PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JUNI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2016

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2016

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOPEMBER 2008

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KALIMANTAN BARAT

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017


No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI JAWA TENGAH


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN OKTOBER 2015


BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Transkripsi:

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/03/53/Th. XVIII, 02 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2015 SEBESAR 101,57 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Februari 2015 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012. Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan. Pada bulan Februari 2015, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 101,57 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 105,36 untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P), 100,42 untuk subsektor hortikultura (NTP-H), 93,97 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR), 105,25 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 104,51 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi). Jika NTP Februari 2015 dibandingkan dengan NTP Januari 2015, terjadi peningkatan sebesar 0,68 persen. Di daerah perdesaan terjadi deflasi pada bulan Februari 2015 sebesar 0,25 persen. Sub kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi tertinggi disusul sub kelompok bahan makanan masingmasing sebesar 2,10 persen dan 0,38 persen. 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada Februari 2015 NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan dibanding Januari 2015 yaitu sebesar 0,68 persen. Hal ini disebabkan karena terjadinya kenaikan pada indeks harga hasil produksi pertanian sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami penurunan. Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP Februari 2015 dengan NTP Januari 2015 maka semua subsektor mengalami peningkatan kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan. Subsektor yang mengalami peningkatan adalah subsektor padi palawija sebesar 1,15 persen, subsektor hortikultura sebesar 1,75 persen, subsektor peternakan sebesar 0,96 persen dan subsektor Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XVII, 02 Maret 2015 1 dari 6

perikanan sebesar 0,47 persen. Subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,03 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2015, indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0, 45 persen dibandingkan Januari 2015 yaitu dari 116,92 menjadi 117,44 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Februari 2015 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan mengalami penurunan dibandingkan Januari 2015 yaitu 115,89 menjadi 115,62 atau menurun sebesar 0,23 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan sebesar 1,15 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami peningkatan dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang mengalami penurunan yaitu masing-masing naik sebesar 0,97 persen dan turun sebesar 0,18 persen. Naiknya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh peningkatan subkelompok palawija sebesar 1,29 persen, sedangkan turunnya indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,25 persen. b. Subsektor Hortikultura NTP untuk subsektor hortikultura naik sebesar 1,75 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani naik sebesar 1,49 persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,26 persen. Peningkatan indeks diterima petani lebih dominan dipengaruhi oleh naiknya subkelompok tanaman buah-buahan sebesar 1,62 persen. Sementara penurunan yang terjadi pada indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh penurunan pada indeks subkelompok BPPBM sebesar 0,47 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami penurunan sebesar 1,03 persen. Hal ini karena terjadi penurunan indeks yang diterima petani sebesar 1,21 persen sedangkan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,18 persen. Pada indeks yang dibayar, indeks subkelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan sebesar 0,17 persen sedangkan indeks subkelompok BPPBM turun sebesar 0,19 persen. d. Subsektor Peternakan NTP subsektor peternakan mengalami peningkatan sebesar 0,96 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami peningkatan sebesar 0,67 persen dan indeks yang dibayar petani Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XVII, 02 Maret 2015 2 dari 6

mengalami penurunan yaitu 0,29 persen. Peningkatan yang terjadi pada indeks terima dipengaruhi penurunan pada subkelompok ternak kecil sebesar 0,81 persen. Sementara, penurunan yang terjadi pada indeks bayar dominan dipengaruhi oleh penurunan indeks subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,34 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor Januari 2015 Februari 2015 Subsektor Bulan Persentase Januari 2015 Februari 2015 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Padi-Palawija a. Indeks yang Diterima 121,20 122,37 0,97 b. Indeks yang Dibayar 116,36 116,15-0,18 c. Nilai Tukar Petani 104,16 105,36 1,15 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima 114,70 116,41 1,49 b. Indeks yang Dibayar 116,22 115,92-0,26 c. Nilai Tukar Petani 98,69 100,42 1,75 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima 111,33 109,99-1,21 b. Indeks yang Dibayar 117,25 117,04-0,18 c. Nilai Tukar Petani 94,96 93,97-1,03 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima 118,53 119,33 0,67 b. Indeks yang Dibayar 113,71 113,38-0,29 c. Nilai Tukar Petani 104,24 105,25 0,96 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima 121,77 121,31-0,38 b. Indeks yang Dibayar 117,06 116,75 0,33 c. Nilai Tukar Petani 104,02 104,51 0,47 5.1 Penangkapan Ikan a. Indeks yang Diterima 123,94 123,14-0,64 b. Indeks yang Dibayar 117,21 116,24-0,83 c. Nilai Tukar Petani 105,74 105,94 0,19 5.2 Budidaya Perikanan a. Indeks yang Diterima 116,36 116,75 0,33 b. Indeks yang Dibayar 116,69 115,70 0,85 c. Nilai Tukar Petani 99,72 100,91 1,19 Gabungan/Nusa Tenggara Timur a. Indeks yang Diterima 116,92 117,44 0,45 b. Indeks yang Dibayar 115,89 115,62-0,23 c. Nilai Tukar Petani 100,89 101,57 0,68 e. Subsektor Perikanan NTP subsektor perikanan secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen. Hal ini disebabkan turunnya indeks yang diterima petani sebesar 0,38 persen dan penurunan pada indeks yang dibayar petani sebesar 0,84 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok penangkapan sebesar 0,64 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi terutama oleh penurunan pada subkelompok BPPBM sebesar 2,12 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XVII, 02 Maret 2015 3 dari 6

