TUGAS PERANCANGAN DAN INTEGRASI SISTEM PCM ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kontrol..., Agam, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. adalah kekerasan yang terjadi pada anak. Menurut data yang di dapat dari

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS NAIKNYA HARGA DAGING SAPI DI INDONESIA. Oleh: Tegar Wangi Arlean

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain, saling memberikan pengaruh antara satu dengan yang lain dan ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil proyeksi sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan sebuah lembaga atau tempat yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini berbagai masalah tengah melingkupi dunia pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. batas kewajaran. Kekerasan yang mereka lakukan cukup mengerikan, baik di

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerugian yang ditimbulkan lebih besar dari pada manfaat yang akan terjadi,

Perancangan dan Integrasi Sistem. Penurunan Produksi Kelapa Sawit pada Kuartal-I Tahun 2016 Oleh : Hanif Ryanas ( )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks yang merupakan hasil interaksi berbagai penyebab dari keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),

BAB I PENDAHULUAN. Pengasuhan anak, dilakukan orang tua dengan menggunakan pola asuh

BAB I PENDAHULUAN. tindak kekerasan di dalam rumah tangga khususnya yang berkaitan dengan anak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu tempat bertumbuh dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini sering kita dengar tentang banyaknya kasus kekerasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan periode baru didalam kehidupan seseorang, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, banyak siswa yang melakukan bullying kepada siswa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara terkait kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)

BAB I PENDAHULUAN. berupa ejekan atau cemoohan, persaingan tidak sehat, perebutan barang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu yang berkeluarga mendambakan kehidupan yang harmonis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya, hukuman hanya menjadi salah satu bagian dari metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. penuh gejolak dan tekanan. Istilah storm and stress bermula dari psikolog

PCM ANALYSIS MENINGKATKAN EFISIENSI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JALAN SECARA BEKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya masa kanakkanak,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena remaja akan berpindah dari anak-anak menuju individu dewasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini setiap individu pasti pernah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penilitian ini adalah keluarga yang tinggal di Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekolah merupakan lembaga formal yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah (6-12 tahun) disebut juga sebagai masa anak-anak

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah periode perkembangan disaat individu mengalami

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurlaela Damayanti, 2013

I. PENDAHULUAN. pelepah dasar terbentuknya kepribadian seorang anak. Kedudukan dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ini dilatarbelakangi oleh masih terjadi kasus kekerasan terhadap anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya perilaku agresif saat ini yang terjadi di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan kenangan yang tidak mungkin akan terlupakan. Menurut. dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak sekali latar belakang kekerasan terhadap anak mulai dari

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

BAB V PENUTUP. sebelumnya, dapat penulis ketengahkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti

2016 EFEKTIVITAS STRATEGI PERMAINAN DALAM MENGEMBANGKAN SELF-CONTROL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Perilaku Agresi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan tempat individu berada. Remaja menurut Monks (2002) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan menbentuk prilaku anak yang baik (Santrock, 2011). dapat membuat anak-anak rentan terhadap eksplotasi. Kekewatiran banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh Spencer (1993) bahwa self. dalam hidup manusia membutuhkan kepercayaan diri, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kesempatan untuk pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai memasuki masa dewasa. Oleh karena itu, periode remaja dapat

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan terutama dalam bidang pendidikan. Terselenggaranya layanan

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah, serta merupakan wadah pendidikan pertama di jalur formal yang

HUBUNGAN ANTARA ASERTIFITAS DENGAN KECENDERUNGAN MENGALAMI KEKERASAN EMOSIONAL PADA PEREMPUAN YANG BERPACARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan generasi penerus bangsa di masa depan, harapanya

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan anak dan cara mendidik anak supaya anak dapat mencapai tahapan

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DENGAN TINDAKAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mengubah

BULLYING. I. Pendahuluan

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku agresi, terutama di kota-kota besar khususnya Jakarta. Fenomena agresi

BAB I PENDAHULUAN. Proses timbulnya perilaku tersebut ialah ketika seseorang dalam suatu titik. perilaku yang dinamakan perilaku agresif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

2015 PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

BAB I RENCANA PENELITIAN. formal, pendidikan dilakukan oleh sebuah lembaga yang dinamakan sekolah,.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

(e) Uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp ,- (64,8%) dan sisanya (35,3%) lebih dari Rp per bulan.

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

BAB I PENDAHULUAN. remaja dihadapkan pada konflik dan tuntutan social yang baru, termasuk. dirinya sesuai dengan perkembangannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada setiap pasangan. Tak

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan lainnya. Dalam kehidupan rumah tangga, dibutuhkan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

Banyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak.

