BAB VI PENTUTUP Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL PADA BP3MD PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya yaitu informasi kepegawaian di Stone Cafe. Seperti kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI RENCANA KEBUTUHAN BARANG UNIT (RKBU) DI RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN

3. BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. (RAM), Sistem Operasi Windows 8.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata dan pendidikan.tidak bisa di pungkiri, saat ini perkembangan teknologi

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

Kata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql

Penerapan Data Mining Untuk Analisis Pola Pembelian Produk Pada Clapper Movie Café Menggunakan Metode Association Rule

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keperluan bahkan kebutuhan yang sangat bersifat umum dan vital, terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang cepat dan akurat. Seorang akuntan memiliki tugas untuk

SISTEM INFORMASI KLAIM RAWAT JALAN PT. PJB UBJ O&M PLTU PAITON BERBASIS WEB

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang

KATA PENGANTAR. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bagi penyediaan informasi yang tepat dan akurat. Data yang diolah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB I S LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) yang berlokasi di jalan

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN PACITAN BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

Pengembangan Sistem Bantuan Operasional Sekolah Berbasis Client-Server Dalam Rangka Efisiensi SDM dan Penerapan TIK Di Sekolah ABSTRAK

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... 96

PENGEMBANGAN KAMUS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ACTIVE SERVER PAGES

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK LIBRARY DIGITAL DI SMK NEGERI 2 PENGASIH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMU NEGERI 1 CIKAMPEK

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FORMAT LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM INFORMASI BANK DATA DAN PENELUSURAN TUGAS AKHIR DAN SKRIPSI BERBASIS WEB ( STUDY KASUS STMIK PRINGSEWU)

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAB I PENDAHULUAN. salah jika era sekarang disebut sebagai era informasi. Akibat kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

IV. PEMODELAN SISTEM A. KONFIGURASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Baru (PSB) secara online. Dengan manfaat dan kemudahan yang ada, sudah

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB I PENDAHULUAN. Penggajian pegawai merupakan sebuah kegiatan rutin di kantor Camat

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

PROGRAM APLIKASI PENGOLAHAN DATA SISWA DI SMK MERDEKA BANDUNG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer antara lain mencakup Hardware (Perangkat Keras),

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI PENGADAAN BARANG PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero) KANTOR PEMASARAN PUSRI DAERAH LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Informasi Front-end Pada Optik TJ

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan publik adalah salah satu reformasi birokrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGESAHAN PEMBIMBING...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DATA KEPENDUDUKAN DI DESA KATERBAN KECAMATAN BARON NGANJUK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB VI PENTUTUP Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat diberikan pada setiap tahapan proses perancangan dan kelemahan-kelamahan yang terdapat di dalam setiap tahapan, serta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan. 6.1. Kesimpulan Kegiatan penelitian mengenai perancangan sistem informasi sumber daya air yang dilakukan dalam buku ini telah mengikuti tahapan pengembangan SDLC yang umum digunakan. Dari proses identifikasi sistem, analisa sistem, perancangan sistem sampai dengan persiapan implementasi yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : A. Proses Identifikasi Sistem Kegiatan identifikasi sistem sangat memerlukan kelengkapan dokumen survai (interview) yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang sistem yang ada. Pertanyaan dalam interview perlu dibuat selengkap mungkin mulai dari hal-hal yang bersifat umum dan mudah, kemudian mengarah ke hal-hal yang lebih bersifat teknis. Pemilihan orang untuk diwawancarai harus tepat agar memperoleh jawaban sesuai dengan kondisi yang ada. Bab 6. Penutup 189

Dalam wawancara ini sangat dibutuhkan sedikit pengetahuan teknis di bidang hidrologi dan lingkungan. Untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pengguna dengan tepat, kegiatan interview perlu dilakukan dari dua sisi, yaitu dari sisi pengguna informasi dan dari sisi pengolah data. Identifikasi dari kedua sisi tersebut perlu dikombinasikan agar dapat memenuhi kebutuhan sistem kedua belah pihak. Informasi yang diperoleh mengenai data sumber daya air dari hasil wawancara ternyata sangat banyak dan komplek, sehingga perlu ditentukan batasan dalam pembahasan berikutnya. Hasil-hasil wawancara perlu didokumentasikan sesegera mungkin agar hal-hal baru yang ditemukan dapat tercatat dan tersusun dengan baik. B. Proses Analisa Sistem Kegiatan analisa sistem yang telah dilakukan sangat membutuhkan pengamatan dan pemahaman yang dalam mengenai bidang hidrologi dan lingkungan. Untuk dapat menganalisa sistem secara lebih detail, pengamatan dokumentasi interview saja tidak cukup, perlu dilakukan kunjungan untuk melihat kondisi sistem yang ada. Kegiatan analisa sistem yang telah dilakukan secara intensif, berhasil menggali jenis-jenis data sumber daya air dengan lengkap. Hasilnya diluar dugaan sebelum dilakukan analisa. 190 Bab VI. Penutup

