n % Baik Kurang Baik 57,5 42,5 Total Jumlah n % No Sikap Responden Sikap Baik Sikap Kurang Baik 56,25 42,5

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PEMILIK ANJING DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN RABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ONGKAW KABUPATEN MINAHASA SELATAN

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2013

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari*

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

BAB 1 PENDAHULUAN. Hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus penyebab utama infeksi akut, yaitu virus. yang di akibatkan oleh virus (Arief, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kematian terbesar kedua di dunia setelah Human Immunodeviciency Virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan suatu virus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU KELOMPOK RISIKO TINGGI TENTANG HIV-AIDS DI KOTA BANDUNG PERIODE TAHUN 2014

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia, sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrom. penularan terjadi melalui hubungan seksual (Noviana, 2013).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Jurnal Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

ABSTRAK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2010 TENTANG HIV/AIDS

1 Universitas Kristen Maranatha

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado


BAB I PENDAHULUAN. mencanangkan TB sebagai kegawatan dunia (Global Emergency), terutama

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul akibat

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

J. Teguh Widjaja 1, Hartini Tiono 2, Nadia Dara Ayundha 3 1 Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks, menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

: BAYU SETIAWAN J

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KESEMBUHAN DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TUBERKULOSIS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Immuno Deficiency Syndrom) merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DAN PENCEGAHANNYA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

ABSTRAK PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU SISWA-SISWI SMA NEGERI X DENGAN SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP INFFEKSI MENULAR SEKSUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

Unnes Journal of Public Health

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perilaku Pencegahan Infeksi oleh Pemberi Jasa Salon (Kapster) di Wilayah Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC) DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO, 2010) melaporkan limbah yang. sebesar 1%, limbah kimia dan farmasi 3%, dan limbah genotoksik dan

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah keseluruhan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau orang

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG DENGAN TINDAKAN PERAWAT TERHADAP PENDERITA DI RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH MANADO THE RELATIONS BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF NURSE ABOUT WITH NURSE ACTION TO MEDICAL PATIENT OF IN PANCARAN KASIH MANADO HOSPITAL Christine Silalahi 1, dr. B. S. Lampus, Mkes 2, Rahayu Akili, SKM, Mkes 3 Bidang Minat Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Abstract: AIDS is one of contagious disease that is still a problem around the world, including Indonesia. Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrom () is disease of most peril and find yet medicine for heal that. This disease form one of sexual infect disease species.the last date about patient in whole world is 33,3 milions, and this rate is still rise from year to year (UNAIDS, 2012). The nurse whom work in health facilities is very risk to flat. Because the nurse when give the rearing to patient will direct contact with body liquid or patient blood. And its can be place of infectious agent growing and infect from one patient to other patient. Object from this research is to know relations between knowledge and ttitude from nurse with action to AIDS patient in Pancaran Kasih Manado Hospital. The results showed that as many as 67 (47%) dog owners have a good level of knowledge and as many as 124 (79%) dog owners have a positive attitude towards rabies prevention measures. The results of statistical analysis using Chi Square test showed that there is a significant relationship between the knowledge of the owner of the dog with rabies prevention measures (p = 0.000) and no significant relationship exists between the owner of the dog with the attitude of rabies prevention measures (p = 0.017). Keywords: knowledge, attitude, measures, rabies. Abstrak: AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di seluruh dunia termasuk Indonesia. Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrom () adalah penyakit yang paling berbahaya dan belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang tergolong didalam kelompok penyakit infeksi menular seksual. Data terakhir mengenai jumlah penderita di dunia mencapai 33,3 juta jiwa. angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun (UNAIDS, 2012).Perawat yang bekerja di fasilitas kesehatan sangat beresiko terpapar infeksi yang secara potensial membahayakan jiwanya, karena perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien akan kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah pasien dan dapat menjadi tempat dimana agen infeksius dapat hidup dan berkembang biak yang kemudian menularkan infeksi dari pasien satu ke pasien lainnya.tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap pearawat dengan tindakan perawat terhadap penderita dirumah sakit pancaran kasih Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 46 (57,5) perawat memiliki pengetahuan baik, 34 (42,5) perawat memiliki sikap yag baik dan sebesar 45 (56,25) perawat memiliki tindakan yang baik. Hasil analisis statistic dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan tindakan perawat (p= 0,000) dan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap perawat dengan tindakan terhadap penderita (p= 0,017). Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan, rabies

PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrom () adalah penyakit yang paling berbahaya dan belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang tergolong didalam kelompok penyakit infeksi menular seksual. Data terakhir mengenai jumlah penderita didunia mencapai 33,3 juta jiwa. angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun (UNAIDS, 2012). Perawat yang bekerja di fasilitas kesehatan sangat beresiko terpapar infeksi yang secara potensial membahayakan jiwanya, karena perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien akan kontak langsung dengan cairan tubuh atau darah pasien dan dapat menjadi tempat dimana agen infeksius dapat hidup dan berkembang biak yang kemudian menularkan infeksi dari pasien satu ke pasien lainnya. Menurut penelitian apabila tenaga medis terkena infeksi akibat kecelakaan maka resikonya 1% mengidap hepatitis fulminan, 4% hepatitis kronis (aktif), 5% menjadi pembawa virus (Syamsuhidajat dan Wim, 1997). Tahun 2008 CDC (Center For Desease Control) melaporkan ada 52 kasus petugas kesehatan lain HIV akibat kecelakaan di tempat kerja. Sedangkan 114 orang petugas kesehatan lain di duga terinfeksi ditempat kerja. Sedangkan di Indonesia data ini belum terlaporkan. namun dari kejadian tersebut, resiko perawat mempunyai andil yang paling besar untuk tertular akibat terpapar cairan dan tertusuk jarum, sehingga berkembang upaya untuk mencegah terinfeksi dari paparan HIV (Nurmartono, 2006). Sejak menjadi wabah sampai dengan tahun 2010, HIV telah menginveksi lebih dari 60 juta laki-laki, perempuan dan anak-anak. Penderita AIDS telah mendekati angka 20 juta pada dewasa dan anak-anak. Meskipun masyarakat internasional telah merespon kejadian pandemik, HIV berlanjut tersebar menyebabkan lebih dari 14.000 infeksi baru setiap hari. Saat ini AIDS menjadi penyebab kematian utama di Afrika, dan di seperempet belahan dunia ( WHO, 2012) METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah sakit Pancaran Kaish Manado dan dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado dengan jumlah 154 orang. Dan yang menjadi Sampel dalam penelitian ini adalah setiap perawat yang berada di ruang instalasi rawat inap dengan jumlah sampel 80 orang. HASIL PENELITIAN Gambaran Tingkat Pengetahuan Tabel 1 memperlihatkan bahwa pengetahuan responden tentang yaitu sebanyak 46 (57,5%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebanyak 34 responden (42,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik. Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Perawat Tentang Jumlah No Kategori Pengetahuan Kurang n % 46 34 57,5 42,5 Gambaran Sikap Responden Tabel 2 memperlihatkan bahwa sikap responden terhadap pencegahan rabies yaitu sebanyak 45 (56,25%) memiliki sikap baik dan sebanyak 35 responden 42,5%) memiliki sikap kurang baik. Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perawat Terhadap Penderita No Sikap Responden Jumlah n % Sikap Sikap Kurang 45 35 56,25 42,5

Gambaran Tindakan Responden Tabel 3 memperlihatkan bahwa tindakan responden terhadap Penderita yaitu yaitu sebanyak 45 (56,2%) memiliki tindakan pencegahan yang baik dan sebanyak 35 responden (45,7%) memiliki tindakan pencegahan yang kurang baik. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pencegahan Rabies No Kategori Tindakan Jumlah Responden n % Kurang 45 35 56,2 45,7 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Perawat terhadap Penderita Berdasarkan hasil uji pada tabel 4 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik dengan tindakan yang baik sebanyak 35 orang (76%) dan tindakan yang kurang baik sebanyak 11 orang (24%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 10 orang (29,4%) dan yang tindakan kurang baik sebanyak 24 orang (70,5%). Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawat (p=0,000). Tabel 4. Hubungan antara Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Rabies Pengetahuan Responden Tindakan Responden % n % p* Kuran % g 35 76 11 24 46 100 0,000** Kurang 10 29,4 24 70,5 34 100 Total 45 35 100 * Uji Chi Square; ** <0,05 = bermakna Hubungan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Rabies Berdasarkan hasil uji pada tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap baik yang tindakan baik sebanyak 20 orang (44,4%) dan tindakan yang kurang baik sebanyak 25 orang (55,5%), sedangkan responden yang memiliki sikap kurang baik yang tindakan baik sebanyak 25 orang (71,4%) dan yang tindakan kurang baik sebanyak 40 orang (35%). Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji fisher exact pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan pencegahan rabies (p=0,017). Tabel 4. Hubungan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Rabies Sikap Responden Tindakan Responden n % p* Kurang % % Positif 20 44,4 25 55,5 45 100 0,017 Negatif 25 71,4 10 40 35 100 Total 45 35 80 100 * Uji Chi Square PEMBAHASAN Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Perawat Terhadap Penderita Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendegaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003b) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden dengan tindakan yang baik diperoleh bahwa sebanyak 35 orang (76%) dan tindakan yang kurang baik sebanyak 11 orang (24%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik yang tindakan baik sebanyak 10 orang (29,4%) dan yang tindakan kurang baik sebanyak 24 orang (70,5%). Dari hasil uji bivariat hubungan pengetahaun perawat dengan tindakan terhadap penderita diperoleh nilai p = 0.000 (p < 0.05). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Green dalam Notoadmojo 2010 bahwa perilaku seseorang tentang kesehatan dalam hal ini tindakan terhadap penderita salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan. Didukung pula dengan penjelasan menurut Notoadmojo (2003) bahwa pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, maka apa yang dipelajari antara lain perilaku tersebut akan bersifat (p <0,05)

