BAB 1 PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang. masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomi (Notoadmodjo, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012). Status kesehatan gigi dan mulut umumnya dinyatakan dalam prevalensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahan pada system pencernaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan, karena masa balita

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah mengembangkan banyak program yang melibatkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

PELAKSANAAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN GIGI DI PUSKESMAS PADANG BULAN DALAM MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk gigi tiruan cekat (fixed) atau gigi tiruan lepasan (removable). Salah

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS) DI WILAYAH PUSKESMAS POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

I. PENDAHULUAN. Gigi adalah alat pengunyah dan termasuk dalam sistem pencernaan tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

KESEHATAN GIGI MASYARAKAT: Pelbagai Survei FKG UGM. Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, FKG-UGM

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN ANAK USIA 7 SAMPAI DENGAN 12 TAHUN TENTANG ORAL HYGIENE BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI SDN JALAN ANYAR KOTA BANDUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Keberadaan penyakit-penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah

Pedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak. Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SIKAT GIGI MASSAL

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan gigi dan

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat,

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai tahapannya

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Gigi dan mulut merupakan alat pencernaan mekanis manusia. Dalam

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di wilayah puskesmas Padang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. gigi penting dilakukan (Depkes RI, 1999). Hasil laporan morbiditas 2001,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebersihan gigi dan mulut. Perilaku pencegahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. nasional karies aktif (nilai D>0 dan karies belum ditangani) pada tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS DONGI Alamat : Jl. Lattabe No 4 Dongi, Kec. Pitu Riawa.

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi kesehatan keseluruhan dari tubuh. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat atau kader posyandu (Depkes, 2007). Menurut MDGs (Millenium Development Goals) di tingkat ASEAN, AKB

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN. dimana sebanyak 129,98 juta jiwa merupakan penduduk dengan jenis kelamin

BAB 1 PENDAHULUAN. keseluruhan (Lossu dkk.,2015). Dengan memiliki gigi dan mulut yang sehat,

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

PERAN GURU DALAM KEBERHASILAN PROGRAM UKGS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jika dikaitkan dengan produktivitas kerja (Kementerian Kesehatan, 2005). Gigi

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN 3,4

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kajian,

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kelompok usia lain dan diperkirakan pada tahun 2015 populasi lanjut usia di

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

KEPUTUSAN WALIKOTA TERNATE

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SDN KLECO II KELAS V DAN VI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA

BAB VI PEMBAHASAN. dasar. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi upaya promotif yaitu dengan. memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

Ninda Karunia Rahayu Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilakukan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu dan merata yang dapat diterima dan terjangkau oleh seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat. 1 Salah satu program pokok Indonesia Sehat 2010 adalah program pokok upaya kesehatan. Program yang termasuk dalam upaya kesehatan ini adalah program pemberantasan penyakit menular dan program pencegahan penyakit tidak menular. Salah satu upaya kesehatan dalam pencegahan penyakit tidak menular adalah upaya kesehatan gigi. Upaya kesehatan gigi ini bertujuan untuk menurunkan secara bermakna insidens dan prevalensi penyakit gigi sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat dan tercapainya derajat kesehatan gigi yang optimal. 2 Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat, dapat dilakukan dengan memanfaatkan program upaya kesehatan gigi di puskesmas. Puskesmas diketahui sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. 1

Program upaya kesehatan gigi puskesmas terdiri atas Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yaitu upaya kesehatan gigi di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar (SD) berupa suatu bentuk promosi program kesehatan gigi mulut, Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) yaitu upaya pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat/keluarga terutama upaya kesehatan yang bersifat promotif, dan pelayanan pengobatan gigi di puskesmas yaitu upaya pelayanan medik dasar kedokteran gigi sesuai kebutuhan, merujuk kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sarana pelayanan yang lebih mampu, penyuluhan serta melaksanakan pencatatan/pelaporan. Sasaran program kesehatan gigi di puskesmas yaitu kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit gigi termasuk ibu hamil dan anak sekolah serta kelompok masyarakat yang perlu pembinaan khusus. 3 Prevalensi penyakit karies gigi di Indonesia cenderung meningkat dan angka kesakitan gigi juga cenderung meningkat. 4 Hasil penelitian di Jakarta, menyatakan bahwa karies dan penyakit periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak ditemui pada anak. 5 Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, indeks DMF-T secara nasional sebesar 4,85. Ini berarti bahwa rata-rata kerusakan gigi pada penduduk Indonesia lima gigi per orang. Prevalensi penyakit gigi di Sumatera Utara masih perlu mendapat perhatian besar, sebab indeks DMF-T di Sumatera Utara mencapai 3,43 yang berarti bahwa penduduk Sumatera Utara memiliki karies rerata empat gigi per orang. Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara mempunyai prevalensi penyakit gigi dan mulut yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Situmorang di dua Kecamatan Kota Medan

