Perbedaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat... (Celien Mamengki)

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS ATAS SD NEGERI GEMBONG 1 KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI. Oleh Celien Mamengki

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANTARA SISWA KELAS VII DENGAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

THE DIFFERENCES OF SOCIAL VALUES OF THE STUDENTS WHO PARTICIPATE SPORTS AND NON SPORTS EXTRACURRICULAR AT STATE HIGH SCHOOL 1 IMOGIRI BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ely Isnaeni, S. Kep, M. Kes

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA KELAS IV SDN JUMBLANG KANDANGAN KAB. KEDIRI TAHUN 2014/ 2015

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

Oleh: Aulia Ihsani

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) TERHADAP KEBERSIHAN PRIBADI SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

BAB I PENDAHULUAN. investasi sumber daya manusia, serta memiliki konstribusi yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

KUESIONER PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KMS DAN NON KMS DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PHBS DENGAN POLA HIDUP SEHAT SISWA DI SD TAMANAN

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN Jln. Pangeran Kornel No. 48 Telp Sumedang 45313

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

Hubungan Antara Perilaku (Ria Fitri Rochaeni) 1

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

Peningkatan Derajat Kesehatan..., Rizsanti, Diny, Putri, Gina, Farida

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

Risa Noverawati, Ridwan Setiawan, Asep Aep Indarna, S ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Transkripsi:

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BANTUL ANTARA YANG MELAKSANAKAN PROGRAM UKS DENGAN YANG TIDAK MELAKSANAKAN PROGRAM UKS THE DIFFERENCES OF SANITARIAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR OF FOURTH GRADE STUDENTS AT STATE ELEMENTARY SCHOOL AT BANTUL DISTRICT WHO IMPLEMENT AND NON-IMPLEMENT THE SCHOOL HEALTH PROGRAM (UKS) Oleh: Celien Mamengki, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, celienmamengki@gmail.com ABSTRAK Pengamatan yang dilakukan dibeberapa sekolah dasar negeri se Kecamatan Bantul masih ada sekolah yang belum melaksanakan program UKS, sehingga belum terlaksana dengan baik dan siswa juga belum menunjukkan perilaku yang mencerminkan hidup sehat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dari kelas IV antara yang melaksanakan dengan yang tidak melaksanakan program UKS di beberapa sekolah dasar negeri se Kecamatan Bantul. Jenis penelitian ini adalah komparatif, dengan desain penelitian menggunakan dengan metode survey. Instrumen penelitian berupa angket. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dibeberapa sekolah dasar negeri se Kecamatan Bantul sebanyak 168 siswa. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis dengan analisis uji t (independent sample t test) dengan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai t hitung (3,595) > t tabel (1,980), dan nilai p (0,000) < dari 0,05, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel. Hasil tersebut dapat disimpulkan ada perbedaan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul antara yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS. Kata kunci : Perbedaan, Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Program UKS ABSTRACT The observations were conducted at several state elementary schools at the Bantul District which there were schools that have not implemented the UKS program and students also had not reflected the healthy life behaviors. The research aims to determine the differences of sanitarian and healthy life behavior of fourth grade students at state elementary school at Bantul district who implement and non-implement the school health program (UKS). This was a comparative research design using a survey method. The research instrument was a questionnaire. The subjects were the fourth grade students in several state elementary schools at Bantul District with a total of 168 students. Data analyses technique used was hypothesis test of t test (independent sample t test) with significance level of 5%.The results showed that t value (3.595)> t table (1.980), and the p value (0.000) <0.05, these results indicated that the t value was greater than t table. These results can be concluded there was a difference in sanitarian and healthy life behavior of fourth grade students of State Elementary School at Bantul District who implement and non-implement the school health program (UKS). Keywords: Diversity, sanitarian and healthy life behavior, UKS Program