langgeng, sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan maka tidak akan berlangsung lama. Hubungan Sikap dengan Tindakan Perawat Terhadap Penderita Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. Sikap merupakan rekasi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoadmodjo, 2007). Hasil analisis antara sikap \dengan tindakan perawat diperoleh bahwa responden yang memiliki sikap baik dengan tindakan baik sebanyak20 orang (44,4%) dan tindakan yang kurang baik sebanyak 25 orang (55,5%), sedangkan responden yang memiliki sikap kurang baik yang tindakan baik sebanyak 25 orang (71,4%) dan yang tindakan kurang baik sebanyak 40 orang (35%). Dari hasil uji bivariat hubungan sikap dengan tindakan perawat diperoleh nilai p = 0.017 (p< 0.05). Dari hasil uji statistik ternyata menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sikap perawat dengan tindakan perawat di Rumah Sakit Pnacaran Kasih Manado. Hasil penelitian tersebut sama dengan hasil penelitian Oktarina 2009 di Jakarta dan Barliantari 2007 Jakarta Timur yang menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap tentang dan tindakan terhadap penderita. Hasil penelitian sesuai dengan teori menurut Allport dalam Notoadmojo 2010 yang menyatakan bahwa dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Berdasarkan teori adaptasi apabila tingkat pengetahuan baik setidaknya dapat mendorong untuk mempunyai sikap dan perilaku yang baik pula (Widodo, 2005). Hasil penelitian menurut fakta yang didapat didalam penelitian sesuai dengan teori Allport dalam Notoadmojo yang dirangkum didalam pembahasan.lainnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis terhadap 80 responden Di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado tentang hubungan pengetahuan dan sikap perawat dengan tindakan perawat terhadap penderita, maka dapat dimbil kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan uji bivariat diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan Perawat dengan tindakan perawat terhadap penderita. P = 0,000 (p < 0,05) Berdasarkan uji bivariat diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap perawat dengan tindakan perawat terhadap penderita P = 0,017 (p< 0,05) SARAN Adapun saran dalam penelitian ini, berdasarkan dari hasil penelitian, yaitu: Setiap perawat yang ada di ruang rawat inap harus meningkatkan pengetahuan tentang. Memberikan rekomendasi kepada perawat yang tingkat pendidikannya D3 untuk menambah atau meningkatkankan ilmu pendidikannya. Karena menurut hasil penelitian, tingkat Sarjana memiliki pengetahuan yang baik, sehingga hal ini mempengaruhi sikap dan tindakan yang baik kepada pasien. 3. Memberikan pelatihan-pelatihan khusus bagi Petugas perawat yang ada di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang penyakit. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, 2009. Manajemen Penelitian Bustan.2006. Pengantar Epidemiologi Catillo, 201 HIV Infection and Cancer: Multi-Institutionsl Collaboration is the Answer. Vol III-issue IV-1000e105 Depkes, R.I. 2003. Surveilans Epidemiologi dan Penangulangan KLB. Direktorat Jenderal PPM & PL. Jakarta.

Sudjana. 1975. Metode Statistik.Bandung :Tarsito Suharsimi.1985. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara Umboh Jootje M.L., MS, 2010. Pencemaran Lingkungan Wattimena dan Suharyo. 2010. Beberapa di Ambon. Jurnal Kesehatan Masyarakat, KESMAS 6(1)(2010) 24-29. World Health Organization. 2005. AIDS Elimination in South-East Asia Report of Workshop Colombo, 10-12 November 2005, World Health Organization South- East Asia Regional Office for New Delhi. Sri Lanka.