BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

DAFTAR EVALUASI DIRI KERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Agar proses

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN. sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukkan

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK. a b c d e 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebutuhan berprestasinya menjadi melemah. Fenomena lain. menunjukkan bahwa guru kurang komit dalam menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SOSIOLOGI STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

KISI-KISI SOAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMP NEGERI 5 SUBANG. Drs. Us Us Ridwan Kusmayadi SMP Negeri 5 Subang

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PEKERJAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan.

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN. Kompetensi Guru Mapel (Kompetensi Dasar) Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetnsi Dasar)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. tertuju kepada guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan

PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS ANEKA TERNAK. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

KISI-KISI PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2012

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi guru Standar Isi Indikator Esensial Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel. Standar Kompetensi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Kompetensi Guru Mata pelajaran (Kompetensi Dasar)

KISI-KISI SOAL UKG 2015 BAHASA PRANCIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

KISI PEDAGOGIS KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/ KEAHLIAN/BK. spiritual, dan latar belakang sosial-budaya

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru mapel Kimia Indikator Esensial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan

BAB I PENDAHULUAN. Dala m Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 dinyatakan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis paparan data dan temuan penelitian dapat disimpulkan hasil penelitian Implementasi Profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan sebagai berikut: 5.1.1 Kompetensi Pedagogik a. Memahami karakteristik peserta didik baik dari segi fisik, moral, sosial kultural, emosional, intelektual, dan latar belakang sosial budaya dengan menentukan pendekatan pembelajaran yang dilakukan agar pembelajaran yang berlangsung dapat membantu proses belajar siswa dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. b. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif di usia sekolah dasar. c. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman siswa tersebut, menggunakan media dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, melaksanakan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari.

164 d. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dengan menyusun silabus sesuai dengan kurikulum, merancang RPP yang sesuai dengan silabus, dan memilih materi pelajaran yang relevan dengan pengalaman belajar anak dan sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lingkungan sekitar e. Pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran yaitu dengan Mencari pengayaan materi dan media pembelajaran di internet berupa materi dan gambar. f. Mendorong siswa mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan mengaktualisasikan potensi dan kreativitas siswa dengan mengembangkan pendekatan yang dialogis dalam kegiatan pembelajaran, artinya memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat, menyediakan media pembelajaran yang dapat memotivasi belajar siswa dalam mencapai hasil pembelajaran yang optimal. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik dalam proses pembelajaran dengan cara memposisikan diri sebagai orang tua di sekolah, tidak kaku, berusaha memahami kesulitan siswa, berusaha juga sebagai teman mereka di sekolah. h. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi serta menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses hasil belajar. Evaluasi dimulai dari perencaanan dengan membuat kisi-kisi soal evaluasi memuat indikator yang sesuai dengan SK/KD mata pelajaran, membuat butir soal dan menentukan bobot nilai soal, pelaksanaan evaluasi, menganalisis hasil evaluasi, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menggunakannya sebagai bahan perbaikan pembelajaran bagi siswa.

165 i. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan pembelajaran yaitu dengan menganalisis hasil evaluasi belajar siswa, mencari penyebab kegagalan dalam pembelajaran, Merancang perbaikan pembelajaran dengan memilih metode, strategi dan menentukan sumber dan media pembelajaran yang kreatif sehingga memotivasi belajar siswa. 5.1.2 Kompetensi kepribadian Dalam kegiatan sehari-hari para guru mampu menghargai siswa, tidak diskriminatif, dengan menetapkan aturan yang sama kepada semua siswa laki-laki dan perempuan baik tugas pelajaran ataupun disiplin kelas, melakukan pendekatan, berbincang diwaktu senggang, jadi siswa merasa dekat dengan guru, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, menghargai pendapat siswa, dan mampu menyelesaikan konflik dengan sikap bijakasana dengan. Keseluruhan kompetensi kepribadian guru tersebut berdasarkan temuan penelitian berdampak positif terhadap peningkatan kreativitas dan motivasi belajar siswa di SD Negeri Sukatani Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. 5.1.3 Kompetensi Sosial Kompetensi sosial yang dilakukan guru berkaitan dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan sesama teman guru dan staf, siswa, orangtua siswa dan masyarakat sekitar sekolah maupun tempat tinggalnya, antara lain: a) bersikap simpatik, santun dan bersahabat dengan teman sejawat dan masyarakat di lingkungan sekitar, b) mengedepankan rasa kekeluargaan dan saling tolong

