BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

Alat Tanam Padi Tebar Langsung Tipe Drum

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA POPULASI DAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH IKLIM Climate Smart Agriculture. Mendukung Transformasi Menuju Ekonomi Hijau

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENANAMAN JAGUNG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Tabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan semusim yang termasuk golongan rerumputan

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

Implementasi Budidaya Tanaman Padi. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu. Oleh : ASEP FIRMANSYAH

RAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI DI LAHAN GAMBUT PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

Budi Daya Padi Sawah di Lahan Pasang Surut

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE

KAJIAN PERBENIHAN TANAMAN PADI SAWAH. Ir. Yunizar, MS HP Balai Pengkajian Teknologi Riau

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

Sumber : Nurman S.P. (

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. METODE PENELITIAN

1 SET A. INDIVIDU PETANI

III. BAHAN DAN METODE

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENANAMAN PADI A.DEFINISI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

III. METODOLOGI PENELITIAN

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

TINJAUAN PUSTAKA. secara hayati. Mikroba penambat nitrogen hidup bebas pada tanah sawah

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi.

BAB III METODE PENELITIAN

BUDIDAYA TANAMAN PADI SECARA ORGANIK BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 26 September :56 - Last Updated Wednesday, 20 February :19

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

Transkripsi:

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oriza sativa) adalah salah satu jenis serealia yang umumnya dibudidayakan melalui sistem persemaian terlebih dahulu. Baru setelah bibit tumbuh sampai berumur + 3 minggu dilakukan pemindahan tanaman bibit ke lapangan yang telah dipersiapkan sebelumnya yang dikenal dengan istilah transplanting. Sistem tanam benih langsung (tabela) adalah penanaman tanaman padi tanpa melalui pesemaian dan pemindahan bibit. Budidaya tanam benih langsung padi pada dasarnya dapat dibedakan atas dua pilihan teknologi, yaitu tanam benih langsung secara merata (broad cast) pada areal pertanaman dan tanam benih langsung dalam larikan (on ows).. Tanam benih langsung ( tabela ) pada padi sawah di Indonesia termasuk teknologi yang baru dipraktekkan. Akan tetapi teknologi ini sebenarnya telah lama dikenal oleh petani petani kita terutama untuk budidaya padi gogo atau gogo rancah. Tabela merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tabela adalah singkatan dari Tanam benih padi secara langsung, dimana benih padi langsung disebar di lahan budidaya tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu. Cara ini berbeda denga budidaya padi sistem pindah tanam atau transplanting, dalam hal pembibitannya. Kegiatan lainnya relatif sama. Dalam sistem pindah tanam, benih padi disemaikan terlebih dahulu di lahan yang terpisah dengan lahan budidaya. Dengan demikian, dibutuhkan tenaga untuk persiapan lahan semai, penyebaran benih, pencabutan bibit yang sudah siap tanam (dalam Bahasa Jawa: ngarit), dan tenaga tanam. Ditambah lagi tenaga transportasi untuk memindah bibit dari lokasi penyemaian menuju ke lokasi budidaya, karena seringkali lahannya berjauhan. Dalam tabela tenaga untuk melakukan kegiatankegiatan tersebut tidak ada. Jadi dengan tabela dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja yang tentunya dapat mengurangi biaya produksi jika menggunakan tenaga kerja upahan atau buruh tani.

Sistem tabela telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai suatu sistem tradisional budidaya padi gogo atau gogo rancah yang dilakukan di tanah kering yang telah diolah. Sedangkan tabela dilakukan pada sawah berlumpur yang telah diolah secara sempurna. Sistem tabela telah umum digunakan di luar negeri di daerah dengan irigasi terjamin. Salah satu dasar dikembangkannya teknologi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi, terutama efisiensi didalam penggunaan tenaga kerja tanam. Disamping itu, teknologi ini juga memiliki beberapa kelebihan antara lain memperpendek umur panen dan dapat meningkatkan hasil panen. Jadi sistem tabela sangat cocok diterapkan pada lahan yang beririgasi baik, tidak mudah kebanjiran, dan pengolahan tanahnya harus sempurna, dimana kondisi tanah benar-benar gembur dan rata. Jika dapat diterapkan, akan mendapatkan keuntungan lain selain dapat menghemat tenaga kerja, yaitu umur tanaman padi tabela lebih cepat sekitar 15 hari dibandingkan tanaman padi sistem pindah-tanam. Hal ini karena pada sistem tabela, tanaman padi tidak mengalami stagnasi pertumbuhan. Keuntungan lainnya, sistem perakarannya lebih cepat berkembang sehingga mampu berkompetisi dengan gulma untuk memperoleh unsur hara di dalam tanah. Hal ini karena sistem perakarannya tidak terbenam dalam tanah, maka mudah menyerap udara untuk bernafas. 1.2 Tujuan 1. Mahasiswa memahami cara sistem tanam benih langsung (TaBeLa). 2. Mahasiswa mengetahui budidaya tanam benih langsung. 3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan sistem tanam benih langsung pada lahan pertanian.

