Shinta Dwi Kurnia*, Koen Praseno*, Kasiyati* *Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Indeks Kuning Telur dan Nilai Haugh Unit Telur Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) Hasil Pemeliharaan dengan Penambahan Cahaya Monokromatik

Kualitas Telur Pertama Burung Puyuh (Coturnix coturnix javonica) Dengan PemberianTepung Daun Pepaya (Carica papaya L) Dalam Ransum

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN KOMBINASI MIKROMINERAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN MIKROMINERAL, VITAMIN, DAN JUS Shinta Dwi Kurnia, Tyas Rini Saraswati, Sri Isdadiyanto, 43-47

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

THE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. :91-98 ISSN : Agustus 2011

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

EFFECT OF CHOLINE CHLORIDE AS A FEED ADDITIVE FOR QUAIL ON INTERNAL EGG QUALITY (Coturnix coturnix japonica) ABSTRACT

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

PENGARUH PENAMBAHAN FITASE DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BURUNG PUYUH PETELUR (Coturnix coturnix japonica)

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH JENIS BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) DENGAN PEMBERIAN PAKAN KOMERSIAL YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI PERIODE BERTELUR

PENGARUH PEMBERIAN TINGKAT PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica)

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

THE EFFECT OF LIGHT COLORS ON AGE AT FIRST LAYING, HEN DAY EGG PRODUCTION, AND HEN HOUSE EGG PRODUCTION OF QUAIL

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUPLEMENTASI BETAIN DALAM RANSUM RENDAH METIONIN TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Jurusan/Program Studi Peternakan

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Rataan Tebal Cangkang telur puyuh.

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi Ransum. Tabel 8. Rataan Konsumsi Ransum Per Ekor Puyuh Selama Penelitian

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS

ABSTRACT ABSTRAK. Pos 35 Ciawi, Bogor

Suplementasi Tepung Jangkrik Sebagai Sumber Protein Pengaruhnya Terhadap Kinerja Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENYIMPANAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA SUHU RUANG SKRIPSI SAMSUDIN

Performa Produksi Telur Turunan Pertama (F1) Persilangan Ayam Arab dan Ayam Kampung yang Diberi Ransum dengan Level Protein Berbeda

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH

PERFORMA AYAM SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

Efektivitas Penambahan Zeolit dalam Ransum terhadap Performa Puyuh Petelur Umur 7-14 Minggu

PENGARUH SUPLEMENTASI ASAM AMINO METIONIN DAN LISIN DALAM RANSUM TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN MORTALITAS TELUR BURUNG PUYUH

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS AWAL PENELURAN BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telurnya. Jenis puyuh yang biasa diternakkan di Indonesia yaitu jenis Coturnix

PENGGUNAAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DALAM PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI DAN EFISIENSI PAKAN AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 1 Maret 2016

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan, Bobot Badan dan Mortalitas Puyuh

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Coturnix coturnix japonica yang mendapat perhatian dari para ahli. Menurut

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. japanese quail (Coturnix-coturnix Japonica) mulai masuk ke Amerika. Namun,

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

Pengaruh Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.)

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

PENGGUNAAN POLLARD DENGAN ASAM AMINO SINTESIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KUALITAS FISIK TELUR

KADAR PROTEIN TELUR PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) SETELAH PEMBERIAN CAHAYA MONOKROMATIK

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) SETELAH PEMBERIAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma longa L.) PADA PAKAN

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar

Untuk papa, mama, one, adik-adik dan Yanar

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

Transkripsi:

Indeks Kuning Telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) Shinta DK, Koen P, Kasiyati, 24 31 INDEKS KUNING TELUR (IKT) DAN HAUGH UNIT (HU) TELUR PUYUH HASIL PEMELIHARAAN DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI LARUTAN MIKROMINERAL (Fe, Co, Cu, Zn) DAN VITAMIN (A, B 1, B 12, C) SEBAGAI DRINKING WATER Shinta Dwi Kurnia*, Koen Praseno*, Kasiyati* *Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRACT The purpose of the research was evaluate yolk index and Haugh Unit eggs quail from cultivated with combination solution of microelements (Fe, Co, Cu, Zn) and vitamins (A, B 1, B 12, C) as drinking water to optimization the eggs product in cultivation of the quail. Sixty quails (Coturnix coturnix japonica) were divided into four treatments of combination solution microelement and vitamins with 15 quails in each treatment. The treatments were control, one dosage, two dosage, and four dosage. Experimental data were analyzed by using ANOVA based on completely randomized design. The result showed that combination solution of microelements and vitamins significant in yolk index and henday production. Four times combination normal dosage decrease yolk index and henday production so it can be concluded that microelements and vitamins combination four times dosage must not be used in cultivation technique of quail. Microelements and vitamins combination in normal dosage until two times normal dosage potentially to increase characteristic of egg quality. Keyword: drinking water, Coturnix coturnix japonica L., yolk index, and Haugh Unit ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kuning telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) telur puyuh hasil pemeliharaan dengan pemberian kombinasi larutan mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) sebagai drinking water dalam rangka optimasi produk telur dalam budi daya puyuh. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) dengan jumlah 60 ekor DOQ betina (day old quail). Penambahan mikromineral dan vitamin pada air minum diberikan secara ad libitum. Puyuh dibagi menjadi 4 kelompok percobaan dan masingmasing kelompok terdiri atas 15 ekor puyuh, yaitu kontrol, satu kali dosis normal, dua kali dosis normal, dan empat kali dosis normal. Data yang diperoleh diolah menggunakan anova dengan dasar rancangan acak lengkap. Pemberian kombinasi larutan mikromineral berpengaruh terhadap IKT dan henday. Kombinasi empat kali dosis normal menurunkan indeks kuning telur dan produksi telur (henday) sehingga dapat disimpulkan kombinasi larutan mikromineral dan vitamin empat kali dosis tidak boleh dipakai dalam teknik budi daya puyuh. Kombinasi larutan mikromineral dan vitamin dosis normal sampai dengan dua kali dosis normal berpotensi meningkatkan karakteristik kualitas telur puyuh. Kata kunci: drinking water, Coturnix coturnix japonica L., indeks kuning telur, dan Haugh Unit PENDAHULUAN Puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) merupakan unggas yang dibudidayakan untuk diambil telur dan dagingnya karena pemeliharaanya sangat mudah, konsumsi pakan sedikit, pertumbuhannya cepat, dan pada umur 42 hari sudah bertelur. Telur puyuh memiliki kandungan protein sekitar 13,1%. Mikromineral diperlukan oleh hewan untuk memelihara fungsi tubuh, 24