166 menolong, c) pemberlakuan tugas dan tanggung jawab yang sama antara siswa laki-laki dan perempuan tanpa membedakan agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi, baik itu tugas piket, penegakkan disiplin dan aturan kelas. 5.1.4 Kompetensi profesional Kompetensi profesional guru ditunjukkan dengan: a) pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan silabus, b) mengkaji berbagai buku sumber belajar, c) menetapkan sumber dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, d) memanfaatkan media pembelajaran yang ada disekolah dan lingkungan sekitar. Selain itu para guru juga mengikuti diklat/pelatihan fungsional, menggiatkan KKG,KKGS, KKKS dan kegiatan pendampingan untuk mendapatkan ilmu dan informasi baru guna peningkatan kinerja dan pembelajaran yang bermutu disekolah. 5.1.5 Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pemberdayaan seluruh sumber yang ada di sekolah secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah, terdiri dari: a. Seleksi pegawai dimulai dari menganalisis kebutuhan organisasi dan kompetensi yang dibutuhkan sesuai standar yang sudah ditetapkan, jumlah orang, penempatan/pembagian tugas, b. Pengembangan sumber daya manusia dengan mengikuti kegiatan KKG, KKGS, KKKS, diklat/pelatihan fungsional guru, sudah ada 3 orang guru termasuk kepala sekolah yang melanjutkan studi ke pasca sarjana,

167 c. Pemotivasian pegawai antara lain sikap saling menghargai dan menghormati serta rasa kekeluargaan, pendelegasian tugas yang sama kepada para guru dan staf dalam susunan kepanitiaan, d. Penilaian kinerja pegawai antara lain Penilaian kinerja guru (PKG) dilakukan oleh guru dilakukan oleh kepala sekolah dibantu guru senior untuk menilai kinerja para guru PNS dan non PNS, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), e. Supervisi pegawai berupa supervisi akademis, manajerial dan supervisi klinis oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran, f. Pemeliharaan dokumen kepegawaian yang dilakukan oleh kepala sekolah dibantu operator sekolah dan staf Tata Usaha (TU) dalam bentuk soft copy dan hard copy. Tujuan pemeliharaan dokumen pegawai untuk keperluan administrasi dan supervisi, profesional dan pengembangan pegawai. g. Manajemen rapat yaitu: kegiatan rapat koordinasi yang rutin dilaksanakan setiap bulan, untuk evaluasi kinerja para guru dan staf setiap sekali dalam sebulan, untuk evaluasi kinerja dan pemberitahuan informasi, keputusan yang disepakati bersama oleh seluruh anggota rapat, adanya notulen rapat oleh semua anggota rapat, hasil rapat ditindaklanjuti dan di evaluasi, h. Manajemen konflik dengan cara menemukan penyebabnya, memahami masalahnya, mengupayakan pemecahan masalah (negosiasi, strategi menangmenang), mampu bertindak pada waktu yang tepat, dan bertindak pada waktu yang tepat, berdampak positif terhadap peningkatan produktvitas sekolah demi mencapai tujuan sekolah yang telah dirumuskan bersama.

168 5.1.6 Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) a. Bentuk PKB yang sudah dilaksanakan oleh para guru adalah pengembangan diri seperti: mengikuti kegiatan KKG, KKGS, KKKS, diklat/pelatihan fungsional guru, untuk menambah wawasan dan ilmu para guru dalam bidang pendidikan guna meningkatkan profesionalisme guru. b. Publikasi ilmiah belum ada, hanya sebatas pembuatan PTK dan PKP saat menyelesaikan studi S1 PGSD dan beberapa guru melakukan penelitian di sekolah ini untuk tugas akhir studi S2. c. Karya inovatif belum ada karena para guru belum paham makna dari karya inovatif dan bagaimana membuatnya karena belum ada diklat/pelatihan untuk karya inovatif ini. 5.2 Implikasi Penelitian Fokus penelitian ini adalah implementasi profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Konteks kajiannya terletak pada disiplin ilmu manajemen, khususnya manajemen pendidikan, khususnya lagi pada manajemen pendidik dan tenaga kependidikan. Sudah tentu kajian tentang implementasi profesionalisme guru berimplikasi terhadap berbagai dimensi yang meliputi: dimensi kelembagaan, dimensi ketenagaan, dimensi manajerial dan dimensi pemberdayaan. a. Dimensi Kelembagaan Lembaga Dinas Pendidikan merupakan salah satu dimensi yang turut menentukan keberhasilan pembinaan profesionalisme guru dalam upaya