BAB 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Etika Lingkungan dengan judul acara Budidaya tanam padi dengan sistem Jajar Legowo dilaksanakan di Agrotechnopark Jubung pada tanggal 14 April 2013, pukul 07.00 sampai selesai. 3.2 Cara Kerja 1. Melaksanakan kegiatan berkelompok dengan jumlah anggota setiap kelompok 4-5 orang. 2. Melakukan observasi lapang dengan pengawasan dan bimbingan asisten Laboratorium Fisiologi Tumbuhan. 3. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bagi setiap kelompok sesuai topik pilihan yang disediakan. 4. Menyusun hasil studi lapang dalam sebuah laporan dengan format yang telah diberikan oleh pembimbing praktikum dan disajikan dalam presentasi dengan slide show. BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis penutupan tanah oleh vegetasi : Jenis Vegetasi Tajuk tidak Tajuk tidak Tajuk saling saling saling berhubungan berhubungan berhubungan (100%-60%) (60%-25%) (25%-10%) >10% Pohon 1 - - - 2 - - - (>5 m) 3 - - - - 4 - - - Semak 1 - - - - 2 - - - - (0,5-5m) 3 - - - - 4 - - - - 1 - - - Herba 2 - - - 3 - - - 4 - - - Vegetasi 1 - - - - tanpa 2 - - - - 3 - - - - pembuluh 4 - - - -

5. Analisis jenis vegetasi penutup tanah : Jenis Vegetasi Macam Nama Vegetasi Frekuensi 1 1 Trembesi 10% Pohon 2 1 Kedondong 10% 3 - (>5 m) Beringin, Palem, Melinjo, 4 4 Ketapang 30% Semak 1 - - 2 - - (0,5-5m) 3 - - 4 - - 1 3 Herba daun lebar, Kangkung, Herba daun sempit 85% Herba 2 3 Herba daun lebar, Kumis kucing, Herba daun sempit 75% 3 2 Herba daun lebar, Rumput teki 40% 4 1 Herba berdaun lebar 70% Vegetasi 1 - - tanpa 2 - - 3 - - pembuluh 4 - - 6. Kelas lereng lapang : Kelas Lereng Kemiringan Lereng (%) Keterangan 1 4 26-45 Curam 2 2 9 15 Landai 3 - - - 4 4 9-15 Landai 7. Klasifikasi drainase Kondisi Drainase (Permeabilitas) Bobot 1 Sangat Jelek 1 2 Sedang 4 3 - - 4 Sedang 4

8. Kondisi erosi Jenis Erosi Tingkat Erosi Kode Bobot 1 Erosi Parit Sedang S 2 2 Erosi Permukaan Diabaikan SR 0 3 - - - - 4 Erosi Permukaan Diabaikan SR 0 4.2 Pembhasan Untuk mengatasi menurunnya hasil dari kualitas tanaman padi perlu dilakukan alternatif teknik budidaya lain misalnya tekhnologi budidaya tanaman padi dengan menggunakan sistem tabela atau tabur benih langsung. Pada sistem tabela ini, sebelum benih ditabur ke lapangan terlebih dahulu di kecambahkan di dalam karung yang basah selama 2 hari sampai calon akarnya kelihatan, kemudian barulah dimasukkan langsung ke dalam lubang-lubang yang dibuat terlebih dahulu menggunakan kayu sederhana (tugal) yang berfungsi sebagai alat pembuat lubang dan sekaligus untuk mengatur jarak tanam. Sebelumnya lahan perlu diairi sampak agak basah tetapi tidak sampai menggenang atau becek sehingga mempermudah pembuatan lubang-lubang tanam. Adapun beberapa keuntungan budidaya padi dengan sistem tabela diantaranya : (a) sistem tabela memastikan jarak tanam lebih tepat dan teratur sehingga produksi yang diperoleh petani lebih banyak 500 1000 kg gabah kering per hektar bila dibandingkan dengan sistem persemaian. Konsekuensi yang diperoleh dari jarak tanam yang teratur akan mengurangi kompetisi untuk mendapatkan faktor-faktor produksi antar tanaman. Yang terpenting adalah bahwa jarak tanam yang tepat dan teratur akan menyebabkan Leaf Area Indeks (LAI) yang optimum karena semua lapisan daun sempurna sehingga proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung secara optimal. Keadaan inilah yang dapat menunjang kenaikan produksi lebih tinggi pada sistem budidaya padi dengan menabur benih langsung tanpa melewati proses persemaian. (b) sistem tabela menyebabkan tanaman terhindar dari proses transpirasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan kelayuan saat kekurangan air, (c) tanaman terhindar dari stagnasi