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 2, Oktober2012 mengoptimalkan pertumbuhan, reproduksi, dan respons imunitas yang tepat. Unsur mikromineral selanjutnya juga dapat digunakan untuk mengetahui status kesehatan ternak. Kekurangan unsur mineral dapat menyebabkan penurunan performa produksi yang sangat nyata (Murwani, 2008). Vitamin adalah senyawa organik yang harus tersedia dalam jumlah sangat kecil untuk metabolisme jaringan normal. Kekurangan vitamin pada puyuh dapat menimbulkan kerugian pada masa produksi, sebagai contoh ternak akan lebih mudah terserang penyakit sehingga menurunkan produktivitas bahkan mengalami kematian (Listiyowati, 2000). Pemberian kombinasi mikromineral dan vitamin dikaitkan dengan produktivitas. Produktivitas dapat dilihat dari pertumbuhan, jumlah telur yang diproduksi, dan kimiawi telur yang diwakili oleh indeks kuning telur (IKT) dan Haugh Unit (HU). Larutan mineral (Fe, Cu, Zn, dan Pb) konsentrasi berlebih memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan alternatif dalam manajemen drinking water pemeliharaan ayam dengan memperhatikan konsentrasi mineral yang diberikan bukan dosis letal atau toksik (Kartikayudha, 2011). Oleh karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai potensi formula yang terdiri atas vitamin (A, B 1, B 12, C) dan mineral (Fe, Co, Cu, Zn) terhadap produktivitas melalui indeks kuning telur (IKT) dan Haugh Unit (HU). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui dosis yang tepat potensi kombinasi mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) sebagai drinking water terhadap karakteristik kualitas puyuh melalui kuning telur (IKT) dan Haugh Unit (HU). METODOLOGI Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica L.) dengan jumlah 60 ekor DOQ betina (Day Old Quail). Puyuh diaklimasi selama dua minggu pada kandang kolektif dan dua minggu pada kandang sangkar untuk menyesuaikan dengan kandang percobaan dan manajemen percobaan. Perlakuan kombinasi larutan mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) dalam air minum diberikan pada puyuh selama 4 minggu, mulai dari umur 4 minggu hingga 8 minggu. Perlakuan air minum diberikan secara ad libitum. Puyuh dibagi menjadi 4 kelompok percobaan dan masing-masing kelompok terdiri dari 15 ekor puyuh, yaitu : - P0 : kelompok kontrol - P1 : kelompok perlakuan satu kali dosis normal Fe 80 ppm; Co 22 ppm; Cu 5 ppm; Zn 40 ppm; Vitamin A 6000 IU; Vitamin B 1 0,4 mg; Vitamin B 12 0,003 mg; Vitamin C 1050 mg 25 28

Indeks Kuning Telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) Shinta DK, Koen P, Kasiyati, 24 31 - P2 : kelompok perlakuan dua kali dosis normal Fe 160 ppm; Co 44 ppm; Cu 10 ppm; Zn 80 ppm; Vitamin A 12000 IU; Vitamin B 1 0,8 mg; Vitamin B 12 0,006 mg; Vitamin C 2100 mg - P3 : kelompok perlakuan empat kali dosis normal Fe 320 ppm; Co 88 ppm; Cu 20 ppm; Zn 160 ppm; Vitamin A 24000 IU; Vitamin B 1 1,6 mg; Vitamin B 12 0,012 mg; Vitamin C 4200 mg Kandang yang dipakai dalam penelitian ada dua macam, yaitu kandang kolektif yang digunakan pada saat aklimasi, memiliki ukuran 80x80x40 cm dan kandang sangkar yang dipergunakan untuk perlakuan berukuran 30x40x45 cm. Data dalam penelitian ini meliputi indeks kuning telur, Haugh Unit, dan produksi henday. Sedangkan sebagai data pendukung adalah konsumsi pakan dan konsumsi minum. Kualitas telur diperoleh dari produksi telur pada minggu ke-8 yang meliputi indeks kuning telur dan Haugh Unit. Penghitungan nilai HU menggunakan rumus menurut petunjuk Yuwanta (2004). HU = 100log (h+7,57-1,7.w 0,37 ) Ket: HU = Haugh Unit h = tinggi albumen pekat (mm) W = bobot telur (g) Komponen yang digunakan untuk mengukur indeks kuning telur adalah tinggi kuning telur dan diameter kuning telur 26 (Sirait, 1986). Nilai yang diperoleh dimasukkan dalam formulasi sebagai berikut. IKT = Henday adalah ukuran efisiensi teknis produksi telur yang membandingkan antara produksi telur dengan jumlah ternak yang hidup dalam waktu tertentu (Rasyaf,1991). Telur yang diukur menggunakan telur dari awal peneluran hingga akhir penelitian. Henday diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Henday = x 100% Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan uji lanjut uji jarak berganda Duncan pada taraf signifikansi 95%. Semua analisis data dikerjakan dengan prosedur GLM (general linear model) pada program SAS (SAS Institute, 1996). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil data indeks kuning telur, Haugh Unit, produksi henday, konsumsi pakan, dan konsumsi minum ditampilkan pada Tabel 1. Pemberian kombinasi larutan mikromineral dan vitamin berpengaruh pada indeks kuning telur dan produksi henday, namun kombinasi larutan tidak mempengaruhi Haugh Unit, konsumsi pakan, dan konsumsi minum.

