PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 1997 SERI D NO. 9

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATIJRAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG. PEMBENTUKAN ORGANISASl DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : TAHUN : SERI :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1990 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 1997 SERI D NO. 13

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI NOMOR 21 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 7 TAHUN 1997 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG FARMASI KABUPATEN JEMBRANA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 18 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 1 TAHUN 1989 SERI : D 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 16 TAHUN 1994

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B E N G K A L I S,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 29 TAHUN 2002 SERI D NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 12 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LAMPIRAN. Kebijakan Jampersal di Kota Yogyakarta? b. Bagaimana pelaksanaan Jampersal di Kota Yogyakarta tahun 2013?

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 1 TAHUN 1991

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2002 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 18 TAHUN 2002 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 14

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 1999 SERI D NO. 7

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 44 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 44 TAHUN 2000 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

NOMOR 28 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TENTANG PEMBENTUKAN RUMAH SAKIT UMUM BERKAH PANDEGLANG DAN RUMAH SAKIT UMUM LABUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan dan meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan sejalan dengan titik berat Otonomi Daerah Tingkat II dipandang perlu mengadakan penataan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat; b. bahwa berhubungan dengan hal tersebut huruf a maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Badung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3037); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2125 ); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373 ); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan titik berat kepada Daerah Tingkat II ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3487 ); 7. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 48/MENKES/SKB/II/1988 dan Nomor 10 Tahun 1988 tentang Petunjuk pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintah bidang Kesehatan kepada Daerah;

8. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat; 12. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II; 13. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 10 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Bali di Bidang Kesehatan kepada Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II ( Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Tahun 1991 Nomor 225 Seri D Nomor 252 ) 14. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 208 Tahun 1995 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten / Kotamadya Daerah Tingkat II se Bali;

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung;

d. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung; e. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung; f. Pusat Kesehatan Masyaraakat adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Daerah yang melaksanakan pelayanan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat diwilayah kerja tertentu yang selanjutnya disebut PUSKESMAS; g. Unit Fungsional adalah Unit Pelaksana Pelayanan pada PUSKESMAS; h. PUSKESMAS Pembantu adalah Unit yang melaksanakan upaya kesehatan kepada masyarakat dalam Wilayah kerja PUSKESMAS; i. PUSKESMAS Keliling merupakan Tim pelayanan Kesehatan Keliling terdiri dari Tenaga PUSKESMAS yang dilengkapi dengan kendaraan roda empat/perahu bermotor dan peralatan kesehatan sarana penyuluhan ; j. Puskesmas dengan tempat perawatan merupakan PUSKESMAS yang mempunyai fasilitas Perawatan nginap dengan jumlah tempat tidur 10 s/d 20 buah atau lebih; k. Bidan di Desa adalah Bidan yang ditempatkan dan ditugaskan di Desa mempunyai wilayah kerja 1 s/d 2 baik didalam maupun diluar jam kerjanya bertanggung jawab langsung kepada Kepala PUSKESMAS;

l. POSYANDU adalah suatu wadah kesehatan dari oleh dan untuk masyarakat yang bertujuan tercapainya keluarga kecil yang sehat, bahagia dan sejahtera pada suatu wilayah tertentu dengan dukungan kegiatan Sektoral; BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Daerah Tingkat II Badung. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) PUSKESMAS adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang merupakan perangkat Pemerintah Daerah. (2) PUSKESMAS dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Pasal 4 PUSKESMAS mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayan kerjanya. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pasal 4 PUSKESMAS mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pelayanan usaha kesehatan, kesejahteraan Ibu dan Anak, KB, Perbaikan Gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan, pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, PKM, Usaha Kesehatan Sekolah, Olah Raga, Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut laboratarium sederhana, upaya kesehatan kerja serta usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, mata, khusus pencatatan serta pelaporan; b. pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada PUSKESMAS Pembantu, Bidan di Desa, Unit Pelayanan Kesehatan Swasta serta kader pembangunan kesehatan; c. pengembangan upaya kesehatan dalam hal mengembangkan Kader Pembangunan Bidang Kesehatan di Wilayah dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat;