PENDAHULUAN Di lingkungan sekolah sangat diharapkan siswa mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat. Usia sekolah pada kelompok usia dini merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan berpotensi sebagai pengantar perubahan untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Ketetapan indikator PHBS ini merupakan kebijakan nasional promosi kesehatan untuk mendukung upaya meningkatkan perilaku sehat yang ditetapkan visi nasional promosi kesehatan. Indikator dalam PHBS menggunakan tatanan sebagai strategi pengembangannya, indikator tersebut adalah sebagai berikut (1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (2) Memberi bayi (ASI) eksklusif (3) Menimbang balita setiap bulan (4) Menggunakan air bersih (5) Mencuci tangan dengan sabun (6) Menggunakan jamban sehat (7) Memberantas jentik nyamuk (8) Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari (9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari (10) Tidak merokok di dalam rumah (Rudiansyah, 2014: 2). Indikator tersebut harus dilaksanakan oleh semua orang agar tercapainya peningkatan kesehatan. Indikator yang ada di atas merupakan indikator secara umum dalam masyarakat. Tidak hanya dalam masyarakat saja namun juga dalam lingkungan sekolah. PHBS di sekolah negeri se Kecamatan Bantul tidak banyak dilaksanakan di sekolah walaupun sudah adanya himbauan dari pemerintah untuk menerapkan perilaku hidup sehat. Di sekolah, perilaku hidup sehat harus diterapkan karena perilaku hidup sehat berpengaruh pada kesehatan siswa dan PHBS ini sangat berkaitan dengan keberadaan UKS di sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan dalam setiap sekolah akan mempunyai program UKS yang mempunyai tujuan jelas untuk membuat siswa menjadi berperilaku hidup bersih dan sehat. Di dalam program UKS terdapat tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias UKS, yang meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat (kesehatan lingkungan di sekolah) (Diffah, 2005: 4). Berdasarkan observasi yang dilakukan di beberapa sekolah dasar negeri se Kecamatan Bantul, di dalam program UKS tersebut ada banyak kegiatan yang dilakukan UKS, di antaranya adalah pemantauan pertumbuhan dan status gizi, pendidikan

kesehatan atau olahraga, pembinaan ketrampilan P3K, pembinaan warung sekolah/ kantin sekolah, dan dokter kecil. Akan tetapi, banyak program UKS di beberapa sekolah dasar negeri se Kecamatan Bantul yang kurang bisa diserap oleh siswa, salah satunya yaitu ada beberapa siswa ketika siswa akan makan, siswa tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, ada juga beberapa siswa ketika berolahraga tidak bersemangat dikarenakan cuaca panas. Ada juga sekolah yang tidak melaksanakan program UKS, sekolah tersebut tentu akan jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini sangat jauh dari tujuan dari program UKS itu sendiri yaitu untuk membuat siswa berperilaku hidup bersih dan sehat. Berbeda pula dengan sekolah yang melaksanakan program UKS dan dilaksanakan dengan baik maka PHBS harapannya juga akan meningkat. UKS sangat dibutuhkan di setiap sekolah-sekolah karena UKS merupakan lembaga kegiatan non kurikuler yang berpotensi menyadarkan siswa untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Menurut Pieter Noya (1983: 1) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada hakikatnya adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolahsekolah. Perilaku hidup sehat merupakan respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, system pelayanan kesehatan, makan dan minum, serta lingkungan. Pengertian tentang perilaku hidup sehat juga sependapat dengan Soekidjo (2007: 114) perilaku hidup sehat adalah setiap tindakan yang mempengaruhi seseorang secara langsung atau jangka panjang semua konsekuensi fisik dan psikologis yang mempengaruhi keadaan fisik yang menjadi lebih baik. Perilaku sehat ini menunjukkan kebiasaan seseorang, mencakup kepercayaan, harapan, motif, nilai, dan unsur kognitif lainnya, karakteristik kepribadian, termasuk keadaan efektif, emosi dan sifat, perilakunya, tindakan kebiasaan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi sehat dan sejahtera dengan perbaikan kesehatan dan meningkatkan kesehatan. Pendekatan UKS ini dapat dilakukan dengan adanya program UKS yang ada di sekolah. Diharapkan dengan adanya program UKS, siswa di sekolah tersebut mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat selanjutnya menjadi kebiasaan untuk menjadikan hidup siswa tersebut sehat. Dalam pengamatan yang dilakukan di salah satu sekolah se Kecamatan Bantul,

sekolah tersebut dengan adanya program UKS yang ada dan hanya dilaksanakan sesekali, belum terlaksana dengan baik dan belum juga menunjukkan perilaku yang mencerminkan hidup sehat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas perilaku siswa yaitu ada beberapa siswa yang tidak mencuci tangan sebelum makan dan beberapa siswa tidak melakukan pembelajaran olahraga dengan semangat. Hal ini tentu jauh dari yang diharapkan, karena harapannya jika dengan adanya program UKS dan dapat terlaksana dengan baik maka diharapkan siswa dapat berperilaku hidup bersih dan sehat serta hal itu menjadi terbiasa dalam kehidupan sehari-harinya. Sehubungan dengan hal itu maka dalam penelitian ini akan membedakan PHBS siswa antara sekolah yang melaksanakan program UKS dengan sekolah yang tidak melaksanakan program UKS. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk penelitian Komparatif (perbandingan) dengan metode survei. Menurut Aswarini Sudjud dalam Suharsimi Arikunto (2002: 236), penelitian komparatif akan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang orang, benda-benda dan lain sebagainya. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian Komparatif (perbandingan) dengan metode survei. Waktu Dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV di beberapa sekolah dasar negeri se Kecamatan Bantul sebanyak 168 siswa, dengan rincian sekolah yang melaksanakan program UKS sebanyak 51 siswa dan yang tidak melaksanakan progra UKS 117 siswa. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini alat pengumpul datanya menggunakan angket milik dari Teguh Ardianto (2012). Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik uji t dengan bantuan program komputer SPSS. Dalam melakukan analisis data perlu persiapan dalam