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 2, Oktober2012 Produksi telur puyuh yang optimal dapat diperoleh bila proses metabolisme puyuh berjalan dengan baik, proses metabolisme yang baik dapat tercapai dengan faktor lingkungan dan nutrisi yang terpenuhi. Faktor lingkungan meliputi temperatur dan kelembaban, serta pencahayaan. Pemantauan faktor lingkungan dilakukan dengan penggunaan kandang dan perlengkapannya yang seragam sehingga semua hewan uji memperoleh efek pencahayaan dan temperatur yang sama. Faktor nutrisi meliputi pakan dan air minum. Tingkat konsumsi pakan puyuh dipengaruhi oleh tingkat energi dan palatabilitas pakan pada puyuh. Pakan yang diberikan disesuaikan dengan periode pertumbuhan puyuh. Penyeragaman hewan dilakukan dengan penggunaan hewan uji dari strain, umur, dan jenis kelamin yang sama. Upaya penyeragaman faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas seperti faktor lingkungan dan genetik ini, dimaksudkan jika terdapat variasi hasil penelitian maka hanya disebabkan oleh perlakuan. Indeks kuning telur kelompok perlakuan dosis normal 0,44 berbeda nyata dengan kelompok perlakuan empat kali dosis, yaitu 0,36. Sedangkan kelompok perlakuan dua kali dosis dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan tidak nyata, yaitu 0,41 dan 0,40. Indeks kuning telur puyuh hasil perlakuan mempunyai nilai lebih tinggi karena mendapatkan suplementasi mikromineral dan vitamin melalui air minum yang diperlukan oleh puyuh dalam kondisi dan konsentrasi tertentu. Tabel 1. Ringkasan hasil penelitian pemberian kombinasi mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) sebagai drinking water pada puyuh. Parameter Perlakuan P0 ± sd P1 ± sd P2 ± sd P3 ± sd IKT 0,40 ab ± 0,03 0,44 a ± 0,02 0,41 ab ± 0,01 0,36 b ± 0,07 HU 95,63 a ± 0,15 95,18 a ± 0,25 92,96 a ± 0,14 91,10 a ± 0,31 Henday / Produksi Telur (%) 3,55 ab ± 0,59 5,72 a ± 0,61 2,97 ab ± 0,50 1,86 b ± 0,20 Konsumsi Pakan (g/ekor/hari) 31,05 a ± 8,30 30,33 a ± 8,22 32,77 a ± 9,55 51,58 a ± 8,70 Konsumsi Minum (ml/ekor/hari) 47,62 a ± 0,00 51,43 a ± 13,82 42,53 a ± 8,12 40,08 a ± 5,79 Keterangan : Superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf uji 95%, sd = standar deviasi Sesuai dengan hasil penelitian Imai et al. (1984) bahwa indeks kuning telur puyuh pada umur satu hari adalah 0,52. McDonald (1995) juga menyampaikan 30 27

