Mengapa Harga BBM Harus Naik?

dokumen-dokumen yang mirip
Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

patokan subsidi (Mean of Pajak BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI Biro

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

TINJAUAN KEBIJAKAN HARGA BERSUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK DARI MASA KE MASA Jumat, 30 Maret 2012

Uka Wikarya. Pengajar dan Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat,

Simulasi Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) tahun 2014

KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013

Subsidi dan Tata Kelola Keuangan Negara: Inefektif dan Manipulatif

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

10JAWABAN BBM BERSUBSIDI HARGA TENTANG KENAIKAN

MUNGKINKAH ADA HARGA BBM BERAZAS KEADILAN DI INDONESIA?

BEBAN SUBSIDI BBM DALAM APBN TAHUN 2013

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor Minyak & APBN 2008

KEBIJAKAN FISKAL PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH. Abstrak

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SEMESTER I 2009

Ketidakwajaran perhitungan Pemerintah dan DPR (dugaan markup), terkait rencana kenaikan harga BBM 2012

Pengendalian Konsumsi BBM Bersubsidi

IDE. Institute of Development & Energy Economics. Bagian 2dari 3

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/KMK.06/2002 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAYARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

JIKA SUBSIDI BBM DIPATOK RP PER LITER

I. PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC (Organization of. Tabel 1. Kondisi Perminyakan Indonesia Tahun

NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BukuGRATISinidapatdiperbanyakdengantidakmengubahkaidahsertaisinya.

PENERAPAN PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN UU NOMOR 28 TAHUN 2009 TERKAIT BBM BERSUBSIDI

Bukan berarti rencana tersebut berhenti. Niat pemerintah membatasi pembelian atau menaikkan harga BBM subsidi tidak pernah berhenti.

Tugas Akhir Universitas Pasundan Bandung BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perkembangan Perekonomian dan Arah Kebijakan APBN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. tetap rendah. Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization)

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

24/11/2014. ICW - Catatan Kritis terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi

MENGELOLA SUBSIDI ENERGI, MENJAGA KESEIMBANGAN ANGGARAN IR. SATYA WIDYA YUDHA, M.SC WAKIL SEKJEN DPP PARTAI GOLKAR BID. ESDA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Subsidi BBM pada APBN. Komposisi Subsidi pada APBN 55% 50% 44% 44% 43% 35% 33% 33% APBN APBN LKPP LKPP LKPP APBN. Perkembangan Subsidi BBM ( )

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2009


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

WAJIBKAN INDUSTRI MEMRODUKSI MOBIL BER-BBG: Sebuah Alternatif Solusi Membengkaknya Subsidi BBM. Oleh: Nirwan Ristiyanto*)

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.02/2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN REALISASI APBN SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Menjelaskan Kenaikan Harga Premium dan Solar

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KONTROVERSI KENAIKAN HARGA BBM. Oleh Kwik Kian Gie. Seminar oleh Institut Bisnis dan Informtika Indonesia (IBII) pada tanggal 21 Maret 2012

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Minyak. Harga Jual Eceran.

TINJAUAN PUSTAKA. dan permintaan BBM, sejarah subsidi BBM, subsidi energi di negara lain, serta. studi terdahulu tentang subsidi BBM dan kemiskinan.

PENDAHULUAN. Sumber : OPEC dalam Nasrullah (2009) Gambar 1 Perkembangan harga minyak dunia.

DRS. LAURENS BAHANG DAMA KETUA KOMISI V DPR-RI. Aspek Ekonomi Politik, Subsidi BBM, APBN dan Transportasi Massal dalam Kerangka Ekonomi Hijau

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan fiskal secara keseluruhan. Indikator kerentanan fiskal yang dihadapi adalah meningkatnya

PENURUNAN TARIF LISTRIK SEBAgAI DAmPAK TURUNNyA. David Firnando Silalahi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DI KELURAHAN TERBAN KECAMATAN GONDOKUSUMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Dalam periode 2005

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. APBN Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4848)

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

Perkembangan Perekonomian, Subsidi BBM, dan Evaluasi Program BLT

Mencari Harga BBM Yang Pantas Bagi Rakyat Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pidato Presiden RI tentang Pelaksanaan Penghematan Energi Nasional, Jakarta, 29 Mei 2012 Selasa, 29 Mei 2012

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun memberikan dampak pada

R E F E R E N S I No. 07/ REF/ V/ BAN/ 2008

Negara Hadapi Risiko Likuiditas

Silahkan kutip dan sebar-luaskan

Buku GRATIS ini dapat diperbanyak dengan tidak mengubah kaidah serta isinya

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

Poin-Poin Kritikal Konsep Ala KKG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUBSIDI LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2002 TENTANG HARGA JUAL ECERAN BAHAN BAKAR MINYAK DALAM NEGERI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 2005 TENTANG

Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia 1

BAB I PENDAHULUAN. BBM. Kenaikan harga BBM rata-rata sebesar 40% yaitu premium dari Rp 4500

