonomian yang rapuh. Bisa kita bayangkan apabila budaya duduk diwarung kopi hilang, maka sudah bisa dipastikan perekonomian Provinsi Aceh akan kolaps. Perekonomian yang kuat sebetulnya ditopang oleh komponen PMTB dan komponen ekspor. Dominasi PMTB berkaitan erat dengan upaya meningkatkan produktifitas suatu daerah (belanja modal dan investasi), sedangkan besarnya ekspor menunjukkan kekuatan daya saing suatu daerah terhadap daerah lain. Perkembangan komponen PMTB untuk Provinsi Aceh sendiri bisa dikatakan cukup baik. Meskipun pada triwulan I 2014 terjadi penurunan kontribusi dibanding triwulan IV 2013, paling tidak jika dibanding triwulan I 2013 masih lebih besar. Disisi lain kondisi yang cukup memprihatinkan disajikan oleh komponen ekspor. Perkembangan komponen ekspor dari triwulan ke triwulan semakin memprihatinkan. Hal ini tentu disebabkan karena terus menurunnya produksi migas Provinsi Aceh. Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 14

LAMPIRAN Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen) Sumber q to q y on y c to c Pertumbuhan Komponen Tw IV- Tw I- Tw IV- Tw I- Tw IV- Tw I- Tw I-2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 (y on y) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Pertanian 1,40 0,76 4,37 2,65 3,26 2,65 0,72 2. Pertambangan dan Penggalian -0,53 0,60-1,41-0,57-1,26-0,57-0,04 3. Industri Pengolahan -3,56 2,36-8,20-5,47-3,52-5,47-0,48 4. Listrik dan Air Bersih 0,47-2,26-0,30 0,53 4,69 0,53 0,00 5. Bangunan 4,39-1,88 5,54 6,71 7,33 6,71 0,51 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,91-1,02 5,98 4,23 7,12 4,23 0,90 7. Pengangkutan dan Komunikasi 0,78-0,79 4,07 3,28 4,68 3,28 0,24 8. Keuangan, dan Jasa Perusahaan. 4,21-2,74 9,59 6,10 6,78 6,10 0,12 9. Jasa-jasa 3,85-0,83 7,50 7,40 6,71 7,40 1,40 PDRB 1,41-0,20 3,82 3,26 4,18 3,26 3,26 PDRB Tanpa Migas 1,84-0,37 5,27 4,39 5,36 4,39 Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah) ADHB ADHK 2000 Jenis Pengeluaran Tw I-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014 Tw I-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) 1. Pertanian 6,83 7,25 7,57 2,54 2,59 2,61 2. Pertambangan dan Penggalian 2,50 2,51 2,59 0,64 0,63 0,63 3. Industri Pengolahan 2,15 2,06 2,16 0,90 0,83 0,85 4. Listrik dan Air Bersih 0,13 0,14 0,14 0,04 0,04 0,04 5. Bangunan 2,82 3,27 3,29 0,69 0,75 0,74 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,33 4,76 4,80 1,97 2,08 2,06 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,64 2,92 2,92 0,70 0,73 0,72 8. Keuangan, dan Jasa Perusahaan 0,72 0,86 0,84 0,18 0,20 0,19 9. Jasa-jasa 2,74 3,16 3,19 1,71 1,85 1,83 PDRB 24,86 26,93 27,49 9,36 9,69 9,67 PDRB Tanpa Migas 21,25 23,43 23,86 8,40 8,81 8,77 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 15

Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen) ADHB Migas ADHB Tanpa Migas Sektor 2013 2014 2013 2014 2012 2013 2012 2013 Tw IV Tw I Tw I Tw II (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian 27,46 27,22 26,90 27,54 32,34 31,48 30,93 31,73 2. Pertambangan dan Penggalian 10,46 9,56 9,33 9,41 1,37 1,39 1,37 1,36 3. Industri Pengolahan 8,79 8,10 7,65 7,86 3,52 3,39 3,19 3,33 4. Listrik dan Air Bersih 0,51 0,53 0,53 0,51 0,60 0,61 0,61 0,59 5. Bangunan 11,31 11,67 12,16 11,97 13,32 13,49 13,97 13,79 6. Perdagangan, Hotel danrestoran 17,02 17,66 17,66 17,45 20,04 20,43 20,30 20,10 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,65 10,84 10,85 10,60 12,55 12,53 12,47 12,22 8. Keuangan, dan Jasa Perusahaan 2,89 3,06 3,19 3,04 3,40 3,54 3,67 3,51 9. Jasa-jasa 10,91 11,36 11,74 11,61 12,85 13,14 13,49 13,38 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen) Jenis Pengeluaran Tw IV-2013 terhadap Tw III-2013 q to q Tw I-2014 terhadap Tw IV-2013 Tw IV-2013 terhadap Tw IV-2012 y on y Tw I-2014 terhadap Tw I-2013 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Konsumsi Rumah Tangga 0,94 0,99 4,44 4,65 2. Konsumsi Pemerintah 14,15-12,09 3,29 3,56 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,43-1,95 6,39 6,47 4. Perubahan Stok -40,74 108,17 26,03 39,01 5. Ekspor Barang dan Jasa -0,98-1,73-1,16-5,08 6. Impor Barang dan Jasa 4,80 3,53 3,77 14,68 PDRB 1,41-0,20 3,82 3,26 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 16

Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah) Jenis Pengeluaran Triw I- 2013 ADHB ADHK 2000 Triw IV- 2013 Triw I- 2014 Triw I- 2013 Triw IV- 2013 Triw I- 2014 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) 1. Konsumsi Rumah Tangga 10,00 10,88 11,17 3,65 3,78 3,82 2. Konsumsi Pemerintah 5,90 7,39 6,68 2,29 2,70 2,37 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,71 5,25 5,29 1,54 1,67 1,64 4. Perubahan Stok 0,49 0,06 1,07 0,52 0,35 0,72 5. Ekspor Barang dan Jasa 5,58 5,46 5,53 2,27 2,19 2,16 6. Impor Barang dan Jasa 1,83 2,12 2,25 0,91 1,01 1,04 PDRB 24,86 26,93 27,49 9,36 9,69 9,67 Tabel F. Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen) Jenis Pengeluaran Tw I 2013 Tw IV 2013 Tw I 2014 (1) (2) (3) (4) 1. Konsumsi Rumah Tangga 40,21 40,40 40,63 2. Konsumsi Pemerintah 23,75 27,45 24,30 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 18,96 19,51 19,23 4. Perubahan Stok 1,98 0,23 3,89 5. Ekspor Barang dan Jasa 22,45 20,28 20,12 6. Impor Barang dan Jasa 7,35 7,87 8,18 PDRB 100,00 100,00 100,00 Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 20/05/Th.XVII, 5 Mei 2014 17