Indeks Kuning Telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) Shinta DK, Koen P, Kasiyati, 24 31 bahwa kekurangan mineral dalam ransum dapat berpengaruh pada pertumbuhan puyuh, penurunan produksi telur, dan kanibalisme yang menurunkan produksi secara keseluruhan. Sedangkan Sudaryani (2006) berpendapat bahwa indeks kuning telur merupakan indeks mutu kesegaran yang diukur dari tinggi dan diameter kuning telur. Hal ini sesuai dengan pendapat Roberts (2004) bahwa kualitas telur dipengaruhi beberapa faktor, yaitu penyimpanan, strain unggas, umur, molting, nutrisi pakan, dan penyakit. Henday pada puyuh dari awal masak kelamin umur 42 hari hingga akhir penelitian umur 63 hari menunjukkan perbedaan nyata antara kelompok perlakuan satu kali dosis dengan kelompok perlakuan lain, yaitu 5,72%. Kelompok perlakuan dua kali dosis dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang tidak nyata, yaitu kelompok perlakuan dua kali dosis 2,97% dan kelompok kontrol 3,55%. Kelompok perlakuan empat kali dosis memproduksi telur paling sedikit selama penelitian dengan henday 1,86%. Henday telur paling tinggi adalah kelompok perlakuan satu kali dosis karena memperoleh perlakuan dengan dosis normal vitamin dan mikromineral. Henday pada puyuh perlakuan dosis normal yang tinggi dapat disebabkan oleh konsumsi air minum yang telah disuplementasi tidak menghambat proses pembentukan telur 28 sehingga dapat meningkatkan produktivitas telur puyuh. Sebaliknya kelompok perlakuan dengan empat kali dosis memproduksi telur paling sedikit. Produksi telur dalam jumlah sedikit pada kelompok empat kali dosis mungkin disebabkan oleh konsentrasi larutan yang lebih pekat dibandingkan dengan yang lain sehingga puyuh mengalami stres dan produksi telur tidak optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugandhi (1973) bahwa meningkatnya kandungan energi yang sama dapat meningkatkan produksi telur, tetapi tidak berpengaruh terhadap bobot telur. Rasyaf (1994) menyampaikan bahwa vitamin A berfungsi untuk memelihara kesempurnaan membran mukosa, reproduksi, pertumbuhan matrik tulang rawan, dan tekanan cairan cerebrospinal normal. Hal ini juga didukung dengan pernyataan Murwani (2008) bahwa mineral Zn berperan dalam sekresi hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan, reproduksi, kekebalan melalui pemeliharaan jaringan epitel, dan respons terhadap stres. Gambaran mengenai produksi telur selama perlakuan disajikan pada ilustrasi histogram Gambar 1.

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 2, Oktober2012 Gambar 1. Histogram Jumlah Produksi Telur (Henday) Puyuh Selama Penelitian Konsumsi minum pada puyuh menunjukkan perbedaan tidak nyata. Suplementasi mineral pada puyuh digunakan untuk memelihara tekanan osmotik cairan tubuh, menjaga kepekaan saraf dan otot, mengatur transport zat makanan dalam sel, kofaktor enzim, dan mengatur metabolisme. Penambahan mikromineral dan vitamin pada air minum tidak mengganggu indera perasa puyuh. Sejalan dengan hasil penelitian Djulardi (2006) kebutuhan air minum pada puyuh yang berumur lebih dari 8 minggu berkisar antara 56-60 ml/ekor/hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahju (1988) yang menyatakan bahwa rasa pada ayam memegang peranan yang relatif kecil untuk menentukan banyaknya makanan/minuman yang dikonsumsi. Banyaknya air minum yang dikonsumsi bergantung pada tingkat keaktifan hewan, temperatur lingkungan serta fase pertumbuhannya. Arifien (2002) juga menyatakan bahwa jumlah konsumsi air minum lebih dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, jumlah, dan keadaan ransum yang diberikan. Haugh Unit digunakan sebagai parameter mutu kesegaran telur yang dihitung berdasarkan tinggi putih telur dan bobot telur (Syamsir, 1994). Haugh Unit pada penelitian tidak berbeda nyata, kelompok kontrol 95,63, kelompok perlakuan dosis normal 95,18, kelompok perlakuan dua kali dosis 92,96, dan kelompok perlakuan empat kali dosis 91,10. Kombinasi mikromineral dan vitamin belum mempengaruhi proses pembentukan albumen. Namun hasil penelitian yang diperoleh berbeda dengan penelitian Imai et al (1984) bahwa Haugh Unit telur puyuh umur nol hari adalah 88,4. Yuwanta (2004) mengemukakan karakter yang lebih spesifik pada putih telur adalah kandungan protein (lisosim), yang berpengaruh pada kualitas putih telur (kekentalan putih telur baik yang kental maupun encer) yang merupakan pembungkus kuning telur (Yuwanta, 2004). Hal ini mendukung pendapat Wahju (1988) bahwa metionin merupakan asam amino pembatas pertama atau asam amino kritis pertama yang sering mempengaruhi pembentukan struktur albumen dan mempengaruhi pemantapan jala-jala ovomusin. Dengan demikian, semakin terpenuhinya metionin maka semakin mantap pembentukan ovomusin. 32 29