yang menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi mencapai 90% dengan DMF-T ratarata 6,23. 6 Tingginya prevalensi karies dan penyakit periodontal di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, kemungkinan disebabkan karena kurang baiknya pengelolaan usaha kesehatan gigi di puskesmas. Secara umum penyebab timbulnya masalah kesehatan di Indonesia yaitu cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh, sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan melalui puskesmas, dan upaya pelayanan kesehatan masih berorientasi pada upaya kuratif. 7 Puskesmas Padang Bulan mempunyai wilayah kerja yang terdiri atas 6 kelurahan yakni kelurahan Titi Rante, Kelurahan Petisah Hulu, Kelurahan Babura, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Darat dan Kelurahan Padang Bulan. Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan sebanyak 12,416 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin terdiri atas 28,970 laki-laki dan 30,793 perempuan. Jumlah sekolah dasar (SD) di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan terdiri atas 18 SD Negeri dan 7 SD Swasta. Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan terdiri atas 23 posyandu dengan kader 110 orang. Tenaga kesehatan gigi di Puskesmas Padang Bulan terdiri atas tiga dokter gigi dan tiga perawat gigi. Hasil penelitian di puskesmas se Kotamadya Surabaya, menunjukkan bahwa keberhasilan kegiatan program usaha kesehatan gigi di puskesmas sangat didukung oleh meningkatnya jumlah tenaga kesehatan gigi di puskesmas. Peningkatan jumlah tenaga kesehatan gigi di puskesmas se Kotamadya Surabaya membuat keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi mencapai 90% dan keberhasilan bimbingan kesehatan gigi yang mencapai 100%. 8 Hasil penelitian di Puskesmas Sragi Lampung,

menunjukkan bahwa keterbatasan tenaga dan sumber daya manusia dalam melaksanakan program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) dapat mempengaruhi pelaksanaan program. Hal ini terbukti, bahwa pelaksanaan program usaha kesehatan gigi masyarakat di Sragi belum tercapai, hanya 75% yang terlaksana karena keterbatasan petugas dan sumber daya manusia (SDM) untuk melaksanakan program tersebut. 9 Hasil penelitian tentang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) belum terlaksana secara optimal. Hal itu terkait dengan keterbatasan fasilitas serta kurangnya pengetahuan pihak sekolah. 10 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional menunjukkan bahwa 62,4% penduduk merasa terganggu bekerja/sekolah karena sakit gigi dengan rerata 3,86 hari. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi dapat menurunkan produktivitas kerja. 11 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang di dua kecamatan Kota Medan menunjukkan bahwa karies gigi dan penyakit periodontal dapat mempengaruhi kualitas hidup. Prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal menunjukkan derajat kesehatan gigi yang akan mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas kerja masyarakat. Kerusakan karies gigi dan jaringan pendukung gigi dapat menurunkan tingkat produktivitas kerja seseorang, karena dari aspek biologis dirasakan sakit sehingga aktivitas dapat terganggu. 12 Salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal yang akan meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas kerja masyarakat, penting dilaksanakan program pelayanan upaya kesehatan gigi di puskesmas. Oleh karena itu, penulis tertarik meneliti tentang

pelaksanaan program usaha kesehatan gigi di puskesmas yang dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi masyarakat. Penelitian dilakukan di Puskesmas Padang Bulan oleh karena Puskesmas Padang Bulan merupakan salah satu puskesmas yang telah menyelenggarakan program upaya kesehatan gigi dan mulut, yaitu Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM), dan pengobatan gigi di puskesmas. Selain itu, Puskesmas Padang Bulan juga mudah dijangkau oleh peneliti, dan adanya kerjasama dari pihak puskesmas tersebut dalam mendukung terlaksananya penelitian ini. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pelaksanaan program usaha kesehatan gigi di Puskesmas Padang Bulan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: 1. Mengetahui pelaksanaan program upaya kesehatan gigi di Puskesmas Padang Bulan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 2. Mengetahui skor DMF-T masyarakat yang berobat gigi ke Puskesmas Padang Bulan, siswa kelas V SD N 060884, dan masyarakat yang datang ke Posyandu Cempaka. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Padang Bulan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. 2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan dalam mengambil kebijakan dan strategi dalam pelaksanaan program upaya kesehatan gigi di puskesmas. 1.5 Kerangka Konsep Pelaksanaan Program Usaha kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas UKGS Pelayanan Kesehatan Gigi di BPG UKGM - SD yang memperoleh pelayanan UKGS dan sasaran - Tahapan UKGS yang dilaksanakan - Kegiatan UKGS - Biaya operasional UKGS - Petugas pelaksana UKGS - Ketersediaan sarana dan prasarana UKGS - Faktor pendukung dan penghambat UKGS - Kegiatan pengobatan gigi di Puskesmas dan sasaran - Biaya operasional di BPG - Petugas pelayanan kesehatan gigi di BPG - Ketersediaan sarana dan prasarana di BPG - Alat dan bahan pengobatan gigi - Faktor penghambat dan pendukung pengobatan gigi di BPG - Posyandu yang memperoleh pelayanan UKGM dan sasaran - Kegiatan UKGM - Biaya operasional di BPG - Petugas pelaksana UKGM - Ketersediaan sarana dan prasarana UKGM - Alat dan bahan pengobatan gigi -Faktor penghambat dan pendukung UKGM Status Kesehatan Gigi dan Mulut Evaluasi Karies