Abstract. Keywords: Responsibility, contractor, tort, compensation. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA KONTRUKSI ANTARA KONTRAKTOR DENGAN KONSUMEN

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB PENYEWA DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA KENDARAAN RODA EMPAT DI KOTA GIANYAR

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Oleh: Putu Ayu Yulia Handari S. Suatra Putrawan Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Oleh I Putu Donny Laksmana Putra I Nyoman Darmadha I Nyoman Bagiastra Program Kekhususan Hukum Perdata Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR

PERBEDAAN WANPRESTASI DENGAN PENIPUAN DALAM PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

KEABSAHAN PERJANJIAN NOMINEE KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

SUATU TINJAUAN HUKUM TERHADAP RETUR PENJUALAN DALAM ASPEK-ASPEK HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA OBAT

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

PEMBATALAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK OLEH KONSUMEN KEPADA PT. BALI DEWATA MAS SEBAGAI PENGEMBANG PERUMAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN KONTRAK BISNIS ANTARA BIRO PERJALANAN WISATA GOH DENGAN JAYAKARTA HOTEL DI LEGIAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENANAM MODAL DALAM PERUSAHAAN PERSEKUTUAN PERDATA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL.

PERTANGGUNGJAWABAN PT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bagi

Kata Kunci : Para Pihak, Perjanjian Campuran, Konsekuensi Hukum, Perlindungan Hukum.

AKIBAT HUKUM YANG DITIMBULKAN DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN AUTENTIK SEWA-MENYEWA TANAH

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR

AKIBAT HUKUM PENJUALAN TELEPON GENGGAM REPLIKA DALAM KAITANNYA DENGAN KONTRAK JUAL BELI ANTARA PEDAGANG DAN PEMBELI

KONTRAK SEBAGAI KERANGKA DASAR DALAM KEGIATAN BISNIS DI INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

Aspek Hukum Perjanjian Sewa Beli

AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA

TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP SEWA MENYEWA ALAT MUSIK DAN SOUND SYSTEM DI KOTA SURAKARTA

PEMBATALAN PERJANJIAN MAATSCHAP YANG DIDIRIKAN TANPA JANGKA WAKTU DAN ATAS DASAR WANPRESTASI

AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBELI YANG MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi

TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN GANTI RUGI. (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.522/Pdt.G/2013/PN.Dps )

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN BAKU PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING DI INDONESIA

TANGGUNG JAWAB PT. ROYAL EKSPRESS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAKU DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI PERUSAHAAN ANGKUTAN DARAT PADA PT ARVIERA DENPASAR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN APABILA TERJADI KECELAKAAN AKIBAT PILOT MEMAKAI OBAT TERLARANG

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

PENGATURAN PRINSIP TANGGUNG JAWAB KARENA KESALAHAN APABILA TERJADI EVENEMENT PADA PENGANGKUTAN DARAT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara merupakan salah satu asas pokok. pembentukan pemerintah Negara Kesatuan Republik

Undang-Undang Merek, dan Undang-Undang Paten. Namun, pada tahun waralaba diatur dengan perangkat hukum tersendiri yaitu Peraturan

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

KEDUDUKAN DAN KEKUATAN HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM SISTEM HUKUM KONTRAK ABSTRACT

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan mengenai Kajian Yuridis Atas Doktrin Caveat Venditor. Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pembeli Gawai dalam

KAJIAN YURIDIS KEABSAHAN JUAL BELI SECARA ELEKTRONIK (E-COMMERCE) DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

AKIBAT HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN APABILA TERJADI PEMBATALAN PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT SETELAH PERKAWINAN BERLANGSUNG

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN MODAL VENTURA (VENTURE CAPITAL COMPANY) DALAM HAL PERUSAHAAN PASANGAN USAHA MENGALAMI PAILIT

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

AKIBAT HUKUM PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BARANG OLEH PENGANGKUT DALAM KEADAAN MEMAKSA (OVERMACHT)

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN KOMISARIS DALAM MELAKUKAN KEPENGURUSAN PERSEROAN TERBATAS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada dasarnya kontrak berawal dari perbedaan atau ketidaksamaan

AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

AKIBAT WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA (Studi Kasus : Wanprestasi PadaPerjanjian Sewa Menyewa Tempat Usaha Di Pasar Kumbasari Denpasar)

ANALISIS YURIDIS ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN KERJASAMA EVENT ORGANIZER

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUASAAN HAK MILIK ATAS TANAH OLEH ORANG ASING BERDASARKAN PERJANJIAN PINJAM NAMA (NOMINEE)

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG. A. Pengertian Kontrak Menurut KUHPerdata Didalam perundang-undangan tidak disebutkan secara tegas pengertian

PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KERJASAMA SEKOLAH DASAR NOMOR 3 PENATIH DENGAN PT.PRIMAGAMA DENPASAR MEGA KARLINA NPM.

ANALISIS TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA DI INDONESIA

TANGGUNG JAWAB KETUA DALAM PENYELENGGARAAN ARISAN DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN

PENYELESAIAN SENGKETA PENANAMAN MODAL ASING DI BALI

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI TERHADAP ASURANSI PEKERJA YANG MENDERITA SAKIT KARENA ADANYA KESENGAJAAN

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM TERHADAP HEWAN PELIHARAAN YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP HEWAN PELIHARAAN LAIN SEBAGAI PERBUATAN YANG MELAWAN HUKUM

KEKUATAN MENGIKAT PERJANJIAN YANG DIBUAT SECARA LISAN

UPAYA PENYELESAIAN DALAM PERJANJIAN PENGIRIMAN BARANG YANG DILAKUKAN OLEH UD JAYA KACA DENPASAR

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN DAN PENGEMBANG PERUMAHAN

PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI KARENA FORCEMAJEURE PADA PERJANJIAN KERJASAMA DALAM BIDANG JASA HIBURAN

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DAFTAR MENU MAKANAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN HARGA

KEDUDUKAN DAN KEKUATAN MENGIKAT MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MoU) DITINJAU DARI SEGI HUKUM KONTRAK

AKIBAT HUKUM BAGI PENERBIT BILYET GIRO KOSONG

Transkripsi:

Abstract TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DALAM PERBEDAAN SPESIFIKASI PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN DARI YANG DIPERJANJIKAN Oleh I Made Ary Ananda Putra I Wayan Wiryawan Suatra Putrawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Legal relationship between the contractors with the clients stated in the agreement that binds the parties. The aims of this research are the basic demands for compensation by the client to the differences in the specifications of building materials used by the contractor and the contractor accountable for any losses suffered by the client due to the different specifications of the building materials. Type of research is a normative juridical through statute approach and legal concept analysis approach. Legal material that has been collected analyzed through description, construction law, argumentation and systematization techniques. Filed claims for compensation based on the default of the content of the agreement. Responsibilities carried out by the contractor to pay compensation in accordance with the agreed despite losses caused by the deliberate action of the field operators and / or field supervisor. Keywords: Responsibility, contractor, tort, compensation. Abstrak Hubungan hukum antara kontraktor dengan klien dituangkan dalam perjanjian yang mengikat para pihak. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengenai dasar tuntutan ganti rugi oleh klien terhadap perbedaan spesifikasi bahan bangunan yang digunakan oleh kontraktor dan pertanggungjawaban kontraktor terhadap kerugian yang dialami oleh klien akibat perbedaan spesifikasi bahan bangunan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif melalui pendekatan perundang-undangan dan pendekatan analisis konsep hukum. Bahan hukum yang telah dikumpulkan dianalisis melalui teknik deskripsi, konstruksi hukum, argumentasi dan sistematisasi. Tuntutan ganti rugi yang diajukan didasarkan pada wanprestasi terhadap isi perjanjian. Tanggung jawab kontraktor dilakukan dengan membayar ganti rugi yang sesuai dengan yang disepakati meskipun kerugian disebabkan karena kesengajaan dari pelaksana lapangan dan/ atau pengawas lapangan. Kata Kunci: Tanggung jawab, kontraktor, wanprestasi, ganti rugi. I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bidang properti di Indonesia membawa konsekuensi timbulnya berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis properti. Ada banyak jenis usaha properti yang membuka peluang usaha besar seperti proyek pembangunan hotel, villa, apartemen dan perumahan. Pertumbuhan bisnis properti di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik. 1