Indeks Kuning Telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) Shinta DK, Koen P, Kasiyati, 24 31 Ovomusin sangat berperan dalam pengikatan air untuk membentuk struktur gel albumen, jika jala-jala ovomusin banyak dan kuat maka albumen akan semakin kental yang berarti viskositas albumen tinggi seperti yang diperlihatkan dari indikator Haugh Unit. Menurut Sirait (1986) protein albumen terdiri atas protein serabut, yaitu ovomusin. Sedangkan Ratnasari (2007) menyampaikan beberapa jenis protein di dalam putih telur antara lain adalah ovalbumin, konalbumin, ovomusin, globulin (G 1, G 2, dan G 3 ), ovomukoid, flavoprotein, ovoglikoprotein, ovomakroglobulin, ovoinhibitor, dan avidin. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi larutan mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B 1, B 12, C) dosis normal sampai dua kali dosis normal berpotensi meningkatkan karakteristik kualitas telur puyuh. DAFTAR PUSTAKA Arifien, M. 2002. Rahasia Sukses Memelihara Ayam Broiler di Daerah Tropis. Penebar Swadaya. Jakarta. Djulardi, A. 2006. Nutrisi Aneka Ternak dan Satwa Harapan. Andalas University Press. Padang. 30 Imai, C., A. Mowlah., and J. Saito. 1984. Storage Stability of Japanese Quail (Coturnix coturnix japonica) Eggs at Room Temperature. Poultry Science (1986) 65:474-480. Kartikayudha, W. 2011. Pengaruh Pemberian Larutan Mikromineral Fe, Cu, Zn, dan Pb Sebagai Drinking Water Terhadap Bobot Muskuli Ekstremitas Posterior Serta Diameter Serabut Muskuli Semimembranosus pada Ayam Pedaging (Gallus sp). Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro, Semarang. Listyowati, E. 2000. Tatalaksana Budidaya Puyuh Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. McDonald, P., R. A. Edwards, J. FD. Greenhalgh and C.A. Morgan. 1995. Animal Nutrition. John Wiley & Sons Inc. New York. Murwani, R. 2008. Aditif Pakan: Aditif Alami Pengganti Antibiotik. Unnes Press. Semarang. Rasyaf, M. 1991.Pengelolaan Produksi Telur. Kanisius. Yogyakarta.. 1994. Makanan Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta. Ratnasari. 2007. Perubahan Mutu Protein Putih Telur Ayam Ras yang Diakibatkan proses Pembuatan Minuman Effervescent. Skripsi. IPB Repository. Bogor.

Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume XX, Nomor 2, Oktober2012 Roberts, J. R. 2004. Factors Affecting Eggs Internal Quality in Laying Hens. Rev. J. Poul. Sci. 41: 161-177. SAS Institute. 1996. The SAS System for Windows. Release 6.12. SAS Inst., Inc, Cary, NC. Sirait, C. H. 1986. Telur dan Pengolahannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Sudaryani, T. 2006. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta. ugandhi, D. 1973. The Effect of Different Energy and Protein Level on The Performance of Laying Hens in Floor Pens and Cages in The Tropics. Disertasi. IPB Press. Bogor. Syamsir, E., S. Soekarto, S. S. Mansjoer. 1994. Studi Komparatif Sifat Mutu dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Bogor. Volume V nomor 3. Wahju, J. 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. UGM Press. Yogyakarta. Yuwanta, T. 2004. Dasar ternak Unggas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 34 31