Transkripsi:

Mengapa Harga BBM Harus Naik? Pro dan kontra perihal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus menjadi hal yang panas dan memanaskan dalam pembahasan masyarakat Indonesia beberapa bulan belakangan ini. Pemerintah memberikan beberapa alasan mengapa harga BBM harus naik. Pemerintah menyatakan bahwa konsumsi BBM rakyat meningkat melampaui yang sudah direncanakan berdasarkan belanja APBN untuk mengonsumsi BBM. Harga minya di dunia sejak akhir 2011 juga terus meningkat pesat karena beberapa alasan, salaha satunya adalah cadangan minyak dunia yang menipis. Ketika penyusunan APBN di tahun 2011, perkiraan harga minyak mentah Indonesia per barel US$ 90 atau Rp 792.000 (berdasarkan kur 1 US$ 8.800). satu barel sama dengan kira-kira 159 liter. Jadi perkiraan harga minyak mentah Indonesia Rp 4.981 per liter. Dari minyak mentah untk dapat dijadikan bensin premium dan untuk menyalurkannya sampai ke SPBU (pompa bensin) diperlukan biaya kira-kira Rp 3.019 per liter. Maka anggaran belanja negara yang disusun atas harga pkok dan biaya distribusi bensin premium adalah Rp 8.000 per liter. Karena untuk meringankan beban rakyat, bensin premium dijual dengan harga Rp 4.500 per liter jadi pemerintah menanggung selisih sebesar Rp 3.500 per liter. Perkiraan jumlah volume BBM bersubsidi yang akan disalurkan adalah 40 jta kiloliter. Maka subsisdi BBM, Bahan Bakar Nabati dan LPG diperkirakan total sekitar Rp 123 triliun (subsidi listrik adalah sekitar Rp 45 triliun dan total seluruh energi adalah sekitar Rp 208 triliun). Dengan meningkatnya harga minyak mnetah per barel dari US$ 90 menjadi, kira-kira rata-rata US$ 105 (meningkat 16,66%) dan bahkan mungkin bisa naik lebih tinggi lagi maka total subsidi energi itu jika tidak dilakukan perubahan harga BBM bisa lebih dari Rp 230 triliun setahun. Awal Maret 2012 Indonesian Cride Price (ICP) sudah mencapai per barel US$ 112 atau Rp 1.008.000 (berdasarkan kurs 1 US$=Rp 9.000) atau Rp 6.340 per liter. Jika harga BBM tidak dinaikkan pemerintah harus menutup defisit anggaran yang bisa mencapai 1,5% dari batas defisit 4% dari PDB menurut undang-undang Keuangan Negara.

Alur pikir di atas benar. Tapi apakah benar bahwa minyak mentah yang ada di perut bumi Indonesia dianggap harus dibeli dengan harga pasaran dunia yang mencapai US$ 116 per barel? Memang ada yang menjadi milik perusahaan asing dalam rangka bagi hasil. Namun bukankah yang menjadi milik Indonesia tidak perlu dibayar? Sekalipun konsumsi yang diperkirakan lebih besar daripada produksi, sehingga kekurangannya harus diimpor dengan harga pasar Internasional yang mahal. Berikut data dan asumsi perhitungan arus keluar uang tunai BBM (Harga minyak mentah US$105) mengikut pada Kwik Kian Gie. Produksi 1 juta barel per hari 70% dari produksi menjadi BBM hak bangsa Indonesia Konsumsi 60 juta kiloliter per tahun. Biaya lifting, pengilangan dan pengangkutan US$10 per barel US$ 1 = Rp 9.000 [ (10x9000) : 159 = 566 (dibulatkan)] Harga minyak mentah di pasar Internasional US$ 100 per barrel 1 barrel=159 liter Dasar perhitungan: bensin dengan harga jual Rp 4.500 per liter Perhitungan: Produksi dalam liter per tahun: 70%x(1.000.000)x365 : 40.624.500.000 Konsumsi dalam liter per tahun : 60.000.000.000 Kekurangan yang harus diimpor per tahun : 19.375.500.000 Rupiah yang harus dikeluarkan untuk impor : (19.375.500.000)x105x9.000 : Rp 115.156.273.050.000 Kelebihan uang dalam rupiah dari produksi dalam negeri: Rp 40.624.500.000xRp 3.934 : Rp 159.816.783.000.000 Walaupun harus mengimpor dengan harga US$ 105 barel, pemerintah masih kelebihan uang tunai sebesar: Rp 159.816.783.000.000 - Rp 115.156.273.050.000 = Rp 44.660.509.950.000