menyusun tabel perhitungan, menentukan teknik yang akan digunakan serta tabel yang diperlukan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian 1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Kelas IV SD N Se Kecamatan Bantul Yang Melaksanakan Program UKS Sekolah Dasar di Kecamatan Bantul Yang Melaksanakan Program UKS dalam penelitian ini diammbil 2 sekolah sebagai sampel penelitian, dengan jumlah responden 117 siswa. Hasil penelitian data perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV SD N Se Kecamatan Bantul yang melaksanakan program UKS di dasarkan dari 117 responden, hasil statistik penelitian diperoleh nilai minimum = 112; nilai maksimum = 189; rerata = 150,23; median = 151; modus = 138 dan standard deviasi = 14,32. 2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Siswa Kelas IV SD N Se Kecamatan Bantul Yang Tidak Melaksanakan Program UKS Sekolah Dasar di Kecamatan Bantul yang tidak melaksanakan program UKS dalam penelitian ini diambil 2 sekolah sebagai sampel penelitian, dengan jumlah responden 51 siswa. Hasil penelitian data kelas IV SD N Se Kecamatan Bantul yang tidak melaksanakan program UKS didasarkan dari 51 responden, diperoleh nilai minimum = 121, nilai maksimum = 166; rerata = 142,47; median = 142; modus = 135 dan standard deviasi = 8,54. 3. Uji T Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh nilai t hitung (3,595) > t tabel (1,980), dan nilai p (0,000) < dari 0,05, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel, hasil tersebut diartikan bahwa Ha : diterima dan Ho: ditolak sehingga hipotesisnya berbunyi ada perbedaan perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul antara yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS. Pembahasan Perilaku hidup sehat merupakan upaya seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatannya melalui interaksi dengan lingkungan, khususnya berhubungan dengan kesehatan. Seperti halnya kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul yang melaksanakan program UKS. Berdasarkan hasil penelitian di atas peroleh perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul antara yang melaksanakan program UKS sebagian besar berkategori cukup. Sedangkan hasil penelitian perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV SD N Se Kecamatan Bantul yang tidak melaksanakan program UKS sebagian besar masuk kategori cukup. Hasil tersebut diartikan sebagian besar perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV SD N Se Kecamatan Bantul mempunyai perilaku yang cukup baik dalam menerapakan hidup yang sehat dan bersih, akan tetapi masih banyak ditemui siswa yang mempunyai perilaku kurang sehat, baik perilaku terhadap makanan, olahraga, kebiasaan hidup dan yang lainnya. Kebiasaan terhadap lingkungan siswa masih ada beberapa yang membuang sampah tidak pada tempatnya, dalam membeli makanan siswa masih jajan sembarangan, dalam berpakaian siswa masih kurang rapi atau tidak memperhatikan kebersihan. Melihat hal tersebut sangat penting peran orang tua dan sekolah dalam mengontrol perilaku hidup sehat dan bersih. UKS merupakan salah satu unit kegiatan sekolah yang berperan dalam bidang kesehatan. Melihat kenyataan tidak semua sekolah mempunyai program UKS untuk meningkatkan perilaku hidup sehat siswa di sekolahnya. Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui ada perbedaan kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul antara yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS. Berdasarkan hasil rata-rata data penelitian diketahui perilaku hidup bersih dan sehat yang menerapkan program UKS diperoleh sebesar 150,23 sedangkan hasil perilaku hidup bersih dan sehat yang tidak menggunakan program UKS sebesar 142,47. Melihat hasil tersebut dapat diartikan sekolah yang menerapkan program UKS mempunyai rata-rata