BABI PENDAHULUAN. Dalam menjalani suatu kehidupan, banyak orang yang mempunyai pemikiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Bullying. ketidaknyamanan fisik maupun psikologis terhadap orang lain. Olweus

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. berpacaran Kekerasan dalam Berpacaran (KDP) atau Dating Violence. Banyak

FENOMENA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kekerasan dalam pacaran bukan hal yang baru lagi, sudah banyak

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang

Transkripsi:

TUGAS PERANCANGAN DAN INTEGRASI SISTEM PCM ANALYSIS Disusun oleh: Devina Rahmawati 2215105013 BIDANG STUDI TEKNIK SISTEM PENGATURAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2016

PENINGKATAN JUMLAH KEKERASAN TERAHADAP ANAK DI INDONESIA Akhir-akhir ini kekerasan terhadap anak-anak sering kita jumpai, dilansir dari kpai.go.id bahwasannya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, kekerasan pada anak selalu meningkat setiap tahun. Hasil pemantauan KPAI dari 2011 sampai 2014, terjadi peningkatan yang signifikan. Tahun 2011 terjadi 2178 kasus kekerasan, 2012 ada 3512 kasus, 2013 ada 4311 kasus, 2014 ada 5066 kasus, kata Wakil Ketua KPAI, Maria Advianti kepada Harian Terbit, Minggu (14/6/2015). 2178 Jumlah Kasus Kekerasan Jumlah Kasus Kekerasan 4311 3512 5066 2011 2012 2013 2014 Untuk itu perlunya diketahui jenis-jenis kekerasan yang kerap terjadi dan dampakdampaknya bagi anak. Jenis kekerasan pada anak yang seringkali terjadi yakni kekerasan fisik dan kekerasan psikis. Apa itu kekerasan fisik dan kekerasan psikis tersebut? Kekerasan fisik adalah agresi fisik yang diarahkan pada seorang anak oleh orang dewasa seperti meninju, memukul, menendang, mendorong, menampar, membakar, membuat memar, menarik telinga atau rambut, menusuk, membuat tersedak atau menguncang seorang anak. Sedangkan kekerasan psikis adalah salah satu bentuk kekerasan yang sulit didefinisikan, kekerasan tersebut dilakukan secara verbal seperti ejekan, kritik yang berlebihan, penghinaan, dan pelabelan sehari-hari. (sumber : id.wikipedia.org)

Diagnosis Analysis Ada beberapa penyebab kekerasan anak di Indonesia terjadi, beberapa hal tersebut diantaranya yakni lemahnya pengawasan orangtua terhadap anak, faktor bawaan atau kepribadian, maupun pengaruh lingkungan sosial. Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait memaparkan penyebabnya ada anak yang berpotensi menjadi korban. "Ada anak nakal, bandel, tidak bisa diam, tidak menurut, cengeng, pemalas, penakut. Anak-anak seperti inilah yang sangat rentan oleh kekerasan fisik dan psikis. Karena ada faktor bawaan seperti anak tersebut memang hiperaktif, selain itu ada faktor dari ketidaktahuan orangtua, maupun guru sebagai pendidik anak-anak," jelasnya saat memberikan materi dalam seminar Perlindungan Terhadap Anak di Convention Hall Hotel Grasia, Sabtu (14/2/2015) (Sumber : jateng.tribunnews.com). Selain hiperaktif masih banyak beberapa faktor kepribadian anak yang menjadi sebab kekerasan seperti otoriter, kaku (tidak mudah untuk berinteraksi dengan lingkungan), kasar, agresif. Lemahnya pengawasan orangtua juga menjadi perhatian yang tidak kalah penting, semakin maju teknologi banyak anak-anak yang diperbolehkan menggunakan gadget (Hp,laptop,dsb.) oleh orangtuanya tetapi tidak dalam pengawasan mereka. Sehingga para orangtua tidak mengetahui hal-hal apa saja yang dilakukan oleh sang anak ketika anak tersebut menggunakan gadgetnya. Dari situlah beberapa faktor-faktor pemicu sang anak merekam kejadian-kejadian yang dianggapnya wajar sehingga pemicu kekerasan pun kerap terjadi.

Penyebab lainnya yakni pengaruh lingkungan sosial seperti terjadinya pembulian juga merupakan salah satu kekerasan psikis yang kerap terjadi sehingga akan membuat kondisi sang anak tertekan dan berakibat buruk bagi anak tersebut dalam jangka waktu panjang. Kekerasan terhadap anak adalah krisis senyap di Indonesia sehingga dibutuhkan sebuah gerakan yang menumbuhkan kesadaran dan mendorong tindakan guna mengakhiri kekerasan terhadap anak. Sebuah gerakan tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga yang harmonis, dengan lingkungan keluarga yang harmonis setidaknya keluarga akan memberikan pendidikan kepada anak baik bersikap, bertuturkata, berperilaku dan lain sebagainya. Oleh sebab itu dari hal-hal kecil yang diterapkan oleh keluarga diharapkan akan menimbulkan dampak positif dan akan mengurangi dampak-dampak negatif di lingkungan social seperti sang anak yang dapat berperilaku baik dalam lingkungan pertemanan dan lain sebagainya. Stakeholder Analysis Pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan ini antara lain: o Keluarga Keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter sang anak di lingkungan rumah. Keluarga pun dapat menjadi faktor utama dalam terjadi kekerasan pada anak. Baik karena faktor keharmonisan keluarga maupun tingkahlaku anak yang kurang baik di lingkungan social akibat kurangnya pembentukan karakter pada anak di lingkungan rumah.