Kegiatan rekayasa kebutuhan dalam menganalisa kebutuhan pengguna sangat memerlukan diskusi yang intensif agar memperoleh persetujuan dari pengguna untuk setiap kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan. Proses penyaringan kebutuhan dalam teknik rekayasa kebutuhan merupakan alat bantu yang sangat mudah digunakan dan membantu untuk menganalisa kebutuhan pengguna. Pemodelan proses dalam analisa sistem dengan alat bantu block flow diagram, manual system flowchart, context diagram dan data flow diagram sangat membutuhkan ketelitian dalam menggambarkannya. Representasi dari context diagram dan data flow diagram yang jelas dan lengkap dapat mempermudah proses berikutnya dalam perancangan sistem. C. Proses Perancangan Sistem Proses perancangan sistem sumber daya air sangat membutuhkan pengetahuan teknis mengenai software engineering agar dapat diaplikasikan dalam bidang hidrologi dan lingkungan. Hasil analisa menunjukkan data yang sangat banyak dan komplek mengenai informasi data sumber daya air, tetapi proses perancangan struktur basis datanya tidak sesulit yang dibayangkan. ER diagram yang dirancang tidak terlihat rumit, karena atribut-atribut setiap entitas dan relasinya tidak ikut digambarkan, melainkan disusun dalam tabel data dictionary secara terpisah. Bab 6. Penutup 191

Perancangan tampilan aplikasi (screen design) dalam sistem informasi sumber daya air tidak terlalu sulit dilakukan, tetapi sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam pengerjaannya. Pembuatan rancangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman HTML dan alat bantu program Microsoft Frontpage 2000 tidak selalu memberikan hasil tampilan (preview) seperti yang diinginkan. Agar bentuk tampilan sesuai dengan yang diinginkan, diperlukan program Web Browser Microsoft Explorer untuk mengujinya. D. Persiapan Implementasi Agar proses implementasi dapat dilaksanakan dengan baik nantinya, perlu diberikan rekomendasi pemilihan teknologi baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Rekomendasi pemilihan perangkat lunak lebih diarahkan kepada penggunaan perangkat lunak yang murah atau gratis tapi handal, karena unit organisasinya adalah instansi pemerintah dengan dana rutin yang terbatas. Rekomendasi pemilihan perangkat keras lebih diarahkan kepada pengembangan jaringan lokal dengan menyediakan sebuah server dan beberapa komputer khusus untuk memasukkan data. 6.2. Kelemahan Penelitian Setiap tahapan dalam kegiatan penelitian yang dilakukan ini tidak selamanya berjalan lancar. Terdapat beberapa kendala yang menjadi kelemahan dari penelitian ini, yaitu : 192 Bab VI. Penutup

Keterbatasan pengetahuan penulis mengenai ilmu hidrologi dan lingkungan menyebabkan lamanya proses pemahaman sistem yang ada. Waktu yang pendek dan kesibukan lain yang ada menyebabkan proses identifikasi sistem banyak dilakukan melalui telepon, sehingga proses dokumentasi hasil interview banyak kekurangannya. Model proses dan model data yang dihasilkan dalam penelitian ini belum merupakan model yang sempurna, tetapi sudah merupakan hasil optimal sesuai dengan kapasitas pengetahuan penulis. Jika sistem dianalisa oleh sistem analis lain mungkin dihasilkan model proses dan model data yang berbeda. Perancangan prototipe aplikasi hanya diberikan untuk modul-modul yang berkaitan dengan basis data sumber daya air. Modul menu utama, user login, utilitas dan lainnya tidak dibuatkan rancangannya. Bentuk analisa data mentah menjadi model informasi baru yang dilakukan dalam penelitian ini belum begitu lengkap karena keterbatasan waktu dan keahlian penulis dalam bidang analisa data hidrologi. 6.3. Saran Dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan untuk perbaikan buku ini antara lain : Agar informasi yang diperlukan dalam menganalisa sistem tersedia dengan lengkap, sebaiknya proses identifikasi sistem melalui interview dilakukan seorang sistem analis yang didampingi oleh ahli hidrologi Bab 6. Penutup 193

Interview sebaiknya dilakukan secara tatap muka tidak melalui telepon, sehingga penjelasan yang diberikan dapat didokumentasikan dengan lengkap. Untuk mengatasi masalah perbedaan hasil analisa sistem jika dilakukan oleh sistem analis yang berbeda, maka pemodelan sistem dapat dilakukan dengan menggunakan metode orientasi obyek. Perancangan sistem informasi sumber daya air berorientasi obyek dapat menjadi topik penelitian yang menarik bagi peneliti lain. Rancangan modul menu utama, user login dan utilitas sebaiknya diberikan mengingat sistem ini tidak hanya sebagai sistem yang mampu mengolah data, tetapi sistem yang dapat memberikan informasi analisa data bagi para peneliti lingkungan. Bentuk-bentuk analisa data mentah menjadi informasi yang baru, sebaiknya dirancang bersama ahli hidrologi agar dapat lebih terarah kegunaannya bagi peneliti lingkungan dan pengambil keputusan di tingkat atas. 194 Bab VI. Penutup