BAB II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN BUDGETING MENURUT UU NO 27 / 2009 TENTANG SUSUNAN KEDUDUKAN. MPR,DPR, DPD, dan DPRD

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 5/KEP/DPRD/2006 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro

JENIS PENGADAAN LELANG/SELEKSI E-PURCHASING LANGSUNG (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 01TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K E P U T U S A N DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 03/SB/2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2014 PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT NOMOR 1 TAHUN 2014

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR TAHUN 2010 T E N T A N G

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI BANTEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DPRD KABUPATEN KARO NOMOR : 22 TAHUN 2015 T E N T A N G TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Badan Kehormatan dan Kinerja DPRD

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN UMUM TERHADAP DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. A. Fungsi dan Peranan Undang-Undang Dasar 1945

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

4. Apa saja kendala dalam penyelenggaraan pemerintah? dibutuhkan oleh masyarakat? terhadap masyarakat?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA JAMBI TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN LEMBANG

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK

PENGAWASAN KINERJA PEMERINTAHAN DAN LKPJ KDH OLEH DPRD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN No Perda Tentang Status 1 12 Tahun 2014 APBD tahun Anggaran 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 4 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

Bab III Keanggotaan. Bagian Kesatu. Umum

I. U M U M PASAL DEMI PASAL II.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB III PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN PROSES PEMBENTUKAN PERATURAN DI KABUPATEN SUMBAWA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun Dalam rangka penyelenggaraan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata re yang artinya kembali dan call yang artinya panggil atau memanggil,

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II DESKRIPSI PROFIL DAN SUSUNAN DPRD KOTA PEMATANG SIANTAR Sejarah Singkat Mengenai DPRD Kota Pematang Siantar

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 07 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR.

Transkripsi:

BAB II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR 2.1. Sejarah Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir berada pada garis 2.003"-2.040" Lintang Utara dan 98.056"- 99.040" Bujur Timur, dan memiliki luas wilayah 2.021,8 Km2. Kabupaten Toba Samosir terletak diantara lima kabupaten yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah Timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Samosir. Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 900-2.200 meter di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. 34 Terbentuknya Kabupaten Toba Samosir ini merupakan sebuah wujud nyata dari demokrasi yang selama ini diinginkan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Toba Samosir. Tuntutan ketidakpuasan masyarakat mengenai pola hubungan antara pusat dan daerah yang selama ini dirasakan tidak adil, menjadi salah satu alasan untuk mempercepat pelaksanaan kebijakan otonomi daerah. Kebijakan otonomi daerah memberikan kesempatan bagi daerah-daerah yang layak dijadikan daerah otonom untuk mengurus daerah masingmasing sesuai dengan konstitusi yang berlaku. Kesempatan untuk mengembangkan daerah 34 http://www.tobasamosirkab.go.id/index2.php?halaman=showcont&cid=34/ [diakses tanggal 25 Agustus 2011]

sendiri merupakan sebuah kebijakan yang dinilai sangat demokratis sehingga tidak terjadi ketidakadilan antara pusat dan daerah. Adanya kebijakan mengenai otonomi daerah yang diatur didalam undang-undang, memunculkan inisiatif masyarakat untuk memekarkan wilayah daerah dalam mengatur pemerintahan sendiri. Beranjak dari lahirnya undang-undang tersebut sehingga memunculkan aspirasi-aspirasi masyarakat untuk mengurus pemerintahannya sendiri maka tebentuklah Kabupaten baru yaitu Kabupaten Toba Samosir. Setelah menjalani waktu yang cukup lama dan melewati berbagai proses, sehingga pada akhirnya terwujud menjadi sebuah kabupaten baru dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 1998 tentang pembentkan Kabupaten DATI II Toba Samosir dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di daerah tingkat I Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir diresmikan pada tanggal 9 Maret 1999 dan sekaligus melantik Drs. Sahala Tampubolon sebagai Bupati Toba Samosir. Setelah Kabupaten Toba Samosir diresmikan maka diangkat Ketua DPRD Sementara yaitu M.P. Situmorang, dan setelah dilaksanakan pemilihan maka ditetapkan Ketua DPRD yaitu Drh. Unggul Siahaan dan Wakil Ketua M.A. Simanjuntak dan Wakil Ketua Drs. L.P. Sitanggang. Pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1999, menetapkan 35 anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir dengan masa bhakti tahun 1999-2004. Adapun pimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir masa bhakti 1999-2004 yaitu diketuai oleh Ir. Bona Tua Sinaga dan Wakil Ketua adalah Sabam Simanjuntak, Drs. Vespasianus Panjaitan dan Letkol W. Nainggolan. Pada tahun 2000 diadakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir, dengan hasil pemilihan menetapkan Drs. Sahala Tampubolon sebagai Bupati dan Maripul S. Manurung, SH., sebagai wakil Bupati Toba Samosir dengan masa bhakti tahun 2000-2005. Awal terbentuknya Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 13 kecamatan, 281 desa, 19 kelurahan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Toba Samosir adalah dimana pada bagian Utara adalah kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, bagian Timur adalah Kabupaten

Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu, bagian Selatan adalah Kabupaten Tapanuli Utara, dan pada bagian Barat adalah Kabupaten Dairi. Perjalanan Kabupaten Toba Samosir mengalami perkembangan dan perubahanperubahan secara bertahap. Perububahan-perubahan tersebut adalah dengan terbentuknya 5 kecamatan baru yaitu pada awal tahun 2002 hingga pada akhir tahun 2002 terbentuk 2 kecamatan baru lagi. Perkembangan dan pembentukan wilayah tidak sampai disini saja, perubahan-perubahan lain semakin banyak terjadi seperti tuntutan masyarakat untuk pemekaran kembali Kabupaten Toba Samosir menjadi 2 (dua) kabupaten. Tuntutan masyarakat ini berkembang seiring dengan situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang berkembang pada saat itu. Perkembangan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang dialami oleh masyarakat menginginkan Kabupaten Toba Samosir dimekarkan kembali menjadi Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan dan untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain yang sudah berkembang. Tuntutan masyarakat ini tidak menunggu waktu yang begitu lama, hingga pada tahun 2003 Kabupaten Toba Samosir dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004. Setelah terbentuknya Kabupaten Samosir, wilayah Kabupaten Toba Samosir menjadi berkurang. Wilayah Kabupaten Samosir meliputi seluruh kecamatan pada kawasan Pulau Samosir dan sebagian pinggiran Danau Toba di Daratan Pulau Sumatera eks wilayah V Pembantu Bupati Tapanuli Utara dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan guna mengejar ketertinggalan dari daerah lain. 35 Sejak terbentuknya Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir mengalami perubahan baik 35 Kabuapten Toba Samosir, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Toba Samosir 2009, Balige: Bintang Mas Balige, hal 2

jumlah kecamatan, desa dan kelurahan, jumlah penduduk, luas wilayah, dan batas-batas wilayah secara signifikan. Adapun batas-batas administrasi wilayah Kabupaten Toba Samosir setelah dimekarkan menjadi dua kabupaten adalah pada bagian utara adalah Kabupaten Simalungun, bagia Timur adalah Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu, bagian Selatan adalah Kabupaten Tapanuli Utara dan bagian barat adalah Kabupaten Samosir. Setelah dimekarkan Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 10 kecamatan. Secara keseluruhan pada tahun 2004 Kabupaten Toba Samosir memiliki 11 kecamatan, 179 desa dan 13 kelurahan. Pada tahun 2004 dilaksanakan Pemilihan Umum Legislatif yang menetapkan 25 anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir. Pimpinan DPRD pada masa bhakti tahun 2004-2009 diketua oleh Tumpal Sitorus, Wakil Ketua masing-masing adalah : Ir. Firman Pasaribu, dan Bachtiar Tampubolon, MBA. Pada tanggal 27 Juni 2005 KPUD Kabupaten Toba Samosir menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Hasil pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada tahun 2005, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Toba Samosir menetapkan Drs. Monang Sitorus, SH., MBA sebagai bupati dan Ir. Mindo Tua Siagian, M.Sc sebagai wakil bupati Kabupaten Toba Samosir dengan masa bhakti tahun 2005-2010. Sejalan dengan terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir periode 2005-2010, maka ditetapkan Visi Kabupatan Toba Samoslr. "Menjadi Kabupaten Terdepan, Makmur, Adil dan Sejahtera di Sumatera Utara Tahun 2010 (TOBAMAS 2010)". Pada tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melakukan pemekaran kecamatan yaitu dari 11 kecamatan, dimekarkan kecamatan baru yakni Kecamatan Tampahan pemekaran dari Kecamatan Balige, Kecamatan Siantar Narumonda pemekaran dari Kecamatan Porsea, dan Kecamatan Nassau pemekaran dari Kecamatan Habinsaran.