(d) tanaman terhindar dari proses penggabungan akar yang biasa terjadi saat transplanting sehingga banyak akar yang rusak dan putus dan (e) Dengan sistem tabela kebutuhan tenaga kerja penanam untuk luasan 1 hektar adalah lima orang tenaga kerja dengan waktu + 4 jam sehingga besar biaya akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan budidaya sistem persemaian. Disamping memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, sistem budidaya padi secara tabela ini juga memiliki beberapa kelemahan/kekurangan diantaranya (a) Sistem tabela hanya dapat digunakan pada musim kemarau. Bila digunakan pada saat musim penghujan benih yang dimasukkan ke dalam lubang akan keluar dan tersebar kemana-mana menyebabkan jarak tanam menjadi tidak teratur, (b) Dengan sistem tabela, karena air dimasukkan lebih awal pada saat akan membuat lubang, dapat menyebabkan biji-biji gulma berkecambah dan tumbuh lebih awal. Ada 3 ( tiga ) macam cara tanam benih langsung yang biasa dilakukan, yaitu : a. Sistem sebar rata b. Sistem sebar dalam alur / barisan ( tabela jarak tanam satu arah ) c. Sistem tegel ( tabela dengan jarak tanam 2 arah ) Beberapa hal perlu diperhatikan dalam sistem tanam benih lansung yaitu sebagai berikut : 1. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah harus dilakuka sempurna ( seperti persemaian / hingga melumpur ) Permukaan tanah harus rata, sehingga tidak ada genangan air. Dibuat palir palir ( saluran ); tergantung kondisi lahan, semakin buruk drainase, jarak antar saluran semakin rapat. 2. Persemaian Benih Sebelum tanam, benih direndam selama 24 jam dan benih yang mengambang dibuang. Setelah 24 jam, benih ditiriskan selama 12 jam, pada tempat yang teduh, atau ditutup karung.

Tanda benih siap tanam jika telah sedikt keluar calon akar. Benih yang dibutuhkan 25 30 kg / ha. 3. Tanam Sebelum tanam, tanah harus pada kondisi yang macak macak. Tanam dapat dilakukan dengan alat tanam benih langsung ( ATABELA / Seeder ) atau secara manual dengan menggunakan alat bantu caplak untuk membuat alur. Jangan menabur benih jika diperkirakan akan turun hujan. 4. Perawatan Setelah Tanam Diusahakan kondisi air setelah tanam hingga umur 7 hari tetap macak macak, jangan sampai kering. Atau dengan pengaturan pengairan. Maksudnya, bila pagi ini benih ditanam, subuh keesokan hari nya, sawah diairi, kemudian sekitar pukul 13.00 air dikeluarkan. Subuh berikutnya diairi kemmbali, siang dikeringkan. Demikian terus selama 7 hari. Cara ini ternyata dapat menekan tumbuhnya gulma. Dan setelah umur kurang lebih 2 minggu perawatan sama seperti pada tanaman pindah. Pemupukan Dosis pemupukan disesuaikan rekomendasi setempat atau berdasarkan hasil analisa tanah. Untuk Urea tablet diberikan pada umur 20 27 hari setelah tanam, dengan cara membenampan pada alur antara tanaman padi. 6. Pengendalian Gulma Pengendalian gulma dilakukan dengan mengkombinasikan cara mekanik dan kimiawi. Dapat digunakan herbisida pra tumbuh yang sesuai atau herbisida pasca tumbuh. Herbisida pra tumbuh disemprotkan 2 3 hari sebelum tanam. Untuk herbisida pasca tumbuh, 3 hari setelah tabur. Penggunaannya harus TEPAT sesuai dosisnya.

Pengaturan air pengairan. Walaupun telah menggunakan herbisida, bila terlihat ada gulma yang tumbuh, perlu dilakukan penyiangan, dengan menggunakan sorok. 7. Pengendalian Tikus Benih dapat dicampur dengan pestisida ( seed treatment) sebelum ditanam. Penggunaan pagar plastik dan penggunaan perangkap. Gropyokan sebelum tanam secara serempak. Pola tanam serempak. 8. Panen dan Pasca panen Usahakan panen tepat waktu masak. Gunakan sabit bergerigi alat yang tajam Perontokan gabah sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pedal / power treser untuk mengurangi kehilangan hasil. Penjemuran hingga kadar air 14 %.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Sistem tanam benih langsung (tabela) adalah penanaman tanaman padi tanpa melalui pesemaian dan pemindahan bibit. 2. Ada 3 ( tiga ) macam cara tanam benih langsung yang biasa dilakukan, yaitu : Sistem sebar rata Sistem sebar dalam alur / barisan ( tabela jarak tanam satu arah ) Sistem tegel ( tabela dengan jarak tanam 2 arah ). 3. Keuntungan dan Kelemahan sistem tanam benih langsung. Keuntungan istem tabela menyebabkan tanaman terhindar dari proses transpirasi. tanaman terhindar dari stagnasi sistem tabela memastikan jarak tanam lebih tepat dan teratur Kelemahan Sistem tabela hanya dapat digunakan pada musim kemarau. Dengan sistem tabela, karena air dimasukkan lebih awal pada saat akan membuat lubang, dapat menyebabkan biji-biji gulma berkecambah dan tumbuh lebih awal. 5.2 Saran Sebaiknya Mahasiswa lebih memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh nara sumber, agar dapat memahami praktikum ini.