169 peningkatan mutu pendidikan. Dalam posisinya sebagai pengelola pendidikan di tingkat Kabupten/Kota, sudah tentu memiliki tugas, peranan, dan tanggung jawab yang sangat besar dan luas dalam upaya pengembangan profesi guru dan perilaku tenaga kependidikan; pertama dalam merekrut tenaga pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru. Dalam hal ini, Dinas Pendidikan harus benar-benar melaksanakan sesuai dengan standar kompetensi pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru yang telah ditetapkan oleh Undang-undang. Kedua, dalam pengadaan dan perancangan diklat/pelatihan untuk para guru untuk meningkatkan profesionalismenya guna mewujudkan pendidikan yang bermutu. b. Dimensi Ketenagaan Terdapat dua aspek dalam implikasi ketenagaan untuk peningkatan profesionalisme guru; pertama, sehubungan kepemimpinan dan manajemen sekolah yang kompleks, kepala sekolah perlu memeproleh persiapan dan pelatihan yang memadai untuk mengelola sekolahnya secara efektif demi menciptakan sumber daya yang baik di sekolah. Sumberdaya yang baik dan tersedia akan menimbulkan kepuasan lebih besar dikalangan peserta didik dan guru. Dalam hal ini, kepala sekolah harus merencanakan, mengantisispasi, berkonsultasi, mensupervisi, dan bertindak dengan baik dan tepat waktu untuk memastikan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan dapat diidentifikasi, dikembangkan, dan didayagunakan sepenuhnya secara bertanggung jawab. Kedua, guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menjadi profesional, mereka harus mampu menemukan jati diri dan mengaktualkan diri. Untuk itu, guru diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan profesinya, tetapi guru harus memiliki keterpanggilan

170 untuk melaksanakan tugasnya dengan melakukan perbaikan kualitas pelayanan terhadap anak didik baik dari segi intelektual maupun kompetensi lainnya yang akan menunjang perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. c. Dimensi Manajerial Aspek pembinaan kinerja guru dalam upaya peningkatan profesionalisme guru adalah salah satu aspek manajemen pendidik dan tenaga kependidikan yang dikelola oleh kepala sekolah. Sebagai manajer personalia kepala sekolah harus memahami manajemen sumberdaya manusia agar pengelolaan sekolah dapat lebih produktif. Sebagai pemimpin administratif, kepala sekolah harus memaksimalkan proses supervisi dan menindaklanjuti hasil supervisi untuk memastikan terselenggaranya pendidikan yang bermutu di sekolah dan dapat menimbulkan motivasi berprestasi pada para guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah. d. Dimensi Pemberdayaan Program pengembangan dan pemberdayaan kompetensi guru perlu dilakukan secara sistematik melalui diklat/pelatihan profesi guru baik yang diadakan oleh pemerintah maupun swadaya sekolah, pembinaan kinerja guru dan tenaga kependidikan yang terintegrasi dalam kegiatan supervisi oleh pengawas sekolah dan kepala sekolah. Dengan menerapkan profesionalisme guru dalam peningkatan mutu pendidikan, beberapa implikasi manfaat yang bisa diperoleh yaitu : 1. Dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi dalam implementasi profesionalisme guru untuk meningkatkan kinerja guru demi terwujudnya pendidikan yang bermutu di sekolah.

171 2. Sebagai alternatif solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang dijumpai pada pelaksanaan implementasi profesionalisme guru dan pembinaan kinerja guru. 5.3 Saran Saran yang dapat peneliti berikan dari hasil laporan penelitian implemntasi profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan ini adalah sebagai berikut : 5.3.1 Bagi Sekolah 5.3.1.1 Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dengan meningkatkan profesionalisme guru, menyediakan fasilitas dan pembinaan untuk mengembangkan potensi dan kreativitas siswa di sekolah, dan bekerjasama dengan orangtua dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. 5.3.1.2 Memotivasi dan memberi kesempatan bagi para guru dan staf dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan guna meningkatkan kompetensi. 5.3.2 Bagi Guru 5.3.2.1 Guru mampu menempatkan diri sebagai pembimbing dan suri tauladan bagi siswa, orangtua dan masyarakat. Dalam interaksi dengan siswa, guru dapat menciptakan situasi didik yang memungkinkan siswa dapat belajar menerapkan nilai-nilai yang menjadi contoh dan memberi contoh, mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motivasi belajar serta dorongan untuk maju kepada siswa.

172 5.3.2.2 Guru mampu menyesuaikan dirinya kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada saat melaksanakan tugas mengajar sehari-hari, menciptakan kerjasama yang baik antara sekolah, orangtua dan masyarakat dalam usaha mencerdaskan anak bangsa. 5.3.2.3 Guru senantiasa meningkatkan kompetensi dalam bidang pendidikan atau keguruan dengan meningkatakan pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, materi pelajaran yang diampunya, sikap yang tepat dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan kemampuan dalam teknik mengajar. 5.3.2.4 Para guru senantiasa terpacu untuk meningkatkan keprofesionalan dalam bidang pendidikan secara berkelanjutan dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan, aktif mengikuti berbagai diklat/pelatihan fungsional guru, mahir menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran seharihari, mau mengikuti segala perkembanagan yang terjadi dalam dunia pendidikan karena guru adalah agen perubahan (agent of change) artinya guru selalu jadi pelopor inovasi dalam dunia pendidikan unk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. 5.3.2 Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan 5.3.2.1 Meningkatkan pelatihan/diklat fungsional guru dalam memecahkan masalah kurikulum dan pembelajaran serta pelatihan dalam penulisan karya tulis ilmiah dan karya inovatif bagi para guru, dan untuk semua guru bukan hanya guru tertentu saja.