yang lebih baik. Hal ini sependapat dengan pendapat Tim Pembina UKS Pusat (1996: 4) yang mengatakan bahwa dengan terlaksananya program UKS maka akan terbentuk sikap dan perilaku siswa dalam menjaga/ memelihara kebersihan lingkungan. Adanya perbedaan tersebut dikarenakan sekolah yang melaksanakan program UKS mempunyai perencaan yang baik dalam mengelola kesehatan. Selain itu sekolah yang melaksanakan program UKS siswanya mampu menerapakn program UKS dengan baik, yang kemudian berdampak pada perilaku hidup bersih dan sehat, dibandingkan dengan sekolah yang tidak melaksanakan program UKS. Dengan diketahuinya perbedaan perilaku hidup bersih dan sehat tersebut mengindikasikan bahwa peran UKS sangat berpengaruh dalam. Adanya perbedaan tersebut dikarenakan sekolah yang melaksanakan program UKS, sebagian besar siswanya mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selama ini program UKS di sosialisasikan kepada siswa dengan pantau guru, pemeriksaan kesehatan secara ritun dan berbagai macam progra lainya. Beberapa program UKS yaitu dengan lingkungan sekolah yang sehat, siswa mendapatkan perhatian dalam mendapatkkan layanan kesehatan yang layak, seperti; lingkungan yang besih, tersedianya obat-obatan, pelayanan dari petugas UKS yang baik. Hal ini juga sesuai dengan maksud dan tujuan kesehatan sekolah yaitu mencapai keadaan kesehatan anak yang sebaik-baiknya yang berarti anak mempunyai keterampilan, sikap, tingkah laku dan kebiasaan hidup sehat serta anak mempunyai pengetahuan mengenai kesehatan (Djoned Sutatmo, 1979: 29). Program pendidikan kesehatan yaitu menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anak didik agar dapat turut bertanggungjawab terhadap kesehatan dirinya serta lingkungannya dan ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan tahap-tahap sebagai berikut memberi pengetahuan tentang dasar-dasar hidup sehat, menimbulkan sikap dan tingkah laku yang baik terhadap persoalan kesehatan, dan membentuk kebiasaan hidup sehat dengan latihan-latihan. Dengan

program pendidikan kesehatan anak mendapatkan pengetahuan mengenai pendidikan kesehatan yang baik untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari. Selain itu penanaman kebiasaan hidup sehat siswa diajarkan tentang makanan yang sehat, bagaimana berperilaku yang sehat seperti; tidak jajan sembrangan, membuang samapah pada tenpatanya, mencuci pakaian yang kotor, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga atau menerapkan olahraga yang rutin. Program pelayanan kesehatan di sekolah, merupakan pelayanan mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anak didik, mengetahui kelainan/ gangguan kesehatan sedini mungkin, pencegahan penyakit menular, pengobatan secepatcepatnya, dan rehabilitasi. kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan di sekolah seperti pemeriksaan kesehatan secara berkala yang bersifat umum maupun pemeriksaan khusus, mengikuti pertumbuhan badan anak didik, dengan melakukan secara berkala pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan dan pengawasan kebersihan perorangan anak didik dilakukan secara sepintas lalu setiap pagi oleh guru kelasnya, serta pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa program UKS sangatlah penting dan mendukung perilaku hidup bersih dan sehat siswa. Oleh karena itu setiap sekolah harus menerapkan program UKS untuk bisa menjaga perilaku hidup bersih dan sehat siswa. Hal ini sesuai dengan tujuan umum UKS yaitu untuk meningkatkan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat (Mu rifah, 1991: 251). Serta sesuai dengan tujuan dalam pendidikan kesehatan (salah satu program UKS) yaitu menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anakdidik agar dapat turut bertanggungjawab terhadap kesehatan dirinya serta lingkungannya an ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan (Sonja Poernomo, 1976: 21). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh hasil analisis data tersebut diperoleh t hitung (3,595) > t tabel (1,980),

dan nilai p (0,000) < dari 0,05, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel. Hasil tersebut dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku hidup bersih dan sehat siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Bantul antara yang melaksanakan program UKS dengan yang tidak melaksanakan program UKS. Saran 1. Bagi siswa yang masih mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat kurang dan sangat kurang, agar selalu memprihatikan perilaku hidup sehatnya untuk tetap menjada kesehatan badannya. 2. Bagi guru untuk selalu memberikan sosialisasi tentang pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. 3. Bagi sekolah agar bisa menerapakn program UKS sebagai salah satu saran pendukuang untuk meningkatkan. Djoned, Sutatmo. (1979). Pengantar Kesehatan Sekolah. Jakarta : Petra Jaya. Mu rifah. (1991). Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Pieter, Noya. (1983). Pedoman Guru Kesehatan SD. Jakarta: PT Rora Karya. Soekidjo Notoadmojo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Sonja, Poernomo. (1979). Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Depkes RI. Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tim Pembina UKS. (1996). Petunjuk Teknis Pembinaan dan Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Deman Berdarah Dengue (PSN DBD) di Sekolah Melalui UKS. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Diffah, Hanim. (2005). Menjadikan UKS sebagai Upaya Promosi Tumbuh Kembang Anak Didik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.