Pertumbuhan ekonomi di bidang properti ini tentu membutuhkan peranan hukum untuk melindungi dan menjadi legalitas dalam menjalankan perusahaan. Dewasa ini perjanjian yang dikenal adalah lisan atau tulisan yang berhubungan dengan bidang sosial baik bidang bisnis atau perdagangan. 1 Dalam pemberian jasa konstruksi, juga dibutuhkan perjanjian antara kontraktor dengan penerima jasa. Perjanjian ini dibutuhkan untuk memperjelas hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Dalam pembangunan rumah tinggal, seringkali dibutuhkan jasa pembangunan dari perusahan kontraktor. Kontraktor menyiapkan perencanaan pembangunan rumah tinggal sesuai dengan permintaan klien baik dari desainnya hingga anggaran sesuai dengan spesifikasi bahan yang diminta oleh klien. Semua kesepakatan tersebut dituangkan dalam suatu perjanjian. Dalam tahap pelaksanaan pembangunan, seringkali ditemukan dimana klien sebagai konsumen penerima jasa konstruksi tidak mendapatkan haknya sebagai penerima jasa. Spesifikasi bahan yang digunakan memiliki kualitas yang lebih rendah dari yang diperjanjikan. Sementara klien sendiri baru mengetahui setelah bahan bangunan tersebut digunakan. Bahkan adapula yang tidak mengetahui kecurangan tersebut karena pemahaman klien dalam bidang ini tentu tidak sebaik pelaku usaha konstruksi. Kondisi tersebut tentu merugikan klien dan menimbulkan akibat hukum bagi kontraktor atas kerugian tersebut. Oleh sebab itu sangat menarik untuk membahas mengenai TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR DALAM PERBEDAAN SPESIFIKASI PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN DARI YANG DIPERJANJIKAN. 1.2 Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar tuntutan ganti rugi oleh klien terhadap perbedaan spesifikasi bahan bangunan yang digunakan oleh kontraktor dan untuk mengetahui pertanggungjawaban kontraktor terhadap kerugian yang dialami oleh klien akibat perbedaan spesifikasi bahan bangunan tersebut. II Isi 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yang mengkaji mengenai kekaburan norma mengenai tanggung jawab kontraktor dalam perbedaan spesifikasi penggunaan bahan 1 Nengah Juliana, 2004, Perjanjian Manajemen Hotel Jaringan Internasional (Management Contract of International Chain Hotel), PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, h.2 2

dari yang diperjanjikan melalui pendekatan perundang-undangan. Bahan hukum primer yang digunakan adalah KUH Perdata dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Bahan hukum sekunder yang digunakan adalah publikasi hukum terkait dengan hukum konstruksi, perlindungan konsumen dan perjanjian. Bahan hukum yang telah dikumpulkan dianalisis melalui teknik analisis bahan hukum. Adapun teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah teknik deskripsi, konstruksi hukum, argumentasi dan sistematisasi. 2.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 2.2.1 Dasar Tuntutan Ganti Rugi Oleh Klien Terhadap Perbedaan Spesifikasi Bahan Bangunan yang Digunakan Oleh Kontraktor Hubungan hukum antara kontraktor dengan klien dilandasi pada perjanjian. Setiap perjanjian yang dibuat dengan sah berlaku mengikat bagaikan undang-undang. 2 Perjanjian dalam Pasal 1313 KUH Perdata diartikan sebagai suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Untuk sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 diperlukan empat syarat yakni sepakat mereka yang mengikatkan diri, kecakapan untuk membuat suatu perikatan, suatu hal tertentu dan suatu sebab yang halal. Hal-hal yang dituangkan dalam perjanjian tersebut harus dipatuhi oleh kontraktor dan klien sebagai konsumen penerima jasa sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 1338 KUH Perdata. Perjanjian tersebut membawa akibat hukum bagi kedua belah pihak. Pemenuhan hak dan kewajiban merupakan salah satu bentuk dari akibat hukum suatu kontrak. Akibat hukum di sini tidak lain adalah pelaksanaan dari suatu kontrak itu sendiri. 3 Pasal 22 ayat (5) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi menentukan Kontrak kerja konstruksi untuk kegiatan pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi, dapat memuat ketentuan tentang subpenyedia jasa serta pemasok bahan dan atau komponen bangunan dan atau peralatan yang harus memenuhi standar yang berlaku. Berdasarkan ketentuan ini maka dalam kontrak kerja konstruksi, para pihak dapat mencantumkan spesifikasi bahan bangunan yang akan digunakan nantinya. Perbedaan spesifikasi bahan bangunan dari apa yang tertuang dalam perjanjian tentu merugikan klien. Pelanggaran hak klien konstruksi disebabkan karena kontraktor tidak 2 Zaeni Asyhadie, 2005, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 8. 3 Zulham, 2013, Hukum Perlindungan Konsumen, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, h. 71. 3

melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian. Jika satu pihak tidak melaksanakan kewajiban, maka akan terdapat kompensasi bagi pihak lainnya sesuai dengan persyaratan khusus yang tercantum dalam kontrak. Pakar hukum dan ekonomi menekankan bahwa persyaratan ini menyediakan perlindungan bagi keuntungan pihak yang dirugikan dengan memberikan kemanfaatan. Hal lain yang memiliki nilai bagi penegakan kontrak berupa reputasi baik, yang secara nyata menjadikan pihak-pihak untuk tunduk dan menaati kontrak. 4 Perjanjian antara kontraktor dengan klien menjadi dasar untuk menuntut ganti rugi. Dalam Dalam Pasal 5 b Undang-undang Perlindungan Konsumen diatur mengenai hakhak Konsumen yakni Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. Banyak kasus kontruksi yang terjadi dimana kontraktor menggunakan bahan bangunan yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan bentuk pelanggaran hak klien sebagai konsumen. Penyebabnya beragam, misalnya bahan yang diperjanjikan sudah tidak beredar lagi atau memang sengaja menggunakan bahan yang berbeda, misalnya bahan yang lebih murah untuk mencari keuntungan. Dalam hal bahan bangunan memang tidak beredar lagi maka kontraktor tidak dapat dituntut sepanjang kontraktor dengan itikad baik memberitahukan kondisi tersebut kepada klien dan jika ada perbedaan harga maka diperlukan kesepakatan tambahan. Perbedaan penggunaan spesifikasi bahan bangunan juga dapat dilakukan karena pihak kontraktor dengan sengaja mengganti bahan untuk mencari keuntungan. Hal ini tentu saja merugikan klien sebagai konsumen. Perbuatan tersebut merupakan suatu bentuk wanprestasi yakni melaksanakan apa yang dijanjikannya yakni pembangunan suatu bangunan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan, yakni dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak kerja konstruksi. Wanprestasi tersebut akan menjadi dasar dari gugatan ganti rugi. Dalam hal ini kontrak kerja konstruksi menjadi salah satu barang bukti yakni termasuk dalam alat bukti surat. 2.2.2 Pertanggungjawaban Kontraktor Terhadap Kerugian yang dialami Oleh Klien Akibat Perbedaan Spesifikasi Bahan Bangunan Kerugian yang disebabkan karena perbedaan spesifikasi bahan bangunan dari apa yang diperjanjikan menimbulkan konsekuensi yuridis berupa tuntutan ganti rugi kepada kontraktor. 4 Johanes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, 2003, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern, Refika Aditama, Badung, h. 48. 4