Pemekaran ketiga kecamatan baru tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Narumonda, Kecamatan Nassau, Kecamatan Tampahan. Tingginya aspirasi serta tuntutan masyarakat Kabupaten Toba Samosir dalam pemerataan pembangunan merupakan alasan dilaksanakannya pemekaran kecamatan pada tahun 2008 yaitu Kecamatan Parmaksian pemekaran dari Kecamatan Porsea dan Kecamatan Bonatua Lunasi pemekaran dari Kecamatan Lumbanjulu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan Parmaksian dan Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir. Setelah pemekaran kecamatan, pada tahun 2008 juga telah dilakukan pemekaran desa sebanyak 24 desa yang terdapat di Kabupaten Toba Samosir. Seiring dengan perkembangan waktu, Kabupaten Toba Samosir mengalami pekembangan. Dengan demikian jumlah wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Toba Samosir mulai tahun 2008 terdiri dari 16 kecamatan dengan 203 desa dan 13 kelurahan. 36 2.2. Deskripsi DPRD Kabupaten Toba Samosir Tuntutan reformasi untuk melaksanakan demokrasi secara nyata menghasilkan sebuah kebijakan yang dinilai suatu perwujudan konkret demokrasi itu sendiri yaitu dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah guna mengatur pemerintahan daerahnya sendiri. Sehingga ketidakadilan antara pusat dan daerah dapat diminimalisir. Dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan daerahdaerah melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam 36 http://tobasamosirkab.go.id/tobasa%20dalam%20angka%202010.pdf/ [diakses tanggal 25 Agustus 2011)

mengatur pemerintahannya sendiri untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat umumnya. Penyelenggaraan otonomi daerah dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintahan, yaitu kepala daerah (gubernur dan bupati/walikota) dan DPRD (provinsi, kabupaten/kota) dan birokrasi setempat yang terpisah dari lembaga-lembaga pemerintahan dan birokrasi pemerintahan. Lembaga-lembaga pemerintahan tersebut direkrut secara demokratis dan berfungsi menurut mekanisme demokratis pula. Adanya kebijakan otonomi daerah tersebut, menuntut pemerintah untuk memberikan hak otonomi daerah kepada masyarakat Toba Samosir untuk membentuk sebuah kabupaten yaitu Kabupaten Toba Samosir. Pemberian hak otonomi daerah tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat Kabupaten Toba Samosir untuk mengatur pemerintahannya sendiri. Adanya pemberian hak otonomi daerah tersebut, maka Kabupaten Toba Samosir membentuk alat-alat kelengkapannya di dalam penyelenggaraan pemerintahannya sendiri. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 perubahan kedua Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah (PEMDA) pada pasal 1 ayat 4 menyebutkan bahwa yang menjadi unsur penyelenggara pemerintahan daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan wakil rakyat yang berada di daerah. Peran serta masyarakat di dalam mengatur pemerintahannya sendiri tercermin melalui adanya lembaga pemerintah daerah yaitu DPRD yang melaksanakan fungsi legislatif, penganggaran serta pengawasan. DPRD dipilih melalui pemilihan umum yang dilaksanakan setiap periode tertentu. Setelah diresmikannya Kabupaten Toba Samosir, maka diangkat ketua DPRD untuk sementara adalah M.P. Situmorang, dan selanjutnya dilakukan pemilihan yang hasilnya adalah ketua Drh. Tunggul Siahaan dan wakil ketua M.A. Simanjutak dan wakil ketua Drs. L.P. Sitanggang. Pada tahun 1999, pemilihan umum dilaksanakan untuk pertama kali di Indonesia. Dilaksanakannya pemilihan umum di Indonesia dengan hasil menetapkan 35

anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir dan menetapkan pimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir masa bhakti tahun 1999-2004 yaitu ketua DPRD adalah Ir. Bona Tua Sinaga dan wakil ketua masing-masing adalah Sabam Simanjuntak, Drs. Vespasianus Panjaitan dan Letkol W. Nainggolan. Tahun 2004 Kabupaten Toba Samosir kembali melakukan pemilihan legislatif untuk kedua kalinya setelah terbentuk menjadi sebuah kabupaten yang baru. Pemilihan legislatif yang diadakan untuk memilih wakil rakyat menetapkan 25 anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir dengan masa periode tahun 2004-2009. Hasil Pemilihan Umum legislatif di Kabupaten Toba Samosir dengan menetapkan 25 anggota DPRD terdiri dari 9 orang anggota fraksi PDI Perjuangan PKS, 4 orang anggota Fraksi Golongan karya, 6 orang anggota dari fraksi Nasional Demokrasi, 3 orang fraksi Indonesia Merdeka, dan 3 orang fraksi keadilan Demokrat. Adapun fraksi PDI Perjuangan PKS terdiri dari partai PDI Perjuangan, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai Damai Sejahtera, Partai Persatuan Daerah, fraksi Golongan Karya terdiri dari partai Golongan Karya, fraksi Nasional Demokrasi terdiri dari Partai Demokrat, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Partai Pelopor, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, PNI Marhaenisme, fraksi Indonesia Merdeka terdiri dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru, Partai Merdeka, dan fraksi Keadilan Demokrat terdiri dari Partai Buruh Sosial Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Adapun susunan fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Toba Samosir dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1. Susunan Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Toba Samosir 2004-2009 No. Golongan/Fraksi Susunan 1. Fraksi Golkar Ketua: Herbet Sibuea Wakil ketua: Ir.Firman Pasaribu Sekretaris:Maruahal Napitupulu :Drs.Vespasianus Panjaitan