Subkelompok Penangkapan Ikan NTP subkelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Hal ini disebabkan turunnya indeks diterima petani sebesar 0,64 persen dan penurunan pada indeks yang dibayar petani sebesar 0,83 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok penangkapan ikan laut sebesar 0,64 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok BPPBM sebesar 2,11 persen. Subkelompok Budidaya Perikanan NTP subkelompok budidaya perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,19 persen. Hal ini disebabkan peningkatan pada indeks yang diterima petani sebesar 0,33 persen, sedangkan pada indeks yang dibayar petani terjadi penurunan yaitu sebesar 0,85 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok budidaya laut sebesar 0,49 persen, sedangkan penurunan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok BPPBM sebesar 2,14 persen. 5. Inflasi Perdesaan Tabel 2. Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya Februari 2015 Kelompok/Sub Kelompok Indeks Gabungan Subsektor Persentase Januari Februari Perubahan 2015 2015 (1) (2) (3) (4) 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 116,92 117,44 0,45 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 115,89 115,62-0,23 2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA 117,72 117,44-0,25 2.1.1. Bahan Makanan 121,83 121,37-0,38 2.1.2. Makanan Jadi 114,24 114,51 0,24 2.1.3. Perumahan 111,68 112,06 0,34 2.1.4. Sandang 118,57 118,89 0,27 2.1.5. Kesehatan 110,00 110,28 0,26 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 104,96 105,38 0,39 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 123,40 120,81-2,10 2.2. BIAYA PRODUKSI & PENAMBAHAN BARANG MODAL 109,36 109,15-0,19 2.2.1. Bibit 109,21 109,58 0,34 2.2.2.Obat-obatan dan Pupuk 107,58 107,34-0,23 2.2.3. Sewa Lahan. Pajak dan Lainnya 105,90 105,86-0,03 2.2.4. Transportasi 128,71 123,85-3,77 2.2.5. Penambahan Barang Modal 107,90 108,09 0,18 2.2.6. Upah Buruh Tani 105,64 106,05 0,39 3. NILAI TUKAR PETANI 100,89 101,57 0,68 Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Februari 2015 di daerah pedesaan mengalami deflasi sebesar 0,25 persen yang utamanya dipengaruhi oleh subkelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,10 persen. Selanjutnya bila ditinjau menurut subsektor tampak bahwa semua subsektor mengalami inflasi yaitu masing-masing sebesar 0,49 persen untuk subsektor padi palawija, 0,55 persen untuk Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XVII, 02 Maret 2015 4 dari 6

subsektor hortikultura, 0,62 persen untuk subsektor TPR, 0,33 persen untuk subsektor peternakan dan 0,43 persen untuk subsektor perikanan. Kelompok Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Februari 2015 Padi palawija Hortikultura Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan Umum/ KRT -0,25-0,22-0,17-0,40-0,22-0,25 Bahan Makanan -0,35-0,34-0,39 0,28-0,58-0,38 Makanan Jadi 0,23 0,21 0,24 0,29 0,04 0,24 Perumahan 0,23 0,41 0,42 0,23 0,86 0,34 Sandang 0,22 0,22 0,43 0,32-0,23 0,27 Kesehatan 0,25 0,17 0,27 0,20 0,17 0,26 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,25 0,24 0,88-2,51 0,06 0,39 Transportasi dan Komunikasi -2,03-1,80-1,92-0,40-3,02-2,10 Pada bulan Februari 2015 terjadi deflasi pedesaan sebesar 0,25 persen, dimana deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,10 persen. Sedangkan pada bulan Januari 2015 terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,49 persen dengan inflasi tertinggi terjadi di kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 1,41 persen. inflasi year on year sebesar 6,23 Persen. 2014 Bulan Bahan Makanan Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Periode Februari 2014 Februari 2015 Kelompok Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga Transportasi & Komunikasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NTT Umum/KRT Februari 0,58 0,55 0,27 0,72 0,82 0,06 0,22 0,49 Maret -0,43 0,24 0,22 0,98 0,76-0,03 0,33-0,04 April 0,24 0,29 0,14 0,20 0,06-0,03 0,37 0,22 Mei -0,71-0,17-0,15 0,26 0,35 0,66-0,06-0,33 Juni 1,25 0,65 0,42 0,47-0,02 0,21 0,05 0,80 Juli 0,13 0,24 0,46 0,30 0,01 0,19-0,01 0,18 Agustus 0,54 0,22-0,06 0,41 0,30 0,32 0,05 0,34 September 0,09 0,22 0,30-0,05 0,35 0,46 0,27 0,18 Oktober 0,53 0,39 0,47 0,18 0,09-0,23 0,35 0,41 November 1,55 0,29 0,15 1,09 0,58 0,31 2,83 1,15 Desember 2,88 1,36 1,39 1,42 1,11 0,25 5,95 2,44 2015 Januari 1,41 0.05 0,19 0.88 0,58-0,15-3,07 0,49 Februari -0,38 0,24 0,34 0,27 0,26 0,39-2,10-0,25 Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XVII, 02 Maret 2015 5 dari 6

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail : distribusi5300@bps.go.id. bps5300@bps.go.id Berita Resmi Statistik No. 02/03/53/Th. XVII, 02 Maret 2015 6 dari 6