d. koordinasi yang merupakan segala usaha untuk mengadakan hubungan dan kerjasama atas dasar hubungan fungsional dengan Instansi/Unit Kerja terkait guna kelancaran pelaksanaan tugas; e. pengawasan yang merupakan segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan perencanaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 Susunan Organisai PUSKESMAS terdiri dari : a. Kepala PUSKESMAS; b. Urusan Tata Usaha; c. Unit-unit; d. Kelompok Jabatan Fungsional; e. PUSKESMAS Pembantu/Bidan di Desa. Pasal 7 Unit-unit dimaksud pasal 6 huruf c adalah: a. Unit pencegahan dan pemberantasan penyakit; b. Unit peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga; c. Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan; d. Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat;

e. Unit Perawatan; f. Unit Penunjang; g. Unit Pelaksana Khusus. Pasal 8 Bagan Susunan Organisasi PUSKESMAS sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V URAIAN TUGAS Bagian Pertama Kepala Puskesmas Pasal 9 (1) Kepala PUKESMAS mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan dibidang pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan data dan program Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku; b. merumuskan kebijaksanaan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. memberikan tugas kepada para bawahan dan unit-unitnya serta PUSKESMAS Pembantu sesuai bidangnya agar tugastugasnya berjalan lancar; d. memimpin Kepala Urusan, Unit-unit Pelayanan, PUSKESMAS Pembantu/Bidan dan para bawahan masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan; e. mengkoordinir para bawahan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam wilayah kerjanya; f. memberi petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar melaksanakan tugas berjalan sesuai dengan yang diharapkan; g. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan perkembangan karier; h. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan PUSKESMAS berdasarkan realisasi program kerja dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan dalam menyusun program berikutnya; i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas Kesehatan; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

(2) Kepala PUSKESMAS dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan. Bagian Kedua Urusan Tata Usaha Pasal 10 (1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Urusan Tata Usaha berdasarkan data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku; c. mengkoordinasikan para bawahan dalam menyusun program kerja PUSKESMAS; d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja; e. menilai prestasi bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai bahan dalam peningkatan karier;

f. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawainan, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, humas dan urusan-urusan umum, perencanaan serta pencatatan dan pelaporan; g. mengevaluasi hasil kegiatan Urusan Tata Usaha secara keseluruhan; h. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawan kepada atasan; i. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh atasan. (2) Urusan Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala PUSKESMAS. Bagian Ketiga Unit-Unit Pasal 11 (1) Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit berdasarkan data-data Program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja;

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit termasuk imunisasi; d. mengevaluasi hasil kegiatan unit pencegahan dan pemberantasan penyakit secara keseluruhan; e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan. (2) Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Unit Peningkatan Kesehatan dan Kesehatan Keluarga berdasarkan data-data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan kegiatan kesejahteraan Ibu dan Anak, KB,Perbaikan Gizi, Usaha Kesehatan Kerja serta usia lanjut;

d. mengevaluasi hasil kegiatan unit peningkatan kesehatan dan kesehatan keluarga secara keseluruhan; e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. (3) Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan berdasarkan data-data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut; d. mengevaluasi hasil kegiatan unit pemulihan kesehatan dan rujukan keseluruhan; e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(4) Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan Unit Kesehatan Lingkungan, Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat berdasarkan data-data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan usaha kesehatan sekolah dan olah raga, penyuluhan kesehatan masyarakat serta usaha kesehatan kerja; d. Mengevaluasi hasil kegiatan unit kesehatan lingkungan, penyuluhan dan peran serta masyarakat secara keseluruhan; e. Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. (5) Unit Perawatan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Unit Perawatan berdasarkan datadata program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan kegiatan Perawatan Rawat Inap dan Perawatan Kesehatan Masyarakat; d. mengevaluasi hasil kegiatan Unit Perawatan secara keseluruhan; e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. (6) Unit Penunjang mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Unit Penunjang berdasarkan datadata program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanakan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan kegiatan Laboratorium sederhana dan pengolahan obat-obatan; d. mengevaluasi hasil kegiatan unit Penunjang secara keseluruhan;

e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. (7) Unit Pelaksana Khusus mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Unit Pelaksanaan Khusus berdasarkan data-data program PUSKESMAS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. melaksanakan kegiatan usaha kesehatan mata, usaha kesehatan jiwa dan usaha kesehatan lainnya; d. mengevaluasi hasil kegiatan unit Pelaksana Khusus secara keseluruhan; e. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. (8) Masing-masing Unit dipimpin oleh seorang Tenaga Unit Senior yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala PUSKESMAS.