o Guru (Pendidik) Pendidik merupakan orang-orang yang penting dalam mendukung pembentukan karakter anak di luar lingkungan rumah (sekolah). Adanya guru (pendidik) merupakan orangtua kedua kita di sekolah yang mengajarkan hal-hal lain untuk lebih membantu membentuk karakter anak. Tetapi diluar hal tersebut guru pun tidak dapat melakukan pengawasan terhadap anak di sekolah secara intensif. o Teman (Lingkungan sosial) Teman merupakan faktor lain yang sangat berpengaruh dalam permasalahan kekerasan anak. Tidak semua teman memiliki latar belakang keluarga maupun pendidikan yang baik. Sehingga baik sifat maupun sikap seorang teman pun (pergaulan) harusnya dipilah-pilah sehingga akan meminimalisir angka kekerasan yang terjadi. o Psikolog Psikolog merupakan perantara untuk permasalahan kekerasan yang terjadi akibat faktor kepribadian anak. Tidak semua anak memiliki sifat dan sikap yang sama, dan tidak semua orang pun dapat mengontrol hal tersebut. Oleh karena itu peran psikolog sangatlah penting untuk mengurangi nilai kekerasan pada anak.

o KPAI KPAI (Komisi Perlindungan Anaka Indonesia) merupakan wadah yang membantu untuk menangani kasus-kasus kekerasan anak yang terjadi di Indonesia. Diharapkan dengan adanya KPAI dapat membantu mengurangi nilai kekerasan pada anak yang terjadi. Problem Analysis EFFECT Peningkatan Jumlah Kasus Kekerasan Pada Anak Lingkungan Keluarga Lingkungan Pendidikan Kepribadian Kekerasan Rumah Tangga Kurangnya Pengawasan Guru (Pendidik) CAUSE Kurangnya Pengawasan Orangtua Pemberian Contoh Perilaku yang Tidak Baik dan Benar Objective Analysis a. Global Objective b. Project Objective

ENDS Pengurangan Jumlah Kasus Kekerasan Pada Anak Menghilangkan Lingkungan Keluarga Menghilangkan Lingkungan Pendidikan Kepribadian Menjaga keharmonisan keluarga Memperbaiki Sistem Pengawasan di sekolah MEANS Meningkatkan Pengawasan Orangtua Pemberlakuan hukuman atas kesalahan atau perilaku yang tidak Baik dan benar Project Selector Pengurangan Jumlah Kasus Kekerasan Pada Anak Menghilangkan Pengaruh Buruk Lingkungan Keluarga Menghilangkan Pengaruh Buruk Lingkungan Pendidikan Kepribadian Menjaga keharmonisan keluarga Memperbaiki Sistem Pengawasan di sekolah Pendekatan Kepribadian Meningkatkan Pengawasan Orangtua Pemberlakuan hukuman atas kesalahan atau perilaku yang tidak Baik dan benar Pendekatan Penghilangan Lingkungan Keluarga Pendekatan Penghilangan Lingkungan Pendidikan

No. Nama Pendekatan Deskripsi Kebutuhan Waktu yang Dibutuhkan Manfaat 1. Penghilangan Pengaruh Buruk Lingkungan Keluarga Mengadakan penyuluhan terhadap orangtua mengenai cara mendidik anak dan kehidupan berkeluarga Tenaga ahli dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Butuh waktu lama untuk mencapai tujuan dan pengaruhnya tidak dapat langsung dirasakan hasilnya Meningkatkan kesadaran keluarga mengenai pentingnya cara mendidik anak dan kehidupan berkeluarga yang baik 2. Penghilangan Pengaruh Buruk Lingkungan Pendidikan Mengadakan pelatihan terhadap guru (tenaga pendidik) mengenai perilaku anak Tenaga ahli dari Kemendikbud dan Psikolog Butuh waktu lama untuk mencapai tujuan dan pengaruhnya tidak dapat langsung dirasakan hasilnya Meningkatkan kepemahaman para pendidik (guru) atas perilaku anak. 3. Kepribadian Melakukan pendekatan kepada anak-anak untuk membentuk kepribadian yang baik Psikolog dan tenaga ahli dari KPAI Butuh waktu lama untuk memberi penyuluhan langsung terhadap anak Terbentuknya pribadi anak yang berperilaku baik Berdasarkan perbandingan dari masing-masing pendekatan, yang memiliki peluang besar untuk menurunkan jumlah kasus kekerasan terhadap anak adalah pendekatan penghilangan pengaruh buruk lingkungan keluarga. Sehingga project untuk menyelesaikan permasalahan ini saya beri nama Sistem Monitoring dan Control dalam Perkembangan Pemahaman Keluarga Terhadap Anak.