Tuntutan ganti rugi ini dapat dimintakan kepada kontraktor sebagai penanggungjawab dan pihak dalam perjanjian konstruksi. Adakalanya pula kontraktor merupakan korban dari pelaksana lapangan yang dipekerjakan oleh perusahaan kontraktor itu sendiri yang bertanggung jawab atas pembelian bahan bangunan. Pelaksana lapangan inilah yang dengan itikad buruk mencoba untuk menggunakan bahan bangunan dengan kualitas yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan untuk mendapatkan keuntungan. Penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diperjanjikan tentu merugikan klien sebagai konsumen jasa. Kondisi konsumen yang banyak dirugikan, memerlukan peningkatan upaya untuk melindunginya sehingga hak-hak konsumen dapat ditegakkan. 5 Problematika normatif terjadi ketika pelaksana lapangan menggunakan bahan bangunan di bawah standar yang diperjanjikan tanpa sepengetahuan pengawas lapangan sebagai wakil dari perusahaan kontraktor di lapangan. Hal ini bukan hanya merugikan klien namun juga merugikan perusahaan konstraktor. Namun hal tersebut tidak meniadakan hak dari klien sebagai penerima jasa konstruksi untuk menuntut ganti rugi kepada perusahaan kontraktor. Kontraktor merupakan pihak penanggung jawab yang memperkerjakan pelaksana lapangan dan pengawas lapangan, sehingga kontraktor memiliki tanggung jawab atas timbulnya kerugian yang disebabkan karena pekerjanya. Kontraktor yang menggunakan bahan bangunan di luar spesifikasi yang diperjanjikan dalam kontrak kerja konstruksi merupakan suatu bentuk wanprestasi. Adanya wanprestasi menjadi dasar dari klien untuk mengajukan gugatan ganti rugi. Tanggung jawab kontraktor dalam mengganti kerugian didasarkan dari bentuk hukum badan usaha kontraktor. Kontraktor pada umumnya berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau Persekutuan Komanditer/ CV. Tanggung jawab atas gugatan ganti rugi yang diajukan klien terhadap kontraktor menjadi beban perusahaan bukan pribadi, meskipun kesalahan dilakukan oleh pengawas atau pelaksana lapangan. Ganti rugi dibayarkan dari kas yang menjadi harta kekayaan PT. Jika perusahaan berbentuk CV maka tanggung jawab dilakukan oleh persero atau sekutu aktif. Penyelesaian sengketa konstruksi dapat dilakukan secara litigasi dan non litigasi sebagaimana yang diatur dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang menyatakan Penyelesaian sengketa jasa konstruksi dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan secara sukarela para pihak yang bersengketa. Jakarta, h. 4. 5 Ahmadi Miru, 2013, Prinsip-prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia, RajaGrafindo Persada, 5

III Simpulan 1. Dasar tuntutan ganti rugi oleh klien terhadap perbedaan spesifikasi bahan bangunan yang digunakan oleh kontraktor adalah adanya wanprestasi kontraktor sebagaimana tertuang dalam kontrak kerja konstruksi. Bentuk wanprestasi yang terjadi adalah melaksanakan apa yang dijanjikannya yakni pembangunan suatu bangunan, tetapi sesuai dengan yang diperjanjikan, yakni dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak kerja konstruksi. 2. Pertanggungjawaban kontraktor terhadap kerugian yang dialami oleh klien akibat perbedaan spesifikasi bahan bangunan adalah dengan membayar ganti rugi meskipun kerugian disebabkan karena kesengajaan dari pelaksana lapangan dan/ atau pengawas lapangan. Tanggung jawab pembayaran ganti rugi didasarkan pada bentuk usaha kontraktor. DAFTAR PUSTAKA Buku Ahmadi Miru, 2013, Prinsip-prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Johanes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, 2003, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern, Refika Aditama, Badung. Juliana, Nengah, 2004, Perjanjian Manajemen Hotel Jaringan Internasional (Management Contract of International Chain Hotel), PT.Citra Aditya Bakti, Bandung. Zaeni Asyhadie, 2005, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Zulham, 2013, Hukum Perlindungan Konsumen, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Peraturan Perundang-undangan Kitab Undang-undang Hukum Perdata, diterjemahkan dari Burgerlijk Wetboek, R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, 2005, Pradnya Paramita, Jakarta. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 6