Bagian Keempat Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 12 (1) Kelompok Jabatan fungsioanal dilingkungan PUSKESMAS mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas, dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior selaku Ketua Kelompok yang berada dibawah dan betanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas dan atau Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang bersangkutan. BAB VI TATA KERJA Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan tugasnya PUSKESMAS dan unit-unit Organisasi Perangkat Daerah maupun Instansi vertikal yang urusannya sejenis wajib menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan cara sebaik-baiknya. (2) Dalam melaksanakan tugasnya PUSKESMAS menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama fungsional dengan cara yang sebaikbaiknya.

(3) Bilamana Kepala PUSKESMAS perlu untuk mengadakan perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan terlebih dahulu diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk mendapat persetujuan. Pasal 18 (1) Kepala PUSKESMAS melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala PUSKESMAS berkewajiban memberi petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu, dan pelaksana yang berada dalam lingkungan kerjanya. BAB VII KEPEGAWAIAN Pasal 19 (1) Kepala PUSKESMAS diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala Urusan Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah atas usul, saran dan pertimbangan Kepala Dinas. (3) Kepala Unit-unit dan Kepala PUSKESMAS Pembantu/Bidan di Desa diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas Kesehatan atas usul saran dan pertimbangan Kepala PUSKESMAS.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional dilingkungan Puskesmas diangkat dan diberhentikan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 20 Jenjang Kepangkatan dan Susunan kepegawaian Puskesmas diatur berdasarkan ke tentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 21 Segala pembiayaan untuk kegiatan PUSKESMAS disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung serta subsidi atau bantuan dari Pemerintah Atasan dan lembaga lain yang sah.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. Di tetapkan di : Denpasar Pada Tanggal : 15 Nopember 1997 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG BADUNG K E T U A, ttd. ttd. I G.B. ALIT PUTRA I KETUT GARGA

Disahkan Oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Dengan Keputusan Tanggal 25 2 1998 Nomor 56 Tahun 1998 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Baerah Tingkat II Badung Nomor : 23 Tanggal : 29 4 1998 Seri : D Nomor : 21 Sekretaris Wilayah / Daerah Tingkat II Badung ttd Drs. Ida Bagus Yudara Pidada Pembina Utama Muda NIP. 010045843

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG I. UMUM Bahwa dalam rangka Peningkatan dan kelancaran penyelenggaraan Pemerintah dan pembangunan di bidang pelayanan kesehatan di Desa/Kelurahan secara berdaya guna dan berhasil guna maka dipandang perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dengan berpedoman pada Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten /Kotamadya Daerah Tingkat II, maka dipandang perlu menetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Badung tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas : Cukup Jelas

Pasal 10 : Cukup Jelas Pasal 11 : Cukup Jelas Pasal 12 : Cukup Jelas Pasal 13 : Cukup Jelas Pasal 14 : Cukup Jelas Pasal 15 : Cukup Jelas Pasal 16 : Cukup Jelas Pasal 17 : Cukup Jelas Pasal 18 : Cukup Jelas Pasal 19 : Cukup Jelas Pasal 20 : Cukup Jelas Pasal 21 : Cukup Jelas Pasal 22 : Cukup Jelas

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TANGGAL 19 MARET 1997 NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG K E P A L A P E R P U S T A K A A N SEKSI AKUISISI DAN PENGOLAHAN SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK PUSTAKAWAN DAN JABATAN FUNGSIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG BADUNG K E T U A, ttd. ttd. I KETUT GARGA I G.B. ALIT PUTRA