Pada dasarnya penentuan jumlah subsidi diproyeksikan oleh Pertamina sesuai dengan persediaan dan biaya operasional pengolahan BBM oleh Pertamina. Berdasarkan hasil audit BPK LKKP TA 2001 dan belanja subsidi transfer pemerintah TA 2007, ditemukan penyimpangan PPN BBM bersubsidi oleh PT. Pertamina TA 2006-2007 senilai Rp 31, 950 triliun dengan rincian: PT Pertamina tidak/belum menyetorkan Penerimaan Negara dari Pendaptan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) BBM bersubsidi untuk Tahun 2006-2007 sebesar Rp 15,975 triliun. PT Pertamina, berdasarkan hasil audit BPK terhadap Belanja Anggaran 062 (subsidi dan transfer) ternyata juga mendapat subsidi PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untu TA 2006-2007 senilai Rp 15.975 triliun (anggaran ganda) Berikut fakta yang terjadi pada pengelolaan anggaran kenaikan BBM tahun-tahun sebelumnya, yang merupakan hasil temuan BPK (koreksi) terhadap subsidi BBM pada Pertamina tahun 2003-2007. Tahun 2003 hasil pemeriksaan atas biaya pokok dan subsidi BBM Tahun Buku 2003 mengungkapkan 198 temuan yang berkaitan dengan penghematan dan efisiensi senilai Rp 449,96 miliar. Tahun 2004, biaya subsidi BBM diperhitungkan Pertamina terlalu tinggi senilai Rp 3.644,292 miliar. Biaya tentang hutang pemerintah untuk pembelian BBM terlalu tinggi senilai Rp 2.203,646 miliar. Terdapat 95 temuan yang mengakibatkan jumlah subsidi BBM yang akan diayar Pemerintah sebesar Rp 110,00 triliun menjadi terlalu besar dan harus dikurangi sebesar Rp 5,22 triliun. Yaitu: 1. Nilai koreksi sebesar Rp 4,13 triliun merupakan nilai koreksi biaya subsidi tahun 2005 karena kesalahan yang terjadi dalam perhitungan biaya pokok BBM tahun 2005. 2. Nilai koreksi sebesar Rp 1,09 triliun merupakan hasil koreksi biaya subsidi tahun 2005 karena kesalahan yang terjadi dalam perhitungan biaya pokok BBM tahun 2005 yang juga memengaruhi nilai lawan (Hutang PT Pertamina (Persero) kepada Pemerintah) Tahun 2006, ketidaktepatan PT Pertamina menghitung harga patokan dan berkurangnya volume penyaluran JBT sebesar 21.978.269 liter mengakibatkan

subsidi JBT harus dikurangi masing-masing sebesar Rp 1.076.609.016.872 dan Rp 92.936.905.427 atau total sebesar Rp 169.545.922.299 Tahun 2007, koreksi pemeriksaan sebesar Rp 6.603.361.360.590 terdiri dari: - Perhitungan haraga patokan yang tidak sesuai dengan peraturan sehingga mengakibatkan subsidi tahun 2007 terlalu besar Rp 6.553.684.882.618 - Ketidaktepatan pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) terlalu besar Rp 736.946.560 - Koreksi pengurangan volume penyaluran BBM tahun 2007 sebesar 21.981.810 liter. Total Rp. 19.271.000.000.000. Masalah penggelapan-penggelapan yang dilakukan oleh PT Pertamina bukan masalah yang kecil dan tidak signifikan terhadap dampak penganggaran subsidi. Jumlah miliar dan triliunan rupiah bukan jumlah yang sedikit. Penggelapan ini sangatlah memengaruhi APBN. Pemerintah tidak bisa membiarkan kecurangan yang terjadi pada tata kelola migas dan pengelolaan anggaran kenaikan BBM yang telah terjadi selamabeberapa tahun. Harusnya hal ini menjadi bahan pembelajaran dan rumusan masalah pengelolaan APBN. Pemerintah tidak hanya harus menyelesaikan permasalahan perekonomian secara parsial. Menaikkan harga BBM karena alasan harga minyak dunia naik, namun mengabaikan permasalah krusial yang terjadi di dalam negeri. Dampak Kenaikan BBM Dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan sangat tergantung terhadap kenaikan harga BBM terhadap inflasi. Inflasi akan mendorong peningkatan garis kemiskinan. Jika inflasi yang ditimbulkan oleh BBM khususnya inflasi bahan makanan cukup tinggi maka dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan juga tinggi. Kenaikan harga BBM yang disusul dengan naiknya TDL setelahnya per kuartal juga sangat membebani masyarakat. Menaikkan biaya operasional sehari-hari yang pengaruhnya sangata terasa adalah kenaikan biaya tarnsportasi jalan raya, kenaikan biaya listrik dan air, dan kenaikan tarif tol, sehingga mengakibatkan harga kebutuhan pokok naik. Industri-industri yang sumberdaya primernya adalah BBM akan membuat biaya bahan baku dan operasionalnya atau biaya produksinya akan meningkat pula, daya beli masyarkat pun akhirnya menurun sehingga terjadi penumpukan barang-barang

Please download full document at www.docfoc.com Thanks