2. Fraksi PDI-P/PKS Ketua:Sabar Silalahi, SH Wakil ketua:lambok Simanjuntak Sekretaris:Hasoloan Silalahi :1.Ir.Tagor J.P.Hutapea 2.Mangatas Silaen 3.Tumpal Sitorus 4.Baktiar Tampubolon, MBA 5.Undan Sitinjak 6.Jonang M.P.Sitorus 3. Fraksi Nasional Demokrasi Ketua:Saut Parulian Gurning Wakil Ketua:Pardomuan Tampubolon Sekretaris:Mangapul Siahaan :1.Ir.Boike Pasaribu 2.Walton Silaen 3.Wesly 4. Fraksi Indonesia Merdeka Ketua:Sabam Simanjuntak Wakil ketua:hotman Sibarani (PAW Robet Hutajulu) Sekretaris:Dungdung Simanjuntak, SE 5. Fraksi keadilan Demokrat Ketua:Ir.Togar Manurung Wakil Ketua:Parade Manurung, BA :Marisi Tambunan Total 25 Sumber: DPRD Kabupaten Toba Samosir Adapun nama-nama DPRD Kabupaten Toba Samosir berdasarkan partai hasil Pemilihan Umum Legislatif tahun 2004 untuk masa bhakti periode tahun 2004-2009 adalah: Tabel 2. Nama-Nama DPRD Kabupaten Toba Samosir Periode Tahun 2004-2009 Berdasarkan Partai No. Nama DPRD Partai 1. Mangatas Silaen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2. Ir. Firman Pasaribu Partai Golongan Karya 3. Baktiar Tampubolon Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan 4. Wesly (PAW Marhaenisme) Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 5. Parade Manurung, BA Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

6. Marisi Tambunan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 7. Ir. Boyke Pasaribu Partai Demokrat 8. Matilde Sihombing (PAW Ir.Tagor Partai Persatuan Daerah J.P.Hutapea) 9. Sabam Simanjuntak Partai Perhimpunan Indonesia Baru 10. Mangapul Siahaan Partai Pelopor 11. Maruahal Napitupulu Partai Golongan Karya 12. Ir. Togar Manurung Partai Buruh Sosial Demokrat 13. Walton Silaen Partai Penegak Demokrasi Indonesia 14. Saut P. Gurning Partai Demokrat 15. Tahi Sitanggang (PAW Sabar Silalahi) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 16. St.O.F. Pardede (PAW Tumpal Sitorus) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 17. Dungdung Simanjuntak Partai Perhimpunan Indonesia Baru 18. Undan Sitinjak Partai Damai Sejahtera 19. Jonang M.P. Sitorus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 20. Hasoloan Silalahi Partai Damai Sejahtera 21. Herbet Sibuea, SE Partai Golongan Karya 22. Ir. Jonggara Manurung (PAW Lambok Partai Persatuan Demokrasi Simanjuntak) Kebangsaan 23. Drs. Vespasianus Panjaitan (PAW Asmin Partai Golongan Karya Sitinjak) 24. Pardomuan Tampubolon Partai Nasional Benteng Kemerdekaan 25. Hotman Sibarani (PAW Robert Hutajulu) Partai Merdeka Sumber: DPRD Kabupaten Toba Samosir 2.2.1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja DPRD Kabupaten Toba Samosir 2.2.1.1. Kedudukan, Fungsi, Tugas dan Wewenang DPRD Kabupaten Toba Samosir DPRD Kabupaten Toba Samosir merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai lembaga Pemerintahan Daerah Kabupaten Toba Samosir. Setelah berlangsungnya pemilihan legislatif yang diadakan pada tahun 2004 dengan menetapkan 25 anggota DPRD sebagai hasil pemilihan legislatif, maka anggota DPRD yang terpilih

menjalankan fungsi, tugas dan wewenangnya sebagai lembaga wakil rakyat dengan masa bhakti periode tahun 2004-2009. Di dalam Himpunan Peraturan dan Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir menetapkan fungsi DPRD pada pasal 29 yaitu: 1. DPRD mempunyai fungsi: a. Legislasi b. Anggaran c. Pengawasan 2. Fungsi legislasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diwujudkan dalam membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah. 3. Fungsi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diwujudkan dalam menyusun dan menetapkan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama pemerintah daerah 4. Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, peraturan daerah keputusan kepala daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Tugas dan wewenang DPRD kabupaten Toba Samosir diatur di dalam Himpunan Peraturan dan Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir pada pasal 30 ayat 1 yaitu: DPRD mempunyai tugas dan wewenang: 1. Membentuk peraturan daerah yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapatkan persetujuan bersama. 2. Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama dengan kepala daerah. 3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya, keputusan kepala daerah, APBD,

kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah dan kerjasama internasional di daerah. 4. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/wakil kepala daerah kepada menteri dalam negeri melalui gubernur. 5. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan daerah dan, 6. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam pelakasanaan tugas dan desentralisasi. Fungsi, tugas dan wewenang DPRD Kabupaten Toba Samosir sebagai penyelenggara pemerintahan daerah dan wakil rakyat di daerah Kabupaten Toba Samosir berhasil menetapkan keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir yang ditetapkan selama masa bhakti periode tahun 2004-2009 dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 3. Jumlah Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Menurut Jenis Keputusan pada Periode 2004-2009 No. Jenis Keputusan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1. Peraturan Daerah 16 5 2 3 4 4 2. Keputusan DPRD 8 3 8 6 9 6 3. Pernyataan - - 1 - - - 4. Pernnyataan Pendapat - - - - - - 5. Resolusi - - - - - - 6. Kesimpulan Pendapat - - - - - - 7. Keputusan Pimpinan DPRD 6 13 5 4 11 4 8. Keputusan Panitia Musyawarah 6 13 10 10 10 8 9. Memorandum - - - - - - 10. Pendapat Panitia Anggaran 3 2 2 1 6 1 Jumlah/Total 39 36 28 24 40 23 Sumber: DPRD Kabupaten Toba Samosir

Salah satu kegiatan utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ialah membahas, memusayawarahkan dan kemudian mengesahkan penetapan sesuatu peraturan daerah. 37 Adapun Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir yang dihasilkan oleh DPRD bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba Samosir selama masa bhakti pada periode tahun 2004-2009 dapat dilihat melalui tabel sebagai berikut: Tabel 4. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2004-2009 No. Tahun Judul Perda 1. 2004 1. Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Perda No.01 Tahun 2004) 2. Pajak Hotel (Perda No.02 Tahun 2004) 3. Pajak Restoran (Perda No.03 Tahun 2004) 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2004 (Perda No. 04 Tahun 2004) 5. Penetapan Sisa Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2003 (Perda No.05 Tahun 2004) 6. Pembentukan Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir (Perda No.06 Tahun 2004) 7. Pembentukan Desa Lumban Ruhap, Desa Lumban Pea, Desa hite tano, desa napajoring, desa Sipagabu di kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir (Perda No.07 Tahun 2004) 8. Pembentukan Desa Natumingka, Desa Rianiate, Desa Aek Usium, dikecamatan Borbor Kecamatan Toba Samosir. (Perda No.08 Tahun 2004) 9. Pembentukan Desa Lumban Dolok di Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.09 Tahun 2004) 10. Tentang pengalihan Desa parsoburan Barat dari Kecamatan Borbor menjadi ke Kecamtan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.10 Tahun 2004) 11. Retribusi Ijin Usaha Pelayanan Kesehatan. (Perda No.11 Tahun 2004) 12. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten dan Sekretariat Daerah Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Toba Samosir. (Perda No. 12 Tahun 2004) 13. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.13 Tahun 2004) 14. Susunan organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah 37 B.N. Marbun, DPR Daerah Pertumbuhan Masalah dan Masa Depannya, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal 114

Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.14 Tahun 2004) 15. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.15 Tahun 2004) 16. Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir tahun anggaran 2004. (Perda No.16 Tahun 2004) 2. 2005 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2005. (Perda No.01 Tahun 2005) 2. Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2004. (Perda No.02 Tahun 2005) 3. Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2005. (Perda No.03 Tahun 2005) 4. Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anngota DPRD Kabupaten Toba Samosir sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 21 tahun 2006 Tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Kedudukan Protokoler dan keuangan Pimpinan dan DPRD Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.04 Tahun 2005) 5. Rencana Umum Tata Ruang Kota Balige 2005-2010. (Perda No.05 Tahun 2005) 6. Detail Tata Ruang Kota Balige 2005-2010. (Perda No.06 Tahun 2005) 7. Penataan Bangunan dan Lingkungan Disepanjang Jalan Sisingamangaraja Kota Balige. (Perda No.07 Tahun 2005) 8. Retribusi Ijin Gangguan. (Perda No.08 Tahun 2005) 9. Retribusi Pembuangan Limbah cair. (Perda No.09 Tahun 2005) 10. Pajak Parkir. (Perda No.10 Tahun 2005) 11. Pengelolaan Irigasi. (Perda No.11 Tahun 2005) 3. 2006 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2006. (Perda No.01 Tahun 2006) 2. Reklame. (Perda No.02 Tahun 2006) 3. Pajak Hiburan. (Perda No.03 Tahun 2006) 4. Pajak Penerangan Jalan. (Perda No.04 Tahun 2006) 5. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C. (Perda No.05 Tahun 2006) 6. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum. (Perda No.06 Tahun 2006) 7. Retribusi Terminal. (Perda No.07 Tahun 2006) 8. Retribusi Ijin Trayek dan Angkutan. (Perda No.08 Tahun 2006) 9. Retribusi Tempat Pendaratan Kapal. (Perda No.09 Tahun 2006) 10. Retribusi Pelayanan Kesehatan. (Perda No.10 Tahun 2006) 11. Penyelenggaraan Pendaftaran Produk dan Pencatatn sipil. (Perda No.11 Tahun 2006)

12. Retribusi Pendaftaran Perusahaan. (Perda No.12 Tahun 2006) 13. Pengelolaan Barang Milik Daerah. (Perda No.13 Tahun 2006) 14. Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. (Perda No.14 Tahun 2006) 15. Pemerintahan Desa. (Perda No. 15 Tahun 2006) 16. Kelurahan. (Perda No.16 Tahun 2006) 17. Pembentukan kecamatan Siantar Narumonda, kec. Nassau dan Kecamatan Tampahan kab. Toba Samosir. (Perda No 17 Tahun 2006) 18. Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba Samosir tahun 2006-2010. (Perda No.18 Tahun 2006) 19. Perhitungan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir tahun Anggaran 2005. (Perda No.19 Tahun 2006) 20. Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kab. Toba Samosir tahun 2006. (Perda No.20 Tahun 2006) 21. Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah kabupaten Toba Samosir nomor 5 tahun 2005 tentang kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan DPRD Kabupaten Toba Samosir. (Perda No. 21 Tahun 2006) 4. 2007 1. Perubahan Pertama atas Perda nomor 14 tahun 2004 tentang susunan organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.01 Tahun 2007) 2. Perubahan Pertama atas Perda Nomor 13 Tahun 2004 tentang Perda Nomor 13 Tahun 2007 tentang susunan Organisasi dan Tata kerja Sekretariat Daerah Kab. dan Sekretariat DPRD Kab. Toba Samosir. (Perda No.02 Tahun 2007) 3. Perubahan Pertama atas Perda Nomor 12 tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah kab dan Sekretariat DPRD Kab. Toba Samosir. (Perda No.03 Tahun 2007) 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2007. (Perda No.04 Tahun 2007) 5. Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahkabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2007. (Perda No. 05 Tahun 2007) 5. 2008 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2008. (Perda No.01 Tahun 2008) 2. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.02 Tahun 2008) 3. Pembentukan Desa-desa di Kecamatan Laguboti, Sigumpar, Silaen, Nassau, Habinsaran, Balige, Lumbanjulu, dan Porsea Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.03 Tahun 2008) 4. Pengalihan Desa Meranti Barat, Desa Sibide Barat, dan Desa Sibide dari wilayah kecamatan Pintu Pohan Meranti menajdi Wilayah Kecamatan Silaen dan Desa Purbatua dari Wilayah Kecamatan Daerah Toba Samosir Wilayah Kecamatan Borbor Kabupaten Toba Samosir. (Perda No. 04 Tahun 2008) 5. Pembentukan Kecamatan Bonatua Lunasi dan Kecamatan

Parmaksian Kabupaten Toba Samosir. (Perda No.05 Tahun 2008) 6. Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. (Perda No. 06 Tahun 2008) 7. Pembentukan Perusahaan Daerah Toba Samosir. (Perda No.07 Tahun 2008) 8. Penanggung Jawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran2007. (Perda No.08 Tahun 2008) 9. Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2008. (Perda No.09 Tahun 2008) 6. 2009 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten Toba Samosir Tahun Anggaran 2009. (Perda No.01 Tahun 2009) 2. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Toba Samosir Tahun Anggaran 2008. (Perda No.02 Tahun 2009) 3. APBD Kab.Toba Samosir TA 2010. (Perda No.03 Tahun 2009) 4. Pembentukan Desa-desa di Kec. Parmaksian, Porsea, Lumban Julu, Habinsaran, Laguboti, Ajibata dan Siantar Narumonda Kab. Toba Samosir. (Perda No.04 Tahun 2009) 5. Pengalihan desa Rautbosi dari wilayah Kec.Bonatua Lunasi menjadi Wilayah kec.porsea dan desa Sampura, desa Dolok Saribu Lumban Nabolon dari wilayah kec.bonatua Lunasi menjadi Kec.Uluan. (Perda No.05 Tahun 2009) 6. RPJPD Kab. Toba Samosir tahun 2006-2026. (Perda No.06 Tahun 2009) Total 68 Perda Sumber: SETDAKAB Toba Samosir Bagian Hukum 2.2.1.2. Hak dan kewajiban DPRD Di dalam melaksanakan fungsinya sebagai wakil rakyat, DPRD diberikan hak-hak tertentu. Sebagaimana dengan DPRD lainnya, DPRD kabupaten Toba Samosir juga mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Hak interpelasi dimana anggota DPRD dapat mengajukan usul kepada DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah secara lisan maupun tertulis mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas kepada kehidupan masyarakat daerah dan Negara. Hak angket anggota DPRD dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan kepala daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas kepada kehidupan

bermasyarakat, daerah dan Negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hak menyatakan pendapat anggota DPRD adalah mengajukan usul pernyataan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah. Selain itu, anggota DPRD juga mempunyai hak antara lain adalah: 1. Mengajukan rancangan peraturan daerah 2. Mengajukan pertanyaan 3. Menyampaikan usul dan pendapat 4. Memilih dan dipilih 5. Membela diri 6. Imunitas 7. Protokoler 8. Keuangan dan administratif Dalam hal ini, anggota DPRD dapat mempergunakan haknya di dalam mengajukan usulan rancangan peraturan daerah (RANPERDA) untuk pembangunan daerah Kabupaten Toba Samosir. DPRD sekurang-kurangnya lima orang dapat mengajukan rancanngan peraturan daerah. Rancangan peraturan daerah yang diajukan oleh anggota DPRD disampaikan kepada pimpinan DPRD dan pimpinan DPRD menyampaikan rancangan peraturan daerah tersebut ke rapat paripurna DPRD setelah mendapat pertimbangan dari panitia musyawarah. Hak anggota DPRD yaitu mengajukan pertanyaan dimana setiap anggota DPRD dapat mengajukan pertanyaan kepada pemerintah daerah mengenai hal tugas dan wewenang DPRD baik secara tertulis maupun secara lisan. DPRD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat secara leluasa kepada pemerintah daerah maupun kepada pimpinan daerah. Selain itu setiap anggota DPRD juga memiliki hak memilih dan dipilih menjadi pimpinan DPRD di dalam rapat paripurna DPRD, setiap anggota DPRD memiliki hak membela diri dan tidak dapat dituntut dihadapan pengadilan karena pernyataan

atau pendapat yang dikemukakan baik itu secara lisan maupun tertulis selama tidak bertentangan dengan peraturan tata tertib dan kode etik di dalam rapat-rapat DPRD. Adapun hak-hak anggota DPRD lainnya yaitu hak protokoler, keuangan dan administratif diatur tersendiri didalam peraturan daerah yang berpedoman kepada pemerintah daerah. Adapun yang menjadi kewajiban anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir sebagaimana di dalam Himpunan Peraturan dan Keputusan DPRD Kabupaten Toba diatur pada pasal 47 yaitu: 1. Mengamalkan Pancasila 2. Melaksanakan Undang-undang Dasar Negasar Republik Indonesia tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan 3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah 4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara Republik Indonesia dan daerah 5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah 6. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat 7. Mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan 8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih di daerah pemilihannya 9. Mentaati kode etik dan peraturan tata tertib DPRD 10. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang terkait.

2.2.2. Alat Kelengkapan DPRD Kabupaten Toba Samosir Untuk melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang serta kewajibannya, DPRD memiliki alat kelengkapan yang diatur di dalam perundang-undangan ataupun peraturan dan keputusan. Adapun alat kelengkapan DPRD Kabupaten Toba Samosir terdiri dari pimpinan, panitia musyawarah, komisi, badan kehormatan, panitia anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan. Pimpinan DPRD merupakan pimpinan yang mengatur rumah tangga DPRD untuk mencapai tujuannya. Panitia musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap yang dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD. Adapun komposisi personalia panitia musyawarah yaitu diketuai oleh Tumpal Sitorus, wakil ketual adalah Ir. Firman Pasaribu dan Baktiar Tampubolon, MBA, serta anggota adalah Sabam Simanjuntak, Walton Silaen, Ir. Boike Pasaribu, Wesly, Parade Manurung, BA, Drs. Vespasinanus Panjaitan, Jonang M.P Sitorus, Lambok Simanjuntak, Mangatas Silaen dan sekretaris bukan anggota adalah Drs. Rekson Simanjuntak. Dalam melaksanakan mekanisme kerja DPRD sehari-hari, mengingat banyaknya ragam kerja dan kompleksitas tugas-tugas DPRD maka DPRD dibagi dalam komisi-komisi. 38 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Toba Samosir memiliki 3 (tiga) komisi yaitu komisi A, Komisi B, dan komisi C. Tabel 5. Berikut adalah pembidangan komisi-komisi DPRD Kabupaten Toba Samosir: komisi Bidang Sub bidang Komisi I Pemerintahan Pemerintahan, Keamanan dan Ketertiban, Perizinan, Kependudukan, Hukum dan Perundang-undangan, Kepegawaian/Aparatur, Pertanahan, Sosial Politik, Organisasi kemasyarakatan/lembaga kemasyarakatan, Kelautan Maritim, Hak Azasi Manusia, Informasi dan Komunikasi. Komisi II Pembangunan dan Keuangan Daerah, Perpajakan dan Retribusi 38 B.N. Marbun, DPR Daerah Pertumbuhan Masalah dan Masa Depannya, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal 178.

Komisi III Keuangan Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Daerah, Perbankan, Perusahaan dan Perusahaan Patungan, Dunia Usaha, Penanaman Modal, Pekerjaan Umum, Tata Kota, Pertamanan, Kebersihan, Pertambangan dan Energi, Perumahan Rakyat, Lingkungan Hidup. Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan, Pengadaan Pangan, Logistik, Koperasi, Pariwisata, Ketenagakerjaan, Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kepemudaan dan Olah Raga, Agama, Kebudayaan, Sosial, Kesehatan dan Keluarga Berencana, Peranan Wanita. Tabel 6. Susunan Personalia Komisi-komisi DPRD Kabupaten Toba Samosir No. Komisi Nama Jabatan 1. Komisi I Bidang Pemerintahan 1.Jonang M.P Sitorus 2.Drs. Vespasianus Panjaitan 3.Parade Manurung BA 4.Lambok Simanjutak 5.Dungdung Simanjuntak, SE 6.Saut Parulian Gurning 7.PAW PNI Marhaenisme Ketua Wakil Ketua Sekretaris 2. Komisi II Bidang Perekonomian dan Keuangan dan Pembangunan 3. Komisi III Bidang Kesejahteraan Rakyat 1.Walton Silaen 2.Maruahal Napitupulu 3.Ir.Tagor J.P Hutapea 4.Mangapul Siahaan, Ssi 5.Hasoloan Silalahi 6.Sabam Simanjuntak 7.Marisi Tambunan 8.Mangatas Silaen 1.Hotman Sibarani 2.Herbet Sibuea, SE 3.Ir.Togar manurung 4.Pardomuan Tampubolon 5.Undan Sitinjak 6.Sabar Silalahi, SH 7.Ir.Boike Pasaribu Ketua Wakil Ketua Sekretaris Ketua Wakil Ketua Sekretaris

Adapun komisi-komisi mempunyai tugas yaitu antara lain: 1. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daerah dan rancangan keputusan DPRD. 3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan-pelaksanaan peraturan daerah dan APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi 4. Membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang disampaikan oleh kepala daerah dan atau masyarakat kepada DPRD 5. Menerima, menampung dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat 6. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat daerah 7. Melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas persetujuan pimpinan DPRD 8. Mengadakan rapat kerja dan dengar pendapat 9. Mengajukan usul kepada pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi dan 10. Memberikan laporan tertulis kepada DPRD tentang hasil pelaksanaan tugas komisi. Alat kelengkapan DPRD kabupaten Toba Samosir yaitu badan kehormatan terdiri dari seorang ketua, dan seorang wakil ketua yang dipilih dari dan anggota badan kehormatan itu sendiri. Badan kehormatan memiliki tugas untuk mengamati, mengevaluasi disiplin etika dan moral para anggota DPRD, meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota DPRD

terhadap tatib (tata tertib) dan kode etik DPRD serta sumpah janji, melakukan verifikasi, klarifikasi dan pengambilan keputusan atas pengaduan pimpinan DPRD masyarakat dan atau pemilih, menyampaikan kesimpulan atas hasil penyelidikan, dan menyampaikan rekomendasi kepada pimpinan DPRD. Susunan personalia Badan kehormatan diketuai oleh Maruahal Napitupulu, wakil ketua adalah Marisi Tambunan, sekretaris dipegang oleh Sekretaris DPRD Kabupaten Toba Samosir yaitu Jaresman Manurung, dan anggota Badan Kehormatan adalah Pardomuan Tampubolon. Panitia Anggaran merupakan salah satu alat kelengkapan DPRD. Dalam teorinya panitia anggaran dapat berperanan besar dalam menentukan jumlah dan proporsi anggaran pendapatan dan belanja daerah, terutama yang berkaitan dengan biaya pembangunan dan skala prioritas pembangunan. 39 Komposisi Personalia Panitia Anggaran diketuai oleh Tumpal Sitorus, wakil ketua masing-masing adalah Ir. Firman Pasaribu dan Baktiar Tampubolon MBA, anggota panitia anggaran adalah Dungdung Simanjuntak, SE, Hotman Sibarani, Saut Parulian Gurning, Pardomuan Tampubolon, Mangapul Siahaan, SSI, Marisi Tambunan dan Ir.Togar Manurung. 39